Anda di halaman 1dari 12

Reproductive Health Agustus 2017, Vol. 2 No.

Jurnal Reproductive Health (103-114)


HUBUNGAN PERAWATAN PALIATIF DENGAN KUALITAS HIDUP
PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSU H. ADAM
MALIK MEDAN 2017

Frida Liharris Saragih1, Yunida Turisna Octavia2,


Yolanda Agnes Siregar3, Nova Defita Putry4, Hartati Daeli5.
Email : fridasaragih62@gmail.com
Prodi DIII Keperawatan Universitas Sari Mutiara Indonesia

ABSTRAK

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling berbahaya di dunia. Kanker sangat beragam,
dapat melalui internal inividu mau pun eksternal inividu. Pasien yang terdiagnosa dengan kanker payudara akan
mengalami masalah seperti sosial, perawatan, psikologis, spiritual dan fisik, yang dapat mempengaruhi kualitas
hidup. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup adalah memberikan
perawatan paliatif. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan perawatan paliatif dengan kualitas hidup pasien
kanker payudara. Jenis penelitian ini merupakan analitik korelasi dengan rancangan deskriptif kolerasi dengan
rancangan cross sectional dan jumlah sampel 83 responden dengan diagnosa kanker payudara stadium lanjut.
Teknik pengambilan sampel dengan teknik Purposive sampling. Data dianalisis dengan uji rank Spearman.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perawatan paliatif dalam kategori tinggi sebanyak 56 responden (67,5%)
dengan kualiatas hidup baik sebanyak 74 responden (89,2%). Uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara hubungan perawatan paliatif dengan kualitas hidup pasien kanker di RSU H. Adam
Malik Medan dengan p value = 0,000 yang lebih kecil dari p value = 0,05 (5%). Nilai korelasi didapatkan r=
0,356 dengan nilai positif yang menandakan tingkat antara variabel tersebut sedang. Disimpulkan ada hubungan
perawatan paliatif yang tinggi dengan kualitas hidup yang baik. Diharapkan tim perawatan paliatif dapat
meningkatkan perawatan paliatif yang diberikan pada responden dengan diagnosa kanker payudara dalam aspek
psikologis dan pemberian informasi dari perawat. Disarankan berkolaborasi dengan psiko log terkait psikologis
dan pemberian informasi terkait status kesehatan dan perkembangan responden.

Kata Kunci : Kanker Payudara; Kualitas Hidup; Perawatan Paliatif

PENDAHULUAN tubuh kita tidak membutuhkan sel untuk


Kanker payudara merupakan salah membelah (ACS,2013). Sel-sel yang
satu penyakit yang paling berbahaya di abnormal ini dapat menyebar ke jaringan lain
dunia. Kanker sangat beragam, dapat melalui dan mendapatkan askes ke getah bening dan
faktor internal individu maupun eksternal pembuluh darah sehingga sel-sel ini dapat
individu. Penyakit mempengaruhi kualitas menyebar kebagian tubuh lain (Hinkle &
hidup seseorang, kanker mendapatkan Cheever, 2013).
perhatian khusus dalam pengukuran kualitas Kanker payudara merupakan salah
hidup karna kematian dini akan terjadi suatu satu kanker yang sangat di takuti oleh kaum
nanti. Kanker merupakan sekelompak wanita, setelah kanker seviks. Kanker
penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan payudara pada umum nya menyerang para
yang tidak terkendali dan menyebar dari sel- wanita, tetapi tidak menurup kemungkinan
sel abnormal didadlam tubuh. Sel-sel kanker juga dapat menyerang kaum laki-laki, walau
terus membelah dengan demikian pun kemungkinannya 1:1000. Kanker
menciptakan lebih banyak sel bahkan ketika payudara ini adalah salah satu jenis kanker
103
Reproductive Health Agustus 2017, Vol. 2 No. 1

