TUJUAN Pada tahun 2016, terdapat 1.308.061 kasus kanker yang dirawat di Indonesia, dengan pengeluaran sebesar Rp2,2 triliun, atau setara
dengan $486.960.633 dolar AS (purchasing power parity 2016). Tingginya beban kanker di Indonesia memerlukan pengumpulan data yang
valid untuk menginformasikan kebijakan terkait kanker di masa depan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melaporkan data epidemiologi
kanker dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 berdasarkan data Hospital Based Cancer Registry (HBCR) dari Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo, Indonesia.
METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Data dikumpulkan
dari RS Cipto Mangunkusumo HBCR 2008-2012. Data demografi, diagnostik, stadium kanker, dan tipe
histopatologis kanker diekstraksi.
HASIL Setelah skrining, 18.216 kasus dimasukkan. Sebanyak 12.438 pasien berusia di atas 39 tahun (68,3%), dengan rasio laki-laki
dan perempuan 9:5. Sebagian besar pasien menderita kanker pada stadium lanjut (stadium III dan IV, 10,2%). Lokasi kanker yang
paling umum adalah serviks uteri (2.878 kasus, 15,8%), payudara (2.459 kasus, 13,5%), sistem hematopoietik dan retikuloendotelial
(1.422 kasus, 7,8%), nasofaring (1.338 kasus, 7,4%), dan kelenjar getah bening ( 1.104 kasus, 6,1%).
KESIMPULAN Dari HBCR ini, kejadian kanker pada wanita hampir dua kali lipat kejadian pada pria, sebagian besar karena
beban kanker serviks dan payudara. Serviks uteri sebagai salah satu bagian atasfiLima situs kanker berdasarkan HBCR ini,
2008-2012, masih kurang lebih konsisten dengan Global Cancer Incidence, Mortality and Prevalence 2018, yang
menggambarkan bahwa Indonesia telah sangat menderita.flterkena kasus kanker serviks lebih banyak daripada negara-
negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara lainnya. HBCR dapat berfungsi sebagai database data epidemiologi
yang kuat untuk kasus kanker di Indonesia.
JCO Global Oncol 7: 190-203. © 2021 oleh American Society of Clinical Oncology
Lisensi Creative Commons Attribution Non-Commercial No Derivatives 4.0
Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama Secara keseluruhan insiden kanker tertinggi berdasarkan
baik di negara berkembang maupun negara maju. organ adalah paru (11,58%), diikuti payudara (11,55%) dan
Afiliasi penulis Berdasarkan data statistik kanker global (Global Cancer kolorektum (10,23%), dengan kematian tertinggi pada paru
dan dukungan Incidence, Mortality and Prevalence [GLOBOCAN]), alat (18,43%), hati dan saluran empedu (9,91%), dan lambung.
informasi (jika (8,19%).2 Untuk Indonesia, perkiraan GLOBOCAN diturunkan
prediksi yang memperkirakan kejadian dan kematian
berlaku) muncul di
kanker di seluruh dunia oleh International Agency for dengan memasukkan rata-rata tertimbang dari Malaysia
akhir dari ini
Research on Cancer, telah terjadi tren peningkatan insiden (2008-2010) dan Brunei Darussalam (2010-2012) yang
artikel.
Diterima pada dan kematian akibat kanker. . Ada perkiraan 18,1 juta kasus diterapkan pada populasi 2018 untuk insiden, dengan
15 Desember 2020 kanker baru di seluruh dunia di perkiraan semua lokasi dari negara tetangga yang dipartisi
dan diterbitkan di 2018, dari sebelumnya 14,1 juta pada 2012. Selanjutnya, menggunakan data frekuensi nasional dari registri kanker
ascopubs.org/journal/
kanker bertanggung jawab atas sekitar 9,6 juta nasional di Pusat Kanker Nasional Dharmais, dan dengan
Pergilah pada 4 Februari
kematian pada 2018, dari sebelumnya 8,2 juta pada menggunakan model kematian Asia Tenggara, yang
2021: DOI https://doi.
org/10.1200/GO.20. 2012.1-3 Meskipun peningkatannya terjadi secara global, mengekstrapolasi angka kematian dari angka kejadian
00155 jenis kanker berbeda antara yang berkembang nasional, menggunakan angka kematian kejadian
190
Diunduh dari ascopubs.org oleh 139.194.195.179 pada 15 Agustus 2021 dari 139.194.195.179
Hak Cipta © 2021 American Society of Clinical Oncology. Lihat https://ascopubs.org/go/authors/open-access untuk ketentuan penggunaan kembali.
