Anda di halaman 1dari 25

Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan ke hadhirat Allah S.W.T yang telah memberikan
keluangan waktu dan kesehatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan
tugas mata pelajaran Biologi. Jenis tugas yang diberikan adalah pengamatan
tentang Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman kacang hijau.
Melalui

penugasan

ini

diharapkan

para siswa dapat

memahami

tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat


diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu manfaat yang
dapat dirasakan adalah meningkatnya kompetensi pembelajaran para siswa
yang sebagian besar merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan
Tinggi.
Semoga Laporan ini dapat menjadikan pola pikir dalam mengambil suatu
metode pembelajaran dan penyelesaian dalam pemecahan masalah. Kritik dan
saran

perbaikan

sangat

kami

harapkan

demi

kelengkapan

dan

penyempurnaan tugas kelompok ini.


Probolinggo, 31 Agustus 2015
Penulis

Daftar Isi
Katapengantar....................................................................................................
Daftar isi.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
1.1 Latar belakang..............................................................................................
1.2 Rumusan masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan...........................................................................................................
1.4 Manfaat........................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan PerkembanganTumbuhan...........................
2.2 Kacang Hijau ...............................................................................................
2.3 Teori Yang Mendukung.................................................................................
BAB III METODE PENELITIHAN.......................................................................
3.1 Alat danbahan..............................................................................................
3.2 Tempat dan waktu........................................................................................
3.3 Cara Kerja....................................................................................................
3.4 Cara Pengambilan Data ..............................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................
4.1 Hasil Pengamatan........................................................................................
4.2 Pembahasan................................................................................................
BAB V PENUTUP...............................................................................................
5.1 Kesimpulan...................................................................................................
5.2 Saran............................................................................................................
BAB VI DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
LAMPIRAN.........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran, volume dan massa
yang bersifat irreversible (tidak dapat balik) karena adanya pembesaran sel dan
pertambahan jumlah sel akibat adanya proses pembelahan sel. Pertumbuhan
dapat dinyatakan secara kuantitatif karena pertumbuhan dapat diketahui
dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang
bersangkutan. Contohnya adalah pertumbuhan pada tumbuhan dapat di lihat
dengan adanya perubahan tinggi babatang, menghitung jumlah daun, jumlah
bunga.
Perkembangan adalah suatu proses untuk menuju kedewasaan pada
makhluk hidup yang bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dinyatakan dengan
suatu bilangan tapi dapat diamati dengan mata secara langsung. Proses
perkembangan

dapat

dilihat

dengan

terbentuknya

organ-organ

perkembangbiakan seperti munculnya bunga pada tumbuhan yang kemudian di


ikuti oleh buah atau umbi.
Kacang hijau adalah tanaman palawija yang memiliki nama ilmiah Vigna
radiata. Tanaman kacang hijau biasanya memiliki tinggi kurang lebih sekitar 3
meter dengan batang yang bercabang tegak serta memiliki bunga berbentuk
seperti kupu-kupu yang berwarna kuning kehijau-hijauan. Dari bunga tersebut
terlihat polongan yang berisi 10 hingga 15 biji kacang hijau. Tanaman kacang
hijau memiliki bunga yang majemuk dan terdiri tiga helai daun dengan bentuk
segitiga serta memiliki tulang daun yang menyirip.

Kacang hijau sendiri

memiliki kulit biji berwarna hijau dengan biji yang berwarna putih. Umumnya
biji kacang hijau sering dijadikan tauge.
Tanaman kacang hijau dapat tumbuh pada kawasan tropis serta berada
pada dataran rendah dengan ketinggian antara 5 hingga 700 m diatas
permukaan laut. Jika kacang hijau ditanam pada ketinggian 750 m diatas
permukaan laut, maka akan mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan,
umumnya kacang hijau tidak dapat memberikan produksi yang banyak pada
ketinggian diatas 750 m di atas permukaan laut. Tanaman kacang hijau
membutuhkan kelembaban udara sekitar 50% hingga 89 %. Tidak hanya itu,
tanaman kacang hijau membutuhkan kurang lebih 10 jam perharinya untuk
dapat terpapar sinar matahari.

