HUBUNGAN PATOFISIOLOGI
HIPERTENSI DAN HIPERTENSI RENAL
Akmarawita Kadir
Diterbitkan oleh :
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Jl. Dukuh Kupang XXV/54 Surabaya, 60225
ISSN 1978-2071
Jurnal “Ilmiah Kedokteran” memuat artikel ilmiah hasil penelitian, kajian kritis-konseptual yang berkaitan
dengan bidang kedokteran.
Mitra Bestari
(Penelaah) : Prof. Dr. Prihatini, dr., Sp.PK. (K)
Prof. Sri Harmadji, dr., Sp. THT- KL
Prof. Soebandiri, dr., Sp. PD. KHOM
Dr. PWM. Olly Indrajani, dr., Sp. PD
Dr. Dorta Simamora, dra., M. Si
Pratika Yuhyi Hernanda, dr., M.Sc., Ph.D.
Prof. Dr. Ketut Suwiyoga, dr., Sp. OG. (K)
Jurnal “ Ilmiah Kedokteran” terbitan kali ini memuat artikel yang membahas aspek
Biomedik, Biokimia, Ilmu Faal, Farmakologi, Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, dari hasil
penelitian, maupun tinjauan pustaka.
Jurnal “Ilmiah Kedokteran” menerima artikel ilmiah dari hasil penelitian, laporan
atau studi kasus, kajian atau tinjauan pustaka, maupun penyegar ilmu kedokteran, yang
berorientasi pada kemutakhiran ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, agar dapat
menjadi sumber informasi ilmiah yang mampu memberikan kontribusi dalam mengatasi
permasalahan kedokteran yang semakin kompleks.
Redaksi berharap semoga artikel-artikel ilmiah yang termuat dalam Jurnal “Ilmiah
Kedokteran” bermanfaat bagi para akademisi dan profesional yang berkecimpung dalam
dunia Kedokteran.
Pimpinan Redaksi
ISSN 1978-2071
DAFTAR ISI
Halaman
Rini Purbowati
Akmarawita Kadir
Diterbitkan oleh :
NI
VER SITA Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Jl. Dukuh Kupang XXV/54 Surabaya
S
U
WIJAY
BAYA
KU
RA
A
SU MA S U
A NG
GUNG WI H
WIMBUH LINU
HUBUNGAN PATOFISIOLOGI HIPERTENSI DAN
HIPERTENSI RENAL
Akmarawita Kadir
Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Email : akmarawita@gmail.com
Abstrak
Latar Belakang : Hipertensi merupakan penyakit dengan tingkat kejadian yang masih tinggi
di seluruh dunia, sebagian besar penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi esensial /
hipertensi primer), sebagian kecil hipertensi disebabkan oleh penyakit yang didapat
(hipertensi sekunder). Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya menyebabkan komplikasi
berbagai penyakit yang memperparah penyakit tersebut misalnya penyakit ginjal (renal
disease), dan dapat menjadi penyakit yang malah menyebabkan hipertensi menjadi lebih
berat (hipertensi sekunder). Patofisiologi kejadian hipertensi esensial sudah banyak di
kemukakan karena kasusnya banyak terjadi, tetapi patofisiologi penyakit ginjal (renal
disease) yang menyebabkan hipertensi masih perlu didalami kembali, terutama mengenai
hubungan antara hipertensi primer dan hipertensi sekunder (hipertensi ginjal atau renal
hypertention). Penyakit Ginjal (renal disease) merupakan penyakit yang dapat menimbulkan
hipertensi melalui mekanisme peningkatan resistensi peredaran darah ke ginjal dan
penurunan fungsi kapiler glomerulus. Penurunan fungsi kapiler glomerulus mengakibatkan
keluarnya substansi-subtansi yang penting seperti renin, angiotensinogen, angiotensin I,
angiotensin II, angiotensin converting enzim (ACE), aldosteron, bradikinin, nitric oxide
(NO) yang pada akhirnya menyebabkan meningkatnya tekanan darah (hipertensi). Sedangkan
Hipertensi ternyata merupakan mekanisme umpan balik untuk menekan tingginya renin,
tetapi penekanan renin ini tidak akan berarti apabila penyakit ginjal tidak diobati dengan baik,
dan bahkan menyebabkan hipertensi menjadi menetap atau bertambah berat. Tujuan
penulisan untuk mengetahui patofisiolgi hipertensi, khususnya hipertensi renal, dan
bagaimana hubungan antara hipertensi dengan hipertensi ginjal (sekunder).
Abstract
Introduction : Hypertension is a disease with an incidence rate is still high around the world,
most of the causes of hypertension is unknown (essential hypertension / primary
hypertension), a small portion of hypertension caused by diseases acquired (secondary
hypertension). The unknown cause of Hypertension causing complications of diseases that
worsen it, eg kidney disease (renal disease), and can be a disease that actually cause
hypertension becomes more severe (secondary hypertension). Pathophysiology of essential
Reviewer