Epidemiologi Kanker Lima Tahun: Data HBCR di Indonesia
KONTEKS
Tujuan Utama
Apa yang teratas? filima situs kanker di Indonesia Hospital Based Cancer Registry (HBCR)?
Pengetahuan yang Dihasilkan
Ini fistudi HBCR 5 tahun pertama dari Indonesia'Rumah Sakit Rujukan Nasional RS Cipto Mangunkusumo mengungkapkan bahwa
atas fiLima lokasi kanker adalah serviks uteri (16 persen), payudara (14%), sistem hematopoietik dan retikuloendotelial (8%),
nasofaring (7%), dan kelenjar getah bening (6%). Insiden kanker pada wanita hampir dua kali lipat insiden pada pria, terutama
karena kanker serviks dan payudara.
Relevansi
Di era data besar, Indonesia mempelopori kerangka kerja Registri Kanker Berbasis Populasi HBCR yang kuat sejak 2016 hingga
menginformasikan kebijakan kesehatan dan meningkatkan hasil kanker. Serviks uteri sebagai salah satu situs kanker tersering pada HBCR ini
kira-kira masih konsisten dengan data Global Cancer Incidence, Mortality and Prevalence 2018 yang telah memeringkat Indonesia.fipertama di
antara negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dalam jumlah total kasus kanker serviks. Negara terpadat keempat di dunia
ini mengalami peningkatan yang signifikanfitidak dapat meningkatkan beban kanker dalam dekade terakhir.
rasio yang berasal dari pendaftar kanker di Cina (90 pendaftar), RS Cipto Mangunkusumo, RS rujukan nasional tertinggi di
Jepang (sembilan pendaftar), dan Korea.4,5
Indonesia's Skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), untuk
mengumpulkan dan menyediakan data nyata tentang kanker.
Lebih dari separuh kejadian kanker (56,8%) dan kematian (64,9%)
JKN digagas pada tahun 2014 oleh Presiden Joko Widodo. Dalam
terjadi di negara berkembang, dengan prediksi tingkatnya akan
lebih tinggi di masa mendatang. Pada tahun 2018, GLOBOCAN 5 tahun, itu telah menjadi dunia's asuransi kesehatan nasional
diperkirakan 291 dari 100.000 penduduk Indonesia menderita pembayar tunggal terbesar. Indonesia memiliki total 9.993 pusat
kanker.3 Pada tahun 2013, menurut Riset Kesehatan Dasar kesehatan masyarakat (puskesmas) pada tahun 2018 dan 2.813
(Riskesdas), prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 dari 1.000 rumah sakit pada tahun 2017 dengan luas 1,9 juta km2.9 Pusat
penduduk.6 Pada tahun 2016, Badan Penyelenggara Jaminan Kanker Nasional Dharmais dibangun di Jakarta pada tahun 1993.
Sosial melaporkan bahwa dari 1.308.061 kasus kanker yang Pasien kanker di Indonesia akhirnya dirujuk ke Pusat Kanker
diobati, total yang dikeluarkan sebesar Rp2,2 triliun, atau setara Nasional Dharmais dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, yang
dengan $486.960.633 dolar AS (purchasing power parity). merupakan rumah sakit umum, selain beberapa pasien yang
2016).7,8 Tingginya beban penyakit kanker di Indonesia memerlukan dirawat di fasilitas swasta atau pergi ke luar negeri. Sedangkan
pendataan yang valid, yang dapat membantu dalam menentukan regulasi kanker paru terbanyak dirujuk ke Pusat Pernafasan Nasional
terkait kanker di masa mendatang. Persahabatan di Jakarta yang juga merupakan rumah sakit
umum.
