Anda di halaman 1dari 11

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI JEMBER PRODUKSI PERTANIAN


TEKNIK PRODUKSI BENIH
TUGAS MORFOLOGI DAN ANATOMI BENIH
Acara : Morfologi eksternal benih

OLEH:
DANI HARYO SAHMADA
NIM : A41150529
PEMBIMBING

: 1. Ir. Sri Rahayu, MP


2. Yuliatiningsih, A,md
3. Nisa Budi Arifiana
LABORATORIUM TPB 1
2016

Telah diperiksa dan dinilai

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat dan karunia yang
diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini yang
berjudul Morfologi Eksternal Benih laporan ini kami tulis dengan tujuan
untuk menyelesaikan tugas laporan yang diberikan oleh dosen di
laboratorium teknik produksi benih tersebut.
Praktikum ini telah dibantu oleh banyak pihak , sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Dosen pembimbing
2. Seluruh pihak yang

telah

membantu

sehingga

dapat

terselesaikan laporan praktikum ini


Penyusun menyadari bahwa penulisan laporan praktikum ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran penyusun
harapkan yang menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penyusun
untuk mengembangkan laporan berikutnya.

Jember, 24 September 2016


penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biji merupakan suatu organisasi yang teratur rapi, mempunyai persediaan
bahan

makanan

yang

cukup

untuk

melindungi

serta

memperpanjang

kehidupannya. Secara fungsional biji dengan benih memiliki pengertian yang


berbeda. Biji adalah hasil tanaman yang digunakan untuk tujuan komsumsi atau
diolah sebagai bahan baku industri. Sedangkan benih adalah biji dari tanaman
yang diproduksi untuk tujuan ditanam atau dibudidayakan kembali.
Identifikasi benih merupakan cara yang dilakukan untuk menentukan
identitas suatu benih. Identifikasi benih dapat dilakukan dengan memeriksa ciriciri umum famili, morfologi, internal dan eksternal benih, serta bagian-bagian lain
yang menempel pada benih. Identifikasi benih memegang peranan penting dalam
kegiatan pengujian benihkarena semakin banyaknya varietas tanaman yang harus
dibedakan untuk menentukan varietas dan metode pengujiannya.
Struktur benih terdiri dari lembaga atau embrio, cadangan makanan untuk
pertumbuhan embrio, dan pelindung yaitu kulit biji.Tempat penyimpan cadangan
makanan pada benih monokotil berbeda dengan dikotil.Pada benih monokotil
cadangan makanan lebih banyak tersimpan di endosperm, sedangkan pada
tanaman dikotil cadangan makanan tersimpan di kotiledon.
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi benih melalui ciri-ciri fisik eksternal.
2. Mahasiswa dapat mengetahui morfologi bagian-bagian luar dan dalam dari
suatu benih.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau
lembaga, kulit biji dan persediaan makanan cadangan.Dalam biji banyak
tumbuhan, makanan disimpan di dalam lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan
lain, makanan disimpan dalam jaringan di sekililingnya. Cerita lengkap mengenai
biji harus menerangkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam stamen dan
pistil, proses penyerbukan, perkembangan embrio, pembentukan kulit biji dan
perkembangan penyediaan cadangan makanan yang digunakan oleh tumbuhan
muda ketika biji berkecambah (Yuniarsih, 1996).
Yang dimaksud dengan benih ialah biji tanaman yang dipergunakan untuk
keperluan dan pengembangan usaha tani, memiliki fungsi agronomis atau
merupakan komponen agronomi. Sebagai komponen agronomi masalah benih ini
lebih berorientasi pada penerapan norma-norma ilmiah, jadi lebih bersifat
teknologis (Kartasapoetra, 1986). Di dalam biji ada beberapa bagian-bagian,
yaitu plumula, epikotil, hipokotil, radikula dan kotiledon. Di dalam biji terdapat
tumbuhan kecil, ini merupakan hasil perkecambahan. Dua macam jenis
perkecambahan

dibedakan

atas

perkecambahan

hypogeal

dan

epigeal.

Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan


masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Perkecambahan
terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah
menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang. Ada empat
bagian penting pada biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus),
akar embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk
lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah
karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis.
Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama
perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang
berimbibisi

menyebabkan

biji

mengembang

dan

memecahkan

kulit

pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji
melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang
disimpan disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya dipindahkan kebagian
embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam pencernaan cadangan
makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease. Hormon giberelin
berperan penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim tersebut.
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu epigeal dan hypogeal.
Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon
terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh
memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah,
misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang
tanah

(Arachis

hypogaea).

Sedangkan

perkecambahan

hipogeal

adalah

perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal


ini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan
kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri
(Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).

