Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

PRAKTIK KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS


TRIMESTER II
DI PMB THOIFFAH ASTUTI, S.Tr, Keb
Dosen Pengampu : Agustin Setianingsih, S.SiT., M.Kes

Disusun oleh :

ALIYATUL IZZAH
P1337424820034

PRODI PROFESI KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan kasus kehamilan fisiologis Trimester II di PMB Thoiffah Astuti,


telah disahkan oleh pembimbing pada:

Hari :
Tanggal :

Dalam Rangka Praktik Klinik Kebidanan Kehamilan Fisiologis yang telah


diperiksa dan disetujui oleh pembimbing klinik dan pembimbing institusi Prodi
Profesi Kebidanan Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Semarang Tahun 2020.

Pembimbing Klinik Mahasiswa

Thoiffah Astuti, S.Tr, Keb Aliyatul Izzah


NIM. P1337424820034

Mengetahui,
Pembimbing Institusi

Agustin Setianingsih, S.SiT.,M.Kes


NIP. 19790820 200212 2 003
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS TRIMESTER II
PADA NY. P USIA 26 TAHUN G1P0A0 USIA HAMIL 20 MINGGU
DI PMB THOIFFAH ASTUTI KOTA SEMARANG

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 08 desember 2020
Jam : 09.00 WIB
Tempat : PMB Thoiffah Astuti

B. IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny. P 1. Nama : Tn. K
2. Umur : 26 tahun 2. Umur : 29 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : S1 4. Pendidikan : S1
5. Pekerjaan : I.R.T 5. Pekerjaan : swasta
6. Suku bangsa : Jawa / Indonesia 6. Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
7. Alamat : malangsari Alamat : malangsari

C. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang
Pasien lama datang ke PMB Thoiffah Astuti pada tanggal 8 Desember
2020 pukul 09.00 WIB ingin memeriksakan kehamilanya.
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Uraian Keluhan Utama : -
3. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita
Ibu mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular,
seperti :
TBC : dengan tanda gejala batuk terus menerus lebih dari 3 minggu,
berat badan menurun
Hepatitis : dengan tanda gejala nyeri perut, hilang nafsu makan, mual,
sklera mata dan kulit kekuningan
HIV/AIDS : dengan tanda gejala keringat malam hari tanpa sebab, demam,
lesu
Ibu mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menurun,
seperti
Asma : dengan tanda gejala sesak dada, nafas berat, batuk
Diabetes : dengan tanda gejala sering BAK, sering haus/banyak minum,
luka sukar sembuh
Hipertensi : dengan tanda gejala tekanan darah tinggi, sakit kepala, migren
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menahun seperti
Jantung : dengan tanda gejala nyeri tekan didaerah dada, sering deg-
degan
Paru-paru : dengan tanda gejala nyeri dada, sesak nafas
Ginjal : dengan tanda gejala nafsu makan menurun, kaki dan tangan
bengkak
Ibu juga mengatakan tidak pernah dirawat inap maupun operasi, terutama
operasi kandungan.
b. Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit jantung, hipertensi, asma, DM, TBC, Hepatitis, tidak memiliki
riwayat keturunan kembar maupun cacat bawaan.
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid:
Menarche : ±11 tahun
Nyeri Haid : Tidak ada nyeri saat menstruasi
Siklus : ±30 hari
Lama : 7 hari
Warna darah : Merah pada hari 1-3, kemudian warna merah
kecoklatan pada hari 4 dan warna kehitaman pada
hari 5-7
Banyaknya : 2-3x ganti pembalut/hari
Leukhorea : Sebelum haid mengalami keputihan (tidak berbau,
tidak gatal dan berwarna putih (bening)
b. Riwayat Kehamilan sekarang :
1) Hamil ke 2 usia 23 minggu 5 hari
Juli 2 mg
Agustus 4 mg 3hr
September 4 mg 2hr
Oktober 4mg 3hr
November 4mg 2hr
Desember 1mg 1hr +
20 mg 4hr
2) HPHT : 7-07-2020
3) HPL : 14-04-2020
4) Gerak janin
 Pertama kali : ibu mengatakan pertama kali merasakan gerakan
janin pada usia kehamilan 16 minggu ( 4 bulan )
 Frekuensi dalam 12 jam : 10x dalam 12 jam
5) Tanda bahaya : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami BAB
yang disertai darah atau BAB terasa sangat nyeri, demam tinggi,
gerakan janin berkurang, perdarahan dari jalan lahir, sakit kepala
hebat, penglihatan kabur, nyeri perut yang hebat, dan keluar air
ketuban sebelum waktunya.
6) Kekhawatiran khusus : Ibu mengatakan tidak memiliki
kekhawatiran khusus, dan senang dengan kehamilannya
7) Imunisasi TT : TT5
8) ANC : 3x
Riwayat ANC

