Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN

PASIEN KANKER DI POLI BEDAH ONKOLOGI


RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG
1
Caturwati Nugraheni, 2Sri Ramdaniati

Abstrak

Kanker adalah pertumbuhan jaringan yang abnormal yang meluas melebihi jaringan normal
yang gagal untuk memenuhi fungsi normal sel dalam jaringan tersebut. Penderita biasanya
datang ke dokter dalam stadium lanjut sehingga penyakitnya sukar disembuhkan, memerlukan
pengobatan yang lama dan biaya yang tinggi. Hal ini terjadi karena penderita dan keluarga
kurang mengerti dan salah persepsi tentang penyakit kanker. Kondisi-kondisi demikianlah
yang memicu pasien kanker mengalami gangguan psikologis berupa kecemasan.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,
tingkat pendapatan/sosial ekonomi dan tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada
pasien kanker. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metodekorelasional dengan
rancangan cross sectional dilakukan terhadap 55 pasien kanker di Poli bedah Onkologi
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima variable
yang diteliti terdapat empat yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kecemasan
yaitu faktor usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan/sosial ekonomi dan tingkat
pengetahuan (p < 0,05). Sedangkan faktor jenis kelamin tidak berhubungan secara statistik (p
> 0,05). Berdasarkan penelitian tersebut, maka disarankan bagi perawat untuk memberikan
pendidikan kesehatan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kecemasan.
Kata kunci : Tingkat kecemasan – Pasien kanker

Abstract

Cancer is an abnormal growth of tissue that extends beyond the normal tissue that failed to
meet the normal function of cells in the tissue. Patients usually come to the doctor in an
advanced stage that the disease refractory, requires prolonged treatment and high cost. This
happens because the patient and family do not understand and misconceptions about cancer.
Conditions so that trigger cancer patients have psychological disorders such as anxiety. This
study aimed to determine the relationship between the factors of gender, age, level of
education, level of income / socio-economic and level of knowledge with the level of anxiety in
cancer patients. The study was conducted by using the correlation method with cross
sectional design performed on 55 patients with cancer in the surgical oncology polyclinic
Hasan Sadikin Hospital. The results showed that of the five variables studied, there are four
that have a significant relationship with the level of anxiety that age, level of education, level
of income / social economy and the level of knowledge (p <0.05). While the gender factor is
not associated statistically (p> 0.05). Based on these studies, it is recommended for nurses to
provide health education by taking into account factors that affect the level of anxiety.
Keywords : Levels of anxiety - Cancer patients

PENDAHULUAN penyakit ini. Menurut WHO, insiden


Kanker dapat menyerang siapa saja, kanker di seluruh dunia pada tahun 2000
tidak peduli status atau golongan mencapai 10,3 juta jiwa dengan mortalitas
seseorang, siapapun beresiko mengalami 7,1 juta jiwa. Pada tahun 2020 dengan

