Anda di halaman 1dari 7

ANALISA FAKTOR-FAKTOR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN

YANG AKAN MENJALANI OPERASI


(Di Ruang Rawat Inap Melati RSUD Bangil Tahun 2018)

Septiana Wulandari Haniba*Harnanik Nawangsari**Agustina Maunaturrahmah***

ABSTRAK

Pendahuluan Masalah yang dialami seseorang ketika sakit adalah kecemasan, jika
seseorang tersebut menjalani tindakan medis yaitu operasi dan berperan sebagai pasien..
Tujuan penelitian ini adalah menganalisa faktor-faktor Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien
Yang Akan Menjalani Operasi. Metode Penelitian Desain penelitian ini menggunakan
deskriptif-analitik dengan metode penelitian Cross sectional. Sampel penelitian ini adalah
pasien yang menghadapi operasi. Teknik sampling secara random sampling samplingdengan
responden sebanyak 45 yang memenuhi kriteria subyek penelitian.Variabel independen dan
variabel dependen. Pengumpulan datanya menggunakan Kuesioner dan Check List. Cara
menganalisanya dengan menggunakan “Spearmen Rank Test” dan“Koefesien Kontingensi
tes” dengan tingkat signifikan ρ< 0,05. Hasil penelitian menunjukkan nilai data usia dengan
tingkat kecemasan pasien menggunakan uji statistik Spearmen Rank Testdidapatkan nilai
p=0,000, pada data jenis kelamin dengan tingkat kecemasa menggunakan uji Koefesien
Kontingensi testdidapatkan nilaip=0,004, pada data pendidikan dengan tingkat kecemasan
menggunakan Spearmen Rank Testdidapatkan nilai p=0,000, pada data pengalaman operasi
dengan tingkat kecemasan menggunakan uji statistik Koefesien Kontingensi tesdidapatkan
nilaip=0,001, pada data dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasienmenggunakan
uji Koefesien Kontingensi testdidapatkan nilaip=0,000, dimana semua hasil nilai p <0,05.
Kesimpulan ini terdapat hubungan yang signifikan terhadap faktor-faktor kecemasan
berupa, usia, jenis kelamin, penididkan, pengalaman operasi serta dukungan keluarga pada
pasien yang akan menjalani di ruang Melati RSUD Bangil Disarankan kepada perawat
untuk memberikan dukungan yang maksimal kepada pasien yang akan menjalani operasi
sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan pasien.

Kata kunci : Kecemasan, Pasien Operasi, dukungan keluarga

ANALYSIS OF FACTORS ON PATIENT'S ANXIETY LEVELS WILL RUNNING


OPERATIONS
(Study in Space Melati Bangil Hospital)

ABSTRACT

Introduction The problems that a person experiences when he is sick is anxiety, especially if
the person has to undergo medical treatment namely surgery and acting as a patient.. The
purpose of this study is to analyze the factors on the anxiety level of patients who will
undergo surgery . Research Method The design of this study uses descriptive-analytic with
Cross sectional research method. The sample of this study were patients who faced Pre
surgery The sampling technique was random sampling with respondents as many as 45
respondents who met the criteria of the research subjects. Independent variables of age,
level of education, experience, gender, support, and level of knowledge of operating
information and the dependent variable level of anxiety. Data is collected using
questionnaires and check lists. How to analyze it using "Spearmen Rank Test" and "
Coefficient Contingency Test" with a significant level ρ <0.05. The Results showed the
calculation of age data with the patient's anxiety level using the Spearmen Rank Test
statistical test obtained p value = 0,000, the sex data with anxiety levels using the Coefficient
Contingency test obtained p = 0.004, the education data with anxiety level using Spearmen
Rank Test obtained p value = 0,000, the data on operating experience with the level of
anxiety using the Coefficient Contingency test statistical test p value = 0.001, the family
support data with the patient's anxiety level using the Coefficient Contingency test obtained
p value = 0,000, where all the results of p < 0.05. The conclusion of this study there is a
significant relationship to factors of anxiety in the form of age, sex, education, operating
experience and family support for patients who will undergo in Melati Room RSUD Bangil.
It is recommended for nurses to provide maximum support to patients who will undergo
surgery so as to reduce the patient's anxiety level.

