MENJALANI KEMOTERAPI
UJIAN METODOLOGI
OLEH:
Oktaviani Celvin Duyanti
NRP: 9103018020
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
SURABAYA
2021
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ansietas
2.1.1 Pengertian Ansietas
Ansietas adalah kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap objek
yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu
melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman. Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2016)
Menurut NANDA (2015), ansietas adalah perasaan yang tidak nyaman ataupun
suatu kekhawatiran yang berasal dari sumber yang tidak diketahui oleh individu dan
disertai oleh respon otonom yang membuat suatu individu meningkatkan tingkat
kewaspadaannya untuk mengantisipasi.
Menurut American Psychological Assosiation (2017) anxiety disorder atau
gangguan ansietas dapat membuat seseorang mengalami suatu gangguan konsentrasi
maupun pikiran.
2.2 Fatigue
2.2.1 Pengertian Fatigue
Fatigue merupakan tanda dan gejala yang dirasakan paling mengganggu oleh para
pasien kanker, akibat fatigue pasien menjadi terlalu lelah untuk terlibat dalam aktivitas
sehari-hari sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien(Campos et al., 2011)
. Fatigue merupakan penurunan beberapa kinerja fisik, ketidakaktifan, tidak adanya
regenerasi dan ketidakberdayaan, juga dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan paling
umum yang berasal dari kanker itu sendiri maupun pengobatan kanker yang berupa
perasaan lelah yang tak kunjung hilang walaupun sudah beristirahat (Horneber, Fischer,
Dimeo, Rüffer, & Weis, 2012)
2.2.2 Etiologi Fatigue
2.2.3 Gejala Fatigue
Gejala khas fatigue meliputi kelelahan, anggota tubuh berat, penglihatan kabur,
tinnitus, dispnea, mual, apatis terhadap rangsangan eksternal, atau mialgia, dan gejala
objektif termasuk perubahan otot, neoropsikologis dan metabolik termasuk
berkurangnya otot kekuatan, tremor, respon refleks berkurang, koordinasi terganggu,
konsentrasi berkurang, perhatian dan masalah memori, kelainan elektrolit, peningkatan
laktat, dan pengurangan glikogen (Weis, 2014).
2.2.4 Penatalaksanaan Fatigue
Pengobatan Nonfarmakologis Menurut Weis (2014) pengobatan nonfarmakologis
dan farmakologis yang dapat digunakan untuk mengatasi fatigue antara lain :
2.2.4.1 Intervensi Psikososial
Intervensi psikososial untuk mengobati kelelahan mencakup cakupan yang luas,
intervensi seperti konseling psikososial, psikoterapi, atau psikopendidikan. Selain
mengkomunikasikan informasi tentang kelelahan, tujuan utama dari intervensi
tersebut adalah untuk membantu pasien merestruksisasi penilaian kognitif mereka
terhadap kelelahan, mengubah penilaian mereka mengatasi strategi dan perilaku,
dan mengatasi self-help atau strategi selfcare.
2.2.4.2 Intervensi pikiran tubuh
- Pengurangan stres berbasis perhatian
Intervensi klinis berbasis kesadaran adalah modalitas pikiran tubuh yang
menggabungkan latihan meditasi dengan psiko-pendidikan, intervensi
kognitifperilaku, dan latihan gerakan. Praktik intinya adalah duduk bermeditasi
kesadaran bernafas dan perhatian terfokus, sensasi kesadaran dalam tubuh,
latihan yoga, meditasi berjalan, dan meditasi wawasan.
- Yoga
Yoga adalah intervensi pikiran tubuh yang terdiri dari kombinasi pose fisik
dengan fokus pada pernapasan dan meditasi. Ini dianggap mememiliki efek
menguntungkan pada fisik dan kesehatan emosional dan telah digunakan
sebagai intervensi utuk mengurangi kelelahan
- Latihan dan terapi olahraga
Olahraga telah terbukti menjadi salah satu faktor penting dalam strategi
pengobatan yang efektif untuk kelelahan. Namun, pasien yang terdiagnosis
kanker sering menjadi kurang aktif secara fisik dapat meningkatkan kelelahan.
Ini karena saat pasien menjadi kurang aktif secara fisik, meraka lebih mudah
lelah dan ketika 10 pasien kanker mengalami kelelahan, mereka mengalami
kurang aktif secara fisik. Intervensi untuk mempromosikan dan memperkuat
aktivitas, olahraga, dan pelatihan fisik telah terbukti efektif melawan penurunan
status fungsional fisik yang berkelanjutan.
2.3 Kanker
2.3.1 Pengertian Kanker
Kanker merupakan kerusakan sel yang dikarakteristikkan dengan pertumbuhan sel
yang cepat dan tidak terkontrol yang biasanya membentuk tumor atau disebut dengan
neoplasma yang bersifat ganas dan mempunyai kecenderungan menyebar pada bagian
tubuh lainnya (Napitupulu, 2018).
Kanker adalah suatu istilah yang digunakan pada penyakit dimana sel abnormal
membelah dan tidak terkontrol dan mampu menyerang jaringan tubuh yang lain
(Onggo, 2015).
2.3.2 Penyebab Kanker
Faktor yang menyebabkan kanker dapat dilihat pada sifat eksternalnya, dimana
seseorang memiliki pola atau gaya hidup yang tidak sehat seperti seringnya
mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food/junk food) dan minum minuman
beralkohol.(Sunaryati, 2011)
Beberapa faktor penyebab kanker menurut Onggo (2015), yaitu:
2.3.2.1 Paparan zat kimia ataupun senyawa beracun yang berupa benzene, nikel, kadmium,
vinil klorida, asap tembakau atau rokokdan aflatoksin.
2.3.2.2 Radiasi, paparan radiasi juga dapat berpotensi terjadinya kanker, seperti uranium,
sinar UV, radiasi sinar alfa, beta, dan gama, serta X-ray.
2.3.2.3 Patogen, suatu virus dari suatu penyakit yang dapat menjadi kanker, seperti virus
hepatitis B dan C.
2.3.2.4 Genetika, adapun beberapa jenis kanker yang didapat dari keturunan keluarga
seperti kanker payudara, kanker ovarium, kanker prostat ataupun kanker kulit.
2.4 Kemoterapi
2.4.1 Pengertian Kemoterapi