Disusun oleh :
KELOMPOK IV
1. Yeni Pangestika 9103018003
2. Lailatul Achadiyah 9103018010
3. Thessalonika .A 9103018012
4. Widya Ayu. K 9103018021
5. Reka Candra.M 9103018031
6. Roimundus Egar 9103018025
7. Dwi Reza W.A 9103018048
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA
2019
Di Indonesia ada tiga Etnis yang banyak bergelut dalam dunia usaha (bisnis)
sekaligus sebagai perantau, yakni: Minang, Madura dan Bugis. Mereka sangat ulet
dalam menekuni usaha kemandiriannya yang sudah tidak diragukan lagi. Khusus etnis
Madura yang menjadi aspek penelitian ini tidak sedikit jumlah mereka yang merantau
ke kota-kota yang ada di Indonesia. Etos kerja yang mereka punya bisa diperoleh dari
genetik atau pola karena sosial budaya yang melingkupi kehidupan mereka.
Menurut Mu‟thi Ali seorang ahli perbandingan agama. Agama adalah percaya
akan adanya tuhan dan hukum-hukum yang diwahyukan pada utusannya buat
pedoman hidup manusia untuk kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
Menurut Taib thahir Abdul Mu‟in agama adalah suatu peraturan yang
mendorong jiwa seorang yang mempunyai akal, memegangperaturan tuhan dengan
kehendak sendirinya, untuk mencapai kebaikan hidup didunia dan kebahagian kelak
diakhirat.
Haji Agus Salim dalam buku kecilnya yang berjudul, tauhid, mengatakan
agama ialah ajaran tentang kewajiban dan kepatuhan terhadap aturan, petunjuk,
perintah yang diberikan Allah kepada manusia lewat utusan-utusannya, dan oleh
rosul-rosulnya diajarkan kepada orang-orang dengan pendidikan dan tauladan.
Max Muller agama adalah suatu keadaan mental atau kondisi pikiran yang
bebas dari luar nalar dan pertimbangan sehingga menjadikan manusia bisa berfikir
sesuatu yang tak terbatas melalui nama dan perwujudan. Tanpa kondisi tidak akanada
agama yang muncul.
Agama tidak hanya terkait dalam kehidupan Individu atau kepentingan akhirat
saja, tapi jugamengingatkan atauran dalam kehidupan sosial masyarakat sekalipun
dalam kaitannya dalam masalah internalmaupun eksternal maupun cangkupannya
yang lebih luas. Agama juga mengajarkan dimensi pemikiran umat Islam dan agama
lain agar mereka memahami bahwa agama dapat memberikan pemahaman dan kontrol
atas persoalan yang yang adan dan yang kita hadapi.
Melalui pendekatan agama tidak akan terjadi monopoli karena satu sama lain
saling memerlukan dan hidup rukun, damai yang secara bersama berusaha untuk
mencapai kesejahteraan. Agama menganjurkan agar umatnya menjalin silaturrahmi,
saling mengasihi, yang kaya mengaluarkan sebagian hartanya bagi yang kecil dan
orang berilmu menkontribusikan ilmunya untuk kepentingan bersama.
Isme-Isme Pengikis Iman
Individualisme
Ajaran individualisme akan membawa orang pada pola hidup semau gue
( seenaknya sendiri ). Orang tidak memperhatikan norma-norma keagamaan, ia
mencoba menata kehidupannya tidak selaras dengan yang dikehendaki Allah, maka
lambat laun agama dan norma-normanya akan menjadi pudar dan tidak berperan
dalam hidup. Bila dibiarkan terus maka manusia akan kehilangan orientasi hidupnya.
Ia sama sekali tidak menghayati dimensi transendentalnya yang sebetulnya sangat
membantu dirinya dalam mengarahkan hidup yang ilahi.
Pragmatisme
Setiap hidup semacam ini lahir dari kesadaran akan ketidakkonsistenan dan
ketidakkonsekuen manusia dalam kehidupan dan kenyataan rill yang di jalaninya.