Keywords: Anxiety, Patient Surgery, family support

PENDAHULUAN kelas D jumlah operasi besar adalah 3.307


(41,0%) (Depkes RI, 2017).
Salah satu masalah yang dialami
seseorang ketika sakit adalah kecemasan, Berdasarkan studi pendahuluan,
apalagi jika seseorang tersebut harus didapatkan rekapitulasi tindakan bedah di
menjalani tindakan medis yaitu operasi dan Ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan
berperan sebagai pasien. Berbagai tahun 2017 terdapat 5717 pasien dengan
kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang tindakan operasi. Jenis tindakan operasi
akan membahayakan bagi pasien. Maka yang dilakukan yaitu operasi khusus
tak heran jika seringkali pasien dan sejumlah 599 pasien, operasi besar
keluarganya menunjukkan sikap yang agak sejumlah 1114 pasien dan operasi sedang
berlebihan dengan kecemasan yang mereka sejumlah 4004 pasien.
alami. Cemas merupakan hal yang sering
terjadi dalam hidup manusia. Cemas juga Hasil observasi yang dilakukan pada
dapat menjadi beban berat yang tanggal 13 -17 Desember 2017, dari 10
menyebabkan kehidupan individu pasien yang dilakukan observasi terdapat
tersebut selalu di bawah bayang-bayang (60%) pasien mengalami kecemasan,
kecemasan yang berkepanjangan dan (40%) pasien mengatakan belum pernah
menganggap rasa cemas sebagai menjalani operasi, (10%) pasien
ketegangan mental yang disertai dengan mengatakan pernah menjalani operasi
gangguan tubuh yang menyebabkan rasa namun masih cemas akan dilakukan
tidak waspada terhadap ancaman, operasi, takut operasi gagal dan meninggal
kecemasan berhubungan dengan stress saat operasi dan (10%) tidak mengalami
fisiologis maupun psikologis. Artinya, kecemasan. Pasien yang mengalami
cemas terjadi ketika seseorang terancam kecemasan pre operasi di RSUD Bangil
baik secara fisik maupun psikologis Pasuruan berusia 37 tahun.
(Asmadi, 2008).
Dalam pandangan interpersonal, cemas
Kecemasan yang dialami pasien timbul dari perasaan takut terhadap
dapat berdampak terhadap penolakan saat berhubungan dengan orang
berlangsungnya pelaksanaan operasi. Pada lain. Hal ini juga berhubungan dengan
tahun 2017 401 RSU Depkes dan trauma pada masa pertumbuhan,
Pemda operasi yang dilaksanakan seperti kehilangan dan perpisahan
sebanyak 642.632, yang dirinci menurut dengan orang yang dicintai. Penolakan
tingkat kelas A, B, C, dan D, data tersebut terhadap eksistensi diri oleh orang lain
dikasifikasikan berdasarkan jenis opeasi. atau pun masyarakat akan menyebabkan
Pada kelas A jumlah operasi besar adalah individu yang bersangkutan menjadi
8.364 (16,2%), kelas B operasi besar cemas, namun bila keberadaannya diterima
76.969 (19,8%), pada kelas C jumlah oleh orang lain, maka ia akan merasa
operasi besar adalah 65.987 (34,0%), pada tenang dan tidak cemas.
BAHAN DAN METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan dalam Data Umum