14
pertumbuhan penduduk dunia mencapai 80 2. Untuk mengidentifikasi tingkat
milyar, insiden kanker diperkirakan akan kecemasan pada pasien kanker.
mencapai 20 juta jiwa dengan mortalitas 3. Untuk mengidentifikasi hubungan
12 juta dan sebagian besar terjadi di negara antara faktor jenis kelamin dengan
berkembang (FKUI, 2008). WHO juga tingkat kecemasan pasien kanker.
memprediksi bahwa pada tahun 2030 4. Untuk mengidentifikasi hubungan
sebanyak 26 juta penduduk dunia akan antara faktor usia dengan tingkat
menderita kanker dan 17 juta diperkirakan kecemasan pasien kanker.
meninggal dunia (Rostia, 2012). 5. Untuk mengidentifikasi hubungan
Prevalensi penderita kanker di antara faktor tingkat pendidikan
Indonesia pada tahun 2010 mencapai 4,3 dengan tingkat kecemasan
orang per 1.000 penduduk dengan jumlah pasienkanker.
penduduk 237,6 juta jiwa, penderita kanker 6. Untuk mengidentifikasi hubungan
di Indonesia diperkirakan 1,02 juta jiwa antara faktor tingkat pendapatan/sosial
(2012, health.kompas.com diperoleh ekonomi dengan tingkat kecemasan
tanggal 6 Februari 2012). pasien kanker.
Studi pendahuluan di Poli Bedah Onkologi 7. Untuk mengidentifikasi hubungan
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung antara faktor tingkat pengetahuan
menunjukkan bahwa jumlah pasien kanker dengan tingkat kecemasan pasien
pada periode : 1 Februari sampai 30 April kanker.
tahun 2012 adalah 854 orang. Jumlahnya
memang masih cukup besar, jika dirata- METODE PENELITIAN
rata jumlah pasien kanker tiap bulan Jenis penelitian ini merupakan
sekitar 285 orang. penelitian survei analitik dengan
Tujuan umum dari penelitian ini pendekatan cross–sectional terhadap dua
adalah untuk mengetahui faktor–faktor variabel penelitian yaitu : variabel
yang berhubungan dengan tingkat independent, yang meliputi jenis kelamin,
kecemasan pasien kanker di Rumah Sakit usia, tingkat pendidikan, tingkat
Hasan Sadikin Bandung tahun 2012. pendapatan/sosial ekonomi dan tingkat
Tujuan khususnya: pengetahuan serta variabel dependent,
1. Untuk mengidentifikasi faktor jenis yaitu tingkat kecemasan pasien kanker.
kelamin, usia, tingkat pendidikan, Besar sampel pada penelitian ini berjumlah
tingkat pendapatan/sosial ekonomi, 55 sampel yang diambil secara purposive
tingkat pengetahuan pada pasien sampling di poli onkologi RSUP. Dr.
kanker. Hasan Sadikin Bandung.
15
Instrumen yang digunakan dalam Tabel 1. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
Pasien Kanker Di Poli Bedah Onkologi Rumah
penelitian ini adalah berupa kuesioner yang Sakit Hasan Sadikin Bandung
berisi tentang : Jenis Kelamin Frekuensi (F) Prosentase (%)
Laki-laki 14 25,5 %
1. Data demografi responden yang Perempuan 41 74,5 %
Total 55 100 %
meliputi : usia, jenis kelamin,
pekerjaan, pendidikan formal terakhir, Berdasarkan tabel 1, terlihat bahwa
alamat responden, tingkat sosial sebagian besar pasien berjenis kelamin
ekonomi. perempuan yaitu 41 orang (74,5%).
2. Tingkat pengetahuan responden Tabel 2. Distribusi Frekuensi Usia Pasien
Kanker Di Poli Bedah Onkologi Rumah
mengenai penyakit kanker yang
Sakit Hasan Sadikin Bandung
berjumlah 15 butir pertanyaan. Usia (tahun) Frekuensi (F) Prosentase (%)
21-35 th 6 10 %
3. Kecemasan responden berkaitan 36-50 th 33 60,0 %
51-60 th 16 29,1 %
dengan penyakit kanker yang Total 55 100 %
dialaminya berjumlah 14 pertanyaan
yang diambil dari Hamilton Rating Berdasarkan tabel 2 diatas, terlihat bahwa
Scale for Anxiety (HRS-A). sebagian besar pasien berusia antara 36 -
Khusus untuk kuisioner pengetahuan, 50 tahun yaitu 33 orang (60,0 %) dan yang
telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas terkecil pasien berusia 21 - 35 tahun yaitu
dengan hasil validitas antara 0,485 – 0,822 6 orang (10,9 %).
dengan reliabilitas sebesar 0,919. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat
Pendiddikan Pasien Kanker Di Poli Bedah
Data yang telah dikumpulkan Onkologi Rumah Sakit Hasan Sadikin
Bandung
kemudian diolah dan dianalisa secara Frekuensi Prosentase
Tingkat pendidikan
bertahap mulai dari univariat dilanjutkan (F) (%)
Rendah : SD - SMP 23 41,8 %
bivariat. Analisis univariat menggunakan Sedang : SMA 22 40,0 %
Tinggi : Perguruan Tinggi 10 18,2 %
distribusi frekuensi dan proporsi, Total 55 100 %
sedangkanan alias bivariat menggunakan
chi square. Tabel 3 memperlihatkan tingkat
pendidikan pasien dibagi dalam 3