Jurnal Reproductive Health (103-114)


yang juga menjadi etiologi kematian terbesar puncak frekuensi umur 30-45 tahun
kaum wanita di dunia, termasuk di sebanyak 67,98% (Masriadi,H 2016).
Indonesia. Insiden kanker payudara sangat
World Helath Organisation (2010- bervariasi di seluruh dunia, yang lebih
2015) menyebut bahwa pervalensi kanker rendah di negara berkembang dan terbesar di
payudara pada wanita yaitu 8-9 %. Kanker negara maju. Angka Tingkat kejadian
payudara sebagai jenis kanker yang paling tahunan usia-satandar kanker per 100.000
banyak di temui pada wanita. Setiap tahun perempuan di dunia adalah Kanker payudara
lebih dari 250.00 kasus baru kanker payudara sangat terkait dengan umur dan hanya 5%
terdiagnosis di Eropa dan kurang lebih dari dari semua kanker payudara terjadi pada
175.00 di Amerika Serikat. wanita di bawah 40 tahun. (News-
Berdasarkan Profil Kesehatan medicalhealth Breas, 2012). Wanita yang di
Republik Indonesia tahun 2010 menyatakan atas 40 tahun beresiko tinggi terkena kanker
bahwa 10 peringkat utama penyakit karena mengalami peubahan fungsi organ
neoplansma ganas atau kanker pasien rawat tubuh sehinga, terjadinya ketidak
inap di rumah sakit sejak tahun 2014 tidak seimbangan hormon ekstrogen dan
banyak berubah. Tiga peringkat utama progesteron yang menjadi salah satu faktor
adalah neoplasma ganas payudara disusul terjadinya kanker. Dalam hal ini sangat
neoplasma ganas serviks uterus dan dibutuhkan perawatan yang aktif untuk
neoplasma ganas hati dan saluran intra mengurangi angka kematian akibat kanker
hepatik. Kanker payudara terus meningkat payudara, berupa perawatan paliatif care.
selama 11 tahun tersebut dengan 4 tahun Perawatan paliatif merupakan
kebelakang sebagai berikut kejadian 5.297 pendekatan yang bertujuan memperbaiki
kasus di tahun 20011, 7.850 kasus di tahun kualitas hidup pasien yang menghadapi
2010, 8.328 kasus di tahun 2011 dan 8.277 masalah yang berhubungan dengan penyakit
kasus di tahun 2013 (Riskesdas, 2013). yang mengancam jiwa. Bentuk perawatan
Penderita kanker payudara yang di paliatif yang dapat diberikan yaitu kebutuhan
laporkan beberapa rumah sakit di Indonesia. sosial, psikologis, fisik dan spiritual.
Pada umumnya datang berobat pada (Crozier dan Hancock, 2012). Perawatan
umumnya datang berobat pada stadium paliatif bertujuan untuk memastikan akhir
lanjut. Selama lima tahun (2011-2015) kehidupan pasien kanker payudara adalah
ditemukan 768 kanker payudara dan pada bermartabat dan hal itu harus diterapkan
stadium III dan IV sebanyak 67,71% dengan dimanapun baik di rumah, di rumah sakit
atau rumah perawatan (Tan et al, 2006).
104
Reproductive Health Agustus 2017, Vol. 2 No. 1

Jurnal Reproductive Health (103-114)


Penanganan kanker payudara bertujuan hidup dengan peningkatan terapi paliatif untuk
untuk mendapatkan kesembuhan yang tinggi pasien yang terdiagnosa kanker.
dengan kualitas hidup yang lebih baik. Oleh Berdasarkan studi pendahuluan yang

karena itu terapi yang paling tepat diberikan dilakukan oleh peneliti Perawatan paliatif di

untuk meningkatkan kualitas hidup pasien wilayah Sumatera Utara tepatnya di kota

kanker payudara adalah terapi paliatif Medan masih sangat terbatas. Dari 40 rumah

dengan kualitas hidup cukup baik dengan sakit yang terdapat di kota Medan, peneliti

nilai yang didapatkan pasien dengan mendapat 2 rumah sakit yang menyediakan

perawatan paliatif rendah kualitas hidupnya perawatan paliatif yaitu Rumah Sakit Umum

(16,5%), sedang (76,5%) dan tinggi (7,1%) Pusat H. Adam Malik dan RSU Murni

(Pradana, dkk (2012) dalam Erna Irawan, Teguh Memorial Hospital . Sedangkan dari

2013). Berdasarkan hasil penelitian diatas data Medical Record RSUP-HAM dari

sehingga perawatan paliatif sangat penting urutan pasien kanker payudara terbanyak

diberikan kepada pasien kanker payudara dari Rekam Medis rawat inap yaitu Ca

stadium lanjut untuk meningkatkan kualitas payudara,Ca urteri diikuti dengan Ca

hidupnya dan mempersiapkan pasien pada Nasopharing (NPC), Ca Paru dan Ca

kematian. Prostat. Jumlah pasien kanker Payudara

Berdasarkan hasil penelitian Fenti tahun 2013 sebanyak 1247 orang, 2014

Hasani (2012) dengan metode penelitian terdapat 1121 orang. Diperkirakan jumlah

melalui angket dan wawancara mendalam pasien kanker payudara dari data tersebut ada

ada hubungan perawatan paliatif dengan mengalami peningkat setiap tahunnya dan

meningkatkan kualitas hidup pada pasien kebanyakan pasien payudara mengalami

kanker payudara dengan meningkatkan prognosis yang buruk sehingga pasien

spiritualitas dimana bahwa pasien yang kanker payudara tidak bertahan hidup

terdiagnosa menderita kanker payurdara (Medical Record RSU H. Adam Malik

mengalami tingkat spiritualitas rendah dan Medan).

