Anda di halaman 1dari 8

Vol.

13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

EFEK PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN


KANKER PAYUDARA PADA WANITA DI DUSUN TERONGAN,
DESA KEBONREJO, KALIBARU, BANYUWANGI, JAWA TIMUR
Nonik Ayu Wantini
Universitas Respati Yogyakarta
nonik_respati@yahoo.co.id

ABSTRAK
Kanker payudara adalah kanker kedua yang paling umum di dunia dan sejauh ini, kanker yang
paling sering terjadi di kalangan wanita dengan perkiraan 1,67 juta kasus kanker baru yang didiagnosis
pada tahun 2012 (25% dari semua jenis kanker). Penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi setelah
kanker serviks pada wanita adalah kanker payudara yaitu 0,5 per 1000 pada tahun 2013 di Indonesia.
Adapun prevalensi kanker payudara di Jawa Timur pada tahun 2013 adalah 0,5 per 1000 dengan
estimasi jumlah penderita 9.688. Belum pernah ada promosi kesehatan tentang Kanker Payudara di
dusun Terongan, dan dalam 1 tahun ada kasus kematian akibat kanker Payudara. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengetahuan kanker payudara sebelum dan sesudah
diberikan promosi kesehatan. Jenis penelitian adalah eksperimen dengan rancangan quasi-experimental,
tepatnya One Group Pretest Posttest. Penelitian dilaksanakan di Dusun Terongan, Desa Kebonrejo pada
bulan Juni 2017. Pengambilan sampel dengan teknik quota sampling sejumlah 30 wanita. Teknik
pengambilan data dengan angket, instrumen kuesioner. Analisis data dengan uji Wilcoxon. Terjadi
peningkatan nilai median pengetahuan antara sebelum Promosi Kesehatan (77,5) dan setelah Promosi
Kesehatan (90). Nilai p-value 0,000 menunjukkan ada perbedaan antara pengetahuan sebelum dan
sesudah Promosi Kesehatan kanker payudara. Disarankan kepada responden untuk melakukan Periksa
Payudara Sendiri (SADARI) secara rutin, karena pengetahuan yang baik harus dilanjutkan dengan sikap
dan tindakan yang nyata sehingga upaya pencegahan kanker payudara dapat meningkat.

Kata kunci: pengetahuan, kanker payudara

EFFECTS OF HEALTH PROMOTION ON KNOWLEDGE OF


BREAST CANCER AMONG WOMEN IN TERONGAN,
KEBONREJO, KALIBARU, BANYUWANGI, EAST JAVA
ABSTRACT
Breast cancer is the second most common cancer in the world and so far, the most common cancer
among women with an estimated 1.67 million new cases of cancer being diagnosed in 2012 (25% of all
cancers). The highest prevalence of cancer after cervical cancer in women is breast cancer that is 0.5 per
1000 in 2013 in Indonesia. The prevalence of breast cancer in East Java in 2013 is 0.5 per 1000 with an
estimated number of 9.688 patients. There has never been a health promotion about Breast Cancer in
Terongan, and in 1 year there are cases of death from breast cancer. The purpose of this study was to
determine whether there are differences in breast cancer knowledge before and after being given health
promotion. This type of research is experimental with a quasi-experimental design, precisely One Group
Pretest Posttest. The research was conducted in Terongan, Kebonrejo Village in June 2017. Sampling
with quota sampling technique was 30 women. Technique of collecting data by questionnaire, instrument
of questionnaire. Data analysis with Wilcoxon test. There was an increase in median knowledge value
between before Health Promotion (77.5) and after Health Promotion (90). A p-value of 0,000 indicates
that there is a difference between knowledge before and after breast cancer health promotion. It is
suggested to the respondent to do Breast Self Examination (BSE) routine, because good knowledge
should be continued with the attitude and the real action so that breast cancer prevention efforts can
increase.

