DISUSUN OLEH:
ANGELA VANIA
ELVAN SELVANO
JESSYLIN LETICIA
LEMUEL LO
MICHELLE NORBERTA
PONTIANAK
2018
BAB I
PENDAHULUAN
hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu
tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bersifat tidak
Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan yang tidak dapat dinyatakan
dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
secara simultan. Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah diamati,
yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan dapat dinyatakan secara
Tumbuhan yang masih kecil dan masih hidup dari persediaan makanan yang
pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa
dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut
dengan proses imbibisi. Imbibisi ini terjadi karena penyerapan air akibat potensial air
yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji yang di
memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan
sedang tumbuh.
Pertumbuhan pada tanaman kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) terjadi melalui
keluarnya bakal akar atau radikal dari kulit biji. Pertumbuhan primer merupakan
pertumbuhan ini akan menyebabkan membesarnya ukuran dan diameter tumbuhan karena
waktu lama sehingga disebut tanaman berumur genjah. Selain itu, penanaman biji kacang
mempengaruhi baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal
merupakan faktor yang berasal dari tubuh tumbuhan itu sendiri seperti faktor genetik dan
hormon. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh
pertumbuhan meliputi cahaya dan air. Cahaya merupakan petunjuk utama yang memberi
tahu benih bahwa ia telah menembus tanah sedangkan air berguna untuk mengakhiri
membutuhkan waktu lama sehingga disebut tanaman berumur genjah. Selain itu,
penanaman biji kacang merah tidak rumit dan tidak memerlukan banyak biaya. Atas
dasar ini, penulis ingin melakukan pengamatan terhadap biji kacang merah dengan
berikut:
2. Bagaimana pengaruh jenis air dan intensitas cahaya terhadap perkecambahan biji
kacang merah?
2. Mengkaji pengaruh jenis air dan intensitas cahaya terhadap perkecambahan biji
kacang merah.
2. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar bagi peneliti selanjutnya yang ingin
TINJAUAN PUSTAKA
Kacang merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe berhari
pendek memerlukan panjang hari terendah antara 11-12,3 jam untuk inisiasi bunga.
Temperatur optimum antara 16 °C hingga 27 °C. Curah hujan normal tahunan adalah
900-1500 mm tetapi dapat toleran dengan sedikitnya 500-600 mm dalam satu musim
penanaman. Kacang ini tumbuh di dataran rendah tropis dan area subtropis tetapi dapat
tumbuh hingga ketinggian 2000-2500 m. Kacang merah menyukai lahan beraerasi dan
berdrainase baik dengan pH 6,0-6,8. Beberapa kultivar tahan terhadap lahan asam dengan
pH serendah-rendahnya 4,4.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiosspermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Calyciflorae
Ordo : Rosales (Leguminales)
Famili : Leguminosae (Papilionaceae)
Sub family : Papilionoideae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume
serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan
diawali sejak terjadi fertilisasi. Calon tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur
yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan
mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel
vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya
tumbuh menjadi akar dan planula yang akan tumbuh menjadi kecambah. Cadangan
makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati,
protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang
kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur ke dalam biji. Testa memiliki
sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Di dekat mikropil terdapat hilum yang
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air
biji tidak dapat melangsungkan proses metabolism sehingga menjadi tidak aktif
(dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman, seperti
suasana ekstrem, sangat dingin atau kering, karena struktur biji yang kuat akan
rangkaian pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis zigot
akan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal
Embrio di dalam bakal biji (ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang
mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer
perkecambahan (germinasi).
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu
meristem apikal ujung (terminal) dan meristem apikal akar. Sel-sel tersebut berada
dalam kondisi dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji berkecambah,
kedua massa sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan
akar. Perkembangan embrio terhenti setelah mencapai tahapan tertentu, yaitu saat
bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk
menjadi lapisan terluar sel (aleuron) dan massa sel terdalam bertepung. Sel-sel
aleuron menyintesis enzim amilase. Enzim tersebut dapat mengubah cadangan zat
pati di dalam endosperma menjadi gula yang dapat digunakan oleh embrio.
2.2.3 Perkecambahan
komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi
tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat di
meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim,
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air
karbohidrase) dan hormon pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim
protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asam
amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan
Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat
dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan
pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari
plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai
melakukan fotosintesis.
1. Hipogeal
meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah.
Kotiledon relative tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri
dan jagung.