Misalnya : dalam mayarakat banyak dijumpai orang baik, tetapi kebaikan yang ada itu
hanya berhenti pada dirinya sendiri yang tidak memiliki daya kreatif dan inovatif bagi
lingkungannya. Arti pragmatisme bisa dua hal, yakni (1) aliran filsafat, atau (2) sikap
manusia dalam hidup yang menghadapi segala macam hal secara praktis (bukan
teoritis, ideal; yang penting hasilnya bias di manfaatkan. Sebagai suatu sikap hidup,
pragmatisme cenderung mengajarkan sikap hidup yang serba praktis dalam
menghadapi berbagai macam persoalan yang di jumpai. Yang penting adalah
konkritnya, yang di tekankan adalah kesederhanaan, kepraktisan, kemudahan, dampak
positifnya, dan manfaatnya. Namun pragmatisme akan menimbulkan berbagai macam
goncangan. Alasannya adalah karena mengajak manusia untuk cenderung serba
praktis dalam menghadapi berbagai macam pesoalan hidup yang dijalani. Yang di
tekankan adalah kesederhanaan, kepraktisan, kemudahan, dampak positif dan
manfaat. Dampaknya, pragmatisme akan membawa orang pada penghayatan yang
sempit akan kebenaran-kebenaran hidup. Maka dari itu, ajaran pragmatisme perlu di
waspadai dan sangat tidak memadai untuk diikuti dalam rangka mewujudkan
penghayatan hidup beragam setiap orang.
Permisisivme
Sekularisme
Ateisme
Fanatisme
Hedonisme
Laksisme
Sikap hidup semacam ini muncul dengan latar belakang ketidakmudahan
seseorang dalam menjalani norma-norma yang ada didalam kehidupan menjadi orang
yang adil, jujur, bersih, ternyata tidak mudah. Banyak hal yang harus dikorbankan
untuk mewujudkan keutamaan-keutamaan itu. berangkat dari pemahaman semacam
itu munculah paham laksisme.
Secara etimologis, kata laksisme berasal dari bahasa latin, laxus yang berarti
longgar, kendor. Laksisme dibagi menjadi dua, yakni laksisme lunak dan laksisme
keras. Laksisme lunak berpendirian bahwa prinsip dan norma kehidupan itu ada dan
harus dilaksanakan, tetapi cara pelaksannaannya sedapatnya dan semampunya saja.
Jadi laksisme lunak sebetulnya mengakui adanya norma-norma dalam kehidupan ini
dan norma-norma dalam kehidupan ini dan norma-norma itu harus ditaati. Tetapi
dalam menaati norma-norma itu, laksisme lunak berusaha mencari jalan untuk
meringankan tuntutan dan bebannya.
Anggaran
4. 1. Pemasukan
……………………….+
4. 2. Pengeluaran
……………………….+
BAB II
Catatan Harian
Pada tanggal 2 november 2019 hari sabtu malam hari pukul 18.30 kami melakukan
wawancara yang terakhir dengan pedagang kelapa di pasar banyu urip yaitu bu sakri, hari itu
hari-hari dimana sebenarnya anak-anak sudah janjian berkumpul jam 16.00 namun anak-anak
molor sampai hampir magrib anak-anak baru berkumpul. Saat itu saya berangkat jam 17.30
karena di grub anak-anak sepertinya belum sampai di rumah kakwid padahal sudah pukul
17.00 semua jadi saya memang sengaja datang terlambat. Setelah saya datang, kami
menunggu adzan terlebih dahulu baru melakukan wawancara di rumah bu sakri. Disana kami
melakukan wawancara kira-kira 30 menitan, banyak cerita yang kami dengar dari bu sukri.
Dan Kami sempat bermain-main dengan cucu ibu sakri yang sangat lucu. Lalu kami berfoto
dengan beliau dan setelah itu saya langsung pulang dikarenakan saya ada jadwal nonton film,
jadi saya pulang lebih dahulu daripada anak-anak. Kami semua sangat lega karena tugas PKL
agama sudah selesai meskipun tidak semuanya selesai. Saya bersyukur karena tugas yang
kami kerjakan akhirnya selesai.