penelitian ini deskriptif dengan metode
penelitian Cross sectional. Di dalam desain Tabel 1. Karakteristik Responden
ini peneliti menekankan waktu pengukuran Berdasarkan usia di Ruang Melati RSUD
atau observasi data variabel independen Bangil tahun 2018.
dan dependen hanya satu kali pada satu No Umur f %
saat, dimana penelitian ini memiliki tujuan 1 0-5 thn 0 0%
untuk menggambarkan faktor- faktor yang 2 18-25 thn 0 0%
berhubungan dengan tingkat kecemasan
3 26-45 thn 8 18%
pasien yang akan menghadapi operasi.
4 46-60 thn 37 82%
Pada penelitian ini populasinya adalah Total 45 100%
semua pasien yang akan menghadapi Sumber : Data Primer 2018
operasi mayor yang dirawat di ruangMelati
dengan jumlah populasi pasien yang akan Berdasarkan Tabel 1. Menunjukkan bahwa
menjalani operasi elektif dengan jenis hampir seluruhnya dari responden berusia
uperasi mayor dalam satu bulan 67 46-60 tahun dengan jumlah 37responden
orang. Sampel dalam penelitian ini adalah (82%).
pasien yang akan menjalani operasi mayor
elektif. Adapun kriteria inklusi adalah Tabel 2. Karakteristik Responden
pasien yang berusia15-65 tahun, Berdasarkan jenis kelamindi Ruang Melati
didiagnosa operasi mayor elektif, RSUD Bangil tahun 2018.
bersedia menjadi responden. Variabel Jenis
No f Presntase
independen atau variabel bebas dalam Kelamin
penelitian ini meliputi faktor-faktor yang 1 Laki-laki 20 44%
mempengaruhi tingkat kecemasan: yaitu 2 Perempuan 25 56%
usia, tingkat pendidikan, pengalaman, Total 45 100%
jenis kelamin, dukungan, dan tingkat Sumber : Data Primer 2018
pengetahuan informasi operasi. Variabel
dependen atau variabel terikat dalam Berdasarkan Tabel 2. Menunjukan bahwa
penelitian ini meliputi tingkat kecemasan: sebagian besar responden berjenis kelamin
ringan, sedang, berat, panik. perempuan dengan jumlah 25 responden
(56%).
Pengumpulan data dalam penelitian ini
data yang diambil adalah data primer yang Tabel 3. Karakteristik Responden
diperoleh secara langsung dari responden Berdasarkan pendidikan di Ruang Melati
melalui kuesioner yang telah dibuat oleh RSUD Bangil tahun 2018.
peneliti yang mengacu pada kerangka No Pendidikan f %
konsep penelitian dengan bentuk
1 Pendidikan dasar 15 33%
pertanyaan dengan memilih alternatif
Pendidikan
jawaban yang telah disediakan. Kemudian 2 24 53%
menengah
dilakukan pengolahan data editing, coding,
3 Pendidikan atas 6 14%
skoring, tabulasi data (Tabulating) dan
analisa data. Total 45 100%
Sumber : Data Primer 2018

