8,AGUSTUS, 2018
ABSTRAK
Penyebab kanker payudara diperkirakan berasal dari beberapa faktor yang saling berhubungan dan menempati
urutan pertama pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia. Dalam pemilihan terapi kanker payudara diperlukan
pemeriksaan imunohistokimia untuk mengetahui profil imunohistokimia dan telah digunakan secara luas sebagai
dasar dalam pemilihan terapi hormonal dan targeting therapy. Mengetahui karakteristik penderita kanker
payudara berdasarkan sosiodemografi usia, alamat, pendidikan dan karakteristik pemeriksaan imunohistokimia
pada pasien kanker payudara di RSUP Sanglah.Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif,
dengan menggunakan non probability consecutive sampling dari data sekunder di RSUP Sanglah pada tahun
2009-2013. Diantara 130 sampel ditemukan karakteristik berdasarkan sosiodemografi diperoleh proporsi
penderita kanker payudara tertinggi pada kelompok umur > 40 tahun yaitu sebanyak 77,7%, tingkat pendidikan
telah tamat SMA sebanyak 31,5% dan asal daerah Kota Denpasar yaitu sebanyak 36,2%. Karakteristik
berdasarkan Subtipe Pemeriksaan Imunohistokimia yaitu Subtipe triple-negatif dengan angka insiden tertinggi
sebanyak 36,9%. Karakteristik berdasarkan Subtipe Pemeriksaan Imunohistokimia dan kelompok umur, subtipe
triple-negatif dengan kelompok umur 41-50 tahun merupakan insiden tertinggi dari total sample penderita kanker
payudara.
ABSTRACT
The cause of breast cancer, thought to come from several interrelated factors and ranks first in patients throughout
the hospital in Indonesia. In the selection of breast cancer therapy required immunohistochemical examination to
find out Immunohistochemical profiles have been used extensively as a basis for selection of hormonal therapy
and targeting therapy. Determine the characteristics of breast cancer patients based on sociodemography age,
address, education and immunohistochemical examination characteristics in breast cancer patients in RSUP
Sanglah. This research uses descriptive research method, using non probability consecutive sampling from
secondary data in Sanglah Hospital in 2009-2013. From 130 samples found the characteristics based on socio-
demography obtained proportion of breast cancer patients in the highest age group> 40 years of 77.7%, the level
of education has finished high school as much as 31.5% and the origin of the city of Denpasar is as much as
36.2%. Characteristics based on the Immunohistochemical Subtype of the triple-negative subtype were the
subtypes with the highest incidence rate of 36.9%, Characteristics based on Immunohistochemical Subtype and
age group, triple-negative subtype with age group 41-50 years were the highest incidence of total samples of breast
cancer patients.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 1
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.8,AGUSTUS, 2018
angka kematian akibat kanker payudara pada Melihat fenomena tingginya angka
wanita di seluruh dunia diperkirakan sebasar insiden dan angka kematian akibat terjangkit
14% atau sekitar 458.400 dari total seluruh kanker payudara, peneliti disini tertarik untuk
kematian akibat kanker. 1,3 mendata karakteristik penderita kanker
Berdasarkan data dari International payudara berdasarkan sosiodemografi terutama
Agency on Research in Cancer (IARC),angka dari segi usia, alamat, pendidikan dan
insiden kanker payudara di Indonesia sebanyak berdasarkan karakteristik pemeriksaan
36,2 per 100.000 penduduk dengan angka imunohistokimia dari kanker payudara yang
kematian akibat kanker payudara sejumlah 18,6 dialami.