Keywords: knowledge, breast cancer

35
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

PENDAHULUAN akibat kanker pada wanita di daerah tertinggal

Kanker adalah kelompok penyakit yang (324.000 kematian, 14,3% dari total), sekarang

menyebabkan sel dalam tubuh berubah dan merupakan penyebab kedua kematian akibat

menyebar di luar kendali. Sebagian besar jenis kanker di wilayah yang lebih maju (198.000

sel kanker akhirnya membentuk benjolan atau kematian, 15,4%) setelah kanker paru-paru.

massa yang disebut tumor, dan diberi nama Kisaran angka kematian berkisar antara 6 per

sesuai bagian tubuh dimana tumor berasal. 100.000 di Asia Timur sampai 20 per 100.000

Sebagian besar kanker payudara dimulai di di Afrika Barat.(2)

jaringan payudara yang terdiri dari kelenjar Secara nasional prevalensi penyakit

untuk produksi ASI (air susu ibu), disebut kanker pada penduduk semua umur di Indonesia

lobulus, atau di saluran yang menghubungkan tahun 2013 sebesar 1,4 per 1000 atau

lobulus dengan puting susu. Sisanya terdiri dari diperkirakan 347.792 orang. DI Yogyakarta

jaringan lemak, jaringan ikat, dan jaringan memiliki prevalensi penyakit kanker tertinggi,

limfatik. Pada tahun 2017, diperkirakan 252.710 yaitu sebesar 4,1 per 1000. Berdasarkan

kasus baru kanker payudara invasif didiagnosis estimasi jumlah penderita kanker, Jawa Timur

pada wanita dan 2.470 kasus didiagnosis pada dengan estimasi penderita kanker terbanyak

pria. Sebagai tambahan, 63.410 kasus kedua setelah Jawa Tengah yaitu 61.230 orang.

karsinoma payudara in situ didiagnosis pada Penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi

wanita. Sekitar 40.610 wanita dan 460 Pria setelah kanker serviks pada wanita adalah

diperkirakan meninggal akibat kanker kanker payudara yaitu 0,5 per 1000 pada tahun

payudara.(1) 2013. Adapun prevalensi kanker payudara di

Kanker payudara adalah kanker Jawa Timur pada tahun 2013 adalah 0,5 per

kedua yang paling umum di dunia dan sejauh 1000 dengan estimasi jumlah penderita 9.688.(3)

ini, kanker yang paling sering terjadi di Faktor yang dapat memicu kanker

kalangan wanita dengan perkiraan 1,67 juta payudara antara lain perokok aktif dan pasif;

kasus kanker baru yang didiagnosis pada tahun pola makan buruk; usia haid pertama di bawah

2012 (25% dari semua jenis kanker). Ini adalah 12 tahun; perempuan tidak menikah; perempuan

kanker yang paling umum terjadi pada wanita di menikah tidak memiliki anak; melahirkan anak

daerah yang kurang berkembang (883.000 pertama pada usia 30 tahun; tidak menyusui;

kasus) daripada di wilayah yang lebih menggunakan kontrasepsi hormonal dan atau

berkembang (794.000). Tingkat kejadian mendapat terapi hormonal dalam waktu lama;

bervariasi hampir empat kali lipat di seluruh usia menopause lebih dari 55 tahun; pernah

wilayah dunia, dengan tingkat berkisar antara 27 operasi tumor jinak payudara; riwayat radiasi

per 100.000 di Afrika Tengah dan Asia Timur dan riwayat kanker dalam keluarga.(4)

sampai 92 per 100.000 di Amerika Utara. Dalam upaya penanggulangan

Kanker payudara menempati urutan kelima kanker, pemerintah Indonesia sudah

penyebab kematian akibat kanker secara melaksanakan secara khusus program deteksi

keseluruhan (522.000 kematian) dan sementara dini kanker pada perempuan Indonesia untuk

ini merupakan penyebab paling sering kematian kanker payudara. Program tersebut mulai

