Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

RISIKO KANKER PAYUDARA WANITA


Emy Rianti, Gusti Ayu Tirtawati, Henny Novita

Abstrak

Kanker payudara merupakan penyakit kronis, dimana untuk penyembuhan secara total masih sangat
diragukan, dan selain itu juga memerlukan jangka waktu pengobatan yang lama dan biaya yang tinggi.
Faktor etiologi kanker payudara yang pasti sampai saat ini belum diketahui, namun dapat dicatat pula
bahwa penyebab penyakit ini bersifat multifaktorial yang saling mempengaruhi satu sama lain, yaitu :
faktor genetika, lingkungan, pola makan, virus dan radiasi di daerah dada. Sekitar 75% wanita yang
menderita kanker payudara tidak mengetahui adanya berbagai macam faktor risiko tersebut.
Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan risiko kanker payudara wanita pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais
Jakarta.
Metode. Disain penelitian adalah studi Kasus Kontrol (Case Control Study). Sampel kasus adalah:
Penderita kanker payudara wanita, bertempat tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang
atau Bekasi yang sedang berobat kontrol, atau perawatan luka di Poliklinik Onkologi Rumah Sakit
Kanker Dharmais Jakarta, selama masa penelitian. Sampel kontrol adalah: Pengunjung wanita yang
melakukan Medical Check up di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta tahun 2010 dan hasil
pemeriksaan payudara secara klinis oleh tenaga medis dan hasil foto Rontgen menunjukkan payudara
yang normal. Pemilihan kontrol dilakukan dengan cara simple random sampling, dari status pasien
atau medical record. Jumlah sampel penelitian adalah sebesar 196, yang terdiri dari 98 kasus dan 98
kontrol.
Hasil. Ada hubungan antara umur dengan kejadian kanker payudara. Ada hubungan tinggi badan
dengan kejadian kanker payudara. Ada hubungan riwayat tumor jinak dengan kejadian kanker
payudara. Ada hubungan riwayat keluarga dengan kejadian kanker payudara. Ada hubungan umur
menstruasi pertama dengan kejadian kanker payudara. Ada hubungan umur hamil pertama dengan
kejadian kanker payudara. Tidak ada hubungan antara riwayat menyusui dengan kejadian kanker
payudara. Umur menstruasi pertama adalah faktor yang paling dominan berhubungan dengan
dengan kejadian kanker payudara.

Abstract

Breast cancer is a chronic disease, which for the total healing is still very doubtful, and in addition it
also requires long term treatment and high costs. Factors exact etiology of breast cancer up to now
unknown, but it may also be noted that the cause of this disease is multifactorial which influence each
other, ie: genetics, environment, diet, viruses and radiation in the chest area. Approximately 75% of
women with breast cancer are not aware of various risk factors.
The purpose of the research. The purpose of this study was to determine the factors associated with
breast cancer risk of women, on an outpatient at the Cancer Hospital Dharmais Jakarta.
Methods. Study design is Case Control Study, with quantitative methods. Sample cases are: female
breast cancer patients, residing in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, or received treatment,
control, or wound care, at the Polyclinic Hospital Oncology Cancer Dharmais Jakarta, during the study


Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta I

Jurnal Health Quality Vol. 3 No. 1, Nop 2012 Page 10


period. Control samples were: Visitors women who do Medical Check-up at the Cancer Hospital
Dharmais Jakarta in 2010, and the results of clinical breast examinations by medical personnel and
the results of X-ray photograph, showing a normal breast. Selection of controls is done by simple
random sampling, the status of the patient or medical record. The number of samples for the study
was 196, consisting of 98 cases and 98 controls.
Results. There is a relationship between age with breast cancer incidence. There is a relationship of
height with breast cancer incidence. There is a history of benign relationship with the incidence of
breast cancer. There is a relationship with a family history of breast cancer incidence. Age of first
menstruation there is a relationship with the incidence of breast cancer. Age of first pregnancy there is
a relationship with the incidence of breast cancer. There was no association between history of
breastfeeding with breast cancer incidence. Age of first menstruation is the most dominant factor
associated with the incidence of breast cancer.

Pendahuluan yang dapat digunakan sebagai acuan.