cenderung lebih depresif dari pada penderita Berdasarkan survey pendahuluan

kanker payudara dengan spiritualitas baik yang penulis lakukan di RSU H. Adam

dan memiliki hubungan dengan kualitas Malik Medan Menunjukan Bahwa Jumlah

hidup. Sejalan dengan penelitian Michael W. pasien kanker payudara adalah 499 orang,

Rabow. Sarah J. Knish (2014) ada hubungan dengan rincian pada Januari 2016 ber jumlah

perawatan palliatif dengan kualitas hidup 41 orang, Feberuari berjumlah 39 orang,

pasien kanker payudara dari hasil penelitian Maret berjumlah 25 orang, April berjumlah

yang di survey 883 pasien memiliki kualitas 34 orang, Mei berjumlah 37 orang, Juni
105
Reproductive Health Agustus 2017, Vol. 2 No. 1

Jurnal Reproductive Health (103-114)


berjumlah 41 orang, Juli berjumlah 32 orang, pasie kanker payudara di RSU H. Adam
bulan Agustus berjumlah 32 ,bulan Malik Medan.
September berjumlah 38 orang, bulan
Oktober berjumlah 45 orang, Desember METODOLOGI PENELITIAN
berjumlah 38 orang dan Januari 2017 Jenis penelitian ini adalah analisa
berjumlah 54 orang, dan dari hasil kolerasi dengan rancangan cross sectional,
wawancara dengan 10 pasien kanker Tehnik pengambilan sempel menggunakan
payudara, ada 7 pasien mengatakan purposive sampling. Kriteria inklusi 1)
mengalami susah tidur, sejak awal Pasien kanker payudara stadium lanjut yang
terdiagnosa menderita kanker payudaran dan sedang menjalani perawatan paliatif di
3 lagi mengatakan tidak percaya dengan apa ruangan Rindu B RSUP.-HAM Medan. 2)
yang terjadi padanya, ketidak berdayaan Pasien kanker payudara yang mau bekerja
dalam melakukan aktivitas. Perawatan sama dan bersedia menjadi responden
paliatif yang dilakukan seperti melakukan Kriterian eksklusi 1) Pasien kanker payudara
kerohanian (Spiritual), Anastesi yaitu untuk stadium lanjut yang menjalani penurunan
mengatasi nyeri, Ahli gizi yaitu untuk kesadaran. 2) pasien kanker payudara yang
membantu meningkatkan nutrisi yang tepat mengalami gangguan jiwa.
pada kemoterapi, Perawat paliatif, membantu
memenuhi kebutuhan dalam rehabilitasi, HASIL PENELITIAN
Kebutuhan Sosial dan Psiologis membantu Tabel 1Distribusi Frekuensi Karakteristik
R esponden
pasien dan keluarganya dalam mengatasi Variabel n %
masalah pribadi dan sosial, penyakit dan Umur
30 – 35 6 7,2
kecacatan, serta memberikan dukungan
36 – 40 27 32,5
emosional/ konseling selama perkembangan > 40 50 60,2
Pekerjaan
penyakit dan proses berkabung. Masalah
Tidak bekerja 24 28,9
pribadi biasanya akibat difungsi keuangan, Pegawai Swasta 44 53,0
Buruh 6 7,2
terutama karena keluarga mulai
Petani 9 10,8
merencanakan masa depan. Dari data diatas
dapat di lihat bahwa angka kejadian kanker Tabel 2 Distribusi Frekuensi
setiap bulannya mengalami peningkatan, Berdasarkan Perawatan Paliatif
Variabel n %
sehingga penulis tertarik untuk melakukan Rendah 1 1,2
penelitan yang terkait dengan hubungan Sedang 26 31,3
Tinggi 58 67,5
perawatan paliatif dengan kualitas hidup

106
Reproductive Health Agustus 2017, Vol. 2 No. 1

Jurnal Reproductive Health (103-114)