Sebagai dunia'negara terpadat keempat dengan lebih dari 260
juta penduduk, sudah selayaknya untuk meningkatkan data HBCR juga berfungsi sebagai kerangka dasar untuk
epidemiologi kanker Indonesia untuk berkontribusi pada mempelopori Indonesia'upaya big data kanker di Indonesia.
model GLOBOCAN. Untuk ini alasannya, pada tahun 2008, kami Kami melakukan inisiasi dari Population-Based Cancer
didirikan Rumah Sakit Berbasis memiliki Cancer Registry (HBCR) untuk Registry (PBCR) segera setelah rekanan rumah sakitnya,
Diunduh dari ascopubs.org oleh 139.194.195.179 pada 15 Agustus 2021 dari 139.194.195.179
Hak Cipta © 2021 American Society of Clinical Oncology. Lihat https://ascopubs.org/go/authors/open-access untuk ketentuan penggunaan kembali.
Gondhowiardjo dkk
TABEL 1. Lokasi Tumor Pasien Dengan Kanker dengan harapan kedua database tersebut dapat menjadi game
Frekuensi changer yang potensial di masa depan model prediksi
Lokasi Tumor (N = 18.216)
GLOBOCAN dan perkiraan Indonesia yang lebih kuat'kejadian
Sinus aksesori 66 kanker dan kematian. Rekam medis di rumah sakit Indonesia
Kelenjar adrenal 14 belum terintegrasi. Hasilnya, RS Cipto Mangunkusumo ditunjuk
Anus dan saluran anus 27 sebagai RS Registrasi Kanker Regional Jakarta oleh Kementerian
Kesehatan sejak 2016 untuk mengumpulkan HBCR dari rumah
Dasar lidah 4
sakit di Jakarta, termasuk HBCR ini, dan data dari fasilitas swasta
Kandung kemih 242
yang belum memiliki HBCR. Data daerah dari seluruh provinsi
Tulang, sendi, dan tulang rawan artikular 432 kemudian dilaporkan ke Pusat Kanker Nasional Dharmais yang
Otak 331 merupakan pusat pengendalian beban kanker nasional yang
Dada 2,459 ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan untuk menetapkan PBCR
Jantung, mediastinum, dan pleura Sistem 37 histopatologi atau pemeriksaan penunjang lainnya yaitu sitologi,
pemeriksaan klinis saja, pemeriksaan klinis menggunakan USG, tidak
hematopoietik dan retikuloendotelial Hipofaring 1,422
diketahui dari kasus rujukan, sertifikat kematian.ficate saja, dan
14
operasi atau otopsi. Tidak ada kriteria eksklusi dalam penelitian ini.
Ginjal 132
Kematian terjadifidiperoleh hanya dari rekam medis di RS Cipto
Pangkal tenggorokan 211 Mangunkusumo.
Bibir 12
Pengumpulan data
Hati dan saluran empedu intrahepatik 721
Pengumpulan data untuk HBCR melibatkan beberapa langkah, dari
Kelenjar getah bening 1.104
pengumpulan data mentah, abstraksi data dan pengkodean, fiverifikasi
meningen 159
pertamafikation, input data, verifikasi keduafikation, strati kualitas datafi
Rongga hidung dan nasofaring 230 kation, analisis data, dan pelaporan. Daftar pasien dikumpulkan dari
telinga tengah 1,338 semua departemen di rumah sakit, catatan medis, dan sistem informasi
Orofaring 13 rumah sakit. Daftarnya adalahfidisaring untuk duplikasi dan dicari tangan
Lainnya dan sakit-defined organ pencernaan Lainnya dan sakit-defi 11 untuk masing-masing rekam medis, diikuti dengan abstraksi data dan
pengkodean. Selama abstraksi, ringkasan pasien dikodekan ke dalam
situs ned di bibir, rongga mulut, dan faring Lainnya dan sakit-defi 6
bentuk SRIKANDI (spesifikasific formulir pendaftaran kanker di rumah
ned situs Lainnya dan tidak spesifikfied alat kelamin wanita Lainnya 116
sakit). Kemudian, data tersebut diverifikasifidiedit oleh salah satu darificer
dan tidak spesifikfied kelenjar ludah utama Lainnya dan tidak 1 (dengan pencocokan antarvariabel melalui formulir SRIKANDI) dan
spesifikfied alat kelamin pria Lainnya dan tidak spesifikfied bagian 29 dimasukkan ke dalam perangkat lunak registri kanker (Canreg 5) untuk
dari saluran empedu Lain dan tidak spesifikfied bagian mulut 10 menjalani verifikasi keduafikation. Untuk 20082012HBCR, langkah-langkah
Lainnya dan tidak spesifikfied bagian lidah Lainnya dan tidak 53 yang dilakukan untuk datafiPemfilteran adalah pemisahan pasien kanker
dari daftar rumah sakit utama, penghapusan duplikat, dan fipenyaringan
spesifikfied organ kemih Ovarium 55
berdasarkan tahun. Metode capturerecapture digunakan untukfinalisasi
213
datanya.
5
Diunduh dari ascopubs.org oleh 139.194.195.179 pada 15 Agustus 2021 dari 139.194.195.179
Hak Cipta © 2021 American Society of Clinical Oncology. Lihat https://ascopubs.org/go/authors/open-access untuk ketentuan penggunaan kembali.
Epidemiologi Kanker Lima Tahun: Data HBCR di Indonesia
TABEL 1. Lokasi Tumor Penderita Kanker (Lanjutan) tahun masuk, usia, domisili, jenis kelamin, stadium kanker, lokasi
Frekuensi tumor, dan dasar diagnostik.
Lokasi Tumor (N = 18.216)
Distribusi kasus kanker berdasarkan topografi ditunjukkan pada:
Pankreas 165
Tabel 2 dan 3. Meja 2 stratifiadalah data berdasarkan tahun masuk,
Kelenjar parotis 98 sedangkan Tabel 3 stratifies data menurut kelompok umur.
penis 58
10 kasus kanker tertinggi untuk pria dan wanita ditampilkan di
Saraf perifer dan sistem saraf otonom Plasenta 19
Gambar 3, disertai dengan jumlah kematian akibat kanker di
98 Gambar 4. Setelah distratifikasikan berdasarkan jenis kelamin,
Kelenjar prostat 230 kanker nasofaring menempati urutan keganasan tertinggi pada
Sinus piriformis 1 pasien laki-laki dengan 911 kasus (13,6%), sedangkan kanker
serviks tertinggi pada pasien perempuan dengan 2.878 kasus
Persimpangan rektosigmoid 75
(24,9%). Kanker sistem hematopoietik dan retikuloendotelial
Dubur 504
bertanggung jawab atas jumlah kematian tertinggi pada pasien
Pelvis ginjal 5
pria (102 kematian, 25,1%), sedangkan kanker serviks
Retroperitoneum dan kulit 57 bertanggung jawab atas jumlah kematian tertinggi pada pasien
peritoneum 592 wanita (133 kematian, 25,9%). Sedangkan sepuluh kasus kanker
Usus halus 40 tertinggi pada anak (usia 0-19 tahun) ditunjukkan padaGambar 5
. Kanker hematopoietik dan sistem retikuloendotelial tertinggi
Sumsum tulang belakang, saraf kranial, dan 48
terjadi pada anak laki-laki dengan 347 kasus (35,2%), dan juga
SSP Perut 102
pada anak perempuan sebanyak 278 kasus (33,8%).
Testis 77
timus 20
DISKUSI
Kelenjar tiroid 668
Dalam HBCR 5 tahun ini, tidak ada perbedaan yang diamati
Tonsil 84
antara jumlah tahunan kasus kanker dari 2008 hingga 2012.
Situs utama tidak diketahui 156
Sebagian besar pasien berusia lebih dari 39 tahun (12.438 kasus,
Saluran kencing 5 68,3%), sedangkan 3.971 (21,8%) pasien pada kelompok
Rahim 108 usia 20-39 tahun dan 1.807 pasien (9,9%) pada kelompok
Vagina 52 usia 0-19 tahun. Untuk domisili, 56,1% pasien berasal
Vulva 45 dari luar Jakarta, sedangkan 33,6% berasal dari Jakarta.
Sisanya (10,3%) tidak diketahui domisilinya. Dari luar
Jakarta, 15,6% berasal dari Pulau Sumatera,
78,8% berasal dari Pulau Jawa tidak termasuk Jakarta, 1,8%
berasal dari Pulau Kalimantan (Kalimantan), 1,4% berasal dari
Izin Etis Pulau Sulawesi (Sulawesi), 0,7% berasal dari Bali dan Kepulauan
Nusa Tenggara (Sunda Kecil), 0,9% berasal dari Kepulauan
Penelitian ini telah ditinjau dan diterima oleh Komite Etik
Maluku (Maluku). ), dan 0,8% berasal dari Pulau Papua. Tanda inifi
Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
es disparitas kesehatan antar pulau-pulau di nusantara, baik dari
sesuai dengan Deklarasi Helsinki.
segi akses, fasilitas, dan kapasitas kesehatan. Mayoritas pasien di
luar Jakarta masih berasal dari Pulau Jawa yang merupakan
HASIL pulau terpadat di Indonesia dengan akses sumber daya
kesehatan terbaik, termasuk rumah sakit rujukan nasional. Data
Sepengetahuan kami, ini adalah fiLaporan HBCR pertama kali
tersebut sangat condong ke Pulau Jawa, termasuk Jakarta.
didirikan di Indonesia dilakukan di Rumah Sakit Rujukan
Disparitas yang membentang dalam harapan hidup antara Jawa
Nasional Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Pada
dan pulau-pulau lain di Indonesia secara inheren menandai
penapisan awal, berhasil dikumpulkan 37.790 kasus, dilanjutkan
kemungkinan melihat kasus kanker yang lebih tinggi di Jawa.
dengan penapisan lain menggunakan metode tangkap-tangkap,
yang menghasilkan 18.216 kasus.fikasus terakhir. Dari kasus
kanker tersebut, 3.842 (21,09%) kasus berasal dari 2008, 3.483 Rumah sakit tersebut memiliki lebih banyak pasien wanita, yaitu
(19,12%) kasus berasal dari 2009, 3.788 (20,80%) kasus berasal 1,73 kali lebih umum daripada pasien pria atau rasio 9:5. Dari
dari 2010, 3.447 (18,92%) kasus berasal dari 2011, dan 3.656 18.216 pasien, 11.538 pasien (63,3%) adalah perempuan,
(20,07%). ) kasus berasal dari tahun 2012. sedangkan 6.678 pasien (36,7%) adalah laki-laki. Ada
2.652 pasien yang kankernya (misalnya, kanker meningen, otak, atau
Pro Demografisfile darah) tidak dapat diterapkan untuk staging (14,6%) dan 12.443
Tabel 1 dan Gambar 2 menunjukkan karakteristik studi pasien dengan staging yang tidak diketahui (data staging tidak
pasien yang terlibat dalam penelitian. Ciri-cirinya adalah ditemukan) (68,3%), sedangkan sisanya sebagian besar pada
Diunduh dari ascopubs.org oleh 139.194.195.179 pada 15 Agustus 2021 dari 139.194.195.179
Hak Cipta © 2021 American Society of Clinical Oncology. Lihat https://ascopubs.org/go/authors/open-access untuk ketentuan penggunaan kembali.
Gondhowiardjo dkk
Tahun Usia
2011 0-19
2008 ( 10%)
(19%) (21%)
20-39
(22%)
2009
(19%) 2010
(21%) > 39
(68%)
2012
(20%)
Kepulauan Maluku
Pulau Sulawesi
(0,8%) (0,5%)
Pulau Papua
Kalimantan (0,4%)
Pulau
(1%) Bali dan Nusa
Tenggara
Gambar 2. Karakteristik studi dari 2008- pulau
Pulau Sumatera
2012 pasien HBCR di Cipto Pria- (8,8%) (0,4%)
Investigasi Klinis/
Ultrasonografi
(0,2%) Pembedahan Sitologi Tidak Diketahui/
(0,2%) (0,1%) Autopsi
S tag 4 Tahap 1
Tahap 2 (3%) (0,0%)
(2%) Histologi dari
(5%) Metastasis
Sertifikat Kematian
Tahap 3 (1,4%)
Hanya
(7%) (0,0%)
Klinis
Tidak dapat diterapkan
Hanya
(15%) (37,7%)
Tidak dikenal
Histologi
dari Pratama
(68%)
(60,4%)
stadium III (1.263 kasus, 6,9%). Sebagian besar pementasan yang tidak HBCR ini merupakan salah satu dari tiga pusat kanker utama di
diketahui terutama disebabkan oleh asuransi pertanggungan yang rendah Indonesia. Untuk mencapai tujuan menggambarkan beban
selama era pra-JKN (sebelum 2014), menyebabkan kanker kanker di nusantara, kita harus mengingat keterbatasan ini.