Tumbuhan kacang hijau yang masih kecil, belum lama muncul dari biji
dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang
dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan
berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan
pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya
masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan,
yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena
penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang
berimbibisi

menyebabkan

biji

mengembang

dan

memecahkan

kulit

pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang


menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai
mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan
nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh. Biji
dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga
tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga
(kaulikulus).
1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah dari praktikum ini sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan dan pertumbuhan pada kacang hijau di tempat
gelap?
2. Bagaimana perkembangan dan pertumbuhan pada kacang hijau di tempat
terang?
3. Bagaimana perkembangan dan pertumbuhan pada kacang hijau di tempat
panas?
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan Penelitian dari praktikum ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan kacang hijau di
tempat gelap.
2. Untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan kacang hijau di
tempat terang.
3. Untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan kacang hijau di
tempat panas.
1.4 Manfaat
Tujuan Penelitian dari praktikum ini sebagai berikut :
Bagi peneliti
untuk mengetahui proses perkembangan dan pertumbuhan pada
kacang hijau di tempat gelap, terang dan panas.

Bagi pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang perkembangan
dan pertumbuhan kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang
berbeda intensitas cahayanya.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan
ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa
perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan
ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan. Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume
dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda
dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga
tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi
fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang
dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon.
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan
aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana
dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan
proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi
beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan
volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut
biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah
mencapai

ukuran

tertentu

menjadi

bentuk

khusus

(terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya


terbentuk jaringan, organ, dan individu.
Perkembangan adalah suatu proses untuk menuju kedewasaan
pada makhluk hidup yang bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dinyatakan
dengan suatu bilangan tatpi dapat di amati dengan mata telanjang. Proses
perkembangang

dapat

di

lihat

dengan

terbentuknya

organ-organ

perkembangbiakan seperti munculnya bunga pada tumbuhan yang


kemudian di ikuti oleh buah atau umbi. Pada sel yang berkembang akan
terjadi 3 dalam tahap, yaitu pembelahan sel (cleavage), morfogenesis, dan
diferensiasi sel. Pembelahan sel merupakan tahap duplikasi sel menjadi
banyak

dan

menjadi

salah

satu

faktor

utama

perkembangan.

Perkembangan oleh pembelahan sel dimulai sejak zigot (pada manusia)

menjadi jaringan embrional hingga menjadi manusia, sedangkan pada


tumbuhan, dimulai dari zigot pada bakal biji menjadi kotiledon, akar, dll.
Morfogenesis merupakan perkembangan bentuk, seperti biji berkecambah,
akar menjadi sistem akar, dan tunas menjadi tunas tumbuhan. Differensiasi
sel merukapan proses di mana sel dijadikan memiliki fungsi-fungsi biokimia
dan morfologi khusus, seperti embrio yang berkembang dan memiliki
struktur dan fungsi khusus saat dewasa.
2.2 Karakteristik Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan tanaman pangan semusim berupa
semak yang tumbuh tegak. Tanaman kacang hijau adalah tanaman
berumur pendek (60 hari). Panen kacang hijau dilakukan beberapa kali
dan berakhir pada hari 84 setelah tanam.
Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan
seperti berikut ini:
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom

: Tracheobionta

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Rosidae

Ordo

: Fabales

Famili

: Fabaceae (suku polong-polongan)

Genus

: Phaseolus

Spesies

: Phaseolus radiatus L.

Susunan tubuh tanaman kacang hijau terdiri atas akar, batang,


daun, bunga, buah, dan biji. Perakaran tanaman kacang hijau bercabang
banyak dan membentuk bintil akar (nodul) akar. Adapun deskripsi masingmasing bagian tanaman tersebut dijelaskan sebagai berikut.
Akar tanaman kacang hijau berakar tunggang. Sistem perakaran
dibagi menjai dua, yaitu mesophites dan xerophites. Mesophites
mempunyai

banyak

cabang

akar

pada

permukaan

dan

tipe

pertumbuhannya menyebar. Sementara xerophites memiliki akar cabang


lebih sedikit memanjang ke arah bawah .
Batang kacang hijau berbentuk bulat dan berbuku-buku. Ukuran
batangnya kecil, berbulu berwarna hijau kecoklatan atau kemerahan.
Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun

pertama berupa sepasang daun yang berhadapan dan masing-masing


daun berupa daun tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak dengan
ketinggian mencapai 1 m, cabang menyebar ke semua arah.
Daun kacang hijau tumbuh majemuk, terdiri dari tiga helai anak
daun setiap tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung
lancip dan berwarna hijau muda hingga hijau tua, letak daun berselip.
Tangkai daun lebih panjang dari pada daunnya sendiri.
Bunga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna
kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunganya termasuk jenis hermaprodit
atau berkelamin sempurna. Proses penyerbukan terjadi pada malam hari
sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada sore hari menjadi
layu.
Buah kacang hijau berbentuk polong. Panjang polong sekitar 5-16
cm. Setiap polong berisi 10-15 biji. Polong kacang hijau berbentuk bulat
silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong muda
berwarna hijau, setelah itu berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman.
Polongnya mempunyai rambut-rambut pendek atau berbulu.
2.3 Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Tumbuhan memerlukan jumlah cahaya yang berbeda untuk
proses fotosintesis. Namun jumlah cahaya yang berlebihan dapat
menghambat

pertumbuhan

karena merusak

kerja

hormon

pertumbuhan (auksin). Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai


pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah
belakang meristem ujung Tumbuhan yang mendapat cahaya kurang atau
ditempat gelap akan terjadi pertumbuhan yang sangat cepat, tetapi daun
kecil

dengan

warna

panjang (etiolasi).

hijau

muda,

dan

batang

akan

beruas-ruas

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat:
1. Gunting
2. Jarum
3. Penggaris
4. Alat Tulis
5. Baskom
6. Kamera Handphone
Bahan :
1. Kapas
2. Gelas Plastik
3. Kacang hijau
4. Air
3.2 Waktu dan Tempat
Waktu pengamatan dimulai dari tanggal 14 28 Agustus 2015 di rumah
setiap anggota
3.3 Cara Kerja
1. Merendam biji kacang hijau selama 1 hari.
2. Menyiapkan 6 buah gelas aqua dan memotongnya sebagian.
3. Melubangi bagian bawah buah gelas aqua serta memberi tanda
pada masing-masing gelas aqua.
4. Mengisi gelas aqua dengan kapas yang sudah basahi kurang lebih
1 cm.
5. Memasukkan biji kacang hijau ke dalam gelas aqua, setiap gelas 5
biji.
6. Menempatkan setiap gelas pada tempat yang sudah ditentukan
(tempat gelap, terang, dan terkena sinar matahari langsung)
7. Menyiram dan mengukur kacang hijau setiap hari.
8. Menulis hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
3.4 Cara Pengambilan Data
Metode yang kami gunakan kualitatif dan kuantitatif yaitu mengukur
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau. Data yang telah
diperoleh tersebut diolah menjadi statistik sederhana, yaitu dengan cara
mencari rata-rata tinggi pertumbuhan kacang dari hari ke hari pada tempat
gelap, terang dan panas. Kemudian, proses pertumbuhan pada tempat
terang, gelap dan Panas dibandingkan dengan membuat grafik dari data
tersebut.
Tabel 1. Perkecambahan Biji Kacang Hijau
Kelompok

Biji Kacang Hijau

1
2
3
4

Biji Berkecambah pada hari ke2


3
4
5
6

5
1
2
II
3
4
5
1
2
III
3
4
5
Tabel 2. Pertumbuhan Tanaman Kacang HIjau
Hal

Rata-rata Panjang Akar, Panjang Batang, dan Jumlah Daun


Kelompok I
Kelompok II
Kelompok III

Yang
Diamati
Panjang

6 7

2 3

6 7

Akar
Panjang
Batang
Jumlah
Daun

Tabel 3. Perkembangan Tanaman Kacang Hijau


Hal Yang Diamati

Deskripsi
Kelompok I

Kelompok II

Warna Daun
Warna Batang
Keadaan Daun
(permukaannya Rata /
Keriting)
Keadaan Batang (kukuh /
Roboh)
Keadaan Akar (ujung akar
meruncing / menebal)
Keadaan tanaman hidup / mati
Foto Dokumentasi
TEMPAT GELAP

TEMPAT PANAS

TEMPAT TERANG

Kelompok III

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Tabel Hasil Pengamatan
Table 1 : perkecambahan biji kacang hijau
Kelo
mpok