Tabel 3 Distribusi Frekuensi Rendah 9 10,8
Berdasarkan Kualitas Hidup
Tinggi 74 89,2
Variabel n %

Tabel 4 Hubungan Perawatan Paliatif dengan Kualitas Hidup Pasien


Kualitas Hidup Pasien
Perawatan Kanker Total Uji Statistik
Paliatif Buruk Baik
n % n % n % p R
Rendah 1 1,2 0 0,0 1 1,2 0,001 0,356
Sedang 6 7,2 20 24,1 26 31,1
Tinggi 2 2,4 54 64,9 56 67,5

PEMBAHASAN makin besar. Hoskin dan Begg dalam


1. Karakteristik Responden Oemiati (2011) menyebutkan bahwa factor
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi risiko utama pada penyakit kanker adalah
karakteristik responden berdasarkan usia di usia. Hasil penelitian ini sejalan dengan data
RSUP HAM mayoritas responden berusia Riskesdas (2013) yang menyatakan bahwa
diatas 40 tahun. Seiring bertambahnya usia, angka kejadian kanker meningkat tajam 7
maka akan terjadi penurunan system imun. orang per 1000 penduduk setelah seseorang
Menurunnya system imun ini mempermudah berusia > 35 tahun ke atas. Berdasarkan
sel-sel kanker menyerang tubuh karena teori, usia adalah faktor mendasar lain dalam
kemampuan sel imun untuk mengenal dan perkembangan kanker. Insiden kanker
melawan musuh tidak dapat berfungsi secara meningkat secara drastis dengan
baik Profil Kesehatan Indonesia (2014). bertambahnya usia. Akumulasi resiko secara
Sejalan dengan hasil penelitian Suranta keseluruhan dikombinasikan dengan
(2016) menemukan bahwa usia responden kecenderungan mekanisme perbaikan sel
rentan terkena kanker pada tahap dewasa menjadi kurang efektif seiring dengan
akhir (41-60 tahun) dari 71 responden yang pendewasaan (WHO, 2011). Sejalan dengan
menjadi sampel terdapat 50 responden yang hasil penelitian Pradana (2012) dari 85
berusia pada tahap tersebut. responden terdapat 48 orang (56,6%) yang
Sejalan dengan hasil analisis demografi berada pada kategori usia dewasa (41-65
Oemiati (2011) menunjukkan bahwa usia tahun).
makin tinggi maka risiko menderita kanker
107
Reproductive Health Agustus 2017, Vol. 2 No. 1

Jurnal Reproductive Health (103-114)


Angka ketahanan hidup juga seseorang tersebut akan mengalami penyakit
mempengaruhi jumlah kanker berdasarkan kanker (Indrati dalam Pradana, 2012).
usia. Berdasarkan penelitian Sihombing dan Hasil penelitian ini berbeda dengan

Sirait dalam Pradana (2012) angka ketahanan hasil penelitian Oemiati dkk (2011) yang

hidup dipengaruhi oleh usia dan pengobatan menyatakan bahwa responden yang dengan

kanker. Diagnose dengan kanker tentu akan pekerjaan petani lebih besar terkena kanker

berkembang bersamaan dengan dari pada mereka yang bekerja dengan

bertambahnya waktu atau usia pasien wiraswasta. Dan dapat disimpulkan bahwa

sehingga menurunkan angka ketahanan mereka yang bekerja dengan wiraswasta

hidup pasien. Hal ini mungkin menjadi salah cenderung memiliki pola hidup yang tidak

satu factor sedikitnya pasien kanker pada sehat dari pada mereka yang bekerja di

usia muda (< 20 tahun) yang ditemukan pada sektor lain.

penelitian ini. Sejalan dengan penelitian


Pradana (2012) menyatakan bahwa usia 2. Perawatan Paliatif Pasien Kanker

pasien terkena kanker terbanyak terdapat Payudara di RSU H.Adam Malik

pada usia > 35 tahun. Dari hasil penelitian yang telah

Karakteristik responden berdasarkan dilakukan pada pasien kanker payudara di

pekerjaan di RSUP HAM Medan tahun 2017 RSU H. ADAM MALIK Medan diketahui

menunjukkan mayoritas Pegawai Swasta bahwa perawatan paliatif mayoritas kategori

(53,0%). Sejalan dengan hasil penelitian tinggi 67,5%. Hal ini diperoleh dari hasil