langsung diobati tanpa pemeriksaan pementasan. Analisis komprehensif yang mencakup tiga HBCR utama Cipto
Mangunkusumo, Dharmais, dan Persahabatan sangat penting,
Lokasi kanker tersering adalah serviks (2.878 kasus,
sebelum menganalisis data PBCR regional dan nasional,
15,80%), diikuti oleh payudara (2.459 kasus, 13,50%),
beberapa di antaranya telah dilaporkan dalam penelitian
sistem matopoietik dan retikuloendotelial (1.422 kasus,
sebelumnya.10-14 Selanjutnya, tindak lanjut lengkap data kematian
7,81%), nasofaring (1.338 kasus, 7,35%), dan kelenjar getah
tidak tercapai pada hari-hari awal HBCR karena kendala sumber
bening (1.104 kasus, 6,06%). Dasar diagnosis yang paling banyak daya dan, oleh karena itu, harus ditangani di masa depan
digunakan adalah histologi primer (60,35%), diikuti hanya klinis dengan menghubungi langsung pasien atau penduduk setempat
(37,69%), histologi metastase (1,34%), dan lain-lain seperti dan pencatatan sipilfiuntuk menangkap data kematian di luar
sitologi, sertifikat kematian.ficate, dan operasi atau otopsi. rekam medis.
Diunduh dari ascopubs.org oleh 139.194.195.179 pada 15 Agustus 2021 dari 139.194.195.179
Hak Cipta © 2021 American Society of Clinical Oncology. Lihat https://ascopubs.org/go/authors/open-access untuk ketentuan penggunaan kembali.
Epidemiologi Kanker Lima Tahun: Data HBCR di Indonesia
MEJA 2. Distribusi Kasus Kanker Berdasarkan Topografi, Stratified oleh Tahun Penerimaan
Topografi ICD-O 2008 2009 2010 2011 2012
Gusi C03.0-C03.9 4 3 2 7 3
hematopoietik dan retikuloendotelial Hipofaring C42.0-C42.4 220 253 300 231 418
C13.0-C13.9 2 5 3 0 4
Ginjal C64.9 36 23 26 23 24
Hati dan saluran empedu intrahepatik C22.0-C22.1 121 158 158 139 145
meningen C70.0-C70.9 3 21 52 49 34
Orofaring C10.0-C10.9 1 2 6 3 1
spesifikfied alat kelamin pria Lainnya dan tidak spesifikfied bagian C08.0-C08.9 1 2 8 7 11
dari saluran empedu Lain dan tidak spesifikfied bagian mulut C63.0-C63.9 1 0 2 4 3
Lainnya dan tidak spesifikfied bagian lidah Lainnya dan tidak C24.0-C24.9 9 8 13 10 13
C02.0-C02.9 58 42 43 39 31
C68.0-C68.9 2 0 1 0 2
Selera C05.0-C05.9 10 9 6 5 10
Pankreas C23.0-C25.9 26 27 36 38 38
Diunduh dari ascopubs.org oleh 139.194.195.179 pada 15 Agustus 2021 dari 139.194.195.179
Hak Cipta © 2021 American Society of Clinical Oncology. Lihat https://ascopubs.org/go/authors/open-access untuk ketentuan penggunaan kembali.
