Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 1 No 1, Hal 38 - 47, Mei 2018 ISSN 2621-2978 (media online)

Persatuan
Jurnal Perawat Nasional
Ilmu Keperawatan Indonesia
Jiwa Volume 1 No 1,Jawa Tengah
Hal 38 - 47, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN


KANKER PAYUDARA
Wiwik Nurhikmah1, Abdul Wakhid1, Rosalina1
1
Prodi Keperawatan Fakultas Keperawatan, Universitas Ngudi Waluyo Semarang
Email: abdul.wakhid2010@gmail.com

ABSTRAK
Penderita penyakit kanker mengalami peningkatan yang sangat signifikan termasuk kanker payudara
yang menyebabkan kematian. Penyakit kanker payudara mempengaruhi dampak yang besar bagi
penderitanya, sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup. Penurunan kualitas hidup yang tidak
teratasi akan menghambat pengobatan yang akan menyebabkan kematian. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara mekanisme koping dengan kualitas hidup pada pasien kanker
payudara. Desain penelitian ini deskriptif korerasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi
penelitian ini pasien kanker payudara dengan jumlah sampel 55 responden menggunakan teknik
accidental sampling serta alat pengambilan data menggunakan Cancer Coping Questionnaire 21 dan
WHOQoL-BREF. Analisis data yang digunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mekanisme koping pasien kanker kategori adaptif 65,5%, kualitas hidup pasien kanker payudara
kategori buruk 52,7%. Ada hubungan mekanisme koping dengan kualitas hidup pada pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi dengan p value 0,048 (α = 0,05). Sebaiknya pihak RS
memfasilitasi kegiatan interaksi dengan sesama pasien kanker payudara agar dapat berbagi
pengalaman tentang peningkatan kualitas hidup.

Kata Kunci : Mekanisme Koping, Kualitas Hidup, Pasien Kanker Payudara

THE ROLE OF MENTAL HEALTH CADRES IN THE HANDLING OF MENTAL


PATIENTS

ABSTRACT
Patients with cancer have a very significant increase including breast cancer that causes death.
Breast cancer affects the greatest impact on the sufferer, thus affecting the quality of life. Decreased
quality of life that is not resolved will inhibit treatment that will cause death. The purpose of this study
was to determine the relationship between coping mechanism with quality of life in breast cancer
patients. This research design is descriptive correlational with cross sectional approach. The
population of this study was breast cancer patients with a sample of 55 respondents using accidental
sampling technique and data collection tool using Cancer Coping Questionnaire 21 and WHOQoL-
BREF. Data analysis used chi square test. The results showed that the mechanism of coping cancer
patients 65.5% adaptive category, quality of life of breast cancer patients bad category 52,7%. There
is a relationship of coping mechanism with quality of life in breast cancer patients who underwent
chemotherapy with p value 0,048 (α = 0,05). Should the hospital facilitate interaction activities with
fellow breast cancer patients in order to share experiences about improving the quality of life.

Keywords: Mechanism of Coping, Quality of Life, Breast Cancer Patients

PENDAHULUAN Organisasi (WHO) kasus penderita kanker


Kanker merupakan sebuah penyakit yang meningkat dari 1,4 juta menjadi 12,7 juta.
datang seketika, tetapi membutuhkan proses Data GLOBOCAN, Internasional Agency for
yang lama untuk menggroti tubuh manusia. Research on Cancer (IARC) diketahui bahwa
Penyakit kanker salah satu penyebab utama pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus
kematian di seluruh dunia dan yang paling di baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat
takuti. Fenomena pada penyakit kanker saat ini kanker di seluruh dunia. Presentase kasus
mengalami peningkatan yang sangat kanker tertinggi yaitu kanker payudara 43,3%,
signifikan, dan setiap tahun diberbagai belahan kanker prostat 30,7%, dan kanker paru 23,1%
dunia jumlah penderita kanker bertambah. (Kemenkes, 2016). Berdasarkan Riset
Berdasarkan data dari World Health kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013
38
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 1 No 1, Hal 38 - 47, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