Buku harian latifatul achadiyah 9103018010
Tanggal 23 oktober
Pada tanggal 23 oktober jam 18.00 hari pertama saya dan teman-teman melakukan
wawancara di banyu urip kidul Rt.03 Rw.03 dipemukiman warga. Wawancara pertama kami
dengan ibu penjual plastic di pasar simo. Aku, kak widya, aida, reca, thesa, roi ada jam
pengganti mata kuliah. Kami melakukan wawancara jam 18.00 karena baru pulang kuliah.
Sebelum melakukan wawancara kami ke rumah pak RT. Pak solikin untuk meminta izin
melakukan wawancara di rumah warga. Hari pertama kami di rumah bu ani. Ibu ani adalah
seorang penjual plastic ditoko kelontong bu ani sudah berjualan plastik selama 20 tahun. Bu
ani berkata 20 tahun yang lalu sangat laku keras jika berjualan plastic karena sangat jarang
orang yang jual plastic. Sedangkan suami bua ani juga berdagang di pasar sebagai penggiling
daging. namun seiring berjalannya waktu toko bu ani jarang ada pembeli bisa dikatakan
penjualan plastic sangat surut karena persaingan dengan pedagang yang lain. Disela sela
wawancara kami istirahat di rumah kak widya sambil istirahat. Wawancara dilakukan selama
kurang lebih 30 menit. Setelah wawancara selesai kami pulang ke rumah masing-masing.
Hari selanjutnya Sabtu, tanggal 26 oktober
Seperti biasanya aku bangun jam 04.00 solat subuh terlebih dahulu setelah itu makan dan
mencuci pakaian hingga jam 12.00, setelah itu makan siang ke mudian tidur. Setelah itu jam
17.30 aku bersiap ke rumah kak wid untuk melakukan wawancara dengan bu taman. Oh iya
kenapa kita melakukan wawancara jam 18.30 karena kami menunggu salah satu teman kami
yang beribadah. Setelah tesa pulang dari gereja kami berkumpul di rumah kak wid, di rumah
kak wid kami makan jajn minum yang enak deh pokoknya. Kami melakukan wawancara di
rumah bu taman. Bu taman adalah seorang pedagang acecoris di pasar banyu urip, bu taman
tidak memiliki took yan tetap bu taman hanyalah seorang pedagang asesoris kaki lima. Bu
taman dan suami bercerita suka duka sebagai penjual asesoris, setelah dari ruma bu taman
aku beli gorengan rasanya enak tapi mebuat aku batuk sampai gak berhenti karena
minyaknya. Setelah itu kami kembali ke rumah kak wid dan disana aku minum air putih yang
banyak untuk meredahkan batuk. Setela itu kami pulang ke rumah masing-masing.
30 oktober
Tak terasa sudah hari ke tiga, hari ini sebelum wawancara pagi harinya seperti biasa aku pergi
ke kampus, selesai mata kuliah sekitar jam 16.00 WIB kami berangkat ke rumah kak wid di
banyu urip, jam 16.00 adalah jam sedang macet macetnya di pasar perempatan dinoyo sampai
pandegiling bosan rasanya menunggu lampu hijau. Setibanya di rumah kak wid kami makan
dan minum snek terlebih dahulu sangking semangatnya sampai sampai kami
(aku,resa,aida,kak wid,reca) mengenakan kerudung yang bermodel model ala ala foto endorse
hehe. Maklum roi dan tesa hanya tertawa melihat kelakuan konyol kami. Setelah berdandan
kami pun melakukan wawancara di rumah bu minuk. Bu minuk adalah pedagang jajan
tradisional di pasar, jajan pasar yang dijual bu minuk anatara lain kucur, kelopon, pluntir
menggoda sekali jajannya dan lezat sepertinya. Bu minuk bercerita mulai berdagang sekitar 6
bualan yang lalu tepatnya pada saat ramadhan. Nah pada saat ramadhan kata bu minuk adalah
momen yang tepat karena banyak sekali orang-orang yang mencari camilan. Setelah 30 menit
kami melakukan wawancara kami ke rumah kak wid berpamitan ke mama kak wid setelah itu
pulang ke rumah masing-masing.