HASIL DAN PEMBAHASAN kelompok dimana pasien yang jumlahnya

Hasil Analisa Univariat paling banyak adalah pasien berpendidikan

Berikut ini disajikan hasil analisis rendah 23 orang (41,8 %). Pasien yang

univariat untuk masing-masing variabel berpendidikan tinggi menduduki jumlah

penelitian: terkecil sebanyak 10 orang (18,2 %).

16
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendapatan Pasien Kanker di Poli Bedah Onkologi
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
Pendapatan (Rp) Frekuensi (n) Prosentase (%)
Rendah (< Rp 780.000) 26 47,3 %
Sedang (Rp 780.000 – Rp 1.850.000) 15 27,3 %
Tinggi (> Rp. 1.850.000) 14 25,5 %
Total 55 100 %

Pada tabel 4 terlihat bahwa tingkat rendah terdapat 26 orang (47,3 %), terkecil
pendapatan pasien bervariasi yaitu pada tingkat pendapatan yang tinggi
terbanyak pada tingkat pendapatan yang terdapat 14 orang (25,5%).

Tabel 5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pasien Kanker Di Poli Bedah Onkologi


Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
Pengetahuan Frekuensi (F) Prosentase (%)
Rendah : < 8 17 30,9 %
Sedang : 9 – 12 10 18,2 %
Tinggi : > 13 28 50,9 %
Total 55 100 %

Tabel 5 memperlihatkan pengetahuan pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 28


pasien dibagi dalam 3 kelompok, dimana orang (50,9 %) sedangkan pasien yang
pasien yang jumlahnya paling banyak berpengetahuan sedang berjumlah paling
adalah pasien dengan kecil yaitu 10 orang (18,2 %).

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Pasien Kanker Di Poli Bedah Onkologi
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
Tingkat kecemasan Frekuensi (F) Prosentase (%)
Tidak cemas 0 0%
Ringan 26 47,3 %
Sedang 18 32,7 %
Berat 11 20,0 %

Tabel 6 menunjukkan bahwa pasien Sedangkan yang mengalami tidak cemas 0


kanker mengalami tingkat kecemasan yang orang (0%). Pasien yang kecemasannya
berbeda-beda, dari 55 pasien yang sedang 18 orang (32,7 %) dan kecemasan
mengalami kecemasan ringan paling berat 11 orang (20,0 %).
banyak yaitu 26 orang (47,3 %).

Hasil Analisa Bivariat


Berikut ini disajikan hasil analisis bivariat untuk masing-masing variabel
penelitian :

17
Tabel 7. Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Kanker
Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
Jenis Kelamin Tingkat Kecemasan Total P value
Ringan Sedang Berat
Laki-laki 9 5 0 14
4,957 0,084
Perempuan 17 13 11 41
Total 26 18 11 55

Hasil analisis hubungan antara jenis (25,5%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p
kelamin dengan tingkat kecemasan = 0,084 berarti > 0,05 yang artinya Ho
diperoleh hasil bahwa ada sebanyak 41 gagal ditolak. Hal ini menunjukkan tidak
(74,5%) perempuan yang mengalami adanya hubungan antara jenis kelamin
kecemasan. Sedangkan laki-laki yang dengan tingkat kecemasan
mengalami kecemasan sebanyak 14

Tabel 8 Hubungan Antara Umur Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Kanker
Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
Umur Tingkat Kecemasan Total P value
Ringan Sedang Berat
21-35 th 1 4 1 6
36-50 th 20 5 8 33 12,011 0,017
51-60 th 5 9 2 16
Total 26 18 11 55

Hasil uji statistik diperoleh hasil p < 0,05 menunjukkan adanya hubungan antara
yang berarti Ho ditolak. Hasil tersebut umur pasien dengan tingkat kecemasan.