per 100.000 penduduk. Menurut data yang
didapat daripada Sistem Informasi Rumah Sakit BAHAN DAN METODE
(SIRS) tahun 2007, kanker payudara Jenis penelitian yang digunakan adalah
menempati urutan pertama pada pasien rawat penelitian deskriptif dengan pengambilan data
inap di seluruh RS di Indonesia yaitu 16,85%. sekunder dari RSUP Sanglah Denpasar tahun
Kasus kanker payudara yang terjadi pada 2009-2013. Sampel ditentukan dengan cara
wanita Asia, termasuk di Indonesia terjadi pada non-probability sampling yaitu consequtive
usia yang rata-rata lebih muda dibandingkan sampling dimana setiap data pasien dengan
dengan wanita di negara Barat. Usia wanita kriteria data lengkap sesuai kebutuhan
yang didiagnosis kanker payudara di Indonesia penelitian dimasukan dalam analisis data. Total
di bawah 35 tahun, hal tersebut terdapat 625 pasien dan hanya sejumlah 130
mengindikasikan di Indonesia usia menjadi pasien yang melakukan pemeriksaan
salah satu karakteristik yang menjadi imunohistokima dan merupakan jumlah sampel
pertimbangan penting untuk mendiagnosis pada penelitian ini.
seorang wanita memiliki risiko terkena kanker
payudara.4 HASIL
Semakin meningkatnya insiden kanker Berdasarkan sosiodemografisnya ,
payudara semakin meningkatkan kategori umur didapatkan hasil umur tertinggi
perkembangan pemeriksaan imunohistokimia adalah kelompok umur> 40 tahun sebanyak
sebagai salah satu pemeriksaan untuk 77,7%. Penderita kanker payudara dengan
mengetahui prognosis kanker dan cara insiden tertinggi sejumlah 46,9% berada pada
penatalaksanaan terbaik bagi pasien yang kelompok usia 41-50 tahun.
menderita kanker payudara. Subtipe kanker Tabel 1. Distribusi Proporsi Penderita Kanker
payudara berdasarkan pemeriksaan Payudara di RSUP Sanglah Denpasar
Imunohistokimia terdiri dari Luminal A, Berdasarkan Sosiodemografi Umur
Luminal B, HER2 dan Triple Negative. Usia Frekuensi Persentase
Berdasarkan data dari Marshield Clinic ≤40 Tahun 29 22,3
America menunjukan bahwa pasien kanker >40 tahun 101 77,7
payudara stadium III dengan prognosis buruk Total 130 100
memperlihatkan angka yang tinggi pada
Subtipe Triple Negative dan HER2 yaitu Tabel 2. Proporsi Penderita Kanker Payudara
sebesar 11,2% dan 22,4% sedangkan pada di RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2009-2013
subtipe Luminal A dan Luminal B menunjukan Berdasarkan Kelompok Umur
angka yang lebih rendah yaitu sebesar 10,3%
dan 5,0%. Sedangkan apabila dilihat dari besar Usia Frekuensi Persentase
tumornya yaitu dengan besar tumor > 5cm <20 tahun 0 0
menunjukan angka yang tinggi pada subtipe 21-30tahun 5 3,8
Triple Negative dan HER2 yaitu sebesar 7,2% 31-40tahun 24 18,4
dan 8,2% sedangkan pada subtipe Luminal A 41-50tahun 61 46,9
dan Luminal B menunjukan angka sebesar 51-60tahun 29 22,3
4,3% dan 3,8%. Hal tersebut mengindiksikan 61-70tahun 6 4,6
bahwa pemeriksaan Imunohistokimia memiliki 71-80tahun 4 3
keterkaitan dalam menentukan penatalaksanaan >80tahun 1 0,7
dan prognosis pada pasien kanker payudara.5 Total 130 100
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 2
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.8,AGUSTUS, 2018