prevalensi penyakit kanker di indonesia penting bagi seseorang yang mempunyai


memiliki persentase 1,4 per seribu penduduk kecacatan maupun penyakit terminal seperti
sama dengan 330 ribu orang. Dengan perincian kanker dan penyakit jantung merupakan pusat
menurut provinsi, posisi paling tinggi terdapat perhatian yang dapat mempengaruhi harapan
di DI Yogyakarta dengan 4,1%, lalu di Jawa hidup (Kaplan & Saccuzzo, 2012).
tengah dengan 2,1%, diikuti oleh bali dengan
2%, dan DKI Jakarta serta Bengkulu masing- Kualitas hidup seseorang dikatakan tercapai
masing 1,9%. Insiden kanker payudara di apabila seseorang mendapatkan hidup yang
indonesia masih menempati urutan teratas dari normal dan memiliki tingkat derajat kesehatan
10 kanker pada wanita yaitu 134 per 100.000 yang baik. Pengaruh derajat kesehatan
penduduk perempuan kanker payudara 40 per seseorang yaitu faktor perilaku dan faktor
100.000 di ikuti kanker leher rahim 17 per lingkungn (fisik, psikologis, psikososial, dan
100.000 dan kanker kolorektal 10 per 100.000 spiritual). Indikator pada kualitas hidup terdiri
perempuan. Berdasarkan data Sistem Informasi dari pendapatan, perumahan, lingkungan,
Rumah sakit (SIRS) tahun 2010 kasus rawat stabilitas sosial, kesehatan, pendidikan dan
inap kanker payudara 28,7% dan kanker leher kesempatan kerja (Nursalam, 2016). Menurut
rahim 12,8% (Riskesdas, 2013). Critiani, Tedjo, dan Martono (2012)
mengatakan kualitas hidup seseorang pada
Kanker payudara adalah keganasan yang indikator pendapatannya di pengaruhi dari
berasal dari kelenjar, saluran kelenjar dan semakin tinggi penghasilan akan semakin
jaringan penunjang tidak termasuk kulit tinggi pula taraf hidupnya. Kualitas hidup
payudara. Sel sel kanker payudara dapat dengan indikator kesehatan dicapai melalui
menyebar melalui aliran darah keseluruh kombinasi dari kesehatan fisik, mental, dan
tubuh. Sel kanker payudara dapat bersembunyi kesehatan ekonomi sosial. Indikator
didalam tubuh selama bertahun – tahun dan pendidikan semakin tinggi tingkat pendidikan
tiba–tiba aktif menjadi tumor ganas atau yang dicapai maka kualitas hidupnya baik.
kanker (Mulyani dan Nuryani, 2013). Kaum Pekerjaan yang mempunyai penghasilan untuk
wanita cukup rentan terhadap serangan kanker, memenuhi kebutuhannya, semakin tinggi
bertambahnya usia pada wanita semakin besar penghasilannya maka kualitas hidup semakin
kemungkinan terserang kanker payudara. meningkat. Kualitas hidup yang diukur pada
Wanita dengan umur 40 tahun keatas lebih lingkungan dan perumahan dilihat pada tempat
sering terkena kanker yang disebut cancer age tinggal yang layak, lingkungan yang bersih dan
group. Hampir seluruh faktor kanker payudara air yang bersih. Terakhir indikator kualitas
berhubungan langsung maupun tidak langsung hidup yang dinilai dari stabilitas sosial yaitu
dengan estrogen yang tidak dipakai dan sisa dukungan dan pengakuan yang positif dari
dalam tubuh ataupun estrogen yang tidak lingkuannya maupun keluarga.
diimbangi dengan progesteron. Faktor resiko
kanker payudara meliputi umur, menarche, Perubahan kondisi psikologis yang timbul pada
mengkonsumsi alkohol, aktivitas fisik, usia penderita kanker dapat disebabkan karena
saat melahirkan anak pertama dan riwayat proses penyembuhan kanker yang harus
keluarga dengan kanker (Mangan, 2010) dijalani. Kanker merupakan salah satu dari 4
jenis penyakit yaitu psikosomatik, infeksi,
Diagnosis kanker payudara mempengaruhi jantung dan termasuk penyakit kanker yang
dampak yang besar bagi penderitanya, baik diduga mempengaruhi dampak psikis
aspek fisik, psikologis, seksual dan aspek seseorang seperti emosi marah, stress, iri,
kehidupan lainnya. Hal tersebut dapat cemburu, cemas, bersalah, malu, sedih dan
mempengaruhi kualitas hidup pada pasien berharap. Jika individu berada pada posisi stres
kanker (Kurniawan dan Lugito, 2015). manusia akan menggunakan satu atau lebih
Kualitas hidup adalah perasaan dan pernyataan sumber koping yang tersedia (Slamet &
rasa puas seseorang individu akan kehidupan Markam, 2015).
