Anda di halaman 1dari 5

Pertanyaan 1 (Anisa Fitriya)

1. Mengapa pada salah satu permasalahan pertumbuhan bibit pada poliembrioni ada yang tidak
normal? Faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi terjadinya pertumbuhan abnormal pada
proses poliembrioni tersebut ?
Jawaban :

Poliembrioni terbentuk melalui 2 cara, yaitu :

 Amfimiksis : Terbentuknya biji/ benih melalui peleburan sperma-ovum, amfimiksis merupakan


reproduksi secara seksual atau generatif.
 Apomiksis : Reproduksi aseksual yaitu proses reproduksi tanpa terjadinya fusi gamet betina dan
gamet jantan. Hal inilah yang terkadang menyebabkan terbentuknya poliembrioni abnormal.

Proses apomiksis sendiri selalu terjadi secara berkesinambungan adalah :


 Meiosis, dimana terjadi pembelahan sel-sel sporofitik yang diploid menjadi sel-sel
gametik yang haploid. Misalnya : pada mikrosporogenesis (terjadinya mikrospora) dan
megasporogenesis (terjadinya megaspora)
 pembuahan adalah fusi dari sel-sel gametik (sperma dan ovum) menghasilkan zigot
(2n). Zigot merupakan generasi awal fase sporofitik yang diploid.

Pertanyaan 2 (Elfira Rati Rahmadani)

2. Pertanyaan
a) Pada tahap proembrio, kenapa sel apikal itu sitoplasma nya kental sedangkan sel basal itu
sitoplasmanya encer?
b) Bagaimana proses embryogenesis pada tumbuhan yang dorman seperti padi, karena setelah
panen petani tidak langsung menanam padinya, tapi disimpan terlebih dahulu dalam kurun
waktu tertentu.
Jawaban :

a) Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat didalam sel. Sitoplasma bersifat koloid, yaitu
ada yang tidak padat dan ada yang tidak cair. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air
yang berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia.
Pada tumbuhan, zigot yang terbentuk membelah asimetris mendjadi 2 bagian,
dibagian atas adalah sel apikal yang berisi sitoplasma kental, sedangkan bagian bawah
adalah sel basal yang berisi sitoplasma cair. Hal ini dikarenakan, bagian apikal pada zigot
tersebut nantinya akan membelah membentuk embrio. Sedangkan sel basal tidak mengalami
pembelahan namun ukurannya saja yang akan bertambah besar.

b) Pada tumbuhan padi, memang dikenal dengan istilah dorman. Atau benih yang mengalami
masa tidur/ tidak mengalami pertumbuhan meskipun pada kondisi optimal. Maka dari itu,
Proses perkecambahan akan terjadi karena adanya aktivitas metabolisme dari biji.
Tahap dari perkecambahan alah satunya yaitu imbisisi, yaitu penyerapan air. Pada
tahap inilah Proses penyerapan air ini berguna untuk melunakkan kulit biji dan
menyebabkan pengembangan embrio dan endosperma dan akhirnya kulit biji akan pecah
atau robek.
Pertanyaan 3 (Yhoyi Rama Hendri)

3. Kapan tahap (pada tahap apa) perkembangan endosprem itu akan terbentuk sebegai bahan
nutrisi pagi perkemangan serta sampai kapan tahap endosprem itu akan ada ( / selalu ada
sampai tumbuhan itu sampai mati)? jelaskan ya.
Jawaban :

Endosperm

Endosperm adalah jaringan nutritive berisi karbohidrat, lemak, dan protein untuk perkembangan
embrio yang paling umum pada Angiospermae. Secara fungsi, gametofit betina pada Gymnospermae
berdiferensiasi sebelum fertilisasi dan haploid sedangkan pada anggiospermae adalah hasil fertilisasi
dan biasanya triploid. Endosperm dapat dikonsumsi selama perkembangan embrio, maka biji disebut
non endospermous misalnya pada kacang. Dapat juga endosperm tetap ada sampai biji berkecambah
misalnya pada sereal. Endosperm cair atau ekstrak embrio dari buah yang belum matang selain dapat
mendukung pertumbuhan embrionya juga mendukung embrio anggiosperm lain. Selain itu juga
mengionduksi differensiasi embrio dan plantlet pada kultur jaringan. Endosperm ini kaya akan zat
pengatur tumbuh yaitu auksin, sitokinin dan giberillin. Embrio akan tumbuh jika endosperm
berkembang baik. Jika endosperm tidak ada, ada jaringan lain sebagai penyedia makanan
Gambar 1. Perkembangan Embrio dan Endosperm.

Perkembangan endosperm

1. Endosperm nuklear : Tipe endosperm ini pembelahan inti endosperm primer tidak diikuti
oleh pembentukan dinding, sehingga didalam kantung embrio terdapat beberapa ribu inti
bebas. Kondisi ini dapat dikonsumsi oleh embrio yang berkembang atau menjadi selular.
Pembenatukkan dinding sentripetal yaitu dari tepi ke pusat. Tingkat selulerisasi sangat
bervariasi, umumnya endosperm akan berbentuk selular tetapi pada Phaseolus, selurarisasi
terjadi hanya disekitar embrio. Tipe ini ditemukan pada 161 familia Angiospermae
2. Endosperm selular : Tipe ini ditandai tidak adanya tahap inti bebas. Pembelahan inti
endosperm primer diikuti oleh pembentukan dinding. Pada tipe endosperm ini umumnya
dapat ditemukan haustorium, pada ujung kalaza atau mikropil atau keduanya.Tipe ini
ditemukan pada 72 familia Angiospermae baik dikotil maupun monokotil (Araceae dan
Lemnaceae).
3. Endosperm helobial : Tipe ini ditemukan pada 17 familia Angiospermae, 14 diantaranya
adalah monokotil. Inti endosperm primer bergerak ke ujung kalaza, kemudian membelah
menghasilkan 2 sel yang tidak sama besar. Sel yang kecil pada kalaza tetap tidak membelah
atau dapat membelah 1 atau 2 kali, dapat tetap sebagai inti bebas atau kadang-kadang
menjadi seluler. Sel yang besar pada ujung mikropil akan membentuk inti bebas.

Pertanyaan 4 (Erna Mulyanti)

4. Faktor apasajakah yang bisa mempengaruhi masalah perkembangan


embryogenesis?
Jawaban :

Faktor utamanya adalah Endosperm dimana endosperm berfungsi sebagai sumber


makanan dari embryo tumbuhan, jika endosperm berkembang dengan baik maka
embryo akan tumbuh dan berkembang dengan baik, namun ada beberapa factor lain
diantaranya;

Faktor Internal

1. Gen

Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. Gen
mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna
bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik
akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.

Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya yang menentukan pola
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh.
Misalnya pada tanaman yang memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat,
dan rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan
kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini tidak akan optimal.
2. Hormon

Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun
jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam
tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam
jenisnya.

1. Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.
2. Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan perkecambahan embrio.
3. Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
4. Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang pembentukan
akar dan cabang tanaman.
5. Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
6. Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
7. Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan jaringan.

FAKTOR EKSTERNAL

1. Nutrisi

Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan
kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman
membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air
dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses
fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

2. Cahaya Matahari

Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tanaman sangat
membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat
menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada
ujung batang.

3. Air dan Kelembaban

Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan
tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air
yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali
terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.

4. Suhu

Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Contohnya pada
padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen
daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini
disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air,
fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
5. Tanah

Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman akan tumbuh dan
berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan
unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral,
air, dan derajat keasaman atau pH.

Anda mungkin juga menyukai