Suranta (2016) dari studi peneliti dan dari jawaban responden 83 orang dan kuesioner

hasil wawancara yang dilakukan peneliti perawatan paliatif 43 pertanyaan, dimana

dengan responden kanker yang bekerja mayoritas menjawab “selalu”. Saya merasa

sebagai wiraswasta menyatakan bahwa ada seseorang yang bersedia untuk

mereka cenderung memiliki gaya hidup mendengarkan saya bercerita tentang

mengkonsumsi minuman yang mengandung masalah saya 79,5%. Saya membutuhkan

soda, konsumsi makanan tinggi lemak yang bantuan dalam perawatan pribadi seperti

merupakan faktor-faktor pencetus terjadinya bantuan untuk mandi dan makan 45,8%.

kanker, yang mana disimpulkan oleh peneliti Berdoa telah membantu saya mengatasi

diatas bahwa pekerjaan juga dapat menjadi penyakit saya 77% dan Saya mengalami

factor penyebab kanker, karena pekerjaan kesulitan ekonomi atau keuangan yang

sangat mempengaruhi pola hidup seseorang. digunakan untuk membiayai perawatan saya

Konsumsi makanan berlemak dalam jangka selama saya sakit 77,1%.

waktu yang panjang mengakibatkan


108
Reproductive Health Agustus 2017, Vol. 2 No. 1

Jurnal Reproductive Health (103-114)


Berdasarkan hasil pengukuran hasil penelitian Grudzen, et all (2010) yang
perawatan paliatif pada responden diperoleh meneliti tentang kebutuhan perawatan

data mayoritas responden mendapatkan paliatif pada pasien dewasa tua yang
perawatan paliatif tinggi.Perawatan paliatif menderita penyakit terminal, dimana hasil
memiliki peranan penting bagi perawatan peneltian ini menunjukkan bahwa pasien
pasien dengan penyakit terminal yang dapat yang dewasa tua dengan penyakit terminal
dilakukan secara sederhana sering kali membutuhkan perawatan paliatif yang tinggi.
prioritas utamanya adalah kuallitas hidup Hasil penelitian ini berbeda dengan

(Irawan 2013). Perawatan paliatid atau hasil penelitian Pradana (2012) yang

perawatan terpadu yang bersifat aktif dan menyatakan bahwa pasien dengan kanker

menyeluruh, dengan pendekatan – membutuhkan perawatan paliatif yang

pendekatan multidisiplin yang terintegrasi, sedang. Perawatan paliatif dipengaruhi

yang memiliki tujuan untuk mengurangi masalah-masalah yang timbul akibat

penderitaan pasien, memperpanjang perubahan pada factor fisik, psikologis dan

umurnya, meningkatkan kualitas hidup dan social pada pasien dengan kanker. Factor

juga memberikan support kepada fisik dipengaruhi gejala yang terjadi akibat

keluarganya (Rasjdi, 2010). Hal ini dapat penyakit kanker dan pengobatan yang

dilakukan dengan meringankan masalah- didapatkan.Factor psikologis dipengaruhi

masalah yang didapatkan pasien berupa kecemasan atau depresi akibat rasa

masalah fisik, psikologis, social dan spiritual kehilangan harapan, kehilangan control dan

yang dapat membuat pasien tidak kebebasan melakukan aktivitas, sedangkan

menghadapi masalah-masalah yang dapat factor social dipengaruhi oleh kesulitan

terjadi,(Campell2013). social pada pasien kanker (Nuhonni, 2010).

Sejalan dengan hasil penelitian Irawan Hasil penelitian ini sejalan dengan

(2013) menyatakan berbagai masalah fisik hasil penelitian, Suranta (2016) dimana dari

seperti nyeri, sesak nafas, penurunan berat 71 responden dalam penelitian terdapat 20

badan, gangguan aktivitas tetapi juga dengan Ca.Mammae dengan yang

megnalami gangguan psikososial dan mendapatkan perawatan paliatif tinggi

spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup sebanyak 54 dari jumlah keseluruhan

pasien dan keluarganya. Hasil penelitian ini responden dan yang memiliki kualitas hidup

sejalan dengan hasil penelitian ( Burton, et al baik 50 responden dan menyimpulkan bahwa

2010) yang menyatakan bahwa pasien perawatan paliatif berperan penting dalam

kanker memiliki kebutuhan yang tinggi meningkatkan kualitas hidup pasien kanker

terhadap perawatan paliatif. Sejalan dengan baik terlebih kanker payudara. Hal ini dapat
109
Reproductive Health Agustus 2017, Vol. 2 No. 1

Jurnal Reproductive Health (103-114)


disimpulkan peneliti bahwa perawatan dialami pasien seperti ringan, sedang atau
paliatif juga sangat tepat diberikan kepada berat (Kuasa dan Loge, 2003).
mereka yang menderita dengan kanker Berdasarkan teori, perawatan paliatif
payudara dari data diatas dilihat peranan berhubungan dengan gejala, fungsi
penting perawatan paliatif. psikologis, fisik, social dan spiritual yang
dapat menurunkan kualitas hidup seseorang,
3. Kualitas Hidup Pasien Kanker Campell (2013). Sejalan dengan hasil
Payudara di RSU H. ADAM MALIK penelitian yang dilakukan Halim dan
Dari hasil penelitian yang telah Wirawan (2008) dengan penelitian kualitatif
dilakukan pada pasien di RSUP. HAM tentang kualtas hidup pada tiga orang pasien
diketahui bahwa kualitas hidup mayoritas kanker yang mendapatkan kemoterapi dan
dalam kategori baik 89,2%. Hal ini diperoleh radioterapi, dimana hasil peneltiian ini
dari data hasil jawaban 30 pertanyaan, menunjukkan ketiga subjek penelitian
dimana mayoritas responden menjawab mengalami penurunan kualitas hidup setelah
“sering” saya mengalami kesulitan jika mendapatkan kemoterapi dan radioterapi.
berjalan kaki meskipun dalam jarak yang Penggunaan pengobatan dengan kemoterapi
pendek, misalnya sekitar rumah anda 49,4%. akan membuat pasien mengalami masalah
Saya merasa badan anda lemah 42,2%, saya secara fisiologis maupun psikologis,
sulit berkonsentrasi pada suatu hal, seperti berbagai masalah psikologis berupa stress
membaca Koran atau menonton televise ketika akan menjalani pengobatan dan
55,4%, saya merasa khawatir 39,8%. masalah fisik berupa mual dan muntah.
Berdasarkan hasil pengukuran Hal ini sejalan dengan hasil
kualitas hidup pada responden diperoleh data penelitian Montazeri et al, (2007) ini bahwa
mayoritas responden kualitas hidupnya baik pasien kanker yang mendapatkan terapi
sebanyak 74 (89,2%). Sejalan dengan hasil adjuvant mengeluh beberapa gejala yang
penelitian Heydarnejad, et al (2009), disebabkan oleh obat kemoterapi yang mana
mengenai kualitas hidup pasien penderita pengobatan kemoterapi tidak hanya
kanker payudara pasca kemoterapi pada 200 menghancurkan sel-sel kanker melainkan sel-
pasien kanker, dimana diperoleh sebanyak 22 sel tubuh lainnya, sehingga sering kali pasien
(11%) pasien tingkat kualitas hidupnya merasakan gejala seperti kelelahan, nyeri,
kurang baik, dan 46 (23%) tingkat kualitas perubahan bentuk tubuh dan penurunan
hidupnya buruk. Kualitas hidup juga sangat fungsi seksual sehingga dampak jangka
berpengaruh dengna besarnya maslaah yang panjangnya akan menurunkan kualitas
hidup pasien. Sejalan dengan hasil
110
Reproductive Health Agustus 2017, Vol. 2 No. 1

Jurnal Reproductive Health (103-114)