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 3
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.8,AGUSTUS, 2018
Tidak 0 0 0 2 1 0 0 0 3
diklasifi (0.0) (0.0) (0.0) (66,6) (33,3) (0.0) (0.0) (0.0) (2,3)
kasi
Jumlah 0 5 24 61 29 6 4 1 130 (100)
(0.0) (3,8) (18,4) (46,9) (22,3) (4,6) (3,0) (0,7)
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 4
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.8,AGUSTUS, 2018
pada 25% dari 321 kasus yang dijadikan tertinggi untuk terjadinya kanker payudara
sampel. Menjadi hal yang sangat menarik untuk dengan subtipe HER2 (66.2%).11
diteliti lebih lanjut penyebab dari perbedaan Dari hasil pembahasan diatas,
insiden tertinggi kanker payudara berdasarkan memperlihatkan bahwa penderita kanker
subtipe pemeriksaan imunohistokimia di payudara disetiap daerah memiliki karakteristik
berbagai daerah di Dunia.12 yang sangat beragam apabila ditinjau
Dilihat dari kelompok usia, persebaran berdasarkan subtipe pemeriksaan
subtipe imunohistokimia mempunyai insiden imunohistokimia dan kelompok umur. Menjadi
tertinggi pada kelompok usia yang berbeda- hal yang menarik untuk diteliti lebih lanjut
beda. Berdasarkan sample yang telah terkait faktor-faktor yang mempengaruhi
dikumpulkan di RSUP Sanglah Denpasar, keberagaman karakteristik penderita kanker
subtipe triple-negatif merupakan subtipe payudara di berbagai daerah apabila ditinjau
imunohistokimia dengan insiden tetinggi berdasarkan subtipe pemeriksan
dengan jumlah sebanyak 36,9%. Dari 48 kasus imunohistokimia dan kelompok umur.
penderita kanker payudara dengan subtipe
triple-negatif, proporsi tertinggi yaitu sebanyak SIMPULAN
25 kasus atau (52,0%), merupakan penderita Karakteristik berdasarkan
kanker payudara dengan usia 41-50 tahun dan sosiodemografi diperoleh proporsi penderita
merupakan insiden tertinggi dari seluruh kanker payudara tertinggi pada kelompok umur
kelompok usia disetiap subtipe kanker > 40 tahun yaitu sebanyak 77,7%, tingkat
payudara. pendidikan telah tamat SMA sebanyak 31,5%
Hal ini mengindikasikan bahwa dan asal daerah Kota Denpasar yaitu sebanyak
berdasarkan subtipe pemeriksaan 36,2%. Karakteristik berdasarkan Subtipe
imunohistokima dan kelompok usia, penderita Pemeriksaan Imunohistokimia yaitu Subtipe
kanker payudara di RSUP Sanglah Denpasar triple-negatif merupakan subtipe dengan angka
memilki insiden tertinggi pada subtipe triple- insiden tertinggi sebanyak 36,9%, dan terdapat
negatif dengan kelompok umur tertinggi 41- subtipe yang tidak dapat diklasifikasikan
50tahun. Apabila dikategorikan berdasarkan sebanyak 2,3% diakibatkan adanya 3 kasus
cut off point 50 tahun berdasarkan standarisasi yang tidak melakukan pemeriksaan
usia untuk mennetukan kelompok usia muda imunohistokimia biomolekuler HER2.
dan usia tua di Amerika Serikat, penderita Karakteristik berdasarkan Subtipe Pemeriksaan
kanker payudara di RSUP Sanglah Denpasar Imunohistokimia dan kelompok umur, subtipe
merupakan kategori usia muda. Hal ini triple-negatif dengan kelompok umur 41-
mendukung teori berdasarkan penelitian dari 50tahun merupakan insiden tertinggi dari total
Sausville,dkk bahwa subtipe triple-negative sample penderita kanker payudara.