Suplement & Fe
ANC TINDAKAN/
Tanggal Tempat (Jenis, Jml & aturan MASALAH
Ke PENDKES
minum)
1. Menganjurkan ibu untuk tetap
memenuhi kebutuhan nutrisi dan

B6 15 tablet (1 x1) istirahat dengan makan sedikit-

Folarin 30 tablet sedikit tetapi frekuensinya


3 agustus PMB Thoiffah
1 (1x1) Mual diperbanyak
2020 Astuti
2. Menganjurkan ibu untuk kontrol
1 bulan yang akan
datang/sewaktu-waktu ada
keluhan
2 PMB Thoiffah B6 15 tablet (1 x1) Tidak ada 1. Menganjurkan ibu untuk
4 September Astuti Folarin 30 tablet keluhan meminum obat sesuai aturan,
2020 (1x1) yaitu diminum sehari sekali
menjelang tidur. Diminum
dengan air putih atau air jeruk
lebih bagus.
2. Menganjurkan ibu untuk kontrol
1 bulan yang akan datang atau
bila ada keluhan
1. Menganjurkan ibu untuk tetap
memenuhi kebutuhan nutrisi dan
istirahat

Folarin 30 tablet 2. Menganjurkan ibu untuk minum


4 oktober PMB Thoiffah (1x1) Tidak ada obat sesuai dengan dosis dan cara
3
2020 Astuti keluhan minum yang dianjurkan
3. Menganjurkan ibu untuk kontrol
1 bulan yang akan
datang/sewaktu-waktu ada
keluhan
1. Menganjurkan ibu untuk minum

Kalk 20 tablet obat sesuai dengan dosis dan tata

17 november PMB Thoiffah (1x1) Tidak ada cara yang dianjurkan.


4.
2017 astuti Tropifer 20 tablet keluhan 2. Menganjurkan ibu untuk kontrol

(1x1) ulang 1 bulan yang akan datang


atau bila ada keluhan.
c. Riwayat Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu:
Kead anak
Kehamilan Persalinan Nifas
sekarang
Tahun Asi
Frek KELUHAN/PENYUL Penolon
UK Jenis JK/ BB Penyulit IMD Penyulit eksklusi
ANC IT g
f
- - - - - - - - - - - -

5. Riwayat Kb : Pernah/ tidak pernah *)


a. Jika pernah : -
Jenis Kontrasepsi Lama Pemakaian Keluhan Alasan dilepas
- - - -
b. Rencana Setelah Melahirkan : ibu mengatakan setelah masa nifasnya selesai ingin menggunakan KB suntik kembali
6. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
Sebelum hamil :
a. Nutrisi
1) Makan
a) Frekuensi makan pokok : 3 x perhari
b) Komposisi :
 Nasi : 3 x @1 piring (sedang / penuh)
 Lauk : 3 x @1-2 potong (sedang / besar), jenis :
ayam, telur, tempe, tahu, ikan
 Sayuran : 3 x @1 mangkuk sayur ; jenis : bayam,
wortel
 Buah : ± 2 x / seminggu; jenis pisang, jeruk
 Camilan : 1 x sehari; jenis : biskuit atau keripik
c) Pantangan : Ibu mengatakan tidak memiliki pantangan
dalam makanan
2) Minum
a) Jumlah total 6-8 gelas perhari; jenis air putih
b) Susu : ibu tidak minum susu
3) Perubahan selama hamil ini :
Ibu mengatakan selama kehamilan ini tidak ada perubahan
pada pola pemenuhan kebutuhan nutrisinya.
b. Eliminasi
1) Sebelum hamil
a) Buang air kecil :
 Frekuensi perhari : 6-7x / hari ; warna kuning jernih,
konsistensi cair, bau khas urine
 Keluhan/masalah : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
b) Buang air besar :
 Frekuensi perhari : 1 x / hari ; warna kuning kecoklatan
konsistensi lembek / keras*)
 Keluhan/masalah : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
2) Perubahan selama hamil ini : Ibu mengatakan selama
kehamilan ini tidak ada perubahan pada pola eliminasinya
c. Personal hygiene
1) Sebelum hamil :
 Mandi 2 x sehari
 Keramas 2-3 x seminggu
 Gosok gigi 3 x sehari
 Ganti pakaian 2-3 x sehari; celana dalam 3 x sehari
 Kebiasaan memakai alas kaki : Ibu memakai alas kaki
ketika akan keluar rumah (pergi ke tempat umum)
2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan selama
kehamilan ini tidak ada perubahan pada pola personal hygienya
d. Hubungan seksual
1) Sebelum hamil :
 Frekuensi : 2 x seminggu
 Contact bleeding : tidak ada
 Keluhan lain : Tidak ada keluhan
2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan selama
kehamilan ini mengurangi frekuensi dalam berhubungan
seksual yaitu 1x dalam 2 minggu
e. Istirahat/tidur
1) Sebelum hamil :
 Tidur malam ± 6 - 7 jam
 Tidur siang ± 1 jam
 Keluhan/masalah : Tidak ada keluhan
2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan selama
kehamilan ini tidak ada perubahan pada pola istirahatnya
f. Aktivitas fisik dan olah raga
1) Sebelum hamil :
 Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : Ibu mengatakan setiap
harinya, ibu mengurus suami dan anak, serta mengerjakan
pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mencuci piring,
dan lain-lain.
 Olah raga : ibu tidak pernah berolah raga
g. Kebiasaan yang merugikan kesehatan :
1) Merokok : Ibu mengatakan selama hamil ini tidak
pernah merokok
2) Minuman beralkohol : Ibu mengatakan selama hamil ini
tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol
3) Obat-obatan : Ibu mengatakan selama hamil ini tidak
pernah mengkonsumsi obat-obatan selain dari bidan/dokter
4) Jamu : Ibu mengatakan selama hamil ini tidak
pernah mengkonsumsi jamu
7. Riwayat Psikososial-spiritual
a) Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan : menikah / tidak menikah*), umur waktu
menikah : 25 tahun.
2) Pernikahan ini yang ke 1 sah/ tidak*) lamanya 1 tahun
3) Hubungan dengan suami : baik
b) Kehamilan ini diharapkan / tidak*) oleh ibu, suami, keluarga;
Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : Ibu
mengatakan saat pemeriksaan kehamilannya biasanya diantar oleh
suami ataupun keluarga seperti kakak apabila suami tidak bisa
mengantar. Keluarga selalu memperhatikan asupan nutrisi ibu dan
selalu mengingatkan ibu untuk kontrol kehamilan dan saat minum
obat
c) Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : Apabila ada
masalah terkait dengan kehamilannya, ibu akan segera ke petugas
kesehatan untuk memeriksakan kandungannya dan masalah lain
diselesaikan dengan musyawarah bersama suami
d) Ibu tinggal serumah dengan : Suami
e) Pengambil keputusan utama dalam keluarga : Suami
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat / tidak * mengambil
keputusan sendiri.
f) Orang terdekat ibu : Suami
Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC : Suami
g) Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan :
Ibu mengatkan tidak ada adat-istiadat khusus yang berkaitan
dengan kehamilan
8. Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan : PMB
9. Penghasilan ibu perbulan: ± Rp 2.500.000,00 – 5.000.000,00
Cukup/Tidak Cukup*)
10. Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan :
a) Kebiasaan puasa / apakah ibu berpuasa selama hamil ini : ibu
mengatakan tidak pernah berpuasa selama kehamilan ini
Keluhan selama puasa :
b) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan :
 ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh nakes wanita maupun pria;
 tidak boleh menerima transfusi darah;
 tidak boleh diperiksa daerah genitalia,
lainnya : ....................................................................
11. Tingkat pengetahuan ibu :
Hal-hal yang sudah diketahui ibu : Ibu mengatakan sudah
mengetahui tentang gizi pada ibu hamil
Hal-hal yang ingin diketahui ibu : Ibu ingin mengetahui tentang tanda
bahaya kehamilan pada Trimester II dan perubahan pada Trimester II

D. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan Umum:
1) KU : Baik Tensi : 110/70 mmHg
2) Kesadaran : CM Nadi : 80x/menit
3) BB : 62 kg / 66 kg Suhu /T : 36,5oC
4) TB : 155 cm RR : 20x/menit
5) LILA : 27,5 cm IMT : 27,47 Kg/m2
b) Status present
Kepala : Mesocephal, kulit kepala bersih, rambut hitam lurus,
rambut tidak mudah rontok
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada pembesaran
Mulut polip.
: Bibir lembab, tidak epulsi atau ginggivitis, tidak ada
Telinga caries gigi, gigi tidak ada yang berlubang
: Simetris, tidak ada serumen
Leher             : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe,
dan vena
Ketiak jugularis.
: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada nyeri
tekan
Dada   : Pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi dinding
            dada , tidak ada wheezing, tidak ada ronchi
Perut :Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada pembesaran hati
dan limfa
Lipat paha : Tidak pembesaran kelenjar limfe, tidak ada nyeri tekan
Vulva : Tidak odem, tidak ada varises.
Ekstremitas   :
   Atas (tangan) : tidak ada oedema
Bawah (kaki) : tidak ada oedema, tidak ada varises
Refleks patella : +/+
Pungggug : Tidak ada kelainan tulang belakang
Anus              : Tidak ada hemorrhoid
  
c) Status Obstetrik
1) Inspeksi:
 Muka : Tidak odem, tidak pucat , tidak ada cloasma
gravidarum
 Mamae : Simetris, payudara membesar, areola menghitam,
puting susu menonjol
 Abdomen : Terdapat linea nigra,
 Vulva : Tidak odem, tidak varises, tidak ada PPV
abnormal, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini
2) Palpasi
 Leoplod I : TFU teraba tiga jari di bawah pusat, bagian atas
perut ibu teraba satu bagian bulat, lunak, dan tidak melenting
( bokong )
 Leoplod II : Bagian kiri perut ibu teraba satu bagian
keras, memanjang, seperti papan (punggung) dan bagian kanan
perut teraba bagian kecil-kecil janin (ekstremitas)
 Leoplod III : Bagian bawah perut ibu teraba satu bagian
bulat, keras, dan melenting (kepala)
 Leoplod IV : Tidak dilakukan
 TFU : - cm TBJ : - gram
3) Auskultasi :

DJJ : 144 x / menit Frekuensi : 12-12-12 /5 detik x 4


2. Pemeriksaan penunjang :
Hb :11,5 gr/dl
Golongan darah :B
HbsAg : negatif
Urin protein : negatif
Urin reduksi : negatif
Dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2020

E. Analisa
Ny. U usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Hamil 20 minggu dengan ballotement (+)
Masalah :-
Kebutuhan : informasi mengenai tanda bahaya ibu hamil trimester II

F. Penatalaksanaan Tanggal 8 Desember 2020 Jam : 09.10 WIB


1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin dalam
kondisi sehat dan normal
Hasil : ibu merasa senang atas hasil pemeriksaan yang telah disampaikan
oleh petugas
2. Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan trimester 2 yaitu demam tinggi,
janin bergerak kurang dari biasa, keluarnya lendir yang berlebih pada
vagina, perdarahan dari jalan lahir, sakit kepala hebat, nyeri perut hebat,
dan bengkak pada muka dan anggota gerak ekstrimitas dan menganjurkan
ibu untuk segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami tanda bahaya
diatas.
Hasil : Ibu dapat mengulangi kembali tanda bahaya kehamilan trimester 2
dengan benar dan mengatakan akan ke fasilitas kesehatan apabila
mengalaminya
3. Menjelaskan kepada ibu mengenai ketidaknyamanan yang dapat terjadi
pada kehamilan trimester 2 seperti pusing, hidung tersumbat, gusi mudah
berdarah, perubahan pada kulit, sakit punggung dan kram pada kaki.
Ketidaknyamanan tersebut disebabkan karena perubahan hormone selama
kehamilan, apabila ibu mengalami salah satu dari ketidaknyamanan diatas
ibu tidak perlu khawatir karena wajar dialami oleh ibu hamil pada
trimester II
Hasil : ibu mengerti dan dapat menyebutkan kembali ketidaknyamanan
pada trimester II sesuai penjelasan bidan
4. Menganjurkan ibu untuk meminum obat sesuai dosis yang telah
dianjurkan oleh petugas kesehatan. Obat yang diberikan diantaranya Fe 30
tablet (1x1) diminum menjelang tidur, Kalk 10 tablet (1x1) diminum saat
pagi hari, Fe adalah tablet tambah darah yang berguna untuk
meningkatkan kadar zat besi dalam darah ibu, dimana jika kadar zat besi
kurang pada wanita hamil dapat menyebabkan kadar Hb ibu hamil juga
dibawah normal yang bisa menyebabkan apabila persalinan nanti
mengalami perdarahan. Hb ibu hamil minimal 11,0 gr/dl, lalu kalsium
laktat berfungsi untuk proses pembentukan struktur tulang dan gigi janin,
dimana jika kekurangan kalsium laktat ini bisa menyebabkan kelainan
bawaan pada janin
Hasil: ibu bersedia untuk mengkonsumsi obat sesuai dengan anjuran dari
petugas kesehatan.
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan yang akan
datang ( 8 januari 2020 ) atau sewaktu-waktu jika ada keluhan ke petugas
kesehatan terdekat
Hasil : ibu bersedia melakukan kunjungan ulang 1 bulan yang akan datang
atau sewaktu-waktu jika ada keluhan

G. PEMBAHASAN
1. Pengkajian
Pengkajian data merupakan tahap awal untuk menentukan langkah
berikutnya, dari penilaian keadaan umum ibu secara menyeluruh baik
yang bersifat subjektif yang berasal dari keterangan pasien dan keluarga,
serta yang bersifat objektif yang dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan
kebidanan dan pemeriksaan penunjang lainnya, sehingga dapat
menentukan diagnosa pada langkah selanjutnya. Selama melakukan
pengkajian penulis tidak menemukan hambatan karena adanya kerja
sama dan komunikasi yang baik antara penulis dan pasien.
Pada pengkajian yang dilakukan tanggal 8 januari 2020.
Didapatkan data identitas pasien Ny. P umur 26 tahun, Ny. P masih
tergolong dalam usia reproduksi sehat, sesuai dengan teori Sulistyawati
(2013) yaitu wanita dengan usia reproduktif sehat adalah antara 20
sampai 35 tahun. Pada pengkajian yang dilakukan ibu ingi memeriksakan
kehamilannya dan tidak ada keluhan yang menyertai.
Ny. P memiliki riwayat pendidikan terakhir S1 sehingga dalam
proses asuhan kebidanan yang dilakukan dapat berlangsung dengan baik
dan lancar. Pendidikan menentukan pola fikir seorang ibu dalam
menjalani kehamilannya. Seperti yang dikemukakan oleh Purwatmoko
(2007) bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin
besar peluang untuk mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan.
Sebaliknya semakin rendahnya pendidikan akan menyebabkan seseorang
mengalami stres, dimana stres yang terjadi disebabkan kurangnya
informasi yang didapatkan orang tersebut.
Ny. P telah melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 3x, yaitu
2x pada trimester I dan 1x pada trimester II. Frekuensi ANC ini telah
sesuai dengan standar minimal ANC yaitu 1 kali pada trimester I dan 1
kali pada trimester II (Kementrian Kesehatan RI, 2015).
Pelayanan antenatal standar pelayanan antenatal 10 T dilakukan
pada kunjungan pertama kali, yaitu pada trimester pertama, sedangkan
untuk pemeriksaan pada trimester II ini yaitu penimbangan berat badan,
tekanan darah, TFU, penentuan presentasi janin dan DJJ, tablet Fe, dan
temu wicara. Hal ini sesuai berdasarkan kebijakan daerah menurut
Kementrian Kesehatan RI, 2015 yaitu pemeriksaan 10T pada ibu hamil
yang diantaranya adalah menimbang berat badan, tinggi badan, tekanan
darah, pengukuran LILA, TFU, penentuan presentasi janin dan DJJ,
skrinning imunisasi TT, pemberian tablet Fe, pemeriksaan laboraturium
(Hb, tes protein urin, glukosa urin), temu wicara (konseling).
Ny. P mendapatkan standar pelayanan antenatal yaitu berupa
penimbangan BB yaitu 66 kg, TFU yaitu teraba setinggi pusat.
Berdasarkan program pemerintah, pemberian tablet Fe minimal diberikan
sebanyak 90 tablet selama hamil dan pada kunjungan kali ini ny. P
diberikan tablet fe sebanyak 30 tablet.
Pada pemeriksaan fisik diperoleh data, kesadaran umum: baik,
kesadaran: composmentis. Tekanan darah: 110/70 mmHg, pernafasan:
20x/menit, nadi: 80x/menit, berat badan sebelum hamil: 62kg, dan
setelah melakukan pemeriksaan kehamilan berat badan saat ini: 66 kg,
tinggi badan: 155 cm. Pemeriksaan abdomen meliputi inspeksi: tidak ada
bekas luka operasi,, hasil leopold I: TFU setinggi pusat. Pemeriksaan
penunjang berupa pemeriksaan laboratorium sudah dilakukan pada
tanggal 20 september 2020 di puskesmas dengan hasil yaitu Hb :11,5
gr/dl, Golongan darah : B, HbsAg : negatif, Urin protein : negatif, Urin
reduksi : negatif.
2. Interpretasi data
Pada langkah data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan
sehingga dapat merumuskan diagnosa kebidanan. Diagnosa kebidanan
yang ditegakkan dalam kasus ini yaitu Ny. P usia 26 Tahun, G1P0A0,
usia kehamilan 20 minggu dengan ballotement (+).
Dasar ini bersesuaian dengan kondisi Ny. P sehingga penulis tidak
menemukan kesenjangan antara teori dan kasus. Faktor penghambat pada
langkah ini tidak ada dan faktor pendukung dalam interpretasi data ini
adalah data yang diberikan pada pasien, sehingga memudahkan untuk
mengelompokkan data dan menegakkan diagnosa kebidanan.
3. Diagnosa potensial
Dalam kasus ini, ny. P tidak mempunyai keluhan dan penyulit,
maka tidak dibutuhkan penanganan segera. Selain itu tidak terdapat
masalah yang membutuhkan tindakan kegawatdaruratan dan kolaborasi
atau rujukan serta penanganan secara team, sehingga diagnosa potensial
tidak ditegakkan.
4. Antisipasi segera
Tidak ditegakkannya diagnosa potensial, maka tidak dilakukan
tindakan antisipasi dalam langkah keempat ini.
5. Rencana tindakan
Langkah ini adalah merencanakan asuhan kebidanan ibu hamil
normal trimester II secara menyeluruh dengan didukung berdasarkan
langkah-langkah sebelumnya. Rencana tindakan tersebut adalah :
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin
dalam kondisi sehat dan normal. Hal ini dilakukan untuk mengurangi
emas yang mungkin timbul dan merupakan salah satu hak pasien
untuk mengatahui kondisinya.
b. Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan trimester 2 yaitu demam
tinggi, janin bergerak kurang dari biasa, keluarnya lendir yang
berlebih pada vagina, perdarahan dari jalan lahir, sakit kepala hebat,
nyeri perut hebat, dan bengkak pada muka dan anggota gerak
ekstrimitas dan menganjurkan ibu untuk segera ke fasilitas kesehatan
apabila mengalami tanda bahaya diatas. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sumarni, Rahma and Ikhsan (2014);
Hastuti (2011); Isdiaty and Ungsianik (2013); Pratitis and Kamidah
(2014); Wirandoko (2017); Roobiati, Sumiyarsi and Musfiroh
(2019); Nurjaya et al., (2020) yang membuktikan bahwa pemberian
penyuluhan dan pendidikan kesehatan mengenai tanda bahaya dapat
meningkatkan motivasi, perilaku dan kepatuhan ibu melakukan
ANC, kesiapan menghadapi tanda bahaya jika ditemukan, deteksi
dini secara mandiri.
c. Menjelaskan kepada ibu mengenai ketidaknyamanan yang dapat
terjadi pada kehamilan trimester 2 seperti pusing, hidung tersumbat,
gusi mudah berdarah, perubahan pada kulit, sakit punggung dan
kram pada kaki. Ketidaknyamanan tersebut disebabkan karena
perubahan hormone selama kehamilan, apabila ibu mengalami salah
satu dari ketidaknyamanan diatas ibu tidak perlu khawatir karena
wajar dialami oleh ibu hamil pada trimester II . hal ini dilakukan
agar ibu tidak cemas saat mengalami ketidaknyamanan dan ibu
mengetahui hal apa saja yang normal dirasakan oleh ibu hamil
trimester II.
d. Menganjurkan ibu untuk meminum obat sesuai dosis yang telah
dianjurkan oleh petugas kesehatan. Obat yang diberikan diantaranya
Fe 30 tablet (1x1) diminum menjelang tidur, Kalk 10 tablet (1x1)
diminum saat pagi hari. Fe adalah tablet tambah darah yang berguna
untuk meningkatkan kadar zat besi dalam darah ibu, dimana jika
kadar zat besi kurang pada wanita hamil dapat menyebabkan kadar
Hb ibu hamil juga dibawah normal yang bisa menyebabkan apabila
persalinan nanti mengalami perdarahan. Hb ibu hamil minimal 11,0
gr/dl, lalu kalsium laktat berfungsi untuk proses pembentukan
struktur tulang dan gigi janin, dimana jika kekurangan kalsium laktat
ini bisa menyebabkan kelainan bawaan pada janin
e. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan yang
akan datang atau sewaktu-waktu jika ada keluhan ke petugas
kesehatan terdekat.
6. Implementasi
Dari semua rencana tindakan sebagian besar dapat diterapkan dan
dilaksanakan dengan baik, karena adanya kerjasama yang baik antara ibu
dan penulis.
7. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam melaksanakan
manajemen asuhan kebidanan, dan bertujuan untuk mengevaluasi
keefektifan asuhan kebidanan yang diberikan. Evaluasi pada Ny. P dapat
mengerti dan memahami terhadap pendidikan kesehatan yang diberikan.
Hal ini terlihat respon ibu yang mengangguk saat dijelaskan dapat
menjawab saat ditanya kembail. Hasil akhir yang diharapkan akan bisa
terwujud, kehamilan berjalan normal dan tidak terjadi komplikasi.
H. DAFTAR PUSTAKA
Hastuti, Y. (2011) Pengaruh Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan
Terhadap Sikap Ibu Hamil Dalam Menghadapi Tanda Bahaya
Kehamilan Di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak
Boyolali. universitas sebelas maret surakarta. Available at:
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/22331/Pengaruh-Penyuluhan-
Tanda-Bahaya-Kehamilan-terhadap-Sikap-Ibu-Hamil-dalam-
Menghadapi-Tanda-Bahaya-Kehamilan-di-Pondok-Bersalin-Puri-
Husada-Manggung-Ngemplak-Boyolali
Isdiaty, F. N. and Ungsianik, T. (2013) ‘Pengetahuan Tanda Bahaya
Kehamilan dan Perilaku Per’, 16(1), pp. 18–24.
Nurjaya et al. (2020) ‘Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida
dengan Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan di PMB Bidan N di
Kabupaten Gowa’, Jurnal Media Keperawatan, 11(01), pp. 108–114.
Available at: https://core.ac.uk/download/pdf/25496437.pdf.
Pratitis, D. and Kamidah (2014) ‘hubungan tingkat Pengetahuan Ibu hamil
tentang Tanda Bahaya Kehamilan dengan Kepatuhan Pemeriksaan
Kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ernawati Klego Boyolali’,
GASTER, jurnal kesehatan, 11(2), pp. 15–24.
Roobiati, N. F., Sumiyarsi, I. and Musfiroh, M. (2019) ‘Hubungan Tingkat
Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III dengan
Motivasi Ibu Melakukan Antenatal Care di Bidan Praktik Swasta
Sarwo Indah Boyolali’, Jurnal kesehatan, 12(1). Available at:
http://journals.ums.ac.id/index.php/jk/article/view/8937/4832.
Sumarni, Rahma and Ikhsan, M. 2014. ‘Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan, Persalinan Dan Nifas
Terhadap Perilaku Anc Puskesmas Latambaga Kabupaten Kolaka’.
Available at: https://core.ac.uk/download/pdf/25496437.pdf.
Wirandoko, I. H. (2017) ‘Hubungan Dukungan Suami, Paritas, Tingkat
Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan’, Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(2), pp. 51–
64. Available at: http://jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-
literate/article/view/68/110.

Anda mungkin juga menyukai