Gondhowiardjo dkk
MEJA 2. Distribusi Kasus Kanker Berdasarkan Topografi, Stratified oleh Tahun Penerimaan (Lanjutan)
Topografi ICD-O 2008 2009 2010 2011 2012
penis C60.0 18 13 11 8 8
Saraf perifer dan sistem saraf otonom Plasenta C47.0-C47.9 5 3 4 4 3
C58.9 18 18 31 14 17
Testis C62.0-C62.9 10 12 11 18 26
timus C37.9 4 4 7 2 3
Tonsil C09.0-C09.9 16 17 14 25 12
Rahim C55.9 1 0 4 98 5
Vagina C52.9 6 14 11 15 6
Vulva C51.0-C51.9 11 11 3 13 7
Untuk kedua jenis kelamin, kanker serviks merupakan kanker 2011, 10 besar situs kanker adalah payudara, kolorektal, trakea,
terbanyak (15,80%), dengan peningkatan pada kelompok umur 3034 bronkus dan paru-paru, limfoma, nasofaring, leukemia, leher
tahun (153 kasus), memuncak pada kelompok umur 50-54 tahun (597 rahim, hati, ovarium, dan perut.16 Dalam HBCR ini, payudara juga
kasus). Kanker payudara adalah kanker paling umum kedua, salah satu yang teratas filima situs kanker seperti di ASEAN's dan
meningkat insidennya seiring bertambahnya usia dan memuncak Malaysia'berhenti filima situs, tetapi serviks uteri menempati
pada 4549 tahun (435 kasus). Kanker sistem hematopoietik dan peringkat tertinggi di HBCR'berhenti filima situs yang tidak
retikuloendotelial memiliki distribusi kejadian yang berbeda ditemukan di ASEAN's dan Malaysia'berhenti filima situs. Ini
berdasarkan usia, dengan kelompok usia yang paling umum adalah finding masih kurang lebih konsisten dengan data GLOBOCAN
0-4 tahun (244 kasus), kemudian terus menurun hingga kelompok terbaru tahun 2018,3 yang melaporkan bahwa Indonesia memiliki
usia 10-14 tahun (131 kasus). Lebih tua dari 15 tahun, perbedaan kasus kanker serviks tertinggi di antara negara-negara ASEAN. Hal ini
insiden antara kelompok umur tidak besar. Untuk karsinoma menunjukkan bahwa kanker serviks telah memainkan peran utama
nasofaring, usia berbanding lurus dengan peningkatan insiden, dalam membentuk wanita'kesehatan di Indonesia setidaknya sejak
memuncak pada kelompok usia 45-49 tahun (203 kasus). Limfoma satu dekade lalu.
adalahfikanker paling umum kelima, dan insidennya signifikanfi Pada HBCR ini, kasus kanker pada laki-laki paling banyak
sedikit lebih tinggi pada kelompok usia 40-59 tahun, memuncak pada ditemukan di nasofaring, diikuti oleh sistem hematopoietik
kelompok usia 50-54 tahun (138 kasus). Dibandingkan dengan data dan retikuloendotelial, kelenjar getah bening, hati dan
tahun 2008, di negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia saluran empedu intrahepatik, dan kulit. Terdapat 911 kasus
Tenggara (ASEAN), peringkat teratasfiLima situs kanker adalah paru- (13,6%) karsinoma nasofaring pada laki-laki, dengan puncak
paru, payudara, hati, kolorektal, dan mulut, sedangkan bagian atas fi insiden pada kelompok usia 45-49 tahun, dan sebagian besar
Lima situs kematian akibat kanker di negara-negara ASEAN adalah pasien datang dengan stadium III. Jumlah kematian akibat
paru-paru, hati, kolorektal, payudara, dan perut.15 Menurut data dari kanker pada pasien laki-laki akibat kanker nasofaring adalah
Malaysian National Cancer Registry, antara tahun 2007 dan 50. Pada kanker sistem hematopoietik dan retikuloendotelial
terdapat 768 kasus (11,50%), dengan insiden terbanyak
Diunduh dari ascopubs.org oleh 139.194.195.179 pada 15 Agustus 2021 dari 139.194.195.179
Hak Cipta © 2021 American Society of Clinical Oncology. Lihat https://ascopubs.org/go/authors/open-access untuk ketentuan penggunaan kembali.