Tahun 1995 terdapat 100 penderita kanker
Menurut Organisasi Kesehatan baru untuk setiap 100.000 penduduk per
Dunia dari sekitar 10 juta orang penderita tahunnya. Prevalensi penderita kanker
kanker lebih dari 6 juta meninggal setiap meningkat dari tahun ke tahun akibat
tahunnya. Peningkatan jumlah ini tampak peningkatan angka harapan hidup, sosial
jelas dibandingkan dua dekade ekonomi, serta perubahan pola penyakit
sebelumnya yang hanya berjumlah 6 juta (Tjindarbumi, 1995 dalam Pane M, 2003).
orang dan 4 juta di antaranya meninggal Gambaran peningkatan angka proporsi
setiap tahun. Selain itu, WHO menyatakan kejadian di Indonesia ini tercermin pada
bahwa lima besar kanker di dunia adalah Survei Kesehatan Rumah Tangga yang
kanker paru-paru, kanker payudara, dari tahun ke tahun menunjukkan
kanker usus besar, kanker lambung dan kenaikan yang dapat diperlihatkan secara
kanker hati (WHO, 2002). berturut-turut, yaitu: 3,4 (SKRT 1980); 4,3
Di India, insiden kanker payudara (1986); 4,4 (SKRT 1992); 5,0 (SKRT
meningkat. dengan perkiraan jumlah 1995).
kasus baru yang terdiagnosa sejumlah Dari pemeriksaan patologi di
80.000 setiap tahunnya (Anderson SR Indonesia menyatakan bahwa urutan lima
dkk, 2003). Di Malaysia kanker payudara besar kanker adalah: kanker leher rahim,
telah menjadi penyebab kematian yang kanker payudara, kelenjar getah bening,
pertama pada wanita. Angka kematian kanker kulit dan kanker nasofaring
spesifik per 100.000 penduduk meningkat (Harianto, 2005). Kanker payudara
dari 3,7% (1982) menjadi 5.8% (1990). merupakan kanker tersering dijumpai di
Prevalensi kanker payudara di Malaysia RS Kanker Dharmais (Kardinah, 2007).
86,2 per 100.000 wanita pada tahun 1996, Berdasarkan Laporan Kinerja RS Kanker
dan pada tahun 2002 kanker payudara Dharmais tahun 2006 jumlah penderita
mencapai 30,4% dari seluruh kanker pada yang berkunjung ke tim kerja kanker
wanita (Norsa’adah dkk, 2005). payudara menduduki peringkat pertama,
Di Indonesia, angka kejadian yaitu sebesar 5.307 orang, mengalami
kanker payudara ini sulit diperkirakan. Hal kenaikan sebesar 20,0% dibandingkan
ini terjadi karena hingga saat ini belum tahun 2005 yang hanya 3.630 orang.
ada lembaga registrasi bertaraf nasional Kenaikan ini lebih tinggi dibandingkan
yang memiliki data lengkap dan akurat dengan kenaikan kunjungan total
Jurnal Health Quality Vol. 3 No. 1, Nop 2012 Page 11
pengunjung rawat jalan yang hanya perbedaan faktor risiko di antara mereka.
mencapai 10,6%. Kanker payudara merupakan penyakit
Harianto dan Hukom melaporkan, kronis yang mempunyai masa latensi yang
40% pasien yang berobat ke RS Dharmais panjang, sehingga untuk mendapatkan
pernah berobat ke rumah sakit lain. kasus tidak menunggu, populasi kasus
Mereka umumnya datang karena ada penelitian ini telah tersedia. Metode ini
kekambuhan. Adapun kasus kanker juga dapat digunakan untuk menentukan
payudara baru yang terdiagnosis di RS berbagai macam determinan yang sesuai
Kanker Dharmais umumnya pada stadium dengan tujuan penelitian ini.
lanjut, hanya 13,4 persen yang Kriteria inklusi Kasus: (1) Penderita
terdiagnosis pada stadium I atau II kanker payudara wanita, bertempat tinggal
(Kardinah, 2007). di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,
Berdasarkan penelitian yang Tangerang atau Bekasi yang sedang
dilakukan Karma dkk (2010), menunjukkan berobat, kontrol atau melakukan
bahwa remaja putri yang mempunyai perawatan luka di Poliklinik Onkoiogi
riwayat tumor berpeluang 4,37 kali lebih Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta
berisiko mengalamai kanker payudara antara Mei 2011 sampai dengan Juli 2011.
dibandingkan remaja yang tidak memiliki (2) Bersedia berpartisipasi dalam
riwayat tumor. Begitu juga dengan remaja penelitian ini dengan mengisi informed
putri yang mengalami menarche pada usia concent. Kriteria Inklusi Kontrol:
< 12 tahun berpeluang 4,37 kali lebih Pengunjung wanita yang melakukan
berisiko mengalami kanker payudara Medical Check up di Rumah Sakit Kanker
dibandingkan remaja putri yang Dharmais Jakarta Jakarta tahun 2010 dan
mengalami menarche pada usia > 12 hasil pemeriksaan klinis oleh tenaga
tahun. medis dan hasil foto Rontgen
menunjukkan payudara normal.
Metodologi Penetapan jumlah sampel
menggunakan rumus untuk pengujian
Disain penelitian ini adalah studi hipotesis terhadap odds-ratio
kasus kontrol. Sebagai data dasar perbandingan 1:1 (Lameshow, 1997).
digunakan data primer yang langsung Dengan menetapkan nilai hubungan
dikumpulkan dengan melakukan pengisian antara faktor-faktor dengan risiko
kuesioner secara mandiri dengan terjadinya kanker payudara. Pemilihan
menggunakan kuesioner yang telah diuji kontrol dilakukan dengan cara simple
coba untuk kasus, sedangkan untuk random sampling, dari status pasien atau
kontrol dengan data sekunder dari status medical record.
pasien/ medical record. Analisa data dilakukan mulai dari
Langkah pertama adalah dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat.
menetapkan sejumlah populasi yang Analisis multivariat adalah untuk
menderita penyakit yang sedang diteliti, mengetahui hubungan beberapa variabel
dan langkah kedua adalah menyeleksi independen dan variabel dependen-nya.
sejumlah populasi yang bebas dari Uji statistik yang digunakan adalah
penyakit tersebut. Kelompok kasus dan Maximum Likelyhood Regression (Analisa
kontrol diinvestigasi untuk melihat Regresi Logistik).
Hasil
Jurnal Health Quality Vol. 3 No. 1, Nop 2012 Page 12
Tabel 1
Analisis Bivariat Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Kanker Payudara di RS. Darmais Jakarta
Tahun 2011

Kanker Payudara
Kasus P
Variabel n % Kontrol Value OR
n % n %
Umur
39, 2
> 50 tahun 79 5 59 59 20 0 0,001
60, 8
< 50 tahun 121 5 41 41 80 0 5,8

Riwayat Tumor Jinak


2
Ada 70 35 48 48 22 2 0,001
7
Tidak ada 130 65 52 52 78 8 3,3

Riwayat Keluarga
3
Ada 102 51 71 71 31 1 0,001
6
Tidak ada 98 49 29 29 69 9 5,4

Umur Menstruasi
Pertama
33, 1
< 12 tahun 67 5 52 52 15 5 0,001
66, 8
> 12 tahun 133 5 48 48 85 5 6,1

