Anda di halaman 1dari 16

Laporan

Praktikum Pengamatan Perkecambahan


Jagung & Kacang Hijau
SMP Taman Rama National Plus Jimbaran
Pengesahan
Laporan ini telah diketahui dan disahkan oleh pengajar mata pelajaran IPA kelas 1 SMP Taman
Rama National Plus Jimbaran
Guru Pembimbing
Wakik Atin
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran
dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
percobaan berjudul Pengamatan Perkecambahan pada Jagung & Kacang Hijau.
Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menemukan kondisi-kondisi yang
diperlukan untuk perkecambahan biji jagung & kacang hijau dan mengetahui faktor yang
mempengaruhi biji jagung & kacang hijau untuk berkecambah.
Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah saya alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan saya sematamata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya saya dengan ketulusan hati mengucapkan
terima kasih kepada Ms. Wakik Atin guru Mata Pelajaran IPA kelas VIII yang telah membimbing
saya dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Saya juga berterima kasih kepada semua
pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan
laporan percobaan ini.
Dalam penyusunan laporan percobaan ini, saya menyadari pengetahuan dan pengalaman
penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat.
Serta akhir kata saya ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua.
Daftar Isi
Bagian I
Judul

Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bagian II
Latar Belakang

Tujuan Praktikum

Manfaat Penelitian

Rumusan Masalah

Bagian III
Teori

Hipotesis

11

Bagian IV
Metode Penelitian

12

Waktu Penelitian

12

Objek Penelitian

12

Bagian V
Hasil Praktikum
Pembahasan

13
16

Bagian VI
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka

17
17
18

Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat
dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu
proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak
dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju
kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar
biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun).
Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang
melunak.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari percobaan ini adalah menemukan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk
perkecambahan dan mengetahui factor yang mempengaruhi biji kacang hijau untuk
berkecambah.
Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui efek dari sinar matahari
terhadap tumbuhan, baik efek positif maupun negatif, dan mengetahui kondisi yang
diperlukan untuk perkecambahan biji kacang hijau serta mengetahui factor yang
mempengaruhi biji kacang hijau tersebut untuk berkecambah.
Rumusan Masalah
Periode pertumbuhan pada tumbuhan terjadi sepanjang hidupnya. Hal ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu faktor dari lingkungan dan faktor dari dalam tubuh organisme.
Dalam laporan percobaan kali ini kita akan membahas kondisi-kondisi yang diperlukan untuk
perkecambahan dan daerah pertumbuhan biji kacang hijau.
Teori
Pengertian pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada setiap
makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk pengertian yang sama. Padahal
pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat permanent (tetap)
dan tidak dapat balik ( Irrevisible), sedangkan perkembangan adalah proses perubahan dalam
bentuk.
Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan
jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan
merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai
sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi
menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kokoh atau rumput yang
mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah morfogenesis.
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis
bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang
dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
Tahap Pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel
tumbuhan, peningkatantersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
Tahap diferensiasi sel, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu
menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk
jaringan, organ, dan individu.
Pertumbuhan dan Perkembagan Awal

Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang
dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan makanan,
dan calondaun (calon akar).
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh
menjadi akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan Makanan bagi
embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa
jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi
sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau
jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil
terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di dalamnya
dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat

melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji
sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem, sangat dingin atau kering)
karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.

Perkembangan Embrio

Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami rangakian


pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis zigot akan berkembang
menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari jaringan suspensor.
Embrio didalam bakal biji (ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang mengandung
ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan akhirnya
membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon. Kotiledon
berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan perkecambahan (germinasi).
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem
apical ujung (terminal) dan meristem apical aka. Sel-sel tersebut berada dalam kondisi
dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji berkecambah, kedua massa sel tersebut
berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan embrio terhenti stelah mencapai tahapan tertentu, yaitu saat bakal biji telah
menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk perkecambahan./ Di dalam biji
yang matang, endosperma makanan telah terdiferensiasi menjadi lapisan terluar sel (aleuron)
dan massa sel terdalam bertepung. Sel-sel aleuron menyintesis enzim a-milase. Enzim
tersebut dapat mengubah cadangan zat pati didalam endosperma menjadi gula yang dapat
digunakan oleh embrio.