Tabel 9. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Kanker
Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
Tingkat Tingkat Kecemasan Total P value
Pendidikan
Ringan Sedang Berat
Rendah 0 14 9 23
Sedang 16 4 2 22
37,548 0,000
Tinggi 10 0 0 10
Total 26 18 11 55

Hasil uji statistik hubungan antara tingkat hipotesa (Ho) ditolak. Hasil ini
pendidikan dan tingkat kecemasan menunjukkan adanya hubungan yang
diperoleh hasil p < 0,05 yang berarti

18
signifikan antara tingkat pendidikan kecemasan berat dengan tingkat
dengan tingkat kecemasan. Tabel 9 pendidikan rendah mempunyai jumlah
menunjukkan bahwa pasien yang yang paling banyak. Pada kecemasan
mengalami kecemasan ringan dari 3 ringan yang jumlahnya paling banyak yaitu
tingkatan pendidikan mempunyai jumlah yang berpendidikan tinggi.
yang bervariasi. Pasien yang mengalami

Tabel 10 Hubungan Antara Tingkat Pendapatan Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Kanker Di
Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
Tingkat Pendapatan Tingkat Kecemasan Total P
Ringan Sedang Berat value
Rendah (<780.000) 1 14 11 26
Sedang (780.000-1.850.000) 11 4 0 15
Tinggi >1.850.000 14 0 0 14 41,324 0,008
Total 26 18 11 55

Hasil uji Chi Square antara pengetahuan dengan tingkat pendapatan sedang sampai
dengan tingkat kecemasan secara statistik tinggi lebih banyak mengalami kecemasan
bermakna ( p < 0,05 ) yang berarti hipotesa ringan dan tidak ada yang mengalami
(Ho) ditolak. Hasil ini menunjukkan kecemasan berat sedangkan pasien dengan
adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan rendah < 780.000
pengetahuan dengan tingkat kecemasan. banyak yang mengalami kecemasan
Tabel 12 menunjukkan bahwa pasien sedang sampai berat.

Tabel 11 Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Tingkat KecemasanPada Pasien Kanker Di Poli
Bedah Onkologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
Pengetahuan Tingkat Kecemasan Total P value
Ringan Sedan Berat
g
Rendah 0 6 11 17
Sedang 1 9 0 10 60,221 0,001
Tinggi 25 3 0 28
Total 26 18 11 55

