PERKECAMBAHAN BIJI
DAN DORMANSI
Arnia Sari Mukaromah, M.Sc.
Overview
Biji penting untuk regenerasi dan cadangan penyimpanan protein, pati dan minyak
(tumbuhan), serta makanan dan sumber protein (manusia dan hewan).
Biji ukuran dan bentuk bervariasi misalnya biji anggrek (sangat kecil), biji kelapa
ganda (hamper 25 kg)
Keberhasilan individu baru ditentukan oleh:
1. Waktu
2. Tempat
3. Kekuatan semai muda
4. Respon biji terhadap lingkungan
5. Simpanan makanan tersedia bagi keberlanjutan tumbuhan muda pada tahap
awal perkembangan sebelum menjadi organisme mandiri
Struktur dan komposisi biji
Pada kebanyakan spesies, perisperm diploid adaah turunan dari jaringan nuselus
ovle bentina, gagal untuk berkembang atau berkembang hanya dalam waktu yang
pendek mengikuti pembuahan dan secara cepat diserap sebagai embrio (ada
endosperm).
Biji beberapa spesies misalnya beet perisperm adalah sumber utama cadangan
makanan.
Endosperm
Biji dikleompokkan menjadi endosperm dan non endosperm berhubungan pada ada tidaknya
triploid endosperm dalam biji matang/dewasa.
Meskipun ada endosperm beberapa biji dianggap sebagai nonendospermik karena jaringan
endosperm sebagian besar rusak dan hanya sisa tipis (kedelai dan kacang) atau mungkin kuat tetapi
hanya satu atau beberapa lapisan sel (lettuce dan arabidopsis).
Beberapa endosperm sumber utama pentimpanan dalam biji dewasa (sereal, kurma, castor bean) dan
pada legume endospermik (fenugreek, carob dan honey locust)
Kebanyakan sel dalam endosperm adalah sel tidak hidup saat pendewasaan.
Sedangkan diluar endosperm jaringan hidup lapisan aleurone (tidak menyimpan cadangan makanan
tapi bertanggung jawab untuk produksi dan pelepasan enzim untuk mobilisasinya.
Endosperm dengan kapasistas penyimpanan air yang tinggi memiliki dua peran:
Mengatur kesimbangan air dari embrio selama perkecambahan
Menyediakan penyimpanan yang digunakan untuk pertumbuhan awal semai
Megagametofit haploid pada gymnospermae jaringan maternal yang bertahan setelah fertilisasi sel
telur, disekitar embrio dan jaringan nutrien utama.
Kulit Biji (Testa)
Kulit biji sebagai batas pelindung diantara embrio dan lingkungan eksternal
Variasi anatomi kulit biji digunakan untuk membedakan genus dan spesies secara
taksonomi.
Perlindungan kulit biji adanya kutikula luar dan dalam , sering terisi dengan substansi lemak
dan wax (suberin), ada dinding telab dan sel pelindung.
Penguatan mekanik sintesis dinding sel sekunder yang dipenuhi dengan lemak/wax
impermeable atau lignin, dan adanya polifenol (pelindung dari serangga).
Lapisan sel yang mengandung kristal kalsium oksalat atau karbonat dan silika (pelindung
dari predasi serangga.
Dinding sel kulit biji kaya pektin air pektin sebagai lender pembatas air disekitar buji.
Lendir hidrofilik membantu perjalanan biji melalui system pencernaan burung dan hewan.
Beberapa pembatas membatasi pengambilan oksigen/membatasi pertukaran gas diantara
struktur internal (embrio dan endosperm) dan lingkungan
Kulit Biji (Testa)
Warna dan tekstur kulit biji ciri pembeda kebanyakan biji tapi tidak dapat
digunakan secara taksonomi karena mungkin berubah karena lingkungan dan
pengaruh genetic selama perkembangan.
Cadangan penyimpanan biji
Hormon tumbuhan
Polaritas embrio dan pola
Kandungan ABA dan sesnsitivitas pada AB selama perkembangan
Pengaturan program pematangan biji
Kontrol epigenetikPerkembangan endosperm
Perkembangan kulit biji dan interaksi dengan endosperm dan embrio
Perkecambahan selama perkembangan
Perkecambahan sebelum waktunya
Kematangan fisiologi Vs Kematangan panen
Hormon tumbuhan dalam Perkembangan Biji
Embriogenesis dapat dibagai tiga tahap yaitu awal, tengah dan akhir walau ada
tumoang tindih.
Pada awal embryogenesis distribusi auksi sangat tepat diantara embrio dan
suspensor penting untuk polaritas embrio dan polanya.
Pada tahap globular (2-16 sel) auksin terpusat di embrio dalam konsentrasi
tertinggi menentukan polaritas apical-basal embrio .
Distribusi auksin penting untuk pola kotiledon.
ABA dan Perkembangan
Kematangan fisiologi / kematangan berat saat berat kering biji mencapai nilai
maksimum selama perkembangan biji
Kematangan panen ketika biji kering kandungan kelembaban 20%
(berdasarkan berat basah)
Pada kacang Phaseolus, Arabidopsis, tomat, melon, cabai kualitas biji meningkt
setelah kematangan fisiologi.
Biji kandungan kelembaban dibawah 20 % metabolism berhenti, rentan
terhadap penuaan.
Oleh karena itu, kebanyakan biji dipanen saat kandungan kelembaban tinggi dan
kering secara cepat
PERKECAMBAHAN BIJI
Perkecambahan Biji
Perkecambahan biji dimulai dengan pengambilan air oleh biji (imbibisi) dan
berakhir pada munculnya aksis embrionik yang berupa radikula melalui sekitarnya
perkecambahan tampak biji berkecambah sempurna.
Perkecambahan sensu strico tidak termasuk pertumbuhan semai.
Pengukuran kapasitas perkecambahan dari populasi biji persentase biji yang
berkecambah pada waktu yang diberikan.
Kecepatan perkecambahantimbal baik dari waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan perkecambahan dimulai dari penaburan --> unit/jam atau hari
Kecepatan perkecambahan berbeda dari persentase perkecambahan
Tahapan Perkecambahan Biji- Imbibisi
Imbibisi air pengambilan air dan rehidrasi jaringan biji perpindahan air menuruni
gradien potensial air berbeda dari osmosis karena tidka memerlukan keberadaan
membran permeable
Imbibisi meliputi daya daya Tarik kimia dan elektrostatik dari air kepada dinding sel,
protein dan material hidrofilik sel lainnya.
Potensial matriks potensial osmosis negative
Hidrasi pembengkakan materi yang menyerap air tekanan imbibisi
menyebabkan kerusakan kulit biji sehingga embrio dapat muncul
Imbibisi air diikuti oleh aktivasi metabolism biji dalam menit ketika air masuk kedalam
sel penggunaan sejumlah mitokondria dan enzim respirasi yang lestari saat fase
dehidrasi.
Sintesis protein baru
Respirasi ATP (Glikolisis, siklus krebs, fosforilasi oksidatif), NADH (Jalur pentose fosfat)
Tahapan Perkecambahan Biji-Tahap II dan III