secara menyeluruh dan secara status mental
orang mengakui bahwa individu tersebut hidup Hasil penelitian yang yang dilakukan
dalam kondisi yang nyaman, jauh dari Rochayanti (2011) tentang analisis faktor–
ancaman dan secara adekuat memenuhi faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
kebutuhan dasar. Kualitas hidup sangatlah pasien penyakit jantung koroner di Rumah
39
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 1 No 1, Hal 38 - 47, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Sakit PELNI Jakarta. Penelitian menunjukan koping dibutuhkan pemikiran aspek – aspek
depresi sebagai faktor yang paling yang positif dan dukungan emosional oleh
berhubungan dengan kualitas hidup. Penelitian keluarga. Koping yang efektif akan membantu
yang pernah dilakukan oleh Mualim dan individu terbebas dari stres yang
Prasojo (2016) tentang hubungan mekanisme berkepanjangan. Setiap individu menggunakan
koping dengan kepatuhan pasien kanker koping berbeda untuk menghadapi masalah
payudara dalam menjalani kemoterapi di yang melibatkan perubahan dalam masyarakat
RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. dan sistem hidup dari kondisi yang dianggap
Penelitian ini menunjukan ada hubungan tidak memuaskan kepada suatu keaadan yang
antara mekanisme koping dengan kepatuhan lebih baik.
pasien kanker payudara dalam menjalani Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada
kemoterapi. Responden yang tidak patuh tanggal 8 juni 2017. Berdasarkan hasil
menjalani kemoterapi 44,4% menggunakan wawancara dengan 5 orang penderita kanker
mekanisme koping maladaptif oleh karena itu payudara didapatkan 3 mempunyai kualitas
dibutuhkan koping yang adaptif dalam hidup yang kurang baik (mereka merasa stres,
menjalani kemoterapi. depresi, dan takut akan penyakit nya) karena
tidak mendapat dukungan yang baik dari
Teori Hee-Chung (2008) dalam Ayu, Pratiwi, keluarganya dan 2 mempunyai kualitas hidup
dan Nur (2015) menuturkan apabila strategi yang baik (meraka merasa tidak stres,depresi
koping yang digunakan sesuai dapat dan pasrah dengan penyakitnya), mendapatkan
mempengaruhi emosi atau pikiran seseorang dukungan yang baik dari keluarganya dan
untuk dapat mengurangi stressor yang memiliki pemikiran yang positif terhadap
dihadapi. Startegi koping yang baik dapat penyakitnya. Berdasarkan uraian latar
menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik belakang diatas, maka tujuan penelitian ini
dan menghasilkan suatu tindakan yang positif. adalah Mengetahui hubungan mekanisme
Sebaliknya, apabila strategi koping yang koping dengan kualitas hidup pada pasien
digunakan tidak sesuai dapat menghasilkan kanker payudara.
kualitas hidup yang buruk dan dapat
mengalami distress psikologis yang berat. METODE
Mukwato, dkk, 2010 mengatakan strategi Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
mekanisme koping yang baik ada empat yang korerasional Pendekatan yang digunakan
meliputi (a) Dukungan sosial, (b) Spiritual, (c) dalam penelitian ini adalah cross sectional,
sikap atau pemikiran yang positif, dan (d) Penelitian dilakukan di Rumah sakit
mendapatkan informasi atau pendidikan. Kabupaten Semarang, pada tanggal 28
Agustus-28 September 2017. Populasi dalam
Mekanisme koping adalah cara yang dilakukan penelitian ini adalah pasien kanker payudara di
oleh individu untuk beradaptasi terhadap stres, Rumah sakit Kensaras, sebanyak 118., jumlah
menyelesaikan masalah, penyesuaian diri sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini
terhadap perubahan, dan respon terhadap adalah 55 responden. Teknik sampling dalam
situasi yang mengancam jiwa (Stuart dan penelitian ini adalah dengan cara accidental
Sundeen, 2008). Mekanisme koping bersifat sampling. Alat ukur variabel mekanisme
konstruktif ketika ansietas digunakan sebagai koping menggunakan Cancer Coping
tanda peringatan dan individu menerimanya Questionnaire, sedangkan kualitas hidup
sebagai tantangan untuk meyelesaikan menggunakan WHOQOL-BREF.
masalah. Dalam meningkatkan mekanisme

HASIL
1. Gambaran Mekanisme Koping Pasien Kanker
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Mekanisme Koping Pasien Kanker
Mekanisme Koping f %
Mal adaptif 19 34,5
Adaptif 36 65,5
Jumlah 55 100,0

40
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 1 No 1, Hal 38 - 47, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

2. Gambaran Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara di RS KenSaras Kab. Semarang


Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara
Kualitas hidup f %
Buruk 29 52,7
Baik 26 47,3
Total 55 100

3. Hubungan Mekanisme Koping dengan Kualitas Hidup pada Pasien Kanker Payudara
Tabel 3.
Hubungan Mekanisme Koping dengan Kualitas Hidup pada Pasien Kanker Payudara
Kualitas hidup
Mekanisme koping Kurang Baik Total χ2
p value
f % f % f %
Mal adaptif 14 73,7 5 26,3 19 100,0 3,911 0,048
Adaptif 15 41,7 21 58,3 36 100,0
Jumlah 29 52,7 26 47,3 55 100,0

Berdasarkan hasil analisis hubungan Kabupaten Semarang kategori maladaptif yaitu


mekanisme koping dengan kualitas hidup pada sebanyak 19 dari 55 responden (34,5%).
pasien kanker payudara diperoleh hasil bahwa Mekanisme koping maladaptif adalah
responden dengan mekanisme koping mal mekanisme koping yang menghambat fungsi
adaptif sebanyak 19 orang dimana sebagian integrasi, memecah pertumbuhan, menurunkan
besar mempunyai kualitas hidup kategori otonomi dan cenderung menguasai lingkungan.
kurang yaitu sebanyak 14 orang (73,7%) lebih Kategorinya adalah makan berlebihan atau
banyak dari pada yang mempunyai kualitas tidak makan, bekerja berlebihan, menghindar.
hidup kategori baik yaitu sebanyak 5 orang Mekanisme koping maladaptif memperlihatkan
(26,3%). Responden dengan mekanisme bahwa mereka berfokus pada kehilangan dan
koping mal adaptif sebanyak 36 orang dimana dalam pikiran mereka terbenam dalam masa
sebagian besar mempunyai kualitas hidup lalu. Penekanan pada pengajarannya adalah
kategori baik yaitu sebanyak 21 orang (58,3%) untuk mencari alternatif, menentukan tujuan
lebih banyak dari pada yang mempunyai yang realistis dan mendukung pencapaian yang
kualitas hidup kategori kurang yaitu sebanyak benar dan pencapaian yang kecil.
15 orang (41,7%).
Mekanisme koping maladaptif merupakan
Hasil uji chi square didapatkan nilai korelasi suatu usaha yang dilakukan individu dalam
(3,911) > χ2 tabel (3,84) dan p value 0,048 (α = menyelesaikan masalah akibat adanya stressor
0,05), maka dapat disimpulkan ada hubungan atau tekanan yang bersifat negatif, merugikan
mekanisme koping dengan kualitas hidup pada dan destruktif serta tidak dapat menyelesaikan
pasien kanker payudara yang menjalani masalah secara tuntas (Funnell, Gabrielle &
kemoterapi. Berdasarkan hasil analisis dengan Karen, 2008). Mekanisme koping yang
menggunakan uji chi square diperoleh pula menghambat fungsi integrasi, memecah
nilai Odds Ratio (OR) sebesar 3,920 artinya pertumbuhan, menurunkan otonomi dan
responden yang mempunyai mekanisme cenderung menguasai lingkungan. Kategorinya
koping kategori adaptif berpeluang 3,920 kali adalah makan berlebihan/ tidak makan, bekerja
mempunyai kualitas hidup kategori baik berlebihan, dan lain-lain. Koping yang efektif
daripada responden yang mempunyai menghasilkan adaptasi yang menetap yang
mekanisme koping kategori mal adaptif. merupakan kebiasaan baru dan perbaikan dari
situasi yang lama, sedangkan koping yang
PEMBAHASAN tidak efektif berakhir dengan maladapatif yaitu
1. Gambaran Mekanisme Koping Pasien perilaku yang menyimpang dari keinginan
Kanker normatif dan dapat merugikan diri sendiri
Hasil penelitian menunjukkan mekanisme maupun orang lain atau lingkungan. Menurut
koping pasien kanker di RS KenSaras Stuart dan Sundeen (2008), salah satu faktor

41
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 1 No 1, Hal 38 - 47, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

yang mempengaruhi mekanisme koping Kecamatan Keling Kabupaten Jepara, dengan


diantaranya adalah faktor pengetahuan. p value sebesar 0,000 (α = 0,05).

Penderita kanker payudara yang mempunyai Hasil penelitian menunjukkan mekanisme


keterbatasan dalam wawasan dan pengetahuan koping pasien kanker di RS KenSaras
cenderung mengatasi masalah dengan koping Kabupaten Semarang kategori adaptif yaitu
yang maladaptif. Mereka mengatasi sebanyak 36 dari 55 responden (65,5%).
berdasarkan apa yang mereka pahami benar, Mekanisme koping adaptif adalah mekanisme
namun pada kenyataannya tidak selamanya koping yang mendukung fungsi integrasi,
benar. Mereka takut atau malu jika harus pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan.
mengumpulkan informasi atau bertanya Kategorinya adalah berbicara dengan orang
kepada yang sudah memahaminya misalnya lain, memecahkan masalah secara efektif,
masalah kesehatan maka harus berkonsultasi teknik relaksasi, latihan seimbang dan aktivitas
dengan tenaga kesehatan seperti bidan desa, konstruktif. Mekanisme koping adaptif
perawat atau dokter. Rendahnya informasi memungkinkan perubahan diri saat seseorang
yang dikumpulkan tersebut menyebabkan merenungkan pengalaman hidup dan
pemahaman mereka terhadap suatu masalah pengetahuan yang sudah mereka peroleh
juga rendah yang pada akhirnya menyebabkan selama bertahun-tahun. Mekanisme koping
keputusan ataupun pemacahan masalah yang adaptif merupakan suatu usaha yang
diambil kurang tepat atau dapat dikatakan mal dilakukan individu dalam menyelesaikan
adaptif. Hal tersebut jika terjadi terus menerua masalah akibat adanya stressor atau tekanan
maka akan merugikan penderita kanker yang bersifat positif, rasional dan konstruktif
payudara itu sendiri. (Funnell, Gabrielle & Karen, 2008).

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi Mekanisme koping yang mendukung fungsi
setelah orang melakukan penginderaan terintegrasi, pertumbuhan, belajar, dan
terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan mencapai tujuan. Kategorinya adalah berbicara
terjadi melalui panca indra manusia yakni dengan orang lain, memecahkan masalah
melalui indra penglihatan, penciuman, rasa, secara efektif, teknik relaksasi, latihan
raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan seimbang dan aktivitas konstruktif. Menurut
domain sangat penting dalam membentuk Lazarus dan Folkman (1984, dalam Safaria dan
tindakan seseorang (Notoadmojdo, 2010). Saputra, 2009), pada dasarnya mekanisme
Tingkat pengetahuan dan intelegensi seseorang koping ada dua macam yaitu problem-focused
merupakan salah satu sumber koping dalam coping dan emotional-focused coping, yaitu
mengatasi masalah dengan menggunakan cara usaha yang kuat melalui pemikiran dan
yang berbeda, akhirnya sumber koping perilaku untuk mengurangi atau mereduksi
seseorang juga termasuk kekuatan identitas tekanan berat dari luar apapun dan dari dalam
ego, jaringan sosial, keseimbangan kultural, diri sendiri sehingga dapat mencari solusi.
menstabilkan system kepercayaan dan Menurut Tamher dan Noorkasiani (2009),
berorientasi pada pencegahan terhadap salah satu faktor yang mempengaruhi
penyakit (Stuart dan Sundeen, 2008). mekanisme koping diantaranya adalah faktor
motivasi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
dari Budianto (2008), tentang hubungan antara Motivasi merupakan suatu proses psikologis
tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit yang mencerminkan interaksi antara sikap,
kusta terhadap mekanisme koping yang kebutuhan, persepsi dan keputusan terjadi pada
digunakan penderita kusta di Desa seseorang. Motivasi sebagai proses persepsi
Banyumanis RT 03 dan RT 04 RW 09 psikologis timbul diakibatkan oleh faktor di
Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Hasil dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut
analisis chi square menunjukkan ada hubungan faktor intrinsik atau faktor dari luar diri yang
antara tingkat pengetahuan pasien tentang disebut faktor ekstrinsik (Wahjosumidjo,
penyakit kusta terhadap mekanisme koping 2009). Adanya motivasi akan sangat
yang digunakan penderita kusta di Desa membantu seseorang dalam menghadapi dan
Banyumanis RT 03 dan RT 04 RW 09 menyelesaikan masalah. Individu yang tidak
mempunyai motivasi untuk menghadapi dan
42
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 1 No 1, Hal 38 - 47, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

menyalesaikan masalah akan membentuk tujuan dari deteksi dini yaitu menurunkan
koping yang destruktif. Tiap-tiap kebutuhan angka kematian dan meningkatkan kualitas
dapat dicapai, maka individu termotivasi untuk hidup penderita kanker payudara (Rasjidi,
mencari kebutuhan pada tahap yang lebih 2010).
tinggi berikutnya, sehingga individu akan
mempunyai kemampuan dalam memecahkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas
masalah (Tamher dan Noorkasiani, 2009). hidup pasien kanker payudara yang menjalani
kemoterapi di Rumah Sakit Kensaras
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kabupaten Semarang dalam kategori baik yaitu
dari Sayful dan Nizmah (2014) tentang sebanyak 26 dari 55 responden (47,3%).
hubungan dukungan dan motivasi keluarga Kualitas hidup merupakan suatu kondisi yang
dengan mekanisme koping pada penderita menyatakan tingkat kepuasan secara batin,
kanker payudara pasca stroke yang pernah kenyamanan dan kebahagiaan hidup dalam
rawat jalan di RSUD Kraton Kabupaten arti seluas-luasnya. Selama masih hidup
Pekalongan. Hasil analisis data dengan manusia tidak akan pernah berhenti
menggunakan uji chi square menunjukkan ada menghadapi permasalahan dan kesulitan.
hubungan dukungan dan motivasi keluarga Seseorang yang terbiasa menghambil hikmah
dengan mekanisme koping pada penderita dari suatu kesulitans hidup akan tercipta
kanker payudara pasca stroke yang pernah perasaan lebih tenang dan tentram (Jusup,
rawat jalan di RSUD Kraton Kabupaten 2010). Kualitas hidup pasien kanker payudara
Pekalongan, dengan p value sebesar 0,026 (α = yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit
0,05). Kensaras Kabupaten Semarang dalam kategori
baik didukung oleh dukungan keluarga.
2. Gambaran Kualitas Hidup Pasien Kanker
Payudara yang Menjalani Kemoterapi Dukungan keluarga akan mempengaruhi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kesehatan secara fisik dan psikologis, dimana
hidup pasien kanker payudara yang menjalani dukungan keluarga tersebut dapat diberikan
kemoterapi di Rumah Sakit KenSaras melalui dukungan emosional, informasi
Kabupaten Semarang dalam kategori buruk ataupun memberikan nasihat. Dukungan
yaitu sebanyak 29 dari 55 responden (52,7%). keluarga terdiri dari dukungan instrumental,
Kualitas hidup merupakan keadaan yang dukungan informasional, dukungan emosional,
menyatakan kepuasan batin dan kenyamanan dukungan pengharapan dan dukungan harga
hidup seseorang di dunia. Kualitas hidup diri yang diberikan sepanjang hidup pasien.
ditentukan oleh delapan aspek kehidupan Dukungan keluarga yang didapat oleh pasien
diantaranya pendidikan, karier, keuangan, gagal ginjal kronis yang menjalani terapi
ketenaran, cinta, keturunan, pembimbing dan hemodialisa menyangkut dukungan dalam
kesehatan (Chandramulyana, 2007). Kualitas masalah finansial, mengurangi tingkat depresi
hidup pasien kanker payudara yang menjalani dan ketakutan terhadap kematian serta
kemoterapi di Rumah Sakit Kensaras pembatasan asupan cairan (Brunner &
Kabupaten Semarang dalam kategori kurang Suddarth, 2008). Dukungan keluarga juga
disebabkan oleh faktor penyakit. dapat mempengaruhi kepuasan seseorang
dalam menjalani kehidupan sehari-hari
Pasien yang menderita kanker sering termasuk kepuasan terhadap status
mengalami penurunan berat badan dalam kesehatannya (Rasjidi, 2010).
kurun waktu yang singkat. Mal nutrisi dan
cachexia merupakan gangguan gizi berat yang 3. Hubungan Lama Kemoterapi dengan
sering terjadi pada penderita kanker, sekitar Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara
24% pada stadium dini dan lebih dari 80% yang Menjalani Kemoterapi
pada stadium lanjut. Kondisi ini dapat Berdasarkan hasil analisis hubungan
menurunkan kualitas hidup penderitanya yang mekanisme koping dengan kualitas hidup pada
disebabkan kanker itu sendiri maupun pasien kanker payudara diperoleh hasil bahwa
terapinya. Pemeriksaan klinis oleh tenaga responden dengan mekanisme koping mal
kesehatan yang diikuti dengan promosi dan adaptif sebanyak 19 orang dimana sebagian
edukasi tentang pengobatan yang baik pada besar mempunyai kualitas hidup kategori
akhirnya akan meningkatkan pencapaian kurang yaitu sebanyak 14 orang (73,7%) lebih
43
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 1 No 1, Hal 38 - 47, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