Pada tanggal 2 november
Sabtu pagi ini sedikit mager alias malas gerak, setelah bangun dari tempat tidur dan
kemudian makan tiba-tiba ponselku berdering aku kira chat dari doi eh ternyata notifikasi
kalender pengingat bahwa hari ini ada kerja kelompok melakukan wawancara terakhir oke
baiklah. Untuk pergi ke rumah kak wid dibutuhkan waktu sekita 30 menit untuk menempuh
perjalanan itupun jika lajunya 60 km/jam dan situasi terpantau ramai lancar. Sedangka jika
macet bias sampai 1 jam 30 menit karena banyak sekali traficlight dan di situ jalur menuju
told an pabrik besar jam 17.00 sedang padat jalan karena banyak orang pulang kerja da nada
pasar simo ramai pedagang. Setibanya di rumah kak wid sekitar 15 menit aku menunggu
teman yang lain datang karena mereka terjebak macet. Setelah kami semua berkumpul, kami
melakukan wawancara di rumah bu sukri. Bu sukri adalah seorang penjual kelapa giling di
pasar, kelapa giling maksudnya kelapa yang digiling menggunakan mesin untuk di ambil
seratnya dan diperah menjadi santan. Bu sukri sudah dari remaja berprofesi sebagai pedagang
kelapa giling. Kami melakukan wawancara selama kurang lebih 30 menit dan kemudian ke
rumah kak wid dan bersiap untuk pulang.
1. Pada tanggal 23 oktober 2019 saya dan teman teman kelompok agama saya melakukan
observasi atau wawancara pada penjual plastik di pasar simo, kami melakukan wawancara
setelah pulang kuliah karena kami ada kelas pengganti sampai sore. Jadi kita melakukan
wawancara pada penjual plastik saya berangkat dari kampus bersama ifa akan tetapi saya
menunggu ifa untuk menjemput saya dikost mengembalikan sepeda. Lalu kami berdua
berangkat bersama kerumah kak widia di daerah di banyu urip. Perjalan cukup jauh dari
pakuwon ke banyu urip. Karena terkendala oleh macet dijalan karena kita terlalu sore
dengan kondisi surabaya sat sore macet maka saya dan ifa agak terlambat datang.
Sesampainya di rumah kak widia saya dan teman” masih menunggu reza yg belum datang
sambil bercanda dan makan makanan yang telah disediakan oleh tuan rumah sambil
menunggu azan magrib. Setelah azan magrib selesai kami bersiap siap untuk melakukan
wawancara. Sebelum melakukan wawancara saya dan teman teman meminta ijin kepada pak
rt. Dan didepan rumah pak rt kami melakukan wawancara kepada ibu ani penjual plastik.
Setelah melakukan wawancara saya dan teman teman pulang untuk melanjutkan tugas saya.
2. Selanjutnya pada tanggal 26 oktober saya dan teman teman melanjutkan wawancara kembali.
Sebenarnya untuk tanggal 26 saya tidak bisa mengikuti wawancara dikarenan saya ada
ibadah dan akhirnya teman teman meminta apakah sore saya bisa dan sore saya bisa. Dan
akhirnya sore kkta melakukan wawancara. Pada jam 16.00 saya berangkat dari juanda ke
banyuurip dengan kondisi jalanan yang macet panas dan saya sesampainya di banyuurip jam
18.00 dikarenakan saya tidak tau jalan. Sesampainya dirumah kak widia tema teman sudah
pada ngumpul dan saya istirahat sejenak. Setelah cukup saya dan teman teman melanjutkan
wawancara pada pedagang aksesoris. Di pedagang aksesoris kami bercanda ria dengan
suami ibu pedagang dikarenakan suami ibu pedagang sangat lucu.
Dan setelah selesai kami kembali kerumah kak widian diperjalan kerumah kak widia kami
singgah untuk membeli gorengan yg enak didekat rumah kak wid. Setelah itu say pulang
kekost dan istirahat karena perjalanan yang cukup jauh.