19
Pada uji Chi Square antara pengetahuan dalam mengantisipasi hal tersebut bisa
dengan tingkat kecemasan secara statistik dengan jalan dibentuk suatu kelompok
bermakna ( p < 0,05 ) yang berarti hipotesa diskusi bagi sesama penderita kanker yang
(Ho) ditolak. Hasil ini menunjukkan menjalani pengobatan dengan bimbingan
adanya hubungan yang signifikan antara perawat dan dokter, sehingga dapat
pengetahuan dengan tingkat kecemasan. mengurangi tingkat kecemasan pasien.
Tabel 11 menunjukkan bahwa pasien yang 1. Hubungan antara Jenis Kelamin
berpengetahuan rendah banyak yang dengan tingkat kecemasan pasien
mengalami kecemasan berat kanker di Poli Bedah Onkologi
sedangkanyang berpengetahuan tinggi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
banyak yang mengalami kecemasan Hasil analisa statistik menunjukkan
ringan. bahwa jenis kelamin tidak memiliki
Pembahasan hubungan dengan tingkat kecemasan
Karakteristik Pasien kanker ( p > 0,05 ), yang berarti hipotesa
Pasien dalam penelitian ini adalah penelitian (Ho) ditolak. Hasil ini tidak
pasien kanker di Poli Bedah Onkologi sesuai dengan teori yang mengatakan
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Pada bahwa umumnya perempuan lebih mudah
bulan Juni – Juli 2012. Jumlah pasien mengalami kecemasan atau stress (Kaplan,
dalam penelitian ini adalah 55 pasien yang 1998). Hasil penelitian ini sama dengan
terdiri dari pasien wanita berjumlah 41 penelitian terdahulu mengenai kecemasan
pasien dan pasien laki – laki berjumlah 14 terhadap kemoterapi pada pasien kanker
pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi (Arina, 2008). Namun demikian hasil
yang peneliti buat. penelitian ini menunjukkan bahwa jenis
Hasil penelitian yang telah dilakukan kelamin laki-laki maupun perempuan,
sebagian besar pasien mengalami tingkat prosentase yang mengalami kecemasan
kecemasan ringan, hal ini dikarenakan tidak sama. Tidak adanya hubungan antara
pasien yang diteliti kebanyakan telah faktor jenis kelamin dengan tingkat
menjalani pengobatan lebih dari satu kali kecemasan disebabkan karena pasien laki-
dan mereka sudah terbiasa dengan program laki dan perempuan dalam penelitian ini
terapi yang diberikan. Tingkat kecemasan jumlahnya tidak sama dengan perbedaan
pasien yang ringan tersebut tetap perlu yang relatif besar, sebagian besar pasien
perawat waspadai, karena tanpa diberikan telah menjalani pengobatan sehingga
asuhan keperawatan tingkat kecemasan mereka sudah mampu mengidentifikasi
tersebut bisa semakin bertambah berat penyebab kecemasan dan mampu
bahkan ke tingkat panik. Usaha perawat mengatasi kecemasannya.
20
2. Hubungan antara Umur dengan dibandingkan mereka yang tingkat
Tingkat Kecemasan pasien kanker di pendidikannya tinggi (Kaplan, 1998). Hasil
Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit penelitian ini sama dengan hasil penelitian
Hasan Sadikin Bandung sebelumnya mengenai kecemasan terhadap
Uji statistik antara umur dengan kemoterapi pada pasien kanker, dimana
kecemasan menunjukkan nilai p < 0,05 terdapat hubungan antara tingkat
yang berarti Ho ditolak. Hasil tersebut pendidikan dengan tingkat kecemasan
menunjukkan adanya hubungan antara terhadap kemoterapi pada pasien kanker
umur pasien dengan tingkat kecemasan (Arina,2008).
pada pasien kanker di Poli Bedah Onkologi Pendidikan adalah proses secara
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Hal sengaja yang dilakukan oleh individu
ini sesuai dengan teori yang ada yang dalam rangka meningkatkan pengetahuan,
menyatakan bahwa umur muda lebih sikap dan keterampilan serta kompetensi
mudah mengalami stress / cemas dari pada pada bidang tertentu baik yang dilakukan
umur tua (Kaplan, 1998). Hasil penelitian secara formal maupun non formal. Dengan
ini berbeda dengan penelitian terdahulu pendidikan menjadikan individu
