Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KIMAN 2

Nama : Yohanes Aliandre Kelan

Nrp : 2443018079

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

2019
1. Prinsip Dasar Kromatografi :
Pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen
campuran tersebut diantara dua fase,yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase gerak (cair
atau gas). Pemisahan terjadi karena adanya retensi (tahanan) komponen campuran dalam
fase gerak, sedangkan komponen lainnya yang tidak teretensi maka akan terelusi bersama
fase gerak.

2. Berdasarkan atas fasa gerak kromatografi dibagi menjadi 2, yaitu:

 Kromatografi cair ( KCKT/HPLC)

 Kromatografi gas (KG/GC)

TABEL. KLASIFIKASI KROMATOGRAFI

SISTEM FASE FASE KONFIGURASI PEMISAHAN


GERAK DIAM
Kromotografi Cair Padat Kolom Adsorbsi
Cair Padat
Kromatografi Cair Cair Kolom Partisi
Cair Cair
Cair Padat Kolom Reaksi
Kromatografi pengggantian ion
Penukar Ion
Kromatografi Caair Cair Kolom Ukuran dan
Permiasi Gel bentuk molekul
Kromatografi Cair Kertas Planar Adsorbsi/Partisi
Kertas Selulosa
Kromatografi Cair Padat Planar Adsorbsi/Partisi
Lapis Tipis
Kromatografi Gas Padat Kolom Adsorbsi
Gas Padat
Kromatografi Gas Cair Kolom Partisi
Gas Padat
Kromatografi Gas/ Cair Cair Kolom Partisi
Fluida
Superkritis
Kromatografi Cair Padat Kolom Partisi
Ekslusi
3. Arti besaran :

a. tR (Waktu Retensi) merupakan waktu retensi solut atau waktu yang dibutuhkan
oleh analit untuk melewati sistem (dari kolom ke detektor) setelah diinjeksi.

Rumus : tR = tM(1+k)

b. tM ( Waktu yang tidak diretensi ) atau disebut juga waktu mati (dead time). Laju
migrasi spesi yang tidak ditahan sama dengan laju rata-rata migrasi molekul fase
gerak dalam kolom

c. W :Lebar puncak yang diukur pada perpotongan tangen dan garis dasar

d. K’ (Faktor Kapasitas) adalah perbandingan mol solute dalam fasa diam terhadap
mol solute dalam fasa gerak.

tr−tm
Rumus : k’ =
tm

1−Rf
k’=
Rf

harga ideal : 2- 10 karena merupakan pemisahan yang baik

e. Tf : tailing factor yaitu terjadinya pengekoran pada kromatogram sehingga bentuk


kromatogram menjadi tidak simetris

a
Rumus : Tf=
b

Harga idealnya adalah 1

4. Perhitungan
 Waktu Retensi= tR1= 1,4 tR2= 2,3 tR3= 4,5

 tM= 0.6

 Resolusi (Rs)

Rs= 2. (tR2-tR1) / W1+W2

Rs1= 2 .(2,3-1.4)/0,5+0,5 = 1,8

Rs2= 2. (4,5-2,3)/1 = 4,4

 Faktor Asimetris (As)

As = b/a As = w.0.05 / f

As1= 0,2/0,3 = 0,6

As2 = 0,25/0,1 = 2,5

As3 = 0,4/0,2 = 2

 Faktor Kapasitas ( K’)

K1 = tR1 – tM/ tM = 1,4 – 0,6 /0,6 = 1,33

K2 = tR2 – tM /tM = 2,3 – 0,6 / 0,6 = 2,83

K3 = tR3 – tM/ tM = 4.5 – 0,6 / 0,6 = 6,5

 Faktor Selektivitas (α)


α1 = K2/K1 = 2,127

α2 = K3/K2 = 2,296

5. Analisi Kualitatif Senyawa Menggunakan

Penggunaan kromatografi sebagai metode analisis kualitatif bertujuan untuk menentukan


ada atau tidaknya suatu senyawa tertentu dalam sampel. Analisis kualitatif dalam
kromatografi dilakukan dengan cara membandingkan waktu retensi (tr) senyawa dalam
sampel dengan tr senyawa pembanding (standar). Waktu retensi adalah waktu yang
diperlukan senyawa (analit) untuk melwati sistem (dari awal kolom hingga detektor).
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam analisis dengan kromatografi adalah
kondisi percobaan untuk sampel dan standar harus sama.
Kromatografi termasuk kedalam metode relatif, karena diperlukan suatu standar
pembanding dalam analisisnya. Maka jika kita tidak mengetahui senyawa yang
terkandung dalam sampel dan tidak dapat menentukan senyawa pembandingnya (standar)
sehingga tidak dapat dilakukan analisis dengan kromatografi. Sedangkan jika telah
diketahui senyawa dalam sampel dan dapat ditentukan senyawa standarnya, maka analisis
kualitatif dilakukan seperti cara yang telah disebutkan sebelumnya (dengan
membansigkan waktu retensinya), jika senyawa dalam sampel memiliki waktu retensi
yang sama dengan senyawa standar maka dapat ditarik kesimpulan bahwa senyawa
tersebut sama secara kimia dengan senyawa standar.

6. Perbedaan Fase Normal dan Fase Terbalik


 Fase Normal : Fase diam bersifat Polar dan Fase gerak bersifat Non-polar
 Fase Terbalik : Fase diam bersifat Non-polar dan Fase gerak bersifat Polar

7. a ) Diketahui sbb :
 Laju alir 0,5 ml / menit
 senyawa A
N= 5,54 (6,7/0,3) = 2762,81
 Senyawa B
N = 5,54 9 7,1/0,2) = 6981,78

Anda mungkin juga menyukai