Biji
Kac
ang
Hija
u
1

Biji Kacang Berkecambah pada Hari Ke1


2
3

Tumbu
h
radikul
a
Kulit
biji
sobek

Tumbu

Radikul
a
semaki
n
panjan
g
Kulit
arinya
semaki
n
terlepa
s dari
koteled
on
Panjan
g
radikul
a 1, cm

Radikul

Radikul
a
semaki
n
meman
jang
Kotiled
on
terbela
h
menjadi
duadan
mengh
adap
ke atas
Radikul
a
sepanja
ng 2,5
cm

Radikul

Kotiled
on
terbela
h dan
ditenga
hnya
muncul
tunas
calon
daun
Radikul
a
sepanja
ng 3
cm

Kotiled

Muncul
daun
kedua
Radikul
a
sepenu
hnya
menjad
i akar
Radikul
a
sepanj
ang 4
cm

Munc
ul
calon
batan
g atau
hipok
otil

Muncul

Munc

Munc
ul
calon
daun
dari
kotile
don

Muncul

h
radikul
a
Kulit
biji
sobek

Tumbu
h
radikul
a
Kulit
biji
sobek

a
semaki
n
panjan
g
Kulit
arinya
semaki
n
terlepa
s dari
koteled
on
Panjan
g
radikul
a 1, cm

Radikul
a
semaki
n
panjan
g
Kulit
arinya
semaki
n
terlepa

a
semaki
n
meman
jang
Kotiled
on
terbela
h
menjadi
duadan
mengh
adap
ke atas
Radikul
a
sepanja
ng 2,5
cm
Radikul
a
semaki
n
meman
jang
Kotiled
on
terbela
h
menjadi

on
terbela
h dan
ditenga
hnya
muncul
tunas
calon
daun
Radikul
a
sepanja
ng 3
cm

Kotiled
on
terbela
h dan
ditenga
hnya
muncul
tunas
calon
daun
Radikul

daun
kedua
Radikul
a
sepenu
hnya
menjad
i akar
Radikul
a
sepanj
ang 4
cm

Muncul
daun
kedua
Radikul
a
sepenu
hnya
menjad
i akar
Radikul
a

ul
calon
batan
g atau
hipok
otil

calon
daun
dari
kotiled
on

Munc
ul
calon
batan
g atau
hipok
otil

Muncul
calon
daun
dari
kotiled
on

Tumbu
h
radikul
a
Kulit
biji
sobek

s dari
koteled
on
Panjan
g
radikul
a 1, cm

Radikul
a
semaki
n
panjan
g
Kulit
arinya
semaki
n
terlepa
s dari
koteled
on
Panjan
g
radikul
a 1, cm

duadan
mengh
adap
ke atas
Radikul
a
sepanja
ng 2,5
cm
Radikul
a
semaki
n
meman
jang
Kotiled
on
terbela
h
menjadi
duadan
mengh
adap
ke atas
Radikul
a
sepanja
ng 2,5
cm

a
sepanja
ng 3
cm

Kotiled
on
terbela
h dan
ditenga
hnya
muncul
tunas
calon
daun
Radikul
a
sepanja
ng 3
cm

sepanj
ang 4
cm

Muncul
daun
kedua
Radikul
a
sepenu
hnya
menjad
i akar
Radikul
a
sepanj
ang 4
cm

Munc
ul
calon
batan
g atau
hipok
otil

Muncul
calon
daun
dari
kotiled
on

Tumbu
h
radikul
a
Kulit
biji
sobek

II

Muncul
radkula

Radikul
a
semaki
n
panjan
g
Kulit
arinya
semaki
n
terlepa
s dari
koteled
on
Panjan
g
radikul
a 1, cm

Kulit biji
sobek
Panjang
Radikula
1.5 cm

Radikul
a
semaki
n
meman
jang
Kotiled
on
terbela
h
menjadi
dua
dan
mengh
adap
ke atas
Radikul
a
sepanja
ng 2,5
cm
Kulit biji
akan
terlepas.
Panjang
radikula
2.3 cm
Kotiledo
n