yang menyatakan tidak ada hubungan memahami fenomena dirinya. Semakin
antara usia dengan tingkat kecemasan tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
terhadap kemoterapi pada pasien kanker pada umumnya akan semakin baik dalam
(Arina,2008). memahami kejadian-kejadian yang ada
termasuk dalam memahami penyakit
3. Hubungan antara Tingkat Pendidikan kanker. Pasien dengan tingkat pendidikan
dengan Tingkat Kecemasan pasien yang lebih tinggi akan semakin baik pula
kanker di Poli Bedah Onkologi Rumah tingkat pengetahuan terhadap suatu
Sakit Hasan Sadikin Bandung. obyek/kejadian yang sedang dialami
Hasil uji statistik didapatkan nilai p < (Stuart G, 1998).
0,05 yang berarti hipotesa (Ho) ditolak. 4. Hubungan antara Tingkat Pendapatan
Hasil ini menunjukkan adanya hubungan dengan Tingkat Kecemasan pasien
antara tingkat pendidikan dengan tingkat kanker di Poli Bedah Onkologi Rumah
kecemasan pasien kanker di Poli Bedah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Onkologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Uji statistik antara tingkat
Bandung . Hal ini sesuai dengan teori yang pendapatan dengan kecemasan didapatkan
ada yang mengatakan bahwa semakin nilai p < 0,05 yang berarti hipotesa (Ho)
rendah tingkat pendidikan seseorang ditolak. Hal ini menunjukkan adanya
semakin mudah mengalami stress / cemas hubungan antara tingkat pendapatan
21
dengan kecemasan pasien kanker di Poli Bandung yang berarti bahwa semakin
Bedah Onkologi Rumah Sakit Hasan rendah pengetahuan seseorang semakin
Sadikin Bandung. Nilai menunjukkan tinggi kemungkinan mengalami
bahwa korelasi yang ada yaitu korelasi kecemasan dan semakin tinggi
positif yang tinggi yaitu dimana semakin pengetahuan seseorang semakin rendah
rendah tingkat pendapatan seseorang pula mengalami kecemasan.
semakin tinggi kemungkinan mengalami Hasil penelitian ini juga sesuai
kecemasan dibanding tingkat pendapatan dengan teori yang mengatakan bahwa
yang tinggi. Hal ini sangat sesuai dengan tingkat pengetahuan yang rendah pada
teori yang menyatakan bahwa semakin seseorang berhubungan dengan kecemasan
rendah tingkat pendapatan seseorang atau stress yang dialami, dimana semakin
semakin mudah mengalami stress / cemas rendah tingkat pengetahuan seseorang
dibandingkan mereka yang bertingkat maka akan semakin tinggi tingkat
pendapatan tinggi. Adanya hubungan kecemasan atau stress yang dialami
antara tingkat pendapatan/sosial ekonomi terhadap suatu permasalahan(Kalpan,
dengan tingkat kecemasan dalam 1998). Pengetahuan yang cukup
penelitian ini disebabkan karena sebagian menjadikan seseorang semakin mengetahui
besar pasien dari keluarga yang tingkat tentang prognosa dari penyakit kanker,
pendapatan rendah meskipun banyak yang kondisi inilah yang memicu terjadinya
menggunakan asuransi kesehatan (ASKES kecemasan. Dan hasil penelitian ini
/ ASKIN) tetapi karena penyakit kanker menunjukkan bahwa semakin rendah
yang memerlukan pengobatan lama tingkat pengetahuan, prosentase yang
sehingga mereka masih memikirkan biaya mengalami tingkat kecemasan semakin
diluar perawatan selama pasien dalam tinggi pula.
pengobatan.
5. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan KESIMPULAN DAN SARAN
dengan Tingkat Kecemasan pasien Responden dalam penelitian ini
kanker di Poli Bedah Onkologi Rumah berjumlah 55 responden yang sebagian
Sakit Hasan Sadikin Bandung. besar berjenis kelamin perempuan, berusia
Hasil uji statistik didapatkan nilai p < antara 36 – 50 tahun, tingkat pendidikan
0,05 yang berarti hipotesa (Ho) ditolak. rendah dan tingkat pendapatan/sosial
Hasil ini menunjukkan adanya hubungan ekonomi rendah. Berdasarkan pengetahuan
antara pengetahuan dengan tingkat responden, yang terbanyak adalah
kecemasan pasien kanker di Poli Bedah responden yang memiliki pengetahuan
Onkologi Rumah Sakit Hasan Sadikin tinggi dan Tingkat kecemasan responden