Umur Hamil Pertama


2
< 20 & > 35 tahun 66 33 42 42 24 4 0,011
7
20 - 35 tahun 134 67 58 58 76 6 2,3

Riwayat Menyusui
26, 1
Tidak pernah 53 5 34 34 19 9 0,025
73, 8
Pernah 147 5 66 66 81 1 2,2

Jurnal Health Quality Vol. 3 No. 1, Nop 2012 Page 13


Hasil penelitian kejadian kanker payudara payudara. Sedangkan pada ibu yang tidak
berdasarkan umur memperlihatkan ibu mempunyai riwayat keluarga menderita
yang berumur > 50 tahun, sebagian besar kanker payudara lebih sedikit (29%)
(59%) menderita kanker payudara, dan mengalami kanker payudara dibandingkan
hanya 20% yang tidak menderita kanker dengan kelompok control (69%). Hasil uji
payudara. Sedangkan pada ibu yang statistic diperoleh nilai p=0,001, artinya
berumur < 50 tahun lebih sedikit ada hubungan yang siginifikan antara
menderita kanker payudara (41%) riwayat keluarga menderita kanker
dibandingkan dengan kelompok control payudara dengan kejadian kanker
(50%). Hasil uji statistik diperoleh nilai payudara. Hasil uji statistic juga diperoleh
p=0,001, artinya ada hubungan yang nilai OR=5,4, artinya ibu yang tidak
siginifikan antara umur dengan kejadian mempunyai riwayat keluarga dengan
kanker payudara. Hasil uji statistic juga kanker payudara berisiko 5,4 kali lebih
diperoleh nilai OR=5,8, artinya ibu yang tinggi untuk tidak menderita kanker
berumur < 50 tahun berisiko 5,8 kali lebih payudara dibandingkan dengan ibu yang
tinggi untuk tidak menderita kanker mempunyai riwayat keluarga dengan
payudara dibandingkan dengan ibu yang kanker payudara.
berumur > 50 tahun. Hasil penelitian kejadian kanker payudara
Hasil penelitian kejadian kanker payudara berdasarkan umur menstruasi pertama
berdasarkan riwayat tumor jinak diperoleh memperlihatkan ibu yang mempunyai
bahwa pada kelompok ibu yang pernah riwayat umur menstruasi pertama < 12
mempunyai riwayat tumor jinak sebagian tahun lebih besar menderita kanker
besar (48%) menderita kanker payudara, payudara (52%) dibandingkan dengan
dan hanya 22% yang tidak menderita kelompok control (15%). Sedangkan pada
kanker payudara. Sedangkan pada ibu ibu yang mempunyai riwayat umur
yang tidak mempunyai riwayat tumor jinak menstruasi pertama > 12 tahun, sebagian
lebih kecil (52%) mengalami kanker kecil (48%) menderita kanker payudara,
payudara dibandingkan dengan kelompok dan sebesar 85% yang tidak menderita
control (78%). Hasil uji statistic diperoleh kanker payudara. Hasil uji statistic
nilai p=0,001, artinya ada hubungan yang diperoleh nilai p=0,001, artinya ada
siginifikan antara riwayat tumor jinak hubungan yang siginifikan antara umur
dengan kejadian kanker payudara. Hasil menstruasi pertama dengan kejadian
uji statistic juga diperoleh nilai OR=3,3, kanker payudara. Hasil uji statistic juga
artinya ibu yang tidak mempunyai riwayat diperoleh nilai OR=6,1, artinya ibu yang
tumor jinak berisiko 3,3 kali lebih tinggi mempunyai riwayat umur menstruasi
untuk tidak menderita kanker payudara pertama > 12 tahun berisiko 6,1 kali lebih
dibandingkan dengan ibu yang tinggi untuk tidak menderita kanker
mempunyai riwayat tumor jinak. payudara dibandingkan dengan ibu yang
Hasil penelitian kejadian kanker payudara mempunyai riwayat umur menstruasi
berdasarkan riwayat keluarga diperoleh pertama < 12 tahun.
bahwa pada kelompok ibu yang Hasil penelitian kejadian kanker payudara
mempunyai riwayat keluarga menderita berdasarkan umur hamil pertama
kanker payudara dua kali lipat lebih (71%) memperlihatkan ibu yang mempunyai
mengalami kanker payudara, dan hanya riwayat umur hamil pertama < 20 & >35
31% yang tidak menderita kanker tahun lebih besar menderita kanker
Jurnal Health Quality Vol. 3 No. 1, Nop 2012 Page 14
payudara (42%) dibandingkan dengan yang mempunyai riwayat umur hamil
kelompok control (24%). Sedangkan pada pertama < 20 & >35 tahun.
ibu yang mempunyai riwayat umur hamil Hasil penelitian kejadian kanker payudara
pertama 20 - 35 tahun, lebih sedikit (58%) berdasarkan riwayat menyusui diperoleh
menderita kanker payudara, dan sebesar bahwa pada kelompok ibu yang tidak
76% yang tidak menderita kanker pernah menyusui sebagian besar (34%)
payudara. Hasil uji statistik diperoleh nilai menderita kanker payudara, dan hanya
p=0,011, artinya ada hubungan yang 19% yang tidak menderita kanker
siginifikan antara umur hamil pertama payudara. Sedangkan pada ibu yang
dengan kejadian kanker payudara. Hasil pernah menyusui, lebih sedikit (66%)
uji statistik juga diperoleh nilai OR=2,3, mengalami kanker payudara dibandingkan
artinya ibu yang mempunyai riwayat umur dengan kelompok control (81%). Hasil uji
hamil pertama 20 - 35 tahun berisiko 2,3 statistic diperoleh nilai p=0,025 artinya
kali lebih tinggi untuk tidak menderita tidak ada hubungan yang siginifikan
kanker payudara dibandingkan dengan ibu antara riwayat menyusui dengan kejadian
kanker payudara.

