Disusun oleh :
ALIYATUL IZZAH
P1337424820034
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker endometrium masih menjadi masalah kesehatan utama dengan
angka kematian yang cukup tinggi. Hal ini di buktikan dengan data insidensi
yang didapat secara global maupun angka kejadian yang terjadi di Indonesia
sendiri. Usia rata-rata yang ditemukan dalam kasus kanker endometrium
antara 50-60 tahun, hanya 5% kasus pada usia sebelum 40 tahun dan 20-25 %
pada usia sebelum menopause (Clarke, Megan A, et all, 2018).
Insidensi kanker endometrium menempati peringkat kelima tertinggi
kanker pada wanita, yaitu sebanyak 319.605 kasus (4,8%) (Clarke, Megan A,
et all, 2018). Di Indonesia sendiri, Menurut data World Health
Cancer (WHO) tahun 2012, kanker endometrium merupakan kanker
peringkat keenam terbanyak yang diderita wanita Indonesia, dengan insidensi
6.475 kasus (4%) (Clarke, Megan A, et all, 2018 dan Colombo,Nicoletta, et
all, 2016). Sekitar 75% wanita bertahan hidup selama 5 tahun karena
kebanyakan merupakan perempuan yang telah didiagnosis pada tahap awal
karena pendarahan vagina yang tidak teratur. Proporsi penyakit75% terbatas
pada rahim (stadium I) %) (Colombo,Nicoletta, et all, 2016).
Di Eropa dan Amerika Utara kanker endometrium termasuk dalam tujuh
penyebab paling umum kematian akibat kanker pada wanita dari seluruh
persentase kasus kanker. Sekitar 81.500 perempuan di Uni Eropa menderita
penyakit ini setiap tahun dan angka insidensinya terus meningkat. Usia rata-
rata kejadian adalah 63 tahun, sedangkan > 90% wanita lebih dari 50 tahun.
(Clarke, Megan A, et all, 2018).
Faktor risiko utama dari kanker endometrium adalah paparan
hormon estrogen yang berlebihan, baik itu jenis estrogen maupun
endogen tanpa disertai adanya progestin. Faktor risiko yang lain yaitu
penggunaan tamoxifen, nullipara dan obesitas (Chen, L. & Berek, J.,
2019).
Kanker endometrium diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu tipe I
dan tipe II. Kanker endometrium tipe I menyumbang sekitar 80-90% dari
semua kasus kanker endometrium dan kasus ini histopatologi tersering
adalah endometrioid. Kanker endometrium tipe II biasanya datang lebih
terlambat. Penyebabnya bukan dipicu oleh estrogen, memiliki kekambuhan,
metastasis lebih tinggi dan lebih agresif dengan prognosis yang lebih buruk.
Beberapa faktor risiko kanker endometrium. Salah satunya adalah wanita
dengan riwayat keluarga yang signifikan dari kanker atau sindrom kanker
tertentu. Hasil penelitian Michele,dkk (2015), pada 2.011 orang wanita
berkulit hitam dan 19.297 orang wanita berkulit putih, didapat penyakit
diabetes dan obesitas (IMT >30) berhubungan dengan kejadian kanker
endometrium pada kedua ras. Wanita yang overweight (IMT 25-29,9) juga
mengalami peningkatan risiko kanker endometrium. Peningkatan jumlah
paritas juga dikaitkan dengan penurunan faktor risiko, sedangkan usia saat
paritas pertama dan usia menarke hanya berhubungan pada wanita kulit putih.
Beberapa faktor risiko yang ditemukan pada pasien kanker endometrium
adalah kelebihan estrogen dan dapat disertai dengan komponen sindrom
metabolik (misalnya hipertensi, diabetes). Mekanisme potensial lainnya
termasuk pergeseran metabolisme estrogen untuk mendukung produksi 2-
hydroxyestrone yang dipostulasi menjadi anti- karsinogenik. Secara
epidemiologi deskriptif, Indonesia belum ada data jumlah kasus kanker
endometrium.. Meskipun insiden kanker endometrium rendah di negara
berkembang, tetapi angka mortalitas lebih tinggi dibandingkan negara maju,
sehingga kasus ini membutuhkan perhatian khusus. Aamir dkk (2014)
mengemukakan kasus kanker endometrium akan meningkat sebanyak 42,13
per 100.000 perempuan pada tahun 2030 di Amerika Serikat.