banyak dari pada yang mempunyai kualitas


hidup kategori baik yaitu sebanyak 5 orang Kualitas hidup yang berhubungan dengan
(26,3%). Responden dengan mekanisme kesehatan dapat diartikan sebagai respon emosi
koping mal adaptif sebanyak 36 orang dimana dari penderita terhadap aktivitas sosial,
sebagian besar mempunyai kualitas hidup emosional, pekerjaan dan hubungan antara
kategori baik yaitu sebanyak 21 orang (58,3%) keluarga. Kualitas hidup yang baik pada pasien
lebih banyak dari pada yang mempunyai dengan kanker payudara sangat diperlukan
kualitas hidup kategori kurang yaitu sebanyak untuk mempertahankan agar pasien mampu
15 orang (41,7%). mendapatkan status kesehatan terbaik dan
mempertahankan fungsi atau kemampuan
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi fisiknya seoptimal mungkin (Rochmayanti,
square didapatkan nilai korelasi (3,911) > χ2 2011).
tabel (3,84) dan p value 0,048 (α = 0,05), maka
dapat disimpulkan ada hubungan mekanisme Jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar
koping dengan kualitas hidup pada pasien susu (kelenjar pembuat air susu), saluran
kanker payudara. Berdasarkan hasil analisis kelenjar (saluran air susu) dan jaringan
dengan menggunakan uji chi square diperoleh penunjang payudara Kanker payudara
pula nilai Odds Ratio (OR) sebesar 3,920 merupakan tumor ganas yang menyerang
artinya responden yang mempunyai jaringan payudara (Mardiana, 2004). Setiap
mekanisme koping kategori adaptif berpeluang penderita kanker payudara penting dan patut
3,920 kali mempunyai kualitas hidup kategori untuk melakukan pengobatan terhadap kanker
baik daripada responden yang mempunyai payudara. Pengobatan kanker payudara sangat
mekanisme koping kategori mal adaptif. tergantung pada jenis, lokasi dan tingkat
penyebarannya. Pengobatan pada pasien
Jaringan payudara terdiri dari kelenjar susu kanker payudara ada beberapa jenis dan salah
(kelenjar pembuat air susu), saluran kelenjar satunya adalah kemoterapi. Kemoterapi
(saluran air susu), dan jaringan penunjang merupakan penggunaan obat-obatan khusus
payudara. Payudara yang sensitif terhadap untuk mematikan sel-sel kanker (Yudissanta &
pengaruh hormonal mengakibatkan payudara Ratna, 2012).
cenderung mengalami pertumbuhan neoplastik
yang bersifat jinak maupun ganas. Menurut Breast Cancer Organization (2012),
Pertumbuhan neoplastik yang bersifat ganas mengatakan bahwa efek samping yang akan
dapat berupa kanker. Kanker payudara paling muncul pada kemoterapi tergantung pada
banyak menyerang wanita, penyakit ini jumlah obat yang didapatkan, masa
disebabkan karena terjadi pembelahan sel– sel pengobatan dan keadaan kesehatan umum
tubuh secara tidak teratur sehingga penderita. Efek kemoterapi yang paling umum
pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan terjadi seperti mual, muntah, kelelahan,
menjadi tumor (Savitri, dkk, 2015). anemia, diare, rambut rontok, infeksi, infertil,
menopause, masalah kesuburan dan perubahan
Menurut Mardiana, Ma’rifah, dan Rahmawati berat badan. Pasien kanker yang menjalani
(2013) Seseorang yang menderita penyakit kemoterapi dapat mengalami perubahan dari
kanker payudara akan menunjukan kesadaran berbagai aspek-aspek kehidupan yang akan
tinggi dalam memecahkan masalahnya. Dalam berpengaruh terhadap kesehatan fisik,
mengatasi stres nya individu memerlukan kesejahteraan psikologis, hubungan sosial dan
segala usaha untuk mengatasi stres akibat dengan lingkungan. Dengan kata lain, hal
kondisi yang dialaminya. Mekanisme koping tersebut juga akan berdampak pada kualitas
sangatlah penting untuk menyelesaikan hidup pasien (Skevington, Lotfy & Connell,
masalah, menyesuaikan diri dari perubahan 2004).
dan respon terhadap situasi yang mengancam.
Masalah yang muncul pada penderita kanker Kualitas hidup yang berhubungan dengan
payudara meliputi masalah psikososial, body kesehatan dapat diartikan sebagai respon emosi
image, penurunan harga diri, gangguan dari penderita terhadap aktivitas sosial,
hubungan dengan pasangan yang dapat emosional, pekerjaan dan hubungan antara
menurunkan kualitas hidup perempuan dengan keluarga, rasa senang atau bahagia, adanya
kanker payudara (Nasir dan Munith, 2011). kesesuaian antara harapan dan kenyataan yang
44
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 1 No 1, Hal 38 - 47, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