3. Pada tanggal 30 oktober kami melanjutkan wawancara kembali. Sebelumnya kami mengikuti
club wajib keperwatan dan mengerjakan tugas traskultural. Lalu kami berangkat bersama
kerumah kak widia. Sesampainya dirumah kak widia kami istirahat dan menunggu azan
magrib lalu kami melKUKn wawancara pada ibu jualan kue pasar, ibu penjual sangat baik
dan kami becanda ria dengan ibu, setelah kami melakukan wawancara pada ibu penjual jajan
kami melakukan wawancara pada ibu penjual kelapa, ibu sudah bet=rpuluh tahun berhjulan
di rumah ibu penjualnkepala kami bertaanya kseharian ibu, dan saya sambil bermain dengan
cucu kembarnya yg sangat lucu. Setelah melakukan wawancara saya dan teman teman
kembali krumah kak wid untuk beres beres pulang. Dan kita pulang sya pulang bersamaaida
dan kita mampir kekost teman kita. Setelah itu saya pulang kekost dan istirahat.
Dan setelah selesai kami kembali kerumah kak widian diperjalan kerumah kak widia
kami singgah untuk membeli minum didekat rumah kak widya. Setelah itu saya
langsung pulang kekost dan istirahat karena perjalanan yang cukup jauh.
1. Yeni Pangestika
Yang saya rasakan selama praktik kerja lapangan 4 hari di banyu urip dengan
mengambil tema agama dan budaya bersama para pedagang sangat banyak, banyak
pengalaman yang bisa saya ambil disana. saya dan kelompok saya melakukan
kegiatan pertama kali di rumah pak RT untuk meminta izin karena akan melakukan
kegiatan wawancara, karena tamu harus mengetuk pintu tidak boleh nyelonong saja.
Kami sekolompok meminta izin pak RT, pak RT sangat terbuka memperbolehkan
kami untuk wawancara. Ketika dokumentasi (foto) pak Rt malu untuk diajak foto,
sehingga kami semua hanya foto satu kali dan hasilnya kurang bagus. setelah
meminta izin dari pak Rt kami langsung pergi kerumah narasumber pertama yaitu ibu
Ani, ibu ani adalah seorang pedagang plastik, seperti plastic bungkus makanan, plastic
es dan lain-lain. ibu Ani sangat kooperatif, menjawab satupersatu pertanyaan yang bu
ani jawab. bu ani juga sangat terbuka. ibu ani berjualan plastic sejak 21 tahun yang
Lembar Pertanyaan
1. Nama
2. Jualan sudah berapa lama?
3. Apakah ada kebiasaan khusus yang dilakukan ketika dagangan sepi
4. Apakah ada kebiasaan ketika dagangan belum laku kemudian laku misalnya “uang yang di
kibaskan di dagangan sebagai penglaris?
5. bagaimana menghadapi pembeli yang terlihat berbeda suku/agama
6. Bagaimana menghadapi pembeli yang cerewet
7. Apakah ketika berjualan masih sempat untuk beribadah?
8. Apakah ada hari khusus, dagangan ramai?
9. Bagaimana menghadapi pesaing jualan
Jawaban :
Narasumber 1
1. Ibu Ani
2. Ibu Ani sudah berjualan 21 th, dulu waktu tahun 1999 pastik masih laris, sekarang plastic
sepi karena banyak pembungkus baru seperti stereform, tepak maan kardus, kemudian karena
ada berita bahwa plastic tidak bisa terurai, meskipun di timbun akan tetap plastic
3. Ketika dagangan sepi ibu Ani biasanya mengaji sambil menunggu pembeli datang, saat
pembeli datang bu Ani berhenti sejenak melayani pembeli kemudian melanjukan ngaji
4. Ibu Ani tidak pernah melakukan kebiasaanapapun selama berjualan, karena ibu ani sanga
religious ibu ani percaya bahwa rexeki datang dari than dan menganggp bahwa itu hal musyik
5. ibu Ani tetap melayani dengan senang hati, tidak membedakan apapun
6. Ibu Ani sabar dengan pembeli yang cerewet sambil mendengarkan ocehan sang pembeli,
7. Ketika waktu ibadah telah tiba ibu ani menutup dagangannya sementara untuk
menyempatkan waktu karena jarak dari pasar ke mushola dekat, sehingga ibu Ani tidak
pernah meninggalkan ibadahanya.