2. Epigeal
terjadi pada kacang merah dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh
digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan
klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses
pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin kebagian yang
tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang
Penyerapan air oleh benih dipengaruhi oleh sifat benih itu sendiri terutama kulit
pelindungnya dan jumlah air yang tersedia pada media di sekitarnya, sedangkan jumlah
air yang diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benihnya, dan tingkat pengambilan
air turut dipengaruhi oleh suhu. Perkembangan benih tidak akan dimulai bila air belum
terserap masuk ke dalam benih hingga 80 sampai 90 persen dan umumnya dibutuhkan
kadar air benih sekitar 30 sampai 55 persen. Benih mempunyai kemampuan kecambah
pada kisaran air tersedia. Pada kondisi media yang terlalu basah akan dapat menghambat
aerasi dan merangsang timbulnya penyakit serta busuknya benih karena cendawan atau
bakteri.
Kandungan nutrisi beras yang tertinggi terdapat pada bagian kulit ari. Sayangnya
sebagian besar nutrisi pada kulit ari telah hilang selama proses penggilingan dan
penyosohan beras. Sekitar 80% vitamin B1, 70% vitamin B3 , 90% vitamin B6, 50%
mangan (Mn), 50% fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat, dan asam lemak esensial
METODE PENELITIAN
a. Alat
Cutter Jarum
Gunting Penggaris
b. Bahan
Air beras
3. Botol plastik dipotong dan bagian bawah dipakai sebagai wadah untuk
perkecambahan.
4. Bagian bawah botol plastik dilubangi supaya air tidak tergenang di dalam wadah.
5. Kapas dibelah-belah dan disusun di permukaan wadah dengan setiap wadah memiliki
6. 3 biji kacang merah disusun di atas tumpukan kapas dalam setiap wadah.
7. Satu wadah tanaman diletakkan di tempat yang bercahaya. Satu wadah lainnya di
tempat remang (yaitu di atas loker siswa yang ada di depan kelas XIIC IBC).
8. Kedua wadah tanaman tersebut akan disirami 5 ml air mineral setiap harinya.
10. Satu wadah tanaman akan disirami 5 ml air mineral setiap hari, satu wadah tanaman
lainnya akan disirami dengan 5 ml air beras setiap harinya, dan satu wadah tanaman
1. Variabel bebas: jenis air yang dipakai (air mineral dan air cucian beras), ada
tidaknya air.
3. Variabel kontrol:
4. Variabel tetap: wadah dari botol bekas dengan ukuran yang sama, kapas
sebagai media, jumlah kapas, jenis tanaman yaitu tanaman kacang merah,
4. Variabel tetap: wadah dari botol bekas dengan ukuran yang sama, kapas
sebagai media, jumlah kapas, jenis tanaman yaitu tanaman kacang merah, dan
3.5 Hipotesis
Tanaman kacang merah yang ditempati di tempat gelap akan lebih cepat bertumbuh dan
tanaman kacang merah yang disirami air beras setiap harinya akan tumbuh paling tinggi
PEMBAHASAN
Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan, dari hal yang paling jelas dilihat
secara kasat mata adalah terobservasinya kotiledon serta plumula atau epikotil tunbuh
memanjang ke atas permukaan tanah sehingga tampak kulit tumbuhan kacang merah
perkecambahan yang dimiliki tanaman kacang merah dapat diidentifikasi sebagai tipe
perkecambahan epigeal.
4.2 Pengaruh Jenis Air dan Intensitas Cahaya Terhadap Perkecambahan Biji Kacang
Merah
Jenis air serta intensitas cahaya yang diberikan kepada tanaman kacang merah
Tanaman pada percobaan ini diletakkan di tempat gelap yaitu di dalam loker
siswa dan disirami air setiap hari. Berikut adalah tabel tinggi tanaman kacang
Tabel 4.1 Rata-rata tinggi tanaman kacang merah berdasarkan pengaruh jenis
air
Pada hari ke-1 sampai hari ke-7, tanaman yang disirami air mineral tidak
bertumbuh 1 cm. Pada hari ke-9, tinggi tumbuhan bertambah 3 cm menjadi 4 cm.
Hari ke-10, tanaman sudah bertumbuh mencapai 6 cm. Rata-rata tinggi tanaman
bertambah 4 cm pada hari ke-11. Hari ke-12 rata-rata tinggi tumbuhan mencapai 13
cm dan tetap sama pada hari ke-13. Hari ke-14 tinggi tumbuhan bertambah 2 cm
menjadi 15 cm. Hari ke-15 tinggi tumbuhan bertambah 1 cm. Pada hari ke-16,
mencapai 24 cm. Hari ke-18, tinggi tumbuhan mencapai 27 cm dan tetap sama
Pada hari ke-1 sampai hari ke-8, tanaman yang disirami air beras belum
bertumbuh. Pada hari ke-9, sudah mulai bertumbuh 1 cm dan tetap sama pada hari
ke-10. Pada hari ke-11 tanaman bertambah 1 cm dan tetap sama pada hari ke-12.