Perkecambahan

Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji


yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen
biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan
plumula.
Tahapan perkecambahan
Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa
tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan,
pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik tumbuh atau daerah
lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam
kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya
testa.
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase)
dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera
bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk

membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan
menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa,
yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut
berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan
glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati
menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas
permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis.
Tipe Perkecambahan
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal
dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya.
Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh
memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah.
Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang
hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.
Macam-Macam Pertumbuhan Pada Tumbuhan

1. Pertumbuhan primer
adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun ujung
batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat
auksanometer . Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan
menjadi 3 daerah yaitu:
Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah
(bersifat meristematik)
Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah
inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel
yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.

2. Pertumbuhan sekunder
adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang. Pertumbuhan sekunder
merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan

Faktor eksternal/lingkungan
faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan. Beberapa faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
Air dan mineral
Kelembaban
Suhu
Cahaya

Faktor internal
faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.

Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan Tumbuhan

Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan
untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan
tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat
(inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi
auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan
di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi.

Hipotesis
Biji jagung & kacang hijau dapat tumbuh dengan baik apabila disimpan di tempat yang sedikit
cahaya atau gelap dan pada ruangan dengan suhu hangat. Selain itu, air juga merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji jagung dan kacang hijau.

Biji jagung & kacang hijau tidak dapat tumbuh dengan baik apabila terjadi pencampuran
Sodium hidroksida dengan larutan pirogalol dsertai kurangnya oksigen.

Metode Penelitian

Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen, antara lain :


Alat :
- 6 Gelas plastik

- Sekop
Bahan:
- 15 Biji jagung
- 15 Biji Kacang Hijau
- Kapas secukupnya
- Tanah secukupnya
- Air secukupnya
Cara Kerja :
1.
Susunlah 6 gelas plastik
2.
Masukan tanah secukupnya ke dalam 3 gelas plastik. Kemudian taburkan masingmasing gelas 5 biji jagung.
Masukan kapas secukupnya ke dalam 3 gelas plastik. Kemudian taburkan masing-masing
gelas 5 kacang hijau.
4.
Letakkan gelas-gelas tersebut di tempat yang gelap
5.
Siramlah air secukupnya pada semua gelas plastik yang telah berisi biji-bijian tersebut
setiap hari.
Waktu Penelitian

Penelitian ini mulai dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 22 Juli 2011 sampai dengan
hari Rabu, tanggal 2 Agustus 2011. Lamanya penelitian berlangsung selama duabelas hari.
Objek Penelitian

Objek Penelitian adalah berupa biji jagung dan biji kacang hijau yang masih segar.
Hasil Praktikum
Hari
Jagung
Kacang Hijau
1
2
3
4
5
6
7

8
9
10
11
12

Pembahasan

Bila tumbuhan jagung & kacang hijau diletakkan ditempat yang gelap, maka proses
pertumbuhannya lebih cepat. Proses pertumbuhan di tempat yang gelap disebut etiolasi.
Kapas yang digunakan harus steril, sedangkan tanah yang digunakan harus subur. Tanaman
diberi air secara rutin agar tumbuh dengan subur. Udara di sekitar tanaman juga harus stabil.
Suhu ruangan dimana tanaman itu diletakkan juga harus normal.
Tanaman jagung & kacang hijau tumbuh dengan subur karena dirawat dengan baik.
Menggunakan biji yang segar. Sebagian biji yang tidak dapat tumbuh berarti biji itu tidak
baik/tidak segar.

Kesimpulan

Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau adalah:


Air
Berfungsi untuk melunakan kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi
makanan terlarut, dan hormone ke daerah meristematik (titik tumbuh) serta brsama dengan
hormone membangun pemanjangan dan pengembangan sel.
Cahaya
Cahaya merupakan faktor pengendali pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama
berperan dalam proses berlangsungnya fotosintesis.
Suhu
Suhu berperan dalam mengontrol perkecambahan dan pertumbnuhan vegetatif. Sehubungan
dengan perkecambahan proses imbibisi berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.
Saran
Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memcah dormansi biji itu
sendiri. Jadi sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar dapat berhasil memecahkan

dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat
dimaksimalkan.
Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan hasil penelitian.
Kondisi kapas dan air harus steril
Daftar Pustaka
Sudjadi, B dan Laila, Siti. 2007. BIOLOGI 3A Sains dalam kehidupan. Surabaya :Yudhistira.
Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau. http://
catatanzhamal.blogspot.com/
Soerga, N., 2009. Pola Pertumbuhan Tanaman. http://soearga.wordpress.com/
www.kamusilmiah.com
id.answers.yahoo.com
www.trubus-online.co.id
www.wikipedia.org.id
http://silvia261.blogspot.com/2009/08/laporan-praktikum-biologi.html
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya karya ilmiah
ini. Karena hanya dengan rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah
iniuntuk memenuhi tugas Biologi dengan judul Pengaruh cahaya Terhadap
PertumbuhanKacang Hijau. Karya ilmiah ini saya susun dengan tujuan sebagai syarat
mengikuti ujian praktek
Biologi. Disamping itu karya ilmiah ini saya susun untuk mengetahui bagaimana
pengaruhcahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih
atas dukungan semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya karya ilmiah
ini,yaitukepada:
1.
Drs. Sawirman; yang telah member izin dilakukannya praktikum,
2.
Roslina Siregar S.pd; selaku guru bioligi SMA Negeri 9 Siak yang telah membimbing kami
dalam melakukan pratikum dan menyelesaikan makalah ini.
3.
Orang Tua Saya; yang bersedia memberikan saya waktu luang untuk menyelesaikan
makalah ini;
4.
Teman-teman yang telah membantu saya dalam mengumpulkan data percobaan.
Saya berharap karya ilmiah ini dapat digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan
serupa pada masa yang akan datang. Selain itu saya berharap semoga karya ilmiah ini dapat
menambah pengetahuan pembaca dan dapat berguna bagi siapapun yang membacanya.
Saya menyadari bahwa tidak ada satu hal pun di dunia ini yang memiliki kesempurnaan,
begitu juga dengan karya ilmiah ini. Saya sangat mengharapkan partisipasi Ibu Roslina
Siregar dan teman-teman dalam bentuk kritik dan saran yang konstruktif guna
menyempurnakan karya ilmiah ini.

Lubuk Dalam,

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengatar......................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah...................................................................................................... 3
1.4 Hipotesa................................................................................................................... 3
1.5 Tujuan Penelitian...................................................................................................... 3
1.6 Manfaat Penelitian................................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.......................................................... 4
2.2 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
dan Perkembangan Pada Tumbuhan......................................................................... 5
2.3 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau........................................................................... 9
2.4 Morfologi Tanaman Kacang Hijau........................................................................... 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan........................................................................................................ 11
3.2 Langkah Kerja.......................................................................................................... 11
3.3 Variabel Penelitian................................................................................................... 12
3.4 Tata Letak Penelitian............................................................................................... 12
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Data Mentah............................................................................................................. 15
4.2 Data Akhir................................................................................................................ 16
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................................................... 19
5.2 Saran............................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ iii

DAFTAR PUSTAKA
http://ockym.blogspot.com/2010/10/pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan.html,
21/Juli/2011
http://afriathinks.blogspot.com/2009/09/pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan.html,
21/Juli/2011
http://imaairana.wordpress.com/pengaruh-intensitas-cahaya-terhadap-pertumbuhan-kacanghijau, /21/Juli/2011
http://www.plantamor.com/index.php?plant=981, 21/Juli/2011
http://zaifbio.wordpress.com/2010/02/12/pertumbuhan-dan-perkembangan, 27/Juli/2011
http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-danperkembangan-pada-tumbuhan, 27/Juli/2011
http://www.scribd.com/doc/34859932/Laporan-Bio-Kacang-Hijau, 27/Juli/2011

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah
sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah
peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran
tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat
dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan.
Tumbuhan kacang hijau yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji,dinamakan kecambah (plantula).
Awal perkecambahan kacang hijau dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa
dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan
yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya air ke
dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena
penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu
perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan
pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada
endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang
sedang tumbuh.
Biji kacang hijau dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga
tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus).
Kacang hijau itu sendiri adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering dibuat kecambah atau
toge. Selain itu, kacang hijau juga memiliki bunga kacang hijau yang berbentuk kupu-kupu
dan berwrna kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunga tersebut akan membentuk polongan
yang berisi 10-15 biji kacang hijau.
Dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan media dan dipengaruhi oleh
beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Cahaya matahari adalah sumber energi utama
bagi kehidupan seluruh makhluk hidup didunia. Bagi manusia , hewan dan tumbuhan cahaya
matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil
cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar
pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan
ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan,
meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya
saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah
akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna
pucat ( tidak hijau ). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat
memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel sel tumbuhan sebaliknya, tumbuhan
yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuhan tumbuh lebih lambat
dengan kondisi relative pendek, daun berkembang, lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih
segar dan batang kecambah lebih kokoh.
Misalnya saja pada tanaman kacang hijau. Bagi orang Indonesiatanaman adalah tanaman
yang penting, karena Indonesia terkenal dengan makanan yang bernama bubur kacang hijau
yang biasanya disantap untuk menghangatkan badan. Namun dibalik segala kegunaan
pertumbuhan kacang hijau yang baik itu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya
adalah cahaya .Mengapa hal itu bisa terjadi ? ,mungkin sebagian orang tidak mengetahui
sebabnya.
Oleh sebab itu kami memilih permasalahan ini sebagai poin penting dalam pembuatan
makalah ini. Kami ingin membuktikan bahwa teori yamg sudah ada itu benar.
1.2.
Rumusan Masalah
A. Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau ?
B.
Bagaimanakah perbedaan tanaman kacang hijau yang diletakan diruang yang terkena
sinar matahari secara langsung, terkena cahaya melalui celah dan diruang yang sangat
sedikit cahayanya?
1.3.
Batasan Masalah.
Kami mengamati pertumbuhan & perkembangan tanaman kacang hijau selama 7 hari.
1.4.