Tabel 2
Analisis Bivariat Tinggi Badan dan Kejadian Kanker Payudara
di RS. Darmais Jakarta Tahun 2011

Status Kanker Payudara Tinggi Badan P OR


Mea Valu
n n SD Min - Max SE e
10 4,
Penderita Kanker Payudara 0 158 4,9 147 - 170 9 0,002
Tidak Menderita Kanker 10 155. 4, 0,9
Payudara 0 9 4,4 148 - 170 4 1

Hasil analisis pada tabel 2 kelompok bukan penderita kanker


memperlihatkan bahwa rata-rata tinggi payudara ini adalah berkisar antara 148
badan pada penderita kanker payudara cm sampai dengan 170 cm. Hasil uji
adalah 158 cm dengan satandar deviasi statistik diperoleh nilai p=0,002, artinya
4,9 cm. Tinggi badan pada kelompok ada hubungan yang siginifikan antara
penderita kanker payudara ini adalah tinggi badan dengan kejadian kanker
berkisar antara 147cm sampai dengan payudara. Hasil uji statistic juga diperoleh
170 cm. Sedangkan pada kelompok bukan nilai OR=0,91, artinya setiap kenaikan 1
penderita kanker payudara diperoleh rata- cm tinggi badan akan meningkatkan risiko
rata tinggi badan adalah 155,9 cm dengan terjadinya kanker payudara sebesar 0,91
standar deviasi 4,4 cm. Tinggi badan pada kali.

Jurnal Health Quality Vol. 3 No. 1, Nop 2012 Page 15


Tabel 3
Analisis Multivariat Faktor-Faktor yang Berhubungan Kejadian Kanker Payudara
di RS. Darmais, Jakarta Tahun 2011

P
No B/ Valu
. Variabel Koef SE Wald e OR 95% CI
1. Umur
> 50 tahun 1
0,00 1,6 –
< 50 tahun 1,24 0,46 9,33 2 3,46 7,7
0,00 0,8 -
2. Tinggi Badan -0,11 0,04 7,21 7 0,89 0,97
3. Riwayat Tumor Jinak
Ada 1
0,02
Tidak ada 0,96 0,42 5,25 2 2,61 1,1 - 5,9
4. Riwayat Keluarga
Ada 1
21,8 0,00 2,9 -
Tidak ada 1,84 0,39 3 1 6,33 13,7
5. Umur Menstruasi Pertama
< 12 tahun 1
19,9 0,00 2,9 -
> 12 tahun 1,92 0,43 8 1 8,86 15,9
6. Umur Hamil Pertama
< 20 & > 35 tahun
20 - 35 tahun 0,85 0,41 4,21 0,04 2,33 1,0 - 5,2
7. Riwayat Menyusui
Tidak pernah
0,71
Pernah 0,17 0,45 0,14 1 1,18 0,5 - 2,9

0,02 2E+0
Konstanta 14,28 6,41 4,96 6 6

Hasil analisis multivariat diperoleh nilai OR mengeluarkan variabel yang mempunyai


pada setiap variabel. Nilai OR ini dianggap nilai p lebih dari 0,05. Dalam analisis ini
sebagai nilai yang paling sahih. Langkah variabel riwayat menyusui mempunyai
berikutnya adalah usaha untuk nilai p = 0,711, maka variabel ini
menyederhanakan model, yaitu dengan dikeluarkan dari model dan dilihat nilai

Jurnal Health Quality Vol. 3 No. 1, Nop 2012 Page 16


perubahan OR nya pada setiap variabel. diiukutsertakan dalam analisis selanjutnya.
Apabila perubahan OR mencapai lebih Dan sebalikanya apabila perubahan OR
dari 10%, maka variable tersebut kuarang atau sama dengan 10%, maka
merupakan confounder dan harus variable tersebut dikeluarkan dari model.

Tabel 4
Model Akhir Faktor-Faktor yang Berhubungan Kejadian Kanker Payudara
di RS. Darmais, Jakarta Tahun 2011

P
No B/ Valu
. Variabel Koef SE Wald e OR 95% CI
1. Umur
> 50 tahun 1
0,00 1,6 –
< 50 tahun 1,26 0,4 9,77 2 3,52 7,7
0,00 0,8 -
2. Tinggi Badan -0,10 0,04 7,59 6 0,89 0,97
3. Riwayat Tumor Jinak
Ada 1
0,02
Tidak ada 0,95 0,42 5,19 3 2,59 1,1 - 5,9
4. Riwayat Keluarga
Ada 1
22,5 0,00 2,9 -
Tidak ada 1,86 0,39 3 1 6,44 13,9
5. Umur Menstruasi Pertama
< 12 tahun 1
19,9 0,00 2,9 -
> 12 tahun 1,92 0,43 9 1 6,68 15,9
6. Umur Hamil Pertama
< 20 & > 35 tahun
20 - 35 tahun 0,84 0,41 4,19 0,04 2,33 1,0 - 5,2

0,01 2E+0
Konstanta 14,71 6,29 5,46 9 6

Hasil analisis menunjukkan pada variable dibandingkan dengan ibu yang berumur >
umur diperoleh nilai p=0,002, artinya ada 50 tahun.
hubungan umur dengan kejadian kanker Hasil analisis hubungan tinggi badan
payudara. Hasil uji statistic juga diperoleh dengan kejadian kanker payudara
nilai OR=3,52, artinya ibu yang berumur < diperoleh nilai p=0,006, artinya ada
50 tahun berisiko 3,52 kali lebih tinggi hubungan tinggi badan dengan kejadian
untuk tidak menderita kanker payudara kanker payudara. Hasil uji statistic juga