menandakan kanker payudara yang terjadi pada
wanita dengan usia yang lebih muda, teori lain DAFTAR PUSTAKA
yang juga dikemukaan pada penelitian
Sausville,ddk bahwa subtipe triple-negatif 1. Juemal A, Center MM, Bray F, Ferlay J,
mempunyai derajat histologi yang lebih tinggi, Forman D, Ward E. 2011. Global Cancer
ukuran tumor yang lebih besar, lebih banyak Statistic. Ca Cancer J Clin : 69-90
kelenjar getah bening yang terpapar, dan 2. Parkin M, Boyd L, Darby SC, Mesher D,
tentunya dengan prognosis yang lebih jelek.13 Sasieni P, et al . 2011. The Fraction of
Hasil yang berbeda didapat dalam Cancer Attributable to Lifestyle and
penelitian yang dilakukan Spitale dkk, dimana Environmental Factors in the UK in 2010.
dalam penelitian tersebut didapatkan usia 70 London : British journal of cancer
tahun ke atas merupakan kelompok usia dengan 3. WHO. 2006. Guidelines for Management
insiden tertinggi untuk terjadinya kanker of Breast Cancer. World Health
payudara dengan subtipe luminal A dan luminal Organization Regional Office for the
B (35.4% dan 31.0%), kelompok usia di bawah Eastern Mediterranean.
50 tahun untuk kelompok usia dengan insiden 4. Chine N., Pathy NB, Taib NA, The YC,
tertinggi untuk subtipe triple-negative (35.5%), Mun KS, Amiruddin A., et al. 2011.
dan kelompok usia 50 sampai dengan 69 tahun Comparison of Breast Cancer in Indonesia
yang merupakan kelompok usia dengan insiden and Malaysia – A Clinico-Pathological
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 5
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.8,AGUSTUS, 2018
Study Between Dharmais Cancer Centre Inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun
Jakarta and University Malaya Medical 2007 – 2008. Skripsi. FKM USU Medan
Centre, Kuala Lumpur. Asian Pacific 10. Pakseresht, S. Stage at Diagnosis and
Journal of Cancer Prevention;12 Delay in Seeking Medical Care Among
5. Jeong S, et al. (2011). Hormone Receptor Women With Breast Cancer, Delhi, India.
Status Rather Than HER2 Status is Iran red Crescent Med Journal. 2012
Significantly Associated with Increased 11. Spitale A, Mazzola P, Soldini D,
Ki-67 and p53 Expression in Triple- Mazzucchelli L, Bordoni A. 2008. Breast
negative Breast Carcinomas, and High cancer classification according to
Expression of Ki-67 but Not p53 is immunohistochemical markers :
Significantly Associated with Axillary clinicophatologic features and short-term
Nodal Metastasis in Triple-negative and survival analysis in a population based
High-Grade Non-Triple-Negative Breast study from the south of Switzerland.
Carcinomas. Am J ClinPathol. 135:230- Annals of Oncology 2008; 20 : 628-635.
237. 12. Ambroise M, Ghosh M, Mallikarjuna VS,
6. Diananda, Rama. 2009. Mengenal Seluk Kurian A. 2011. Immunohistochemical
Beluk Kanker. Cetakan 3. Katahati: Profile of Breast Cancer Patients at a
Jogjakarta Tertiary Care Hospital in South India.
7. Pulungan, R.,M. 2010 . Karakteristik Asian Pacific J Cancer (12) 625-
Penderita Kanker Payudara yang Dirawat 629.American Cancer Society. 2013.
Inap di Rumah Sakit Haji Medan Tahun Breast Cancer Facts & Figures 2013-
2005 – 2009. Skripsi. FKM USU Medan 2014. Atlanta: American Cancer Society.
8. American Cancer Society. 2013. Cancer 13. Sausville EA, Longo DL. 2008. Principles
Facts & Figures 2013. Atlanta: American of Cancer Treatment. Dalam: Fauci
Cancer Society Anthony S, Kasper Dennis L, dkk.
9. Lumban Gaol, N.,Y. 2010 . Karakteristik Harrison’s Principles of Internal
Penderita Kanker Payudara yang Dirawat Medicinie, Edisi ke 17, 2008. h. 514-533.
Mc Graw-Hill
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 6