Berdasarkan Tabel 3. Menunjukan bahwa


sebagian besar responden berpendidikan
menengag dengan jumlah 24 responden
(53%).
Tabel 4. Karakteristik Responden
Berdasarkan pengalaman operasi di Ruang PEMBAHASAN
Melati RSUD Bangil tahun 2018.
Pengalaman Hubungan Antara Umur Dengan
No Operasi F % Kecemasan
1 Ya 17 38%
Berdasarkan data yang di dapat diketahui
2 Tidak 28 62%
bahwah responden responden hampir
Total 45 100% seluruhnya berumur 46-60 tahun sejumlah
Sumber : Data Primer 2018
37 responden (82%). Berdasarakan hasil
perhitungan data dengan menggunakan uji
Berdasarkan Tabel 4. Menunjukkan bahwa
statistik Spearmen Rank Testdidapatkan
sebagian besar dari responden adalah tidak
nilai p<0,05 yaitu p=0,000 hasil dimana p
pernah menjalani operasi dengan jumlah
<0,05 yaitu 0,000<0,05, sehingga H1
28 responden (62%).
diterima H0 ditolak yang berarti terdapat
hubungan usia dengan tingkat kecemasan
Data Khusus
pasien yang akan menghadapi operasi di
ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah
Tabel 5. Karakteristik Responden
Bangil.
Berdasarkan dukugan keluaragadi Ruang
Melati RSUD Bangil tahun 2018.
Usia mempengaruhi sesorang dalam
Dukungan
No F % bersikap dan bertindak. Usia yang semakin
Keluarga
matang dan dewasa maka seseorang lebih
1 Positif 28 62% siap dalam menghadapi suatu massalah.
2 Negatif 17 38% Ketika usia masih muda bahkan masih
Total 45 100% anak-anak maka seseorang akan kesulitan
Sumber : Data Primer 2018 dalam beradaptasi dengan keadaaan
lingkungan. Supartini (2004) menyatakan
Berdasarkan Tabel 5. Menunjukan bahwa bahwa seperti kondisi kecemasan yang
sebagian besar dukungan keluarga menjalani perawatan rumah sakit
responden adalah positif sebanyak 28 dipengaruhi beberapa faktor, semakin
responden (62%). muda usia seorang maka akan semakin
sulit dalam menyesuaikan dengan
Tabel 6. Karakteristik Responden lingkungan perawatan. Menurut Rumaiah
Berdasarkan tingkat kecemasan di Ruang (2003) dalam I Ketut Maendra (2014), usia
Melati RSUD Bangil tahun 2018. berkaitan dengan kedewasaan berpikir
No Tingkat Kecemasan f % individu. Dengan usia yang lebih matang
1 Tidak ada kecemasan 20 44% seseorang cenderung lebih dewasa dalam
2 Kecemasan Ringan 11 24% menghadapi masalah.
3 Kecemasan Sedang 11 24%
4 Kecemasan Berat 3 7% Hubungan Antara Jenis Kelamin
Kecemasan Berat Dengan Kecemasan
5 0 0%
Sekali
Total 45 100% Berdasarkan data yang di dapat diketahui
Sumber : Data Primer 2018 bahwah responden responden yang paling
banyak mengalami kecemasan berjenis
Berdasarkan Tabel 6. Menunjukan bahwa kelamin perempuan 25 responden (56%)
hampir setengahnya responden tidak ada dengan tingkat kecemasan sedang 10
kecemasan sebanyak 20 responden (44%). responden (22%), kecemasan ringan 6
responden (13%) dan kecemasan berat 3
responden (7%). Sedang kan pada laki-laki
20 responden (44%) mengalami
kecemasan dengan 5 responden (11%)
kecemasan ringan dan 1 responden informasi atau menerima informasi dengan
kecemasan sedang (2%). baik sehingga akan cepat mengerti akan
kondisi dan keparahan penyakitnya dan
Berdasarakan hasil perhitungan data dengan keadaan yang seperti ini akan
dengan menggunakan uji statistik menyebabkan peningkatan kecemasan
Koefesien Kontingensi test didapatkan pada orang tersebut (Hawari, 2012).
Q1.hasil dimana p <0,05 yaitu 0,004<0,05,
sehingga H1 diterima H0 ditolak yang Hubungan Antara Pengalaman Operasi
berarti terdapat hubungan antara jenis Dengan Kecemasan
kelamin dengan tingkat kecemasan
pasien yang akan menghadapi operasi di Berdasarkan data yang di dapat diketahui
ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah bahwah responden yang tidak pernah
Bangil mengalami operasi berjumlah 24
responden (53%) dan 21 responden (47%)
Perempuan mempunyai perasaan yang pernah mengalami operasi.
lebih peka dan sensitif daripada laki-laki,
sehingga stresor-stresor yang ada akan Berdasarakan hasil perhitungan data
cenderung lebih mudah membuat dengan menggunakan uji statistik
perempuan menjadi cemas. Koefesien Kontingensi tes didapatkan nilai
p<0,05 yaitu p=0,001 hasil dimana p
Hubungan Antara Pendidikan Dengan <0,05 yaitu 0,001<0,05, sehingga H1
Kecemasan diterima H0 ditolak yang berarti terdapat
hubungan antara pengalaman operasi
Berdasarkan Tabel data yang di dapat dengan tingkat kecemasan pasien yang
diketahui bahwah responden sebagian akan menghadapi operasi di ruang Melati
responden berpendidikan menengah 24 Rumah Sakit Umum Daerah Bangil..
responden (53%) dengan mengalami
kecemasan ringan 7 responden (16%) dan Pengalaman memberikan seseorang
kecemasan sedang 6 responden (13). gambaran suatu kejadian yang telah
Sedangkan pada pendidikan dassar dialami. Sehingga seseorang tersebut akan
mengalami kecemasan ringan 4 responden lebih siap dalam menghadapainya jika hal
(9%), kecemasan sedang 5 responden tersebut terjadi lagi.
(11%) dan kecemasan berat 3 responden
(7%). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Kecemasan
Berdasarakan perhitungan data dengan
menggunakan uji statistik Spearmen Rank Berdasarkan data yang di dapat diketahui
Test didapatkan nilai p<0,05 yaitu p=0,000 bahwah dukungan keluarga responden
hasil dimana p<0,05 yaitu 0,000<0,05, sebagian besar adalah positif sebanyak 28
sehingga H1 diterima H0 ditolak yang responden (62%) dengan tidak ada
berarti terdapat hubungan antara kecemasan 18 orang (40%), kecemasan
pendidikan dengan tingkat kecemasan ringan 9 responden (20%) dan kecemasan
pasien yang akan menghadapi operasi di sedang 1 responden (2%). Sedangkan 17
ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah responden (38%) mendaapat dukungan
Bangil. keluarga yang negatif.