Hipotesa

Hipotesa penelitian ini adalah jika tumbuhan kacang hijau diletakkan ditempat yang langsung
terkena cahaya matahari, maka pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak
lebih lebar, tebal, hijau tampak segar dan batang kecambah tampak kokoh. Jika diruang
dimana cahaya masuk hanya melalui bagian celah-celah tertentu saja maka tanaman kacang
hijau ini akan mengarah ke arah datangnya cahaya itu. Dan jika di ruang yang tidaj terkena
cahaya matahari secara langsung, maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun
lemah, batangnya lebih tinggi, daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat.
1.5.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh cahaya
matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
1.6.
Manfaat Penelitian
1.
Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan kacang hijau;
2.
Sebagai sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian;
3.
Sebagai media pembelajaran mengenai pengaruh intensitas cahaya terhadap
pertumbuhan tumbuhan kacang hijau bagi pembaca;
4.
Sebagai media tambahan untuk proses pembelajaran.

BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.5 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan
dari pertumbuhan jumlah sel & bersifat irreversibel (tidak dapat kembali) karena adanya
pembelahan mitosis. Perkembangan adalah proses maju kedewasaan secara kuantitatif
terhadap pengembangan tubuh organisme.
Proses pertumbuhan dan perkembangan ditentukaolehinteraksi antara faktor internal (gen
dan hormon) dan faktorlingkungan, misalnya suhu, oksigen, cahaya, dan
kelembapan.Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulaidengan
perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembangmenjadi tumbuhan kecil yang
sempurna yang kemudian tumbuhmembesar. Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan
akanberbunga dan menghasilkan biji.
Perkembangan pada tumbuhan diawali dengan fertilisasi. Pada awal perkembangannya,
embrio mendapatkan makanan dari kotiledon. Kotiledon terdapat pada biji tumbuhan tingkat
tinggi. Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon, sedangkan monokotil memiliki satu kotiledon.
Pertumbuhan awal tumbuhan dari biji menjadi tanaman baru disebut perkecambahan.
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
epigeal dan hipogeal. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah
karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas. Pada perkecambahan
hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan
tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas.
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan
calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas
terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan
yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal.

Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di meristem (titik tumbuh) yang terdapat pada ujng
akar dan batang. Meristem akan mengalami pembelahan mitosis. Oleh karena itu, ujung
batang dan ujung batang akan bertambah panjang dan besar.
Pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan besar dan panjang sel-sel itu sendiri. Pada
batang terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di ujung batang yang disebut

tunas terminal dan mengandung meristem apikal, serta tunas samping yang nantinya
membentuk cabang batang, daun, dan bunga.
Batang tumbuhan selain bertambah panjang juga dapat bertambah besar. Hal ini
dikarenakan adanya aktivitas kambium, yang termasuk jaringan meristem yang sel-selnya
aktif membelah. Letak kambium di antara jaringan xilem dan oem. Kambium akan terus
membentuk jaringan xilem dan oem baru sehingga batang makin lama akan menjadi besar.
Aktivitas kambium meninggalkan batas yang jelas pada batang. Batas ini disebut lingkaran
tahun.
2.6
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan.
1.
Nutrisi
2.
Air
3.
Tingkat kesamaan & basa (PH)
4.
Suhu
5.
Kelembapan udara
6.
Oksigen
7.
Cahaya
2.6.1
Cahaya
Cahaya merupakan faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan
energi. Kekurangan cahaya akan mengga nggu proses fotosintesis & pertumbuhan, meskipun
kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekuranagan cahaya pada saat
pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana dimana batang
kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah & daunnya berukuran lebih kecil, tipis,
pucat.
Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja, namun
ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick & Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan panjang
gelombang 660nm.
Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang gelombang 730nm
meberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merspon spectrum cahaya adalah
fitakram suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang
mengabsorpsi cahaya.
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi
pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena
cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal
ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan
yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap
tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini
disebut etiolasi.

Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan
(misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar matahari. Selain itu, fitokrom
berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan
terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.
Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi 3 jenis,
yaitu:
a)
Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan berbuah bila periode
penyinaran lebih pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan
krisatinum.
b)
Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan berbuah bila periode
penyinaran lebih panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan
kentang.
c)
Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode
penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan bunga matahari.

2.6.2 Hormon yang Mempengaruhi Pertumbuhan


a)
Auksin
Jaringan penghasil pada pada tunas apikal, daun muda embriu dalam sel merangsang
perpanjangan sel batang & merangsang pertumbuhan sel akar, diffrensiasi, perhubungan,
dominasi tunas apikal, pekembangan bakal buah, fototropisme & gravitropisme. Auksin
dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan
mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit.
Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance). Dengan memotong
ujung batang, dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang
berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai
cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai
sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena cahaya.
Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
b)
Giberelin
Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga pertumbuhan pucuk
dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin adalah untuk merangsang
pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).
c)
Sitokinin
Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan
pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang
sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin dalam memperpanjang usia jaringan.
d)
Asam Absisat (dormin)
Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis buahbuahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat adalah mempercepat
penuaan daun, merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang masa dormansi
(menghambat perkecambahan biji).
e)
Gas etilen
Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang dapat
mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi
sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.
f)
Kalin
Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ yang
dibentuknya, kalin dibedakan atas:
a)
Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
b)
Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah diketahui bahwa
rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
c)
Filokalin : merangsang pembentukan daun
d)
Antokalin : merangsang pembentukan bunga
g)
Asam traumalin
Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk
memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi
dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin. Lukaluka yang terjadi
dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat
diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat
tumbuh tunas baru.
2.7 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60
hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia
tumbuh tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini.
Kingdom
:Plantae
Subkingdom
:Tracheobionta(Tumbuhan
berpembuluh)

Super Divisi
Divisi
Sub-divisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)


:Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Angiospermae
: Dicotyledoneae
: Rosales
: Fabaceae (suku mpolong-polongan)
: Vigna
: Vigna radiata atau Phaseolus radiate

2.8 Morfologi Tanaman Kacang Hijau


Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60
cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat
dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup
panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta
batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu
pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau
coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan
hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam .
Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.5 Alat dan Bahan
Untuk melaksanakan penelitian ini diperlukan beberapa alat da bahan yang nantinya akan
digunakan, diantaranya adalah:
1.
Kecambah Kacang Hijau
2.
Polybag
3.
Tanah Hitam
4.
Penggaris
5.
Pena
6.
Buku
7.
Air
8.
Gayung
9.
Pupuk KCL
3.6
Langkah Kerja
1.
Rendam kacang hijau selama satu malam agar kacang hijaulebih cepat tumbuh.
2.
Pilihlah kacang hijauyang akan ditanam (gunakan kacang hijau yang keadaannya
sama ).
3.
Isi kolybag dengan tanah hitam yang subur ( gunakan jenis tanah yang sama, ukuran
dan banyak taah juga sama)
4.
Beri sampel atau kode pada setiap kolybag, sisi kanan P1A dan sisi kiri P1B.
5.
Tanamlah bibit atau kecambah kacang hijau kedalam setiap kolybag, masing-masing
kolybag diisi dengan 2 kacang hiijau.
6.
Siram tanaman tersebut dengan volume air yang sama
7.
Letakkan setiap polybag dilokasi yang bebeda
8.
Tanaman disirami 2 hari sekali agar akarnya tidak membusuk
9.
Amati pertumbuhannya setiap hari (selama 7 hari).

3.7 Variabel Penelitian


3.7.1
Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuatkonstan sehingga pengaruh
variable bebas terhadap variable terikattidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
1)
Media Penanaman
2)
Jumlah Air
3)
Ukuran Media Penanaman
3.7.2
Variabel Bebas
Variabel bebas adalahvariabel yang menyebabkan timbulnya variableterikat.
1)
Intensitas Cahaya
2)
Kelembapan
3)
Udara
4)
Suhu
3.7.3
Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadiakibat karena adanya
variabel bebas
1)
Tinggi Batang
2)
Kualitas Tanaman

Anda mungkin juga menyukai