ada, adanya kepuasan dalam melakukan fungsi pasien semakin baik karena pasien telah
fisik, sosial dan emosional serta kemampuan mendapat pendidikan kesehatan atau informasi
mengadakan sosialisasi dengan orang lain yang diperlukan semakin banyak dari petugas
(Silitonga 2007). Beberapa faktor yang kesehatan (Sapri, 2008). Semakin lama pasien
mempengaruhi gambaran kualitas hidup pasien menjalani pengobatan (kemoterapi), maka
dibagi menjadi dua bagian. Bagian yang semakin patuh pasien tersebut karena pasien
pertama adalah sosiodemografi yaitu jenis sudah mencapai tahap accepted (menerima)
kelamin, umur, suku/ etnik, pendidikan, dengan adanya pendidikan kesehatan dari
pekerjaan dan status perkawinan. Bagian petugas kesehatan yang pada akhirnya akan
kedua adalah medis yaitu stadium penyakit, meningkatkan kualitas hidupnya (Kubler-
dan penataklasanaan medis yang dijalani dan Ross, 1998 dalam Sapri 2008).
lama menjalani pengobatan medis
(kemoterapi) (Desita, 2010). SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Menurut Tjokronegoro (2006), pemberian Mekanisme koping pasien kanker kategori
kemoterapi tidak hanya diberikan sekali saja, adaptif yaitu sebanyak 36 dari 55 responden
namun diberikan secara berulang (berseri) (65,5%). Kualitas hidup pasien kanker
artinya pasien menjalani kemoterapi setiap payudara kategori buruk yaitu sebanyak 29
dua seri, tiga seri, ataupun empat seri dari 55 responden (52,7%). Ada hubungan
dimana setiap seri terdapat proses mekanisme koping dengan kualitas hidup pada
pengobatan dengan kemoterapi diselingi pasien kanker payudara yang menjalani
dengan periode pemulihan kemudian kemoterapi dengan p value sebesar 0,048 (α =
dilanjutkan dengan periode pengobatan 0,05).
kembali dan begitu seterusnya sesuai dengan
obat kemoterapi yang diberikan. Saran
Sebaiknya pihak RS memfasilitasi kegiatan
Menurut Ogce & Ozkan (2008) menyatakan interaksi dengan sesama pasien kanker
dampak fisik dan psikologis yang payudara agar dapat berbagi pengalaman
ditimbulkan akibat pemberian lama tentang peningkatan kualitas hidup. Berupaya
kemoterapi terkait dengan penurunan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada
kemampuan dalam status fungsional selama pasien yang mengalami penyakit kanker
menjalani kemoterapi. Semakin banyak lama dengan memberikan bimbingan spiritual sesuai
pemberian kemoterapi maka akan semakin dengan agama pasien secara kontinyu dan
banyak sel kanker mengalami kerusakan dan berkesinambungan bagi pasien rawat inap.
kematian, demikian juga pada sel sehat Sedangkan untuk pasien rawat jalan dapat
dalam tubuh, setelah beberapa periode, satu membentuk kelompok bagi penderita kanker
sampai tiga minggu sel sehat pulih kembali dengan berbagai kegiatan positif misalnya
namun mengalami kerusakan yang berarti rekreasi yang terjadwal sehingga dapat
sehingga akan mengalami penurunan fungsi meningkatkan semangat hidup hingga kualitas
dan ketahanan tubuh pasien juga akan hidup pasien. Pihak rumah sakit juga dapat
menurun hal ini akan terus berlanjut pada menciptakan suasananya rekreasi di bangsal
pemberian kemoterapi berikutnya (Smeltzer perawatan sehingga pasien merasa nyaman dan
& Bare, 2007). terhibur.

Tahap awal menjalani pengobatan DAFTAR PUSTAKA


(kemoterapi) pasien seolah-olah tidak Ayu, S.R, Pratiwi, A & Nur. 2015. Mekanisme
menerima atas penyakitnya, marah dengan Koping pada Pasien Terdiagnosa
kejadian yang ada dan merasa sedih dengan Kanker Paru di RS Islam Surakarta.
kejadian yang dialami sehingga memerlukan Diakses pada tanggal 13 Maret 2017
penyesuaian diri yang lama terhadap
lingkungan yang baru dan harus menjalani Brunner & Suddarth. 2008. Buku Ajar
pengobatan tersebut (kemoterapi). Waktu yang Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8,
diperlukan untuk beradaptasi masing-masing volume 3. Jakarta : EGC
pasien berbeda lamanya, semakin lama pasien
menjalani pengobatan (kemoterapi) adaptasi
45
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 1 No 1, Hal 38 - 47, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Budiarto & Anggraeni. 2008. Pengantar Nasir & Munith. 2011. Dasar – Dasar
Epidemiologi II. Jakarta : Buku Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba
Kedokteran EGC Medika