Kotiled
on
terbela
h dan
ditenga
hnya
muncul
tunas
calon
daun
Radikul
a
sepanja
ng 3
cm

radikula
sepanjag
3.5

Muncul
daun
kedua
Radikul
a
sepenu
hnya
menjad
i akar
Radikul
a
sepanj
ang 4
cm

Muncul
calon
batang
atau
hipokotil
Radikula
menjadi
akar

Muncul
calon
daun
dari
kotiled
on

Munc
ul
calon
batan
g atau
hipok
otil

Muncul
calon
daun
dari
katiledo
n

Hipokotil
semakin
panjang

Muncul
radkula

Kulit biji
sobek
Panjang
Radikula
1.5 cm

Muncul
radkula

Kulit biji
sobek
Panjang
Radikula
1.5 cm

Muncul
radikula

Kulit biji
sobek
Panjang
Radikula
1.5 cm

terbelah
menjadi
dua
Kulit biji
akan
terlepas.
Panjang
radikula
2.3 cm
Kotiledo
n
terbelah
menjadi
dua
Kulit biji
akan
terlepas.
Panjang
radikula
2.3 cm
Kotiledo
n
terbelah
menjadi
dua
Kulit biji
akan
terlepas.
Panjang
radikula
2.3 cm

radikula
sepanjag
3.5

radikula
sepanjag
3.5

radikula
sepanjag
3.5

Muncul
calon
batang
atau
hipokotil
Radikula
menjadi
akar

Muncul
calon
daun
dari
katiledo
n

Hipokotil
semakin
panjang

Muncul
calon
batang
atau
hipokotil
Radikula
menjadi
akar

Muncul
calon
daun
dari
katiledo
n

Hipokotil
semakin
panjang

Muncul
calon
batang
atau
hipokotil
Radikula

Muncul
calon
daun
dari
katiledo
n

Hipokotil
semakin
panjang

Muncul
Radikula

III

Muncul
radikula

Muncul
radikula

Kulit biji
sobek
Panjang
Radikula
1.5 cm

Kulit biji
sobek
Panjang
Radikula 4
cm

Kulit biji
sobek
Panjang
Radikula 4
cm

Kotiledo
n
terbelah
menjadi
dua
Kulit biji
akan
terlepas.
Panjang
radikula
2.3 cm
Kotiledo
n
terbelah
menjadi
dua
Kotiledon
membelah
menjadi
dua
Panjang
radikula 7
cm

Kotiledon
membelah
menjadi
dua
Panjang
radikula 7
cm

menjadi
akar

radikula
sepanjan
g 3.5

Muncul
calon
batang
atau
hipokotil
Radikula
menjadi
akar

Radikula
menjadi
akar
Muncul
calon
batang
atau
hipokotil
Radikula
menjadi
akar
Muncul
calon
batang
atau

Muncul
calon
daun
dari
katiledo
n

Hipokotil
semakin
panjang

Muncul
calon
daun dari
katiledon

Hipokoti
l
semaki
n
panjang

Daun
bertamb
ah lebar

Muncul
calon
daun dari
katiledon

Hipokoti
l
semaki
n
panjang

Daun
bertamb
ah lebar

Muncul
radikula

Muncul
radikula

Muncul
Radikula

Kulit biji
sobek
Panjang
Radikula 4
cm

Kulit biji
sobek
Panjang
Radikula 4
cm

Kulit biji
sobek
Panjang
Radikula 4
cm

Kotiledon
membelah
menjadi
dua
Panjang
radikula 7
cm

Kotiledon
membelah
menjadi
dua
Panjang
radikula 7
cm

Kotiledon
membelah
menjadi
dua
Panjang
radikula 7
cm

hipokotil
Radikula
menjadi
akar
Muncul
calon
batang
atau
hipokotil
Radikula
menjadi
akar
Muncul
calon
batang
atau
hipokotil
Radikula
menjadi
akar
Muncul
calon
batang
atau
hipokotil

Muncul
calon
daun dari
katiledon

Muncul
calon
daun dari
katiledon

Hipokoti
l
semaki
n
panjang

Muncul
calon
daun dari
katiledon

Hipokoti
l
semaki
n
panjang

Hipokotil
semakin
panjang

Daun
bertamb
ah lebar

Daun
bertamb
ah lebar

Daun
bertamb
ah lebar

Tabel 2. Pertumbuhan Tanaman Kacang HIjau


Rata-rata Panjang Akar, Panjang Batang, dan Jumlah Daun

Hal Yang
Diamati
Panjang Akar
Panjang
Batang
Jumlah Daun

Kelompok I pada Hari ke- (cm)