Pendidikan merupakan hal yang bisa Berdasarakan hasil perhitungan data


membentuk kepribadian, karakter atau pun dengan menggunakan uji statistik
sikap seseorang. Koefesien Kontingensi tesdidapatkan nilai
p<0,05 yaitu p=0,000 hasil dimana p
Tingkat kecemasan sangatlah berhubungan <0,05 yaitu 0,000<0,05, sehingga H1
dengan tingkat pendidikan seseorang diterima H0 ditolak yang berarti terdapat
dimana seseorang akan dapat mencari hubungan antara dukungan keluarga
dengan tingkat kecemasan pasien yang 6. Ada hubungan antara dukungan
akan menghadapi operasi di ruang Melati lingkungan dengan tingkat
Rumah Sakit Umum Daerah Bangil. kecemasan pasien yang akan
menghadapi operasi di ruang Melati
Dukungan keluarga yang senantiasa Rumah Sakit Umum Daerah Bangil.
memberikan dukungan kepada pasien akan
membuat pasien merasa memiliki dan Saran
dapat mengandalkan keluarganya selama
berada pada masa pengobatan. Keyakinan 1. Bagi Profesi Keperawatan
pasien pada keluarganya dapat diandalkan Diharapkan nmeningkatkan serta
pada akhirnya akan membuat pasien menmbah khasanah keilmuan pada
bersemangat dalam menjalani pengobatan profesi keperawatan khususnya
dan terhindar dari kecemasan. tentang kecemasan dan dukungan
keluarga pada pasien yang akan
Menurut Barnes et al (2002), terdapat menjalani tindakan operatif.
hubungan yang kuat antara keluarga dan
status kesehatan anggotanya dimana peran 2. Bagi Penulis
keluarga angat penting bagi setiap aspek Diharapkan penulis bisa terus
perawatan kesehatan anggota keluarga, mengasah pengetahuan dan skill
mulai dari strategi-strategi hingga fase untuk menambah wawasan peneliti
rehabilitasi. khususnya tentang kecemasan dan
dukungan keluarga pada pasien yang
akan menjalani tindakan operatif.
SIMPULAN DAN SARAN
3. Bagi Institusi Pendidikan
Simpulan Diharapkan penelitian ini dapat
menjadi referensi yang berguna bagi
1. Hampir setengahnya pasien yang institusi pendidikan, khususnya
akan menghadapi operasi di ruang mahasiswa keperawatan STIKES
Melati Rumah Sakit Umum Daerah Insan Cendekia Medika Jombang
Bangil tidak ada kecemasan. yang ingin mencari referensi tentang
topik terkait atau pun ingin meneliti
2. Ada hubungan antara usia dengan lebih lanjut.
tingkat kecemasan pasien yang akan
menghadapi operasi di ruang Melati 4. Bagi Intisusi Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah Bangil. RSUD Bangil
Diharapakan dapat memberikan
3. Ada hubungan antara jenis kelamin masukan pada Rumah Sakit dalam
dengan tingkat kecemasan pasien membuat kebijakan sehingga dapat
yang akan menghadapi operasi di menjadi suatu pertimbangan dalam
ruang Melati Rumah Sakit Umum perbaikan layanan dalam rangka
Daerah Bangil. meningkatkan derajat kepuasaan
pelayanan kepada pasien.
4. Ada hubungan antara pendidikan
dengan tingkat kecemasan pasien
yang akan menghadapi operasi. KEPUSTAKAAN

5. Ada hubungan antara pengalaman Asmadi. (2008). Konsep Dasar


dengan tingkat kecemasan pasien Keprerawatan. Jakarta: EGC.
yang akan menghadapi operasi di
ruang Melati Rumah Sakit Umum Bahsoan, H (20130. Hubungan mekanisme
Daerah Bangil. koping dengan kecemasan pada
pasien pre operasi di Ruang
PerawatanBedah. Karya Tulis
Ilmiah Strata Satu, Universitas
Negeri Gorontalo.

Hawari, D. (2012). Manajemen stres,


cemas, dan depresi. Ed 1. Cetakan
4. FKUI, Jakarta.

I Ketut Maendra, (2014). Prevalensi


Tingkat Kecemasan pada Pasien
Infark Miokard di Poliklinik
Jantung RSUP. Prof. Kandou
Manado.

KEMENKES. (2015). WHO: Masalah


Kesehatan Masyarakat Indonesia
Tahun 2015.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi


Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan


Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.

Sartika. (2013). World Health


Organization (WHO): Pasien
dengan Tindakan Operasi Tahun
2012.

Anda mungkin juga menyukai