Chen, Rostia & CancerHelps. 2012. Solusi Notoatmodjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan.
Cerdas Mencegah dan Mengobati Jakarta : PT Rineka Cipta
Kanker. Jakarta : PT.AgroMedika
Pustaka Nursalam & Kurniawati, N.D. 2007. Asuhan
Keperawatan pada Pasien Terinfeksi
Desita, 2010. Hubungan Dukungan Keluarga HIV/AIDS. Jakarta : Salemba Medika
dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal
Ginjal Kronis yang Menjalani Terapi Potter & Perry. 2010. Fundamental
Hemodialisa di RSUP Haji Adam Malik Keperawatan buku 3. Edisi 7. Jakarta :
Medan. SKRIPSI. US Salemba Medika

Kelliat, B. Anna. 2016. Prinsip dan Praktik Prasojo, Sigit & Mualim, F. 2016. Hubungan
Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart Mekanisme Koping dengan Kepatuhan
buku 1. Edisi Indonesia. Singapore : Pasien Kanker Payudara dalam
Elsevier Singapore Pte Ltd Menjalani Kemoterapi di RSUD Kraton
Kaputen Pekalongan. Diakses pada
Kemenkes RI. 2016. InfoDATIN Kanker tanggal 13 Maret 2017
Payudara
Purwanto, Teguh. 2015. Buku Ajar
Kurniawan, Andre & Lugito, N.T. 2015. Keperawatan Jiwa. Yogyakarta :
Nutritional Status and Quality of Life in PUSTAKA PELAJAR
Breast Cancer Patients in Karawaci
General Hospital. Diakses pada tanggal Rahayu, Eny. 2010. Koping Ibu terhadap bayi
06 April 2017 BBLR yang Menjalani Perawatan
Intensif di Ruang NICU. Diakses pada
Makiyah, Sri Nabawiyati. 2011. Mutiara 29 April 2017
Medika. Yogyakarta : Aditya Medika
Rasjidi. 2010. 1000 Questions & Answer
Mangan, Yellia. 2010. Solusi Sehat Mencegah Kanker pada Wanita. Jakarta : PT Elex
dan Mengatasi Kanker. Jakarta : Media Komputindo
PT.AgroMedika Pustaka
Rasmun. 2004. Stres Koping dan Adaptasi
Maramis. 2008. Catatan Ilmu Kedokteran Teori dan Pohon Masalah Keperawatan.
Jiwa. Surabaya : Airlangga. University Jakarta : Sagung Seto
Press
Rikesdas. 2013. InfoDATIN Kanker Payudara
Mardiana, Ma’rifah & Rahmawati. 2013.
Hubungan Mekanisme Koping dengan Rochmayanti. 2011. Analisis Faktor – Faktor
Kualitas Hidup Penderita Kanker Servik yang Mempengaruhi Kualitas Hidup
di RSUD Prof.dr. Margono Soekarjo Pasien Penyakit Jantung Koroner di RS
Puwokerto. Diakses pada tanggal 13 PELNI Jakarta. Diakses pada tangal 11
Maret 2017 Maret 2017

Mukwato, dkk. 2010. Stres and Coping Saccuzzo, D.P & Kaplan, R.M. 2012.
Mechanisms Among Breast Cancer Pengukuran Psikologis Prinsip,
Patients and Family Caregivers. Penerapan, dan Isu. Jakarta : Salemba
Diakses pada tanggal 06 April 2017 Humanika

Mulyani, S.M & Nuryani. 2013. Kanker Savitri, Astrid dkk. 2015. Kupas Tuntas
Payudara dan PMS pada Kehamilan. Kanker. Yogyakarta : Pustaka Baru
Yogyakarta : Nuha Medika Press

46
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 1 No 1, Hal 38 - 47, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Silalahi, W.A. 2014. Mekanisme Koping


Pasien Kanker Payudara di RSUP Haji
Adam Malik Medan. Diakses pada
tanggal 29 Mei 2017

Siswanto. 2007. Kesehatan Mental, Konsep,


Cakupan dan Perkembangannya.
Yogyakarta : CV. Andi Offset

Slamet, I.S & Sumarmo, M. Pengantar


Psikolosgis Klinis. Jakarta : UI-Press

Stuart & Sunden. 2008. Buku Saku


Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta

Sunaryo. 2008. Psikologis untuk Keperawatan.


Jakarta : EGC

Ventegodt, Kandel and Merrick, 2005. Aging


and disability Research and clinical
perspectives. Victoria, BC : Int Acad
Press

Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktik Untuk


Profesi Perawat. Jakarta: EGC

World Health Organization. 2012. WHO :


Quality Of Life- Bref (WHOQOL-BREF)

Yuliaw. 2009. Hubungan Karakteristik


Individu dengan Kualitas Hidup
Dimensi Fisik pasien Gagal Ginjal
Kronik di RS Dr. Kariadi Semarang.
Diakses pada tanggal 11 Maret 2017

47

Anda mungkin juga menyukai