Pada hari ke-13, tanaman bertambah 1 cm. Hari ke-14, tanaman mencapai 5 cm.
Hari ke-15 dan hari ke-16, bertambah 1 cm tiap harinya. Hari ke-17, tanaman sudah
mencapai 11 cm. Hari ke-18 sampai 20, tinggi tanaman mencapai 13 cm.
Berdasarkan tabel 4.1, tanaman yang tidak disirami air tidak bertumbuh
karena biji tidak dapat berkembang menjadi kecambah tanpa adanya air yang
Cepat lambatnya pertumbuhan dapat dipengaruhi oleh gen yang dimiliki biji
kacang merah itu sendiri. Untuk percobaan pemberian air yang berbeda dapat
dipengaruhi oleh jenis air yang diberikan dengan jumlah air yang sama.
Berdasarkan kandungan yang ada di dalam kedua jenis air tersebut, air mineral dan
air cucian beras, tanaman yang disirami air cucian beras seharusnya tumbuh palig
cepat karena kandungan nutrisi di dalamnya yang jauh lebih banyak dari air mineral
Namun hal tersebut berbeda dari ekspektasi peneliti. Tanaman yang disirami
air mineral setiap harinya tumbuh lebih pesat bahkan mencapai rata-rata tinggi yang
14 cm lebih tinggi dari tanaman yang disiram dengan air beras. Peneliti
memprediksi hal tersebut adalah karena air beras yang dipakai adalah air beras yang
diganti seminggu sekali sehingga mikroba dalam air beras telah berkembang dan
Merah
Tanaman pada percobaan ini diletakkan di tiga tempat berbeda yaitu di dalam
loker siswa, di atas loker siswa dengan sedikit intensitas cahaya dan di tempat
terang yaitu di green corner sekolah Immanuel Bilingual Class lantai 2, dan
disirami 5 ml air setiap hari. Berikut adalah tabel tinggi tanaman kacang merah
Pada hari ke-1 sampai hari ke-7, tanaman yang disirami air mineral tidak
bertumbuh 1 cm. Pada hari ke-9, tinggi tumbuhan bertambah 3 cm menjadi 4 cm.
Hari ke-10, tanaman sudah bertumbuh mencapai 6 cm. Rata-rata tinggi tanaman
bertambah 4 cm pada hari ke-11. Hari ke-12 rata-rata tinggi tumbuhan mencapai 13
cm dan tetap sama pada hari ke-13. Hari ke-14 tinggi tumbuhan bertambah 2 cm
menjadi 15 cm. Hari ke-15 tinggi tumbuhan bertambah 1 cm. Pada hari ke-16,
mencapai 24 cm. Hari ke-18, tinggi tumbuhan mencapai 27 cm dan tetap sama
dilakukan 2 kali percobaan namun tidak sampai 20 hari karena faktor hari H yang
sudah ditentukan oleh guru mata pelajaran. Jadi, penelitian kami terhadap kedua
dua kali karena percobaan pertama kali telah gagal disebabkan adanya jamur di biji
ataupun kecambah yang sudah disirami air selama beberapa hari dan akhirnya tdak
diletakkan di tempat remang telah tumbuh pada hari ke-3 sebanyak 1 cm. Pada hari
ke-4 dan hari ke-5 tanaman rata-rata tinggi tanaman bertambah 2 cm menjadi 3 cm
dan 5 cm. Rata-rata tinggi tanaman melonjak pesat mencapai 10 cm pada hari ke-6
namun tidak bertumbuh pada hari ke-7. Rata-rata tinggi tanaman akhirya mencapai
dua hari pertama, namun langusng mencapai 4 cm pada hari ke-3. Pada hari ke-4
dan ke-5, tanaman bertumbuh 2 cm menjadi 6 cm dan 8 cm. Pada hari ke-6
Rata-rata tinggi tanaman tetap 12 cm pada hari kedelapan. Pada hari terakhir
2. Cuaca dan kelembapan yang berbeda pada hari mulai menanam tanaman
memanjangkan tanaman pada saat tidak ada cahaya. Oleh karena itu,
tanaman yang tumbuh di tempat remang lebih cepat dari tumbuhan yang
5.1 Kesimpulan
2. Tumbuhan kacang merah yang tumbuh di tempat gelap tumbuh lebih cepat
3. Tumbuhan kacang merah yang disirami air mineral tumbuh lebih cepat
dibandingkan tumbuhan yang disiram dengan air beras dan yang tidak disirami
air.
5.2 Saran
2. Perlu mencari cara agar dapat mencegah biji tidak berjamur selama
kelompok tanaman percobaan tidak berbeda satu dengan yang lainnya dan