penelitian yang dilakukan Pradana (2012) sehingga Ha diterima hal ini menunjukkan
dengan 85 pasien kanker 61 oran (71,8%) bahwa ada hubungan yang signifikan antara
dengan kualitas hidup sedang. Berdasarkan perawatan paliatif dengan kualitas hidup
teori, penurunan kualitas hidup pada penderita pasien kanker payudara di RSUP H. Adam
kanker dipengaruhi oleh factor yang beraneka Malik Medan.
ragam, seperti gejala jenis perawatan yang Dalam hal ini dapat disimpulkan
diperoleh pasien, status penampilan pasien, berdasarkan hal tersebut dapat disumpulkan
depresi dan keyakinan spiritual (Kreitle, et bahwa ada korelasi atau hubungan
al,2007). berbanding lurus yang sedang antara
Sejalan dengan hasil penelitian perawatan paliatif dengan kualitas hidup
Suranta (2016) yang meneliti tentang pada pasien kanker payudara dimana nilai
hubungan perawatan paliatif dengan kualitas koefesien korelasi sebesar 0,356 (3,56%),
hidup pasien kanker di RSUP. HAM yang berdasarkan nilai r dengna atah yang positif
mana dari 12 jenis kanker, kanker payudara menunjukkan semakin tinggi perawatan
merupakan angka tertinggi yang menjadi paliatif yang didapatkan maka semakin baik
respondennya dengan jumlah 20 responden kualitas hidup responden dengan kanker
dengan kanker payudara dari 71 responden, payudara.
dan menemukan hasil bahwa mereka yang Perawatan paliatif merupakan tindakan
mendapatkan perawatan paliatif tinggi aktif yang terintegrasi guna meringankan
cenderung memiliki kualitas hidup yang beban penderita, terutama yang tak mungkin
baik. Hal ini dapat disimpulkan peneliti disembuhkan. Tindakan paliatif yang
bahwa perawatan paliatif sangatlah memiliki dimaksud antara lain menghilangkan nyeri
peranan penting dalam meningkatkan dan keluhan lain, serta mengupayakan
kualitas hidup pasien kanker payudara dalam perbaikan dalam askpek psikologis, social
penanganan nyeri, psikologi, spiritualitas dan dan spiritual. Perawatan paliatif yang baik
lain-lain. mampu merubah kualitas hidup pasien
4. Hubungan Perawatan Paliatif Dengan kanker menjadi lebih baik (Irawan, 2013).
Kualitas Hidup Pasien Kanker Sejalan dengan Kemenkes 2007 yang
Payudara di RSUP H. Adam Malik menyatakan pelayanan paliatif pasien kanker
Berdasarkan tabulasi silang hubungan adalah pelayanan terintegrasi oleh tim
perawatan paliatif dengan kualitas hidup paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien kanker payudara di RSUP HAM pasien kanker, semakin tinggi perawatan
didapatkan nilai p value = 0,001 (P <0,05), paliatif yang didapatkan oleh pasien dengan
prognosis buruk maka semakin baik kualitas
111
Reproductive Health Agustus 2017, Vol. 2 No. 1

Jurnal Reproductive Health (103-114)


hidup yang didapatkan Rasjidi, 2010. Dan spiritual. Sejalan dengan hasil Riview yang
untuk mengatasi masalah-masalah lain yang dilakukan Meier (2011) dengan judul
sering terjadi pada pasien kanker, baik Palliatuve Care And The Quality Of Life,
masalah fisik, psikososial dan spiritual dimana dapat disimpulkan dari hasil review
(WHO, 2013). tersebut bahwa perawatan paliatif dan kualitas

Perawatan paliatif merupakan peranan hidup sangat memiliki hubungan yang sangat
penting bagi perawatan pasien yang terminal kuat.
yang dapat dilakukan secara sederhana Sejalan dengan hasil penelitian Suranta

sering kali prioritas utamanya adalah kualitas (2016) yang menyimpulkan bahwa

hidup Irawan (2013). Kualitas hidup juga perawatan paliatif tinggi sangat

sangat berpengaruh dengan besarnya mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker

masalah yang dialami pasien seperti ringan, sejak terdiagnosanya pasien tersebut. Dengan

sedang atau berat (Kaasa dan Loge dalam adanya perawatan paliatif sangat membantu

Perdana (2012). Sejalan dengan hasil pasien dengan kanker dalam mengatasi

penelitian Irawan (2013) menyatakan masalah-masalah yang akan muncul akibat

berbagai masalah fisik seperti nyeri, sesak dari penyakit tersebut yang dapat

nafas, penurunan berat badan, gangguan mempengaruhi kualitas hidup.

aktivitas tetapi juga megalami gangguan Peneliti menyimpulkan bahwa

psikologis dan spiritual yang mempengaruhi perawatan paliatif memiliki peranan besar

kualitas hidup pasien dan keluarganya. dalam meningkatkan kualitas hidup kanker

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan payudara terlebih dalam penanganan fisik,

hasil penelitian Michael (2014) yang psikologi, spiritualitas dan rasa percaya diri

menyimpulkan bahwa ada hubungan yang cukup tinggi, sehingga perawatan

perawatan paliatif dengan kualitas hidup paliatif ini perlu ditingkatkan lagi dalam

pasien kanker dari hasil yang di survey 883 aplikasinya.

pasien kanker memiliki kualitas hidup


dengan peningkatan terapi paliatif untuk KETERBATASAN PENELITIAN

pasien yang terdiagnosa kanker.Sejalan Keterbatasan penelitian ini adalah

dengan penelitian Nazario (2014) menggunakan rancangan cross sectional

menyimpulkan ada hubungan perawatan dengan menggunakan alat ukur kuesioner,

paliatif dengan kualitas hidup pasien yang diharapkan peneliti selanjutnya

terdiagnosa kanker dengan mengatasi menggunakan observasi sehingga hasilnya

masalah-masalah yang dapat terjadi seperti lebih optimal.