Jurnal Health Quality Vol. 3 No. 1, Nop 2012 Page 17


diperoleh nilai OR=0,89, artinya setiap artinya ibu yang mempunyai riwayat umur
kenaikan 1 cm tinggi badan akan hamil pertama 20 - 35 tahun berisiko 2,33
meningkatkan risiko terjadinya kanker kali lebih tinggi untuk tidak menderita
payudara sebesar 0,89 kali. kanker payudara dibandingkan dengan ibu
Hasil analisis hubungan riwayat tumor yang mempunyai riwayat umur hamil
jinak dengan kejadian kanker payudara pertama < 20 & >35 tahun. Dalam analisis
diperoleh nilai p=0,023, artinya ada ini diperoleh nilai OR terbesar adalah
hubungan riwayat tumor jinak dengan umur menstruasi pertama yaitu 6,68,
kejadian kanker payudara. Hasil uji maka faktor yang paling dominan
statistic juga diperoleh nilai OR=2,59, berhubungan dengan dengan kejadian
artinya ibu yang tidak mempunyai riwayat kanker payudara adalah variabel umur
tumor jinak berisiko 2,59 kali lebih tinggi menstruasi pertama.
untuk tidak menderita kanker payudara
dibandingkan dengan ibu yang Pembahasan
mempunyai riwayat tumor jinak.
Hasil analisis hubungan riwayat keluarga A. Hubungan Umur Dengan Kejadian
dengan kejadian kanker payudara Kanker Payudara
diperoleh nilai p=0,001, artinya ada Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
hubungan riwayat keluarga dengan bahwa ada hubungan umur dengan
kejadian kanker payudara. Hasil uji kejadian kanker payudara. Dan didalam
statistic juga diperoleh nilai OR=6,44, hasil penelitian juga dinyatakan bahwa
artinya ibu yang tidak mempunyai riwayat ibu yang berumur < 50 tahun berisiko 3,52
keluarga dengan kanker payudara berisiko kali lebih tinggi untuk tidak menderita
6,44 kali lebih tinggi untuk tidak menderita kanker payudara dibandingkan dengan ibu
kanker payudara dibandingkan dengan ibu yang berumur > 50 tahun. Hasil penelitian
yang mempunyai riwayat keluarga dengan ini sejalan dengan Hasil review Ries dkk
kanker payudara. terhadap data statitistik kanker dari SEER
Hasil analisis hubungan umur menstruasi menyatakan bahwa risiko kanker
pertama dengan kejadian kanker payudara pada wanita umur lebih atau
payudara diperoleh nilai p=0,001, artinya sama dengan 50 tahun adalah 6,5 kali
ada hubungan umur menstruasi pertama dibandingkan dengan wanita yang
dengan kejadian kanker payudara. Hasil berumur kurang dari 50 tahun. Demikian
uji statistic juga diperoleh nilai OR=6,68, juga penelitian yang dilakukan oleh
artinya ibu yang mempunyai riwayat umur University California San Francisco (2006)
menstruasi pertama > 12 tahun berisiko yang menyatakan Hanya 4,7%
6,68 kali lebih tinggi untuk tidak menderita terdiagnosa kanker payudara invasive dan
kanker payudara dibandingkan dengan ibu 3,6% terdiagnosa kanker payudara in situ
yang mempunyai riwayat umur menstruasi dari kelompok wanita yang berumur
pertama < 12 tahun. kurang dari 40 tahun. Lebih dari 70%
Hasil analisis hubungan umur hamil terdiagnosa kanker payudara dari wanita
pertama dengan kejadian kanker yang berumur 50 tahun atau lebih.
payudara diperoleh nilai p=0,04, artinya Selanjutnya adalah penelitian yang
ada hubungan umur hamil pertama dilakukan oleh American Cancer Society
dengan kejadian kanker payudara. Hasil (2006) yang menyatakan Selama tahun
uji statistic juga diperoleh nilai OR=2,33, 1998-2002 median umur yang terdiagnosa
Jurnal Health Quality Vol. 3 No. 1, Nop 2012 Page 18
kanker payudara adalah pada umur 61 yang mempunyai riwayat tumor jinak.
tahun, hal ini berarti bahwa 50% wanita Hasil penelitian ini sesuai dengan
yang mengalami kanker payudara adalah penelitian yang dilakukan oleh Karma, dkk
pada umur 61 tahun atau bahkan lebih (2010) bahwa remaja putri yang
muda dan 50% lainnya terdiagnosa pada mempunyai riwayat tumor berpeluang 4,37
umur 61 tahun atau lebih. Dan Mochtar kali untuk berisiko mengalamai kanker
Ahmad (2003) dalam studinya di Malaysia payudara dibandingkan remaja yang tidak
menunjukkan hasil bahwa penderita memiliki riwayat tumor.
kanker payudara sebagian besar berumur
41-50 tahun(43,3%), dengan median 47 D. Hubungan Riwayat Keluarga Dengan
tahun. Dengan demikian dapat dipahami Kejadian Kanker Payudara
bahwa umur seorang wanita merupakan Hasil analisis diperoleh ada hubungan
faktor risiko yang mempengaruhi riwayat keluarga dengan kejadian kanker
terjadinya kanker payudara. Hal ini terjadi payudara. Dan hasil penelitian ini juga
karena semakin bertambahnya umur, menyatakan bahwa ibu yang tidak
maka jumlah kumulatif eksposur yang mempunyai riwayat keluarga dengan
diterima sepanjang umur tersebut semakin kanker payudara berisiko 6,44 kali lebih
tinggi pula, selain itu secara fisiologi terjadi tinggi untuk tidak menderita kanker
penurunan fungsi-fungsi organ dan payudara dibandingkan dengan ibu yang
menurunnya daya tahan tubuh. mempunyai riwayat keluarga dengan
kanker payudara. Hasil penelitian ini
B. Hubungan Tinggi Badan Dengan sesuai dengan pernyataan Lanfranchi
Kejadian Kanker Payudara (2005) bahwa Wanita yang memiliki
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kerabat yang menderita kanker payudara
hasil bahwa ada hubungan tinggi badan akan mempunyai risiko kanker payudara
dengan kejadian kanker payudara. Hasil lebih tinggi, terutama saudara seibu
penelitian ini sesuai dengan pernyataan tingkat pertama, seperti ibu, kakak atau
(Lanfranchi, 2005) Wanita yang tinggi adik perempuan atau anak perempuan.
badannya 170 cm mempunyai resiko Risiko ini meningkat jika seorang wanita
terkena kanker payudara kerena memiliki beberapa kerabat tingkat pertama