Berdasarkan alasan yang telah diuraikan datas, penulis tertarik
mengangkat studi kasus dengan judul Asuhan Kebidanan Kesehatan
reproduksi pada Ny.S P0A0 Usia 49 Tahun dengan Kanker Endometrium di
RSUP Dr.Kariadi Semarang sebagai topik laporan komprehensif asuhan
kebidanan holistik kesehatan reproduksi.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan kesehatan reproduksi yang tepat
pada ibu dengan kasus ginekologi.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif
secara komprehensif.
b. Mahasiswa mampu melakukan diagnosa dan interpretasi data secara
tepat.
c. Mahasiswa mampu melakukan implementasi dan evaluasi tindakan
sesuai kebutuhan pada kasus.
C. Manfaat Penulisan
1. Untuk Institusi Pendidikan (Poltekkes Semarang)
Studi kasus ini dijadikan sebagai salah satu bahan evaluasi terhadap
mahasiswa kebidanan untuk mengukur kemampuan dan keterampilan
dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada kegawatdaruratan maternal,
penambah bahan kepustakaan yang dapat dijadikan studi banding bagi
studi kasus selanjutnya.
2. Untuk Pelayanan Kesehatan (RSUP DR.Kariadi Semarang)
Studi kasus ini dapat menjadi bahan masukan bagi pihak pelayanan
kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
khususnya dalam kesehatan ibu dan anak.
3. Manfaat untuk Penulis
a. Melatih dalam mengembangkan ketrampilan membaca yang efektif
b. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber
c. Memperluas wawasan ilmu pengetahuan
d. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan
BAB II
TINJAUAN TEORI
American Cancer Society (2013). Cancer facts & figures 2013. Atlanta:
American Cancer Society.
American Cancer Society (ACS), 2012. Breast Cancer.http://www.
cancer.org /acs /groups/cid/documents/webcontent/003090-pdf.
Dikutip tanggal 25 Mei 2021
Chen, L. & Berek, J., 2019. endometrial carcinoma epidemiology and
risk factor. [Online]Available at: www.uptodate.com [Accessed 26
May 2021].
Clarke, Megan A, et all. Association of Endometrial Cancer Risk With
Postmenopausal Bleeding in Women. 2018; 178(9): 1210–1222.
JAMA Internal Medicine.
Colombo,Nicoletta, et all. ESMO-ESGO-ESTRO Consensus
Conference on Endometrial Cancer. 2016; 26(1): 2–30. International
Journal of Gynecological Cancer
Di Saia & Creasman W. 2012. Clinical gynecologic oncology. 137-71 ed. St
Louis : Mosby.
Leslie, K. K. et al. (2012) ‘Endometrial Cancer’, Obstetrics and Gynecology
Clinics of North America. NIH Public Access, pp. 255–268. doi:
10.1016/j.ogc.2012.04.001.
Michele L, Cote, Liu M, Bonassi S, Neri M, Schwartz AG, et al. Increase
risk of lung cancer in individuals with family history of the disease : A
pooled analysis from the International Lung Cancer Consortium.
European Journal of Cancer. 2012 September; 48(13): 1957-1968.
Pedoman Nasional Pelayanan Kesehatan (PNPK) Kanker Endometrium.
2016. Indonesian Society of Gynecologic Oncologiy (INASGO)
Ritte R, Lukanova A, Berrino F, Dossus L, Tjenneland A, Olsen A, Overvad
TF, Overvad K, Clavel-Chapelon F, Fournier A, et al. Adiposity,
hormone replacement therapy use and breast cancer risk by age and
hormone receptor status: a large prospective cohort study. Breast
Cancer Res. 2012;14:R76.