Bagian-bagian biji terdiri dari 3 bagian dasar :


1. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gametgamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang
berkembangnya sempurna terdiri dari struktur-struktur sebagai berikut :
epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon (calon daun) dan
radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas Angiospermae diklasifikasikan
oleh banyaknya jumlah kotiledon. Tanaman monokotiledon mempunyai satu
kotiledon misalnya : rerumputan dan bawang. Tanaman dikotiledon
mempunyai dua kotiledon misalnya kacang-kacangan sedangakan pada kelas
Gymnospermae pada umumnya mempunyai lebih dari 2 kotiledon misalnya

pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15 kotiledon. Pada rerumputan


(grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum, kuncup embrioniknya
disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut koleoptil,
sedangkan pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut ridicule
yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut coleorhiza.
2. Jaringan penyimpan cadangan makanan
Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan
penyimpan cadangan makanan, yaitu : Kotoledon, misalnya pada kacangkacangan, semangka dan labu. Endosperm, misal pada jagung, gandum, dan
golongan serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya yang berwarna putih
dan dapat dimakan merupakan endospermnya.
Perisperm, misal pada famili Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae.
Gametophytic betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu
pinus. Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari
karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya
berbeda-beda tergantung pada jenis biji, misal biji bunga matahari kaya akan
lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi mengandung banyak
karbohidrat.
3. Pelindung biji
Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm
dan kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal
dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses
pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat
berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit
biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau
serangan cendawan, bakteri dan insekta. Dalam hal penggunaan cadangan
makanan terdapat beberapa perbedaan diantara sub kelas monokotiledon dan
dikotiledon dimana pada : Sub kelas monokotiledon: cadangan makanan
dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji masak dan dikecambhakan
serta telah menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum. Subkelas
dikotiledon : cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau
perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak.
Contoh kacang-kacangan, bunga matahari dan labu. (Sutopo, L. 2002)

BAB III
METODOLOGI
1.1 Waktu Dan Tempat Praktikum
Adapun praktikum Morfologi dan Anatomi Benih tentang Morfologi
Eksternal Benih dilaksanakan pada hari selasa tanggal 20 september 2016
jam 15.00 sampai 17.00 di laboratorium TPB-1 Politeknik Negeri Jember.
1.2 Alat Dan Bahan
Alat :
1.
Kaca Pembesar
2.
Pingset
3.
Penggaris
4.
Pensil
5.
Kertas
6. Jangka sorong
Bahan :
1. Benih kacang tanah
8.
Benih oyong
2. Benih melon
9.
Benih tomat
3. Benih terong
10.
Benih semangka biji
4. Benih padi
11.
Benih cabe
5. Benih kedeli
12.
Benih kacang merah
6. Benih jagung
13.
Benih semangka non biji
7. Benih mentimun
1.3 Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Amati benih yang telah disediakan berdasarkan ukuran, warna bentuk
benih.
3. Gambar bagian-bagian dari setiap benih yang telah disediakan.

4.2 Pembahasan
Biji adalah hasil tanaman yang digunakan untuk tujuan komsumsi atau
diolah sebagai bahan baku industri. Sedangkan benih adalah biji dari tanaman
yang diproduksi untuk tujuan ditanam atau dibudidayakan kembali.
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, pada struktur biji dikotil terdapat
dua keping kotiledon (cadangan makan pada biji). Bagian bawah pangkal
yang melekat pada kotiledon dinamakan hipokotil, dan bagian ujungnya
disebut radikula (embrio yang akan tumbuh menjadi akar). Bagian atas
pangkal adalah epikotil dan bagian ujungnya plumula (embrio yang akan
tumbuh menjadi batang dan daun)
Sedangkan pada struktur biji monokotil hanya terdapat satu keping
kotiledon (cadangan makanan pada biji). Pada saat terjadinya proses
perkecambahan, akar akan diselubungi oleh koleoriza dan pada ujung embrio
diselubungi oleh koleoptil. Bagian-bagian biji terdiri dari 3 bagian dasar yaitu
embrio, jaringan penyimpan cadangan makanan dan pelindung biji.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa dapat mengidentifikasi benih melalui ciri-ciri fisik eksternal, selain
itu mahasiswa juga dapat mengetahui morfologi bagian-bagian luar dan dalam
benih. Di dalam biji ada beberapa bagian-bagian, yaitu plumula, epikotil,
hipokotil, radikula dan kotiledon.

5.2 Saran
Sebaiknya dalam melaksanakan praktikum kita harus memperhatikan
dengan baik dan teliti dalam mengamati dan menggambar bagian-bagian dari
morfologi benih setiap tanaman.

DAFTAR PUSTAKA
BKPM Morfologi dan Anatomi Benih Progam Studi Teknik Produksi Benih
Politenik Negeri Jember Tahun 2016.
Kartasapoetra Ance, G. 1986. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan
Praktikum.PT Bina Aksara. Jakarta.
Yuniarsih, 1996.Kedelai. Kanisius: Yogyakarta.
Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Malang: Fakultas Pertanian UNBRAW .
Anonim. 2008. Identifikasi Benih Bitti (Vitex cofassusReinw) Diakses tanggal 24
September 2016.

Anda mungkin juga menyukai