8
9 10 11 12 13 14
-

Kelompok II pada Hari ke- (cm)


8
9
10
11
12
13
14
6.1
4.1 4.5
5
5.3 5.8
6
6
20.
23. 24.
25. 26.
22
25
6
2
3
7
3
1

Kelompok III pada Hari ke- (cm)


8
9
10
11
12
13
14
2.9
21.
8

3.1
23

3.3
25.
4
2

3.5
28
2

3.8

4.1

31.

34.

4.5
36.9

Tabel 3. Perkembangan Tanaman Kacang Hijau


Hal Yang Diamati

Deskripsi
Kelompok I

Kelompok II

Kelompok III

Warna Daun

Hijau

Kuning

Warna Batang

Putih Kehijauan

Putih Pucat

Keadaan Daun (permukaannya Rata / Keriting)

Rata

Rata

Keadaan Batang (kukuh / Roboh)

Kukuh

Roboh

Menebal

Menebal

Keadaan Akar (ujung akar meruncing /


menebal)

Keadaan tanaman hidup / mati

Keterangan :
Kelompok I
Kelompok II
Kelompok III

Tanaman Mati Pada Hari ke-8

: Tanaman di tempat Panas (terkena sinar matahari langsung)


: Tanaman di tempat Terang ( tidak terkena sinar matahari langsung)
: Tanaman di tempat Gelap

Hidup

Hidup

4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terkena
cahaya (terang) , di temapat panas (terkena sinar matahari langsung) dan
yang tidak terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan
tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena
pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin
adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di
daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap
cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan
rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga
akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan
lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat
kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil
sehingga daun berwarna kuning (etiolasi).
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih
pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi
karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah
dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman
akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur,
batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki
cukup klorofil.
Jika pertumbuhan biji kacang hijau yang diletakkan dibawah sinar
matahari langsung pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebih tebal dan
berwarna hijau tua dan batangnya lebih kokoh

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang diperoleh, cahaya mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau. Dari hasil penelitian,
pertumbuhan dan perkembangan pada biji kacang hijau yang diletakkan di
tempat yang berbeda akan mempunyai perbedaan. Pertumbuhan biji kacang
hijau yang diletakkan dibawah sinar matahari langsung pertumbuhannya lebih
lambat, daunnya lebih tebal dan berwarna hijau tua dan batangnya lebih
kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya memperlambat/menghambat kerja
hormon auksin dalam pertumbuhan meninggi (primer). Pada tanaman kacang
hijau yang diletakkan di tempat terang (tidak terkena sinar matahari langsung),
pertumbuhannya lebih cepat daripada tanaman kacang hijau di tempat terang
daunnya hijau muda dan lebih tipis, batangnya kurus dan kukuh. Sedangkan
tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap pertumbuhannya
sangat cepat, daunnya tipis berwarna kuning dan batangnya roboh.
5.2 Saran
Sebaiknya, percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama
agar terlihat lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan
antara tumbuhan yang berada ditempat terang, dibawah sinar matahari
langsung dan ditempat gelap.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.kamusq.com/2013/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-adalah.html
http://www.sacikeas.com/kelas-tka/pengamatan-pertumbuhan-kacang-hijau
http://kudunku.blogspot.com/2014/01/laporan-penelitian-pertumbuhan-dan.html
http://www.satwa.net/921/mengenal-kacang-hijau.html
http://herbarium.untad.ac.id/index.php/12-berita/9-ciri-ciri-dan-habitat-kacanghijau
http://sativaamor.blogspot.com/2012/04/kacang-hijau.html
http://ziabazlinah.blogspot.com/2012/08/laporan-praktikum-pertumuhan-biji.html
http://khaerianikurnia.blogspot.com/
http://www.cagkhie.com/2014/04/contoh-makalah-atau-laporan-pengaruhIntensitas-Cahaya-Terhadap-Pertumbuhan-Kacang-Hijau.html

LAMPIRAN
Alat dan Bahan

Hasil Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai