Anda di halaman 1dari 4

2.

1 KankerPayudara
2.1.1 EpidemiologiKankerPayudara
Kankerpayudaramerupakanjeniskanker yang paling seringdiderita di dunia. Dalam data

GLOBOCAN 2018 yang mengestimasijumlahkasuskanker pada 2018,

diestimasikanterdapatlebihdari 2 jutakasuskankerpayudarabaru di dunia pada

periodepenelitian. Selainitu, diestimasikanterdapatlebihdari 600

ribukematianterkaitkankerpayudara di dunia dalamperiode yang sama.

Jumlahiniberkontribusi 11,6% kasuskankerbaru dan 6,6% kematianterkaitkanker di dunia

selamaperiodepenelitia, menempatkankankerpayudarasebagaijeniskankertersering dan paling

mematikankedua di dunia, setelahkankerparu-paru.

Secaraspesifik pada wanita, kankerpayudaramerukakanjeniskanker yang paling

seringdiderita dan paling mematikan. Data GLOBOCAN 2018

menunjukkankankerpayudaramenyumbang 24,2% dari 8,6 jutakasuskankerbaru pada

wanitaselamaperiodepenelitian. Kankerpayudara juga ditemukanberkontribusi 15% dari 4,2

jutakematianakibatkanker pada wanitaselamaperiode yang sama. Kedua data

inimenegaskanposisikankerpayudarasebagiankanker paling berdampak, paling seringterjadi,

dan paling mematikan pada wanita (Bray, 2018).

Dari jumlahabsoluttersebut, diperolehangkarisiko yang disesuaikanusia di mana

diketahuiinisidensi yang disesuaikanusiauntukkankerpayudara di seluruh dunia adalah 41,3

kasusbaru per 100.000 orang per tahun. Tingkat

insidensiinimengalamipeningkatandibandingkanhasil GLOBOCAN 2008, sepuluhtahun yang

lalu, yang mengestimasitingkatrisiko yang disesuaikanusiauntukmenderitakankerpayudara

pada wanitaadalahsebesar 39,0 kasusbaru per 100.000 orang per tahun. Risikokumulatif juga

ditemukanmengalamipeningkatandari 4,1% pada 2008 menjadi 5,03% pada 2018. Selainitu,

risikomortalitas juga mengalamipeningkatandenganrisikokematianakibatkankerpayudara,


disesuaikanusia, adalahsebesar 14 kematian per 100.000 orang per tahun pada 2018,

meningkatdari 12,5 kematian per 100.000 orang per tahun pada 2008 (Ferlay, 2010).

Data yang serupaditemukan di Indonesia. Kankerpayudara juga ditemukansebagai salah

satujeniskankerutama yang ditemukan pada penderitakanker di Indonesia.

Kankerpayudaraberkontribusi65ribukasusdariantara

396ribukasuskankerbaruselamaperiodepenelitian GLOBOCAN 2020 di Indonesia.

Jumlahinisetaradengan 16,6% dari total kasuskankerbaru dan

mendudukiperingkatpertamasebagaijeniskanker paling banyakditemukan. Selama 5

tahunperiodepenelitiansendiri, diperkirakanterdapat 148ribukasuskankerpayudara, baikkasus

lama maupunbaru. Ketika disesuaikanterhadapusia, kankerpayudaramerupakanjeniskanker

yang paling berisikodiderita oleh wanita di Indonesia dengantingkatinsidensi 44,0kasus per

100.000 orang per tahun. Kankerpayudara juga merupakanjeniskanker yang paling

mematikandengan 22 ribukematianterkaitkankerpayudara, atau9.6% dari total

kematianakibatkanker (IARC, 2023).

Di Bali sendiridenganmenggunakan data sekunder yang dilaporkan RSUP Sanglah

Denpasar didapatkan data jumlahkunjunganpasienkankerpayudarapertahun rata-rata sekitar

668 kasus. Jumlahpasien yang meninggaltahun 2012 adalahsebanyak 153 pasien. Data yang

diperolehdalamtigabulanterakhiryaituBulanOktober-Desembertahun 2012

terdapatkasuskankerpayudarasebanyak 166 orang yang terdiridari 4 pasienlaki-laki dan

sisanyaadalahperempuan (Trisnadewi, 2013). Penelitianterdahulu pada periode 2003 hingga

2012 menemukanterdapat 1.014 kasuskankerpayudara yang dirawat di RSUP Sanglah,

Denpasar (Wiguna dan Manuaba, 2014).

2.1.2 KlasifikasiKankerPayudara
Kankerpayudaramerupakanpenyakit yang bersifatheterogenArtinya,

walaupunpenyakitiniterlokalisasi pada daerahanatomis yang sama, yaitupayudara,


terdapatvariasifenotipepenyakitantarasatupenderita dan penderitalainnya.

Perkembanganteknologitelahmenjadikanklasifikasikankerpayudaraberdasarkanvariasifenotipe

inimenjadisesuatu yang rutin. Teknik yang seringdigunakanadalahimunohistokimia dan

deteksiekspresi gen. Prinsipdarikeduateknikinidalamklasifikasiadalahmendeteksikeberadaan

protein hasilekspresimutasionkogenikbaikdenganreaksi antigen-antibodi (imunohistokimia)

ataupunkeberadaan mRNA sebagaitolokukurekspresi gen.

Adapun klasifikasikankerpayudara yang paling

seringdigunakandidasaritigajenispenandaataumarker. Ketigapenandainiadalahreseptor

estrogen, reseptor progesterone, dan HER-2. Sepertidapatdilihat, duapenanda yang

pertamamerupakanreseptor hormone – hormone gonad perempuanyaitu estrogen dan

progesterone. Telah diketahuiselamabeberapawaktubahwa estrogen

memainkanperanstimulasipenting pada payudara normal dan dalamperkembangan dan

perkembangankankerpayudara. Selainitu, reseptor estrogen (ER) adalah salah satu biomarker

prognostikterpentingdalamkankerpayudara. ER

termasukdalamkelompokreseptorhormonnuklir yang bertindaksebagaifaktortranskripsi. Ada

dua isoform: ERα (isoform yang diukursecaraklinis) dan ERβ. Pasien yang

tumornyamendapatmanfaat ER positifdariterapiendokrin yang menargetkan ER (seperti

tamoxifen dan aromatase inhibitor), dan pengobatandapatmengurangikekambuhan dan

mortalitaslokal dan jauh. Namun, kankerpayudara ER-

positiftidakmerespondenganbaikterhadapkemoterapisitotoksik dan

kecilkemungkinannyauntukmencapairesponkomplitpatologis (pCR)

biladibandingkandenganpasiendengankankerpayudara ER-negatif yang

menerimakemoterapineoadjuvant (Frigomeni, 2018).

Reseptorprogesteron (PR) juga bermanifestasisebagaidua isoform utama (PR-A dan

PR-B) dan berperandalampensinyalan ER hilir. Sangatmungkinbahwa PR


bertindaksebagaipendorongperkembangankankerpayudara, yang mungkin paling berdampak

pada wanitapascamenopause. ER dianggapmengaturekspresi PR, dan keberadaanekspresi PR

dianggapsebagaiindikasiporos estrogen-ER fungsional. Dalamsebagianbesarkasus, ekspresi

PR berkorelasidenganekspresi ER, dan darisudutpandangpraktis, ekspresi PR yang

kuattanpaadanya ER mungkinmemerlukanpengujianberulang. Kehadiranekspresi PR

membawasignifikansiprognostik pada kankerpayudaradinidengankasus ER-dan PR-

positifmemilikihasilterbaik. Selainitu, ekspresi PR berkorelasidenganrespons tumor

terhadapterapiendokrinbahkanketikaekspresi PR rendah (mis. ≥ 1% dari inti sel tumor)

(Frigomeni, 2018).

Anda mungkin juga menyukai