pertumbuhan lebih cepat saat usia anak yang terkena kanker payudara, atau jika is
dan remaja membuat adanya perubahan mempunyai kerabat tingkat pertama yang
struktur genetic (DNA) pada sel tubuh menderita kanker payudara pada umur
yang diantaranya berubah kea rah sel muda atau pada kedua sisi payudaranya.
ganas. Gen BRCA yang terdapat dalam DNA
berperan untuk mengontrol pertumbuhan
C. Hubungan Riwayat Tumor Jinak sel agar berjalan normal. Dalam kondisi
Dengan Kejadian Kanker Payudara tertentu gen BRCA tersebut dapat
Hasil analisis diperoleh ada hubungan mengalami mutasi menjadi BRCA1 dan
riwayat tumor jinak dengan kejadian BRCA2, sehingga fungsi sebagai
kanker payudara. Dan hasil penelitian ini pengontrol pertumbuhan hilang dan
juga menyatakan bahwa ibu yang tidak memberi kemungkinan pertumbuhan sel
mempunyai riwayat tumor jinak berisiko menjadi tak terkontrol atau timbul kanker.
2,59 kali lebih tinggi untuk tidak menderita Seorang wanita yang memiliki gen mutasi
kanker payudara dibandingkan dengan ibu warisan (termasuk BRCA1 dan BRCA2)
Jurnal Health Quality Vol. 3 No. 1, Nop 2012 Page 19
meningkatkan risiko kanker payudara pertama dengan kejadian kanker
secara signifikan dan telah dilaporkan 5- payudara. Dan didalam hasil penelitian
10% kasus dari seluruh kanker payudara. juga dinyatakan bahwa ibu yang
Pada kebanyakan wanita pembawa gen mempunyai riwayat umur menstruasi
turunan BRCA1 dan atau BRCA2 secara pertama > 12 tahun berisiko 6,68 kali lebih
normal fungsi gen BRCA membantu tinggi untuk tidak menderita kanker
mencegah kanker payudara dengan payudara dibandingkan dengan ibu yang
mengontrol pertumbuhan sel. Namun hal mempunyai riwayat umur menstruasi
ini tak berlangsung lama karena pertama < 12 tahun. Hal ini sesuai dengan
kemampuan mengontrol dari gen tersebut pernyataan USCF (2006) bahwa Wanita
sangat terbatas (Lanfranchi, 2005). Pada yang mengalami haid pertama pada umur
wanita premenopause yang memiliki kurang dari 12 tahun maka durasi
riwayat keluarga tingkat pertaina penderita eksposur estrogen makin panjang dan
kanker payudara unilateral, maka risiko terkena kanker payudara sedikit
risikonya untuk menderita kanker lebih tinggi. Pada saat seorang wanita
payudara dua kali lebih tinggi mengalami haid pertama, maka dimulailah
dibandingkan wanita yang tidak memiliki fungsi siklus ovarium yang menghasilkan
riwayat keluarga. Wanita yang memiliki estrogen. Jurnlah eksposur estrogen dan
riwayat keluarga tingkat pertama penderita progesterone pada seorang wanita selama
kanker payudara bilateral , maka masa hidupnya dipercaya merupakan
peningkatan risikonya bisa mencapai lima faktor risiko. Lebih lama seorang wanita
kali (Anderson, 1973 dalam Vorherr, terekspos, maka risiko untuk terkena
1980). Pada keluarga yang memiliki kanker payudara lebih tinggi pula. Selain
riwayat kanker payudara, maka anak saat mulai terekspos, maka keteraturan
perempuannya memiliki kemungkinan siklus menstruasi juga ikut berperan.
menderita kanker payudara sebesar 30% Keteraturan siklus menggambarkan
terjadi sebelum umur 40 tahun. frekuensi eksposur, jadi semakin cepat
(Armstrong dan Davies, 1978 dalam seorang wanita mengalami haid yang
Vorherr, 1980). Kerentanan bawaan atau teratur sejak haid pertamanya, maka
turunan kanker payudara pada umumnya wanita tersebut mendapatkan eksposur
tak disadari oleh pasien yang memiliki yang lebih tinggi dibandingkan wanita
riwayat keluarga tersebut, hal ini yang keteraturan haidnya lambat atau
ditunjukkan dengan umur terjadinya kasus memiliki siklus menstruasi yang panjang
yang masih muda. Jika seorang wanita (Lanfranchi, 2005).
telah menderita kanker pada satu sisi
payudaranya, maka risiko terkena kanker F. Hubungan Umur Hamil Pertama
bagi payudara lagi yang lain atau terjadi Dengan Kejadian Kanker Payudara
kekambuhan pada lokasi yang terkena Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
kanker sebelumnya adalah tinggi (USCF, bahwa ada hubungan umur hamil pertama
2006) dengan kejadian kanker payudara. Dan
didalam hasil penelitian juga dinyatakan
E. Hubungan Umur Menstruasi Pertama bahwa ibu yang mempunyai riwayat umur
Dengan Kejadian Kanker Payudara hamil pertama 20 - 35 tahun berisiko 2,33
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kali lebih tinggi untuk tidak menderita
bahwa ada hubungan umur menstruasi kanker payudara dibandingkan dengan ibu
Jurnal Health Quality Vol. 3 No. 1, Nop 2012 Page 20
yang mempunyai riwayat umur hamil kenyataannya menyusui memberikan
pertama < 20 & >35 tahun. Hal ini sejalan risiko kanker payudara yang sedikit lebih
dengan pernyataan Lanfranchi (2005) rendah. Menyusui dalam jangka waktu
bahwa wanita yang mengalami kehamilan yang lebih lama, maka risikonya menjadi
lebih banyak akan mengalami penurunan semakin rendah. Untuk mengoptimalkan
risiko terkena kanker payudara. Wanita manfaat menyusui, maka
yang melahirkan anak pertamanya setelah direkomendasikan untuk menyusui
umur 29 tahun (atau yang tidak bayinya sampai minimal 12 bulan.
mempunyai anak) risiko terkena kanker Berdasarkan pernyataan di atas dapat
sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan diketahui bahwa lama menyusui yang
wanita yang melahirkan anak pertamanya menjadi farktor risiko terjadinya kanker
sebelum umur 29 tahun. Hal ini payudara. Hal ini juga sesuai dengan
dikemukakan bahwa perubahan payudara pernyataan lanfranchi (2006) yaitu pada
selama kehamilan mungkin mempunyai saat seorang wanita mengalami kehamilan
efek perlindungan terhadap terjadinya penuh, melahirkan, dan menyusui proses
kanker karena risiko kanker payudara pematangan sel payudara akan berlanjut.
digambarkan menurun setiap Perubahan sel payudara terjadi dari tipe 3
penambahan kelahiran. Bukti yang sangat menjadi tipe 4 yang menghasilkan air
penting terjadi pada wanita yang susu. Hal ini menggambarkan bahwa
mempunyai riwayat keluarga terkena periode menyusui secara intensif dalam
kanker payudara. Dengan kata lain, wanita jangka waktu yang lama dapat
yang mempunyai riwayat keluarga terkena menurunkan risiko untuk terkena kanker
kanker payudara risikonya akan menjadi payudara karena dengan menyusui
lebih rendah jib mereka tidak mempunyai tersebut dapat menahan proses fungsi
anak atau melahirkan anak pertamanya siklus ovarium dan mempertahankan
pada umur yang lambat (USCF, 2006). bentuk sel payudara berada pada tipe 4.
Hal ini dipahami karena pada saat terjadi
kehamilan trimester pertama tingkat Kesimpulan
estrogen sangat tinggi, bisa mencapai
2.000%. Dengan adanya estrogen pada (1) Ada hubungan antara umur, tinggi
level yang tinggi, maka akan terjadi proses badan, riwayat tumor jinak, riwayat
multiplikasi sel nielalui mitosis yang sangat keluarga, umur menstruasi pertama dan
cepat, sehingga dapat memicu umur hamil pertama dengan kejadian
pembentukan sel kanker (Lanfranchi, kanker payudara. (2) Tidak ada hubungan
2005). riwayat menyusui dengan kejadian kanker
payudara. (3) Faktor yang paling dominan
G. Hubungan Riwayat Menyusui Dengan berhubungan dengan kejadian kanker
Kejadian Kanker Payudara payudara adalah umur menstruasi
Berdasarkan hasil analisis akhir diperoleh pertama. Selanjutnya disarankan (1) RS
bahwa tidak ada hubungan riwayat Kanker Darmais, dalam melakukan
menyusui dengan kejadian kanker screening terhadap faktor risiko terjadinya
payudara. Hal ini bertentangan dengan kanker payudara yaitu umur ibu, tinggi
hasil sebuah studi meta-analisis badan, riwayat tumor jinak, riwayat
merupakan gabungan data dari 47 studi keluarga, umur pertama hamil dan
sebelumnya memperlihatkan bahwa pada terutama sekali umur menstruasi pertama.
Jurnal Health Quality Vol. 3 No. 1, Nop 2012 Page 21
(2) Dinas kesehatan atau Kementerian Human Repoduction and Embriology,
kesehatan, dalam menyusun program Paris, France.
Colditz Graham A, Rosner Bernard A, Speiser
binaan untuk pencegahan kanker Frank E, 1996
payudara sedini mungkin dimulai dari Risk Factor for Breast Cancer According to
masa anak-anak dengan melindungi anak- Family History of Breast Cancer, Journal of
anak perempuan mengalami menstruasi the National Cancer Institute, Vol. 88, No.
6
dini, antara lain melalui program
Cornell University, 2007
kesehatan reproduksi. (3) Peneliti lain, Estrogen and Breast Cancer Risk : The
dapat mengembangkan penelitian relationship, Breast Cancer and
sejenisnya namun dengan variabel yang Environmental Risk Factors, Cornell
lebih dapat diintervensi. University, New York. [online]
http://envirocancer.cornell.edu/
FactSheet/General/fs9.estrogen.cmf
(17 Juli 2007)
Daftar Pustaka Ebrahimi M, Vahdaninia and Montazeni A, 2002
Risk factors for breast cancer in Iran : a
Ahmad M. 2003 case-control study, Breast Cancer reseach
Risk Factor for Breast Cancer among Vol 4 No.5
Women Attending Breast Clinic in Gao Y-T, Shu X-Q, Dai Q, et al, 2000
University Malaya Medical Centre Kuala Assosiation of menstrual and reproductive
Lumpur, National Centre Disease in factors with breast cancer risk : Result from
Malaysia, Volume 2 no 4, p 23 – 28 the Shanghai Breast Cancer Study,
American Cancer Society, 2007 International Journal Cancer
Breast Cancer Fast and Figures 2007- Harianto, Mutiara Rina, Surachmat Hery, 2005
2008, [online] Dari : Risiko penggunaan Pil Kontrasepsi
http://www.cancer.org/downloads/SST/ Kombinasi terhadap Kejadian Kanker
CAFF2007BrFacspdf2007.pdf Payudara pada Reseptor KB di Perjan RS
[7 Maret 2007] Dr. Cipto Mangunkusumo, [online] Dari :
American Cancer Society and National http://jurnal.farmasi.ui.ac.id/pdf/2005/v02n0
Comprehensive Cancer Network, 2005 2/harianto0202.pdf
Breast Cancer Treatment Guideline for Hartono L dan Diran S, 1989
Patients Radioterapi Primer untuk Karsinoma
Anderson SR. Mcdonald dn Greenwald P, 2003 Payudara (Era baru penanganan
Cancer Risk and Diet in India karsinoma payudara dini), Medika No.3
(Symposium), Journal Postgrad Med, No. Tahun 15. p. 252
49. p 226 Kahlenborn MD et al, 2006
Amstrong K, Eisen A, dan Weber B. 2000 Oral Contraseptive Use as a Risk Factor
Assesing the Risk of Breast Cancer, The for premennopausal Breast Cancer, a
New England Journal of Medicine, table meta-analysis, Mayo Clin Proc.2006;
and raph, Vol.342 No.8 p 564-571 81(10), [online]
Bhatt Amit M, 2004 Dari : www.mayoclinicproceedings.com
Breast Cancer, Bristol-Myers Squibb Kardinah, 2007
Company, Women’s Helth Issues Kanker Payudara, Bagaimana Hindari
Departement Kesehatan RI, 1996 Berbagai Ancaman
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Katsopolous Joanne, Olopado I Olufunmilayo,
1995, Badan Penelitian dan Ghadirian Parviz, Lubinski Jan, Lynch T Henry,
Pengembangan Kesehatan Isaacs Claudine, et all, 2005
Bernier MO, Bereau G, Bossard N, Ayzacl, and Charges in body weight and the risk of
Thalabard JC, 2000 breast cancer in BRCAI and BRCA2
Breastfeeding and Risk of Breast Cancer : mutation carriers, [online] Dari :
a meta-analysis of published studies, http://breast-cancer-reseach.com/content/
Human Reproduction, European Society of 7/5/R833