8. Hari khusus dangan ramai biasanya di hari-hari besar seperti maulid nabi, ari raya qurban
DLL
9. Yang berjualan plastik di pasar asem hanya ibu ani saja karena pasarnya kecil, sehingga
ibu ani tidak mempunyai pesaing, pesing ibu ani hanya kemasan makanan/minuman yang
modern.
Pelajaran yang dapat di ambil ketika wawancara dengan ibu Ani adalah
Walaupun dagangan kita sepi kita tetap harus ingat akan sang pemberi rizki, sehingga kita
selalu bersyukur dengan apa yang kita dapat. Ibadah nomer 1 meskipun kita sedang sibuk.
Narasumber ke 2
1. Ibu taman
2. Ibu Taman sudah berjualan selama10 th,ibu taman mengatakan bahwa ulu ketika berjualan
accessories di pasar sangat enak, tapi semenjak sekarang banyak took-toko yang menjual
berbagai macam accessories, jualan ibu taman menjadi sepi sehingga waktu jualan ibu taman
harus lebih lama. Orang-orang juga malas jika harus membeli accesoris di pasar.
3. Ritual khusus yang dilakukan ibu Taman ketika dagangan sepi tiak ada, ibu taman hanya
menunggu sambil duduk-duduk saja sambil melihat orang lalu lanang di pasar,
4. kebiasaan seperti itu tidak pernah d lakukan ibu taman, tetapi ibu taman sering melihat
temannya seperti itu, tapi ibu taman tidak pernah meniru kebiasaan temannya tersebut.
5. ibu taman tetap melayani seperti biasanya, tidak membedakan pembeli, karena menurut ibu
Taman pembeli adalah raja
6. Jika ada pembeli yang cerewet ibu taman lebih memilih diam dan tidak memperdulikan
ocehan pembeli karena jika ibu taman meladeni nanti bisa brtengkar
7. Ketika berjualan ibu ani masih bisa beribadah karena bu ani berangkat sesudah dubuh
kemudian dhur bu taman di gantikan oleh suaminya, suami sudah sholat sehingga ibu taman
bisa pulang untuk sholat dan beristirahat.
8. Hari khusus dagangan ramai biasaanya hari libur, banyak anak kecil yang ikut kepasar
sehingga, anakya minta dibelikan jepit, ikat rabut DLL.
9. Mengadapi pesaing jualan ibu taman biasa saja karena apa yang di jual ibu taman barang
yang tidak mudah basi jika di jual lagi. Sehingga ibu taman biasa saja.
Amanat yang bisa di ambil dari cerita ibu taman :
BAB IV
LANDASAN TEORI
2.4 Landasan Teori
Menurut Mu‟thi Ali seorang ahli perbandingan agama. Agama adalah percaya
akan adanya tuhan dan hukum-hukum yang diwahyukan pada utusannya buat
pedoman hidup manusia untuk kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
Menurut Taib thahir Abdul Mu‟in agama adalah suatu peraturan yang
mendorong jiwa seorang yang mempunyai akal, memegangperaturan tuhan dengan
kehendak sendirinya, untuk mencapai kebaikan hidup didunia dan kebahagian kelak
diakhirat.
Haji Agus Salim dalam buku kecilnya yang berjudul, tauhid, mengatakan
agama ialah ajaran tentang kewajiban dan kepatuhan terhadap aturan, petunjuk,
perintah yang diberikan Allah kepada manusia lewat utusan-utusannya, dan oleh
rosul-rosulnya diajarkan kepada orang-orang dengan pendidikan dan tauladan.