22
terbanyak pada tingkat kecemasan ringan. lama. Tindakan pendampingan dan home
Hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada visit kepada pasien kanker yang menjalani
hubungan antara faktor jenis kelamin pengobatan lama perlu dilakukan secara
dengan tingkat kecemasan pasien kanker di rutin. Perlu dibentuk kelompok diskusi
Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Hasan bagi sesama penderita kanker yang
Sadikin Bandung. Dan terdapat adanya menjalani pengobatan dengan bimbingan
hubunganantara faktor usia, tingkat perawat dan dokter. Selanjtutnya bagi
pendididkan, tingkat pendapatan dan Rumah Sakit perlu membuat aturan bagi
tingkat pengetahuan dengan tingkat pasien kanker yang tidak mampu untuk
kecemasan pasien kanker di Poli Bedah diberikan keringanan biaya pengobatan
Onkologi Rumah Sakit Hasan Sadikin dan bagi pasien luar kota diberikan “rumah
Bandung. Berdasarkan kesimpulan tersebut singgah” untuk memperlancar pengobatan.
maka disarankan bagi Pasien yang telah
1. Dosen Poltekkes Kemenkes Bandung
menjalani pengobatan sebelumnya
2. Dosen Poltekkes Kemenkes Bandung
diberikan kesempatan untuk memberikan Email: sri.ramdaniati@yahoo.com
dorongan psikologis selama menjalani
pengobatan pada pasien lain yang baru DAFTAR PUSTAKA
Alimul A. (2004). Riset Keperawatan dan
pertama menjalani pengobatan, sehingga
Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
diharapkan dapat menurunkan tingkat Salemba Medika.
Arikunto S. (2010). Prosedur Penelitian
kecemasan pasien. Pasien kanker yang
Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
mempunyai asuransi kesehatan (ASKES) Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Arina. (2008). Faktor–faktor yang
disarankan untuk menggunakannya karena
berhubungan dengan tingkat
salah satu penyebab kecemasan pasien bisa kecemasan terhadap kemoterapi
pada pasien kanker. Bandung.
disebabkan oleh biaya perawatan yang
Dahlan MS. (2009). Besar Sampel dan
tinggi. Sedangkan bagi perawat dalam Cara Pengambilan Sampel dalam
Penelitian Kedokteran dan
memberikan asuhan keperawatan
Kesehatan. Jakarta: Salemba
khususnya dalam memberikan pendidikan Medika.
Fatmarida. (2010). Hubungan pengetahuan
kesehatan metode yang digunakan
dan sikap pasien kanker terhadap
disesuaikan dan harus memperhatikan tindakan kemoterapi di Poli
Onkologi RSUP dr.Hasan Sadikin
factor-faktor yang mempengaruhi tingkat
Bandung. Bandung.
kecemasan pasien meliputi : usia, tingkat FKUI. (2008). Buku Ajar Onkologi Klinis.
Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
pendidikan dan tingkat pengetahuan
Hawari D. (2000). Manajemen Cemas dan
pasien untuk menghindari terjadinya Depresi. Jakarta: Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas
kecemasan, karena pasien kanker
Indonesia.
membutuhkan pengobatan yang cukup
23
Pieter HZ, Janiwarti B. (2011). Pengantar Potter & Perry.(2006). Fundamental Of
Psikologi Untuk Perawat. Edisi 1. Nursing. Jakarta: Penerbit Buku
Cetakan ke-1. Jakarta: Kencana. Kedokteran, EGC.
Kaplan HI, Sadock BJ. (1998). Sinopsis Rostia Ch. (2012). Solusi Cerdas
Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Mencegah dan Mengobati Kanker.
Psikiatri Klinis. Edisi 7. Dr. Wijaya Jakarta: Agro Media Pustaka.
Kusuma (Alih Bahasa) Jakarta: Bina Satu Juta Jiwa Idap Kanker. (2012).
Rupa Aksara. health.kompas.com/read/html.
Notoadmojo S. (2010). Metodologi diperoleh 6 Februari, 2012.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Stuart G, Sundeen S. (1998). Keperawatan
Cipta. Jiwa. Edisi 3. Terjemahan oleh Achir
Nur Salam. (2010). Pendekatan Praktek Yani S Hamid. Jakarta: Penerbit
Metodologi Riset Keperawatan. Buku Kedokteran EGC.
Jakarta: CV. Indomedika.
Otto, Shirley E. (2005). Buku Saku
Keperawatan Onkologi. Jane
Freyana Budi (Alih Bahasa). Jakarta:
EGC.

24

Anda mungkin juga menyukai