Jurnal Health Quality Vol. 3 No. 1, Nop 2012 Page 22


Lanfranchi A and Brind J, 2005 An Introduction to General Pathology,
Breast Cancer : Risk and Prevention, The Third Edition (terjemahan Pengantar
Edition, Pounghkeepsie, New York. Patologi Umum oleh Soetjipto dkk), Gadjah
Lemeshow S and Hosmer D, 1997 Mada University Press.
Besar sampel dalam Penelitian Kesehatan, Tjahjadi, Gunawan, Sutrisna, Esti, Laihad, P.F,
Gadjah Mada University Press. 1996
Moningkey, Shirley Ivonne, 2000 Patologi Tumor Ganas Payudara Dalam
Epidemiologi Kanker Payudara, Medika Santoso Comain, (eds), 1986, Tumor
No.5 Tahun XXXVI, Jakarta : 326-329. Ganas Pada Wanita, Bagian Patologi
Nawi Ng, 2006 Anatomi, FK UI Jakarta 79-94
Chronic Disease RISK Factors in a Tjidarbumi, 1980
transitional country, The case of Runal Diagnosi dan Pencegahan Kanker
Indonesia, Umea University and Gadjah Payudara, Kursus Singkat Deteksi Dini dan
Mada University, Jogjakarta, Indonesia, Pencegahan Kanker. 6-8 November.
Print & Media, Sweden. FKC.II-POL. Jakarta.
Norsa’adah B, Rusli BN, Imran AK, Naing I, Winn T, UCSF, 2006
2005 Breast Cancer Risk Factor, [online] Dari :
Risk factors of Breast cancer in women in http://www.ucsfhealth.org/adult/
Kelantan, Malaysia, Singapore Med medical_services/cancer/breast/
Journal : 46(12) riskfactor.html. [17 Januari 2007]
Vorherr Helmuth MD, 1980
Pane M, 2003 Breast Cancer, Epidemiology,
Aspek Klinis dan Epidemiologis Penyakit Endocrinilogy, Biochemistry, and
Kanker Payudara Pathbiology Urban & Schwarzenberg Inc,
Pickle L W, Johson KA, 1989 Balt.
Estimating the Long-Term Probability of WHO, 2002
Developing Breast Cancer, Journal of the National Cancer Contol Programmes,
National Cancer Institute, Volume 81 No. Policies And Managerial Guide
24 p1854-1855. Woodward M, 1999
Rosenberg L, Palmer JR, Rao RS, et al, 2006 Epidemiology Study Design and Data
Case Control Study of Oral Contraceptive Analisis, Chapman & Hall/CRC, Boca
Use and Risk of Breast Cancer in Oral Raton, Florida, 1999. p 243-246
Contraceptive use as a Risk Factors for Yager JD, Davidson Nancy E, 2006
Premenopause Breast Cancer, [online] Mechanisms of Disease Estrogenesis in
Dari : www.mayoclinicproceedings.com Breast Cancer, [online] Dari :
Spector TD, 1993 www.nejm.org, [28 Maret 2007]

Jurnal Health Quality Vol. 3 No. 1, Nop 2012 Page 23

Anda mungkin juga menyukai