Anda di halaman 1dari 4

BILL GATES

William Henry "Bill" Gates III (lahir di Seattle, Washington, 28 Oktober 1955; umur 58
tahun) adalah seorang tokoh bisnis,investor, filantropis, penulis asal Amerika Serikat, serta
mantan CEO yang saat ini menjabat sebagai ketua Microsoft, perusahaan perangkat lunak yang
ia dirikan bersama Paul Allen. Ia menduduki peringkat tetap di antara orang-orang terkaya di
dunia dan menempati peringkat pertama sejak 1995 hingga 2009, tidak termasuk 2008 ketika ia
turun ke peringkat tiga. Selama kariernya di Microsoft, Gates pernah menjabat sebagai CEO
dan kepala arsitek perangkat lunak, dan masih menjadi pemegang saham perorangan terbesar
dengan lebih dari 8 persen saham umum perusahaan Ia juga telah menulis beberapa buku.
Gates termasuk salah seorang pengusaha revolusi komputer pribadi terkenal di dunia.
Meski ia dikagumi banyak orang, beberapa orang dalam industrinyamengkritik taktik
bisnisnya yang dianggap anti-kompetitif, suatu opini yang didukung oleh pengadilan dalam
beberapa kasus Pada tahap-tahap akhir kariernya, Gates melakukan beberapa usaha filantropi
dengan menyumbangkan sejumlah besar dana ke berbagai organisasi amal dan program
penelitian ilmiah melalui Bill & Melinda Gates Foundation yang didirikan tahun 2000.
Gates mengundurkan diri sebagai pejabat eksekutif tertinggi Microsoft pada bulan
Januari 2000. Ia masih menjabat sebagai ketua dan membentuk jabatan kepala arsitek perangkat
lunak. Pada Juni 2006, Gates mengumumkan bahwa ia akan bekerja paruh waktu di Microsoft
dan purna waktu di Bill & Melinda Gates Foundation. Ia secara bertahap melimpahkan semua
pekerjaannya kepada Ray Ozzie, kepala arsitek perangkat lunak, dan Craig Mundie, pejabat riset
dan strategi tertinggi Microsoft. Hari kerja purna waktu terakhir Gates di Microsoft adalah 27
Juni 2008. Ia masih bekerja di Microsoft sebagai ketua non-eksekutif.

CHAIRUL TANJUNG
Chairul Tanjung (CT) adalah konglomerat Indonesia yang namanya berada di urutan 937 dari
1000 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes dengan total kekayaan senilai USD 1 miliar.
Ayah CT adalah A.G. Tanjung, wartawan Orde Lama yang dulu pernah menerbitkan lima surat
kabar beroplah kecil.
Pekerjaan yang dilakukan CT berbeda jauh dengan disiplin ilmu yang ditekuninya di bangku
kuliah. Ketika menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi UI tahun 1981, CT mengalami
kesulitan finansial untuk biaya kuliah. Saat itulah kemampuannya berbisnis diasah. Ia mulai
berbisnis kecil-kecilan menjual buku kuliah stensilan, kaos, dan sebagainya. Kemudian ia
memiliki toko peralatan laboratorium dan kedokteran di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat,
namun mengalami kebangkrutan.

Setelah itu ia mencoba membuka usaha kontraktor tetapi kurang berhasil sehingga ia bekerja di
perusahaan baja. Lalu, ia pindah ke perusahaan rotan di mana ia bertemu dengan tiga orang
rekan dan mendirikan PT. Pariarti Shindutama. Perusahaan ini memproduksi sepatu anak-anak
untuk ekspor, dan CT beruntung usahanya kali ini menuai untung besar karena perusahaannya
mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu anak-anak dari Italia. Seiring berjalannya waktu,
akhirnya CT memutuskan untuk berkarya sendiri karena terjadi perbedaan paham dengan rekanrekannya.
Lepas dari bisnis sepatu ekspor, CT mengarahkan usahanya ke konglomerasi dengan tiga bisnis
inti, yaitu keuangan, properti, dan multi media. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank
Tugu yang sekarang menjadi Bank Mega yang kini merangkak naik menjadi bank kelas atas. Ia
juga merambah ke bisnis sekuritas, asuransi jiwa, dan asuransi kerugian. Pada sektor sekuritas,
CT memiliki perusahaan real estate dan membangun Bandung Supermall pada 1999.
Saat ini, CT berkecimpung di bisnis pertelevisian dengan mendirikan Trans Corp yang
membawahi Trans TV dan Trans 7. Walaupun persaingan di industri pertelevisian semakin ketat,
namun CT yakin Trans TV bisa terus berkembang melihat bahwa belanja TV nasional telah
mencapai angka 6 triliun setahun dan 70% di antaranya akan diambil oleh televisi.
Selain Trans Corp., CT memiliki Para Group yang mengayomi 5.000 karyawan dengan Para Inti
Holdindo sebagai kepala industri yang memiliki tiga anak perusahaan, yaitu Para Global
Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti
Propertindo (properti).
CT melebarkan sayapnya di dunia bisnis dengan menggunakan Trans Corp untuk mengakuisi
40% saham PT Carrefour Indonesia senilai Rp 3 triliun melalui PT Trans Ritel. Setelah memiliki
40% saham Carrefour, ia kini menjadi komisaris utama PT Carrefour Indonesia didampingi oleh
AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN) dan S.Bimantoro (mantan petinggi Polri) sebagai
komisaris.
Setelah akuisisi oleh Trans Corp, komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesia adalah
Trans Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV 9,5%, dan Onesia BV 11,5%.
Dengan gurita bisnis seperti ini, CT menduduki posisi ke-13 dari total 40 orang terkaya di
Indonesia pada tahun 2009 versi majalah Forbes.
CT mengaku lebih suka mengakuisisi dibandingkan membangun bisnis karena akusisi
perusahaan membuat sinergi memperluas ladang usaha. Waktu saya memulai banyak waktu tapi
enggak punya uang. Mulai dari nol. Lama-lama jadi besar punya uang, tidak punya waktu. Maka
yang dilakukan tidak perlu bangun tapi mengakusisi. Riset dan analisa oleh Almas Adibah

PENDIDIKAN

SD Van Lith, Jakarta (1975)


SMP Van Lith, Jakarta (1978)
SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
Executive IPPM (MBA; 1993)

KARIR

Buku:

Pendiri PT. Pariarti Shindutama


Pemilik Bandung Supermal
Pemilik Trans Corp.
Pemilik Para Group
Komisaris Utama PT Carrefour Indonesia

Si Anak Singkong

PENGHARGAAN

Urutan 937 dari 1.000 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes
Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional (1984-1985) - Penghargaan sebagai anggota civitas
akademika yang berjasa kepada fakultas dan universitas
Eksekutif Muda Berprestasi 1992-1993 dari Studio Seven Production, Jakarta (23 Mei
1993)
Soegeng Sarjadi Award

Damhuri Muhammad
Lahir di Taram, Sumatra Barat, 1 Juli 1974. Disamping menulis cerpen juga
menulis artikel dan esai sastra. Karya-karyanya tersebar di berbagai media
massa, antara lain: Republika, Sinar Harapan, Lampung Post, Sriwijaya Post,
Waspada, Riau Pos, dan Bali Post.

Anda mungkin juga menyukai