36
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

berjalan pada tahun 2008 dengan dilakukannya dilakukan oleh setiap perempuan dan
“Pencanangan Program Deteksi Dini Kanker Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) oleh
Leher Rahim dan Kanker Payudara” pada April tenaga kesehatan terlatih. Riset Penyakit Tidak
2008 oleh Ibu Negara Hj. Ani Bambang Menular (PTM) 2016 menyatakan perilaku
Yudhoyono dan diperkuat dengan masyarakat dalam deteksi dini kanker payudara
“Pencanangan Peningkatan Peran serta masih rendah. Tercatat 53,7% masyarakat tidak
Masyarakat dalam Pencegahan dan Deteksi Dini pernah melakukan SADARI, sementara 46,3%
Kanker pada Perempuan Indonesia” oleh Ibu pernah melakukan SADARI; dan 95,6%
Negara Hj. Iriana Joko Widodo pada April 2015 masyarakat tidak pernah melakukan SADANIS,
di Kulon Progo yaitu pemeriksaan deteksi dini sementara 4,4% pernah melakukan
(4)
kanker payudara dengan Pemeriksaan Payudara SADANIS.
Klinis (SADANIS) dan pemeriksaan IVA Menurut Teori Lawrence Green (1980)
(6)
(Inspeksi Visual Asetat) untuk deteksi dini dalam perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor
(3)
kanker leher rahim. utama, yakni: Faktor predisposisi (predisposing
Badan Kesehatan Dunia (World Health factor), pemungkin (enabling factor), dan faktor
Organization/ WHO) merekomendasikan penguat (reinforcing factor). Faktor predisposisi
metode screening mamografi sebagai salah satu mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat
metode untuk mendiagnosa kanker payudara terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan
sejak dini. Metode pemindaian menggunakan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan
sinar X rendah ini terbukti efektif dalam dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut
mencegah perkembangan kanker ke stadium masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial
lebih lanjut. Metode ini dapat mendeteksi ekonomi dan sebagainya. Faktor pemungkin ini
adanya benjolan di payudara dua tahun sebelum mencakup ketersediaan sarana dan prasarana
seseorang benar-benar merasakannya. Selain atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat seperti,
itu, pemindaian lebih lanjut juga bisa puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu,
menentukan apakah benjolan yang dimiliki polindes, pos obat desa, dokter atau bidan
berpotensi menjadi sel kanker. Sebelum praktek swasta. Fasilitas ini pada hakikatnya
seseorang memutuskan untuk melakukan mendukung atau memungkinkan terwujudnya
pemindaian mamografi atau mammography perilaku kesehatan. Faktor penguat ini meliputi
screening, ia dapat mendeteksi gejala kanker faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat,
payudara sendiri tanpa harus keluar rumah. Di tokoh agama dan para petugas kesehatan.
Indonesia, cara mudah ini kerap dikenal dengan Termasuk juga disini undang-undang,
istilah SADARI atau Periksa Payudara peraturan-peraturan baik dari pusat maupun
(5)
Sendiri. pemerintah daerah yang terkait dengan
Kanker payudara sangat berbahaya dan kesehatan.
(7)
harus diwaspadai sejak dini. Meskipun Hasil penelitian , tingkat
demikian, kanker payudara dapat dicegah pengetahuan tentang SADARI mahasiswi
dengan perilaku hidup sehat, rutin melakukan PGSD STKIP Muhammadiyah Kuningan
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) yang Provinsi Jawa Barat dalam kategori tidak baik

37
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

yaitu 91 orang. Sikap terhadap SADARI dalam tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu
kategori negatif yaitu 98 orang. Perilaku sadari atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi
dalam perilaku tidak melakukan yaitu 107 mau (aspek attitude) dan dari mau menjadi
orang. Ada hubungan yang signifikan antara mampu melaksanakan perilaku yang
pengetahuan dan sikap dengan perilaku diperkenalkan (aspek practice).
SADARI Mahasiswi PGSD STKIP Dusun Terongan merupakan 1 dari 4
Muhammadiyah Kuningan Provinsi Jawa Barat. dusun di Desa Kebonrejo, Kalibaru,
(8)
Hasil penelitian , mengatakan bahwa Banyuwangi. Secara geografis, kecamatan
ada pengaruh yang signifikan pada Kalibaru merupakan kecamatan yang berada di
pelaksanaan promosi kesehatan dengan kawasan barat wilayah Kabupaten Banyuwangi.
metode SADARI dalam mempengaruhi Di sebelah utara dan barat berbatasan dengan
pengetahuan ibu-ibu ‘Aisyiyah Cabang Kabupaten Jember, di sebelah selatan
Banguntapan Utara tentang deteksi dini berbatasan dengan Kecamatan Pesanggaran.
kanker payudara. Ada pengaruh yang Fasilitas kesehatan terdekat adalah Puskesmas
signifikan pada pelaksanaan promosi Kalibaru Kulon. Sebagian masyarakat di Dusun
kesehatan dengan metode SADAR dalam Terongan adalah buruh perkebunan dan petani.
mempengaruhi sikap ibu-ibu ‘Aisyiyah Belum pernah ada penyuluhan tentang deteksi
Cabang Banguntapan Utara tentang deteksi dini Kanker Payudara di dusun Terongan, dan
dini kanker payudara. dalam 1 tahun terakhir ini ada kasus kematian
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan yang disebabkan oleh kanker Payudara. Adapun
Nomor 1114 /MENKES/SK/VII/2005 tentang tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di apakah ada perbedaan pengetahuan kanker
Daerah, promosi kesehatan adalah upaya untuk payudara sebelum dan sesudah diberikan
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui promosi kesehatan pada wanita di Dusun
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama Terongan, Desa Kebonrejo, Kalibaru,
masyarakat, agar mereka dapat menolong diri Banyuwangi?
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai sosial METODE
budaya setempat dan didukung kebijakan publik Jenis penelitian ini adalah penelitian
yang berwawasan kesehatan.(9) eksperimen dengan rancangan pra eksperimen
(10)
Menurut , Dalam upaya promosi (pre experimental design/quasi-experimental),
kesehatan, pemberdayaan masyarakat tepatnya One Group Pretest Posttest. Untuk
merupakan bagian yang sangat penting dan pretest, peneliti melihat pengetahuan responden
bahkan dapat dikatakan sebagai ujung tombak. tentang kanker payudara sebelum diberikan
Pemberdayaan adalah proses pemberian perlakuan. Sedangkan posttest, peneliti melihat
informasi kepada individu, keluarga atau kembali pengetahuan responden tentang kanker
kelompok (klien) secara terus-menerus dan payudara. Penelitian dilaksanakan di Dusun
berkesinambungan mengikuti perkembangan Terongan, Desa Kebonrejo, Kalibaru,
klien, serta proses membantu klien, agar klien Banyuwangi pada bulan Juni 2017.
38
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Populasi dalam penelitian ini adalah Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui


wanita usia subur sejumlah 30 orang yang bahwa mayoritas umur responden adalah 20-49
dipilih secara quota sampling dan diberikan tahun (66,7%), tingkat pendidikan responden
perlakuan berupa promosi kesehatan dengan adalah Dasar (50%), dan tidak pernah
metode ceramah, demonstrasi, praktik dengan mendapatkan informasi tentang kanker
media leafleat. Instrumen penelitian ini adalah payudara dan SADARI (73,3%)
kuesioner. Kuesioner pengetahuan kanker Tabel 2. Pengetahuan Kanker Payudara
Sebelum dan Sesudah Promosi Kesehatan
payudara dibuat dalam bentuk pernyataan
Kanker Payudara
tertutup Dichotomous Choice, artinya
Pengetahuan Jumlah Median
disediakan dua jawaban/alternatif yaitu Benar
(n) (Minimum-
(B) dan Salah (S). Selain itu, terdapat 2 jenis Maksimum)
pernyataan antara lain pernyataan favorable Sebelum Promkes 30 77,5 (35-90)
Sesudah Promkes 30 90 (65-100)
(mendukung obyek), dan unfavorable (tidak
mendukung obyek) sejumlah 20 soal. Berdasarkan hasil analisis data

Proses pengolahan data dimulai dari diketahui bahwa terjadi peningkatan nilai

editing, skoring, koding, entry dan cleaning. median pengetahuan antara sebelum promosi

Analisis univariat untuk data pengetahuan kanker payudara (77,5) dan setelah promosi

responden akan ditampilkan nilai median, (90).

minimum dan maksimum. Analisis bivariat Tabel 3. Pengetahuan Kanker Payudara


Sebelum dan Sesudah Promosi Kesehatan
dengan uji Wilcoxon tes dikarenakan data tidak Kanker Payudara (Hasil analisis Uji Wilcoxon)
berdistribusi normal pada pengetahuan sebelum
Pengetahuan Jumlah % p-value
dan sesudah diberikan promosi kesehatan (nilai kanker payudara (n)
p-value = 0,000, dan p-value = 0,014 pada uji Setelah < 3 10,00
Sebelum
Shapiro-Wilk). Data dikatakan berdistribusi Promkes
normal jika nilai p-valuenya > 0,05. Setelah > 20 66,67
Sebelum 0,000
Promkes
HASIL Setelah = 7 23,33
Sebelum
Tabel 1. Karakteristik Responden Promkes
No Karakteristik Jumlah % Total 30 100
Responden (n)
Berdasarkan tabel diatas diketahui
1. Umur
a. < 20 tahun 2 6,7 bahwa mayoritas pengetahuan setelah Promosi
b. 20-49 tahun 20 66,7
Kesehatan lebih tinggi dibandingkan sebelum
c. > 49 tahun 8 26,6
2. Pendidikan Promosi Kesehatan sebanyak 20 orang
a. Tidak Sekolah 12 40 (66,67%). Hasil uji Wilcoxon test diperoleh
b. Dasar 15 50
c. Menengah 3 10 nilai p-value 0,000 (< 0,05) menunjukkan ada
3. Informasi Kesehatan perbedaan antara pengetahuan sebelum dan
Reproduksi
a. Tidak Pernah 22 73,3 sesudah Promosi Kesehatan kanker payudara.
b. Pernah 8 26,7
Total responden 30 100
setiap karakteristik PEMBAHASAN
39
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Penyuluhan merupakan sebuah metode pengabdian menunjukkan responden sebagian


penyampaian informasi. Selain diberikan dalam besar berusia 20-49 tahun sebesar 66,7%,
bentuk ceramah, demonstrasi, dan praktik, sehingga di dalam penerimaan informasi
responden juga diberikan media leaflet di dalam promosi dapat diterima dengan cukup baik.
pelaksanaan kegiatan. Hasil penelitian ini Dilihat dari pendidikan, sebagian besar
menunjukkan ada perbedaan yang signifikan responden (50%) berpendidikan Dasar. Hal ini
(6)
antara pengetahuan tentang kanker payudara tidak sesuai dengan teori , semakin tinggi
dengan SADARI sebelum dan sesudah Promosi pendidikan, maka kita akan mudah menerima
Kesehatan dengan p-value 0,000. Hal ini sesuai hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan
(11)
dengan , bahwa salah satu faktor yang hal yang baru tersebut. Walaupun pendidikan
mempengaruhi pengetahuan adalah informasi. sebagian besar adalah pendidikan Dasar, tetapi
Seseorang yang mempunyai informasi yang terdapat 26,7% ibu pernah mendapatkan
lebih banyak akan mempunyai pengetahuan informasi tentang kanker payudara sendiri dari
yang lebih luas. Media cetak dan elektronik tenaga kesehatan di Puskesmas. Hal ini juga
dapat memberikan informasi dengan cepat di yang menyebabkan pengetahuan sebelum
masyarakat. promkes memiliki nilai media yang cukup
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian tinggi yaitu sebesar 77,5.
(11)
dari , yang menyatakan bahwa promosi Pada penelitian ini diketahui bahwa
kesehatan dengan leaflet ada pengaruh untuk terjadi peningkatan nilai median pengetahuan
meningkatkan pengetahuan tentang kanker antara sebelum promosi kanker payudara (77,5)
serviks (p-value <0,05). Berdasarkan mean rank dan setelah promosi (90). Jika dikategorikan
diperoleh negatif rank = 8,50 dan positiv rank = nilai pengetahuan tersebut termasuk baik.
10,61, perbedaan bernilai positif yang Pengetahuan yang baik, tentunya akan menjadi
ditunjukkan oleh ranking postifif lebih besar faktor predisposisi untuk dilakukannya deteksi
dari ranking negatif. dini kanker payudara. Hal ini sesuai dengan
(7)
Penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian , Ada hubungan yang signifikan
(12)
penelitian , yang menunjukkan bahwa ada antara pengetahuan dan sikap dengan
pengaruh dari penyuluhan terhadap pengetahuan perilaku SADARI Mahasiswi PGSD STKIP
WUS tentang SADARI. Uji T independen Muhammadiyah Kuningan Provinsi Jawa Barat.
pada kelompok eksperimen terdapat perbedaan Selain itu juga berdasarkan hasil penelitian(13),
signifikan antara sebelum diberi penyuluhan menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan
dan sesudah diberikan penyuluhan. Penyuluhan kesehatan terhadap motivasi wanita usia subur
tersebut biayanya murah, pelaksanaannya di Desa Keloran Wonogiri dengan nilai
mudah, tidak memerlukan waktu yang lama significancy 0,000 (p < 0,05).
dan tidak banyak memerlukan tenaga jadi Pada penelitian ini, ditemukan bahwa
sangat efektif dan efisien dalam meningkatkan pengetahuan 3 responden sebelum promkes
pengetahuan seseorang. lebih tinggi dibandingkan setelah promkes
Selain itu pengetahuan juga disebabkan karena faktor keterbatasan waktu,
dipengaruhi oleh faktor usia, pendidikan. Hasil responden cenderung terburu-buru pulang

40
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

sehingga mengisi kuesioner kurang 1. American Cancer Society. Breast Cancer


Facts & Figures 2017-2018. Atlanta:
berkonsentrasi. Dari 3 responden tersebut
American Cancer Society, Inc. 2017
semuanya berusia > 49 tahun, 2 orang tidak 2. GLOBOCAN, International Agency For
Research on Cancer. 2012
sekolah dan 1 berpindidikan dasar (tamat SD).
3. Kemenkes RI. 2016. Infodatin Bulan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Peduli Kanker Payudara
(14) 4. P2PTM Kemenkes RI. 2017. Deteksi Dini
diperoleh bahwa faktor yang berhubungan
Kanker Payudara dengan SADARI dan
dengan tingkat pengetahuan wanita usia subur SADANIS. (Online). Tersedia pada:
http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-
tentang SADARI di nagari Painan tahun
p2ptm/dki-jakarta/deteksi-dini-kanker-
2014 yaitu tingkat pendidikan (OR = 11,421, payudara-dengan-sadari-dan-sadanis,.
Diakses pada tanggal 18 Maret 2018
CI 95% : 2,620-49,791).
5. YKI Pusat. 2017. Deteksi Dini Kanker
Payudara. (Online). Tersedia di:
KESIMPULAN http://yayasankankerindonesia.org/article/d
eteksi-dini-kanker-payudara. Diakses pada
Terjadi peningkatan nilai median tanggal 18 Maret 2018
6. Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku
pengetahuan antara sebelum Promosi Kesehatan
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
(77,5) dan setelah Promosi Kesehatan (90). 7. Wulandari F dan Ayu Suci M. 2017.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap
Nilai p-value 0,000 menunjukkan ada perbedaan
dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara
antara pengetahuan sebelum dan sesudah Sendiri (SADARI) Mahasiswi. Prosiding
Seminar Nasional IKAKESMADA “Peran
Promosi Kesehatan kanker payudara. Setelah
Tenaga Kesehatan dalam Pelaksanaan
mendapatkan Promosi Kesehatan kanker SDGs”.
8. Ismarwati. 2017. Promosi Kesehatan
payudara, wanita diharapkan mampu
dalam Meningkatkan Pengetahuan dan
bertanggung jawab terhadap kesehatan Sikap Deteksi Dini Kanker Payudara
dengan Metode SADARI pada Ibu-ibu
payudaranya dengan rutin melakukan SADARI
Anggota Aisyiyah Cabang Banguntapan
setiap bulannya. Utara Bantul. Jurnal Kebidanan
Universitas Muhammadiyah Semarang
SARAN Volume 6 Nomor 1
Rekomendasi untuk masyarakat adalah 9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1114 /MENKES/SK/VII/2005 tentang
untuk melakukan SADARI secara rutin, karena Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
pengetahuan yang baik harus dilanjutkan di Daerah
10. Kemenkes RI. 2011. Promosi Kesehatan di
dengan sikap dan tindakan yang nyata sehingga Daerah Bermasalah Kesehatan.
upaya pencegahan kanker payudara dapat 11. Saraswati, Lia Kharisma. 2011. Thesis.
Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap
meningkat. Bagi peneliti selanjutnya dapat Pengetahuan Tentang Kanker Serviks dan
melakukan penelitian evaluasi pelaksanaan Partisipasi Wanita dalam Deteksi Dini
Kanker serviks (di Mojosongo Rw 22
program deteksi dini kanker payudara dengan Surakarta). Program Pasca Sarjana
SADARI, ataupun mengembangkan ke program Universitas Sebelas Maret
12. Kasumayanti, E. 2015. Efektivitas
deteksi dini yang lain seperti SADANIS, USG Penyuluhan Terhadap Pengetahuan
dan mammografi. Untuk penelitian yang Wanita Usia Subur Tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri Di Desa Pulau Payung
berkaitan dengan promosi kesehatan dapat Kecamatan Rumbio Jaya Tahun 2015.
mengembangkan media promosi selain leaflet. Jurnal Keperawatan STIKes Tuanku
Tambusai Riau
13. Yankusuma, D dan Pramulya, A. 2017.
DAFTAR PUSTAKA Efektifitas pendidikan kesehatan tentang

41
Vol. 13 Nomor 2 April 2018 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

kanker payudara terhadap motivasi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur


melakukan SADARI pada wanita usia tentang “SADARI” di Nagari Painan.
subur. “KOSALA” JIK. Vol. 5 No. 1 Mei Artikel Penelitian diakses di:
2017 http://jurnal.fk.unand.ac.id
14. Yusra, V.D, Machmud.R, Yenita (2014).
Faktor-faktor yang berhubungan dengan

42

Anda mungkin juga menyukai