Agama tidak hanya terkait dalam kehidupan Individu atau kepentingan akhirat
saja, tapi jugamengingatkan atauran dalam kehidupan sosial masyarakat sekalipun
dalam kaitannya dalam masalah internalmaupun eksternal maupun cangkupannya
yang lebih luas. Agama juga mengajarkan dimensi pemikiran umat Islam dan agama
lain agar mereka memahami bahwa agama dapat memberikan pemahaman dan kontrol
atas persoalan yang yang adan dan yang kita hadapi.
Melalui pendekatan agama tidak akan terjadi monopoli karena satu sama lain
saling memerlukan dan hidup rukun, damai yang secara bersama berusaha untuk
mencapai kesejahteraan. Agama menganjurkan agar umatnya menjalin silaturrahmi,
saling mengasihi, yang kaya mengaluarkan sebagian hartanya bagi yang kecil dan
orang berilmu menkontribusikan ilmunya untuk kepentingan bersama.
Ajaran individualisme akan membawa orang pada pola hidup semau gue
( seenaknya sendiri ). Orang tidak memperhatikan norma-norma keagamaan, ia
mencoba menata kehidupannya tidak selaras dengan yang dikehendaki Allah, maka
lambat laun agama dan norma-normanya akan menjadi pudar dan tidak berperan
dalam hidup. Bila dibiarkan terus maka manusia akan kehilangan orientasi hidupnya.
Ia sama sekali tidak menghayati dimensi transendentalnya yang sebetulnya sangat
membantu dirinya dalam mengarahkan hidup yang ilahi.
Pragmatisme
Setiap hidup semacam ini lahir dari kesadaran akan ketidakkonsistenan dan
ketidakkonsekuen manusia dalam kehidupan dan kenyataan rill yang di jalaninya.
Misalnya : dalam mayarakat banyak dijumpai orang baik, tetapi kebaikan yang ada itu
hanya berhenti pada dirinya sendiri yang tidak memiliki daya kreatif dan inovatif bagi
lingkungannya. Arti pragmatisme bisa dua hal, yakni (1) aliran filsafat, atau (2) sikap
manusia dalam hidup yang menghadapi segala macam hal secara praktis (bukan
teoritis, ideal; yang penting hasilnya bias di manfaatkan. Sebagai suatu sikap hidup,
pragmatisme cenderung mengajarkan sikap hidup yang serba praktis dalam
menghadapi berbagai macam persoalan yang di jumpai. Yang penting adalah
konkritnya, yang di tekankan adalah kesederhanaan, kepraktisan, kemudahan, dampak
positifnya, dan manfaatnya. Namun pragmatisme akan menimbulkan berbagai macam
goncangan. Alasannya adalah karena mengajak manusia untuk cenderung serba
praktis dalam menghadapi berbagai macam pesoalan hidup yang dijalani. Yang di
tekankan adalah kesederhanaan, kepraktisan, kemudahan, dampak positif dan
manfaat. Dampaknya, pragmatisme akan membawa orang pada penghayatan yang
sempit akan kebenaran-kebenaran hidup. Maka dari itu, ajaran pragmatisme perlu di
waspadai dan sangat tidak memadai untuk diikuti dalam rangka mewujudkan
penghayatan hidup beragam setiap orang.
Permisisivme
Sekularisme
Ateisme
Fanatisme
Hedonisme
Laksisme
Secara etimologis, kata laksisme berasal dari bahasa latin, laxus yang berarti
longgar, kendor. Laksisme dibagi menjadi dua, yakni laksisme lunak dan laksisme
keras. Laksisme lunak berpendirian bahwa prinsip dan norma kehidupan itu ada dan
harus dilaksanakan, tetapi cara pelaksannaannya sedapatnya dan semampunya saja.
Jadi laksisme lunak sebetulnya mengakui adanya norma-norma dalam kehidupan ini
dan norma-norma dalam kehidupan ini dan norma-norma itu harus ditaati. Tetapi
dalam menaati norma-norma itu, laksisme lunak berusaha mencari jalan untuk
meringankan tuntutan dan bebannya.
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan mendapatkan tanggapan dan persetujuan
dari Bapak Kristoforus Sri R.K.N.,S.Fil.,M.Phil Atas perhatian yang diberikan kami
mengucapkan terima kasih.