masalah fisik, psikologis, social dan


112
Reproductive Health Agustus 2017, Vol. 2 No. 1

Jurnal Reproductive Health (103-114)


KESIMPULAN
Campbell, M. L. (2013). Nurse to nurse:
Berdasarkan hasil analisis data
perawatan paliatif: diterjemahkan
pembahasan tentang hubungan perawatan oleh Daniaty, D. Jakarta: Salemba
Medika.
paliatif dengan kualitas hidup pasien kanker
payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Cancer Research UK. (2014). Cancer
statistics key facts. Diakses dari
yang telah diuraikan sebelum ini dapat
http://www.cancerresearchuk.org.
disimpulkan bahwa perawatan paliatif pada Pada tanggal 16 Febuari 2017
pasien kanker payudara di RSU H. Adam
Crozier, F & Hancock, L. E. (2012).
Malik mayoritas perawatan paliatif tinggi. Palliative care: Beyond the end of
life. Journal palliative nursing, 38(4),
Kualitas hidup pasien kanker payudara di
198-227.
RSU H. Adam Malik mayoritas kualitas
Depkes RI. (2013). Empat persen penderita
hidup baik. Ada hubungan yang signifikan
kanker adalah anak-anak. Diakses
antara perawatanpaliatif dengan kualitas dari http://www.depkes.go.id . pada
tanggal 16 Febuari 2016. The
hidup pasien kanker payudara di RSU H.
Accuracuy of Clinician Estimations
Adam Malik Medan. and the Relevance of Spiritual Well-
Being-A Hoosier Oncology Group
Study. Journal of Clinical Oncology.
SARAN Vol21.diakses pada tanggal 16
Febuari 2016.
Disarankan kepada peneliti
selanjutnya, apabila melaksanakan penelitian Global Facts and Figures 3rd Edition. 2015.
American Cancer Society: Atlanta
sejenis agar menggunakan sampel lebih
http://www.kbbi.web.id/prevalensi
banyak lagi dan lebih homogen berdasarkan Diakses pada tanggal 20 Febuari
2016
usia dan pekerjaan. Peneliti selanjutnya
sebaiknya menggunakan teknik pengambilan Hidayat, A. A. (2011). Metode penelitian
keperawatan dan teknik analisa data.
sampel dengan Random Sampling, agar
Jakarta: Salemba Medika.
dapat mewakili seluruh populasi.
Hill, K & Coyne, I. (2012). Palliative Care
Of Nursing For Cancer in the UK and
DAFTAR PUSTAKA Ireland. Britishjournal of nursing.
Diakses pada tanggal 20 febuari
American Cancer Society (2013). Cancer
2016.
Fact and Figure. diakses dari
http://www.cancer.org. Pada tanggal
Hinkle, J. L & Cheever, K. H. (2013)
20 Januari 2017
Brunner and Suddart’s textbook of
medical surgical nursing. 13ed. USA:
Aziz, MF., Andrijono, Saifuddin, A. B,
Lippincott Williams & Wilkins.
(2008) ed. Buku Acuan Onkologi
Ginekologi. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 101-
109
113
Reproductive Health Agustus 2017, Vol. 2 No. 1

Jurnal Reproductive Health (103-114)


Handayani S. Pencapaian Kebutuhan
Paliatif pada Kanker payudara.
Jakarta Agro Media Pustaka; 2012

Irawan. E. 2013. Pengaruh Perawatan Paliatif


Terhadap Pasien Kanker Stadium
Akhir (Literature Review).Jurnal
Ilmu Keperawatan. Vol.1. No.1.
Diakses pada tanggal 20 Febuari
2017.

Kemenkes. 2013. Profil kesehatan Indonesia


2012 Jakarta Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, pengendalian
penyakit kanker. Jakarta,
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Pp 181-184.

Kozier, B, Erb, G., Berman, A., & Snyder, S.


J (2010). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses &
Praktik, Jakarta EGC.

Kreitler et al.2007. Stress, Self-efficacy and


Quality of Life in Cancer Patients,
(online) (http://online
library.wiley.com/doi/10.1002/pon.10
63/pdf, diakses 10 Juli 2016).

114

Anda mungkin juga menyukai