B
sebuah
S ased
D
P
H pada
aryn
20 H
T
21 ow x op
7
9
1
nkologi
HAI
global
G
HAI
JC
Sebuah ograp
m lo C
1
C
2
C
1
C
1
C
3
C
7
C
7
C
2
C
0
C
3
C
6
C
1
C
4
C
3
C
0
C
2
C
0
C
6
C
1
C
7
C
5
C
4
C
1
C
5
C
3
C
5
C
7
C
4
C
6
C
0
C
2
C
7
C
3
ea 4 6 0 1 0 0 7 2 0 2 4 3 2 8 3 3 4 9 5 5 4 9 8 3 4 0 1 0 7 1 1 4 1 IC
.0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .9 .0 .0 .0 .0 .9 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .9 .0 .0 .0 H
ce
menyingkirkan
iklan -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C D y,
nf -O
1 2 1 1 3 7 7 2 0 3 1 4 3 0 0 6 1 7 5 4 1 5 3 5 7 4 6 2 7 3 S
S ro 4 6 0 1 0 0 7 2 0 2 3 2 8 3 4 9 5 5 4 9 8 3 4 0 1 1 7 1 4 1
om .8 .9 .9 .9 .1 .9 .9 .1 .9 .9 .9 .4 .8 .9 .9 .9 .9 .9 .9 .9 .9 .9 .9 .9 .9 .9 .9 .8 .9 .9 rata-ratafied
ci a
ts
yc 2 1
3 1 4 4 5 3 3 1 0
oo 0 0 0 0 2 1 6 8 0 0 2 0 4 3 0 0 0 1 0 0 0 6 3 0 5 0 6 2 1 0 0 5 0 -
f pu B
Cb kamu
li s 1 SEBUAH
tidak 3 7 2 2 3 1 5 ge
ic r 0 0 0 9 5 6 8 4 1 0 8 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 2 0 1 2 0 0 0 2 1 -
ag
lb G
hai rou
1 1
n 1 1 3 3 1 1 4 0
c 39
o 0 0 0 5 5 0 7 9 0 1 5 0 1 3 0 0 0 4 0 2 0 6 2 0 2 0 6 0 4 0 0 0 3 - P
lo .1
(C S
g 9 Hai
n
y
.S.4
1
timah 4 3 8 1 1 2 7 5
1 kamu0 0 0 4 3 3 5 8 1 0 2 0 1 2 1 0 0 1 0 1 0 8 2 2 0 1 1 3 2 0 0 1 1 -
e
e9 5.
e
D
jam 1 Hai 2
ttp7 9 n 1 0 1
5
8 8 3
4
9
1
1 1 1 2 0
7
5 4 0 0 0 0 0 2 6
2
2 9 2 4
2
8
1
2
3
5 2 0 2 1 2
0
-
FO
jadi
:/ n halo
/A A w
sc u di dalam
2
5
og G 0 7 6 1 7 1 1 6 9 1 2 -
pu 1 0 3 9 7 7 7 0 3 2 3 3 3 2 1 0 4 1 1 7 8 7 3 8 2 2 8 6 0 1 0 2
P
kita
bt G
Sebuah
s. o15 e
) 3
1 1
R2
g , 9 2 8 2 7 1 2 1 5 7 2 3 1 0
-
/g02 1 0 1 5 6 8 1 4 0 4 2 2 6 0 1 0 1 5 4 0 1 0 8 3 6 4 5 8 1 0 1 1 8
o1
/au fr
3
ke
hm 1
4 2 2 7 4 9 1 3 2
2
8 1
2
9 2 2 1 5
-
or 1 1 1 1 9 4 4 4 5 1 8 3 1 0 2 1 2 0 8 4 0 7 5 1 0 7 6 5 3 6 0 3 0 9 SEBUAH
G
/o39 e
P . G
e
n1 9 1
3
1 4 4 4
0 ro
9 3 0 7 1 7 3 3 3 5 2 2 3 3 2 1 UPS
-4 1 0 2 5 1 4 6 3 1 6 6 2 9 1 1 0 0 7 5 2 1 1 6 8 6 6 4 8 4 1 2 1 1 -
cc 1
Sebuah .
9
e
S .5
s1 2 1 5 4 4
5
fo79 0 1 1
0
3
2
4
3
3
0
8
9
7 1
2
3
2
0 2
9
0 5 1 1 0 7 6 0
5
4
4
2
3
9
6
4
3
2
3
5
3
0
4
0
2
1 1 6 0 6 -
R
penggunaan kembali
1 1 5 3 5
7 2 1 3 9 3 1 7 1 1 6 3 3 9 3 9 3 2 3 0
ketentuan 0 2 1 9 5 7 8 1 2 7 4 1 5 6 3 1 2 3 1 4 7 4 6 7 6 8 7 4 7 1 3 1 6 -
S. 5
1 1 3 2 5
3 2 1 1 9 4 1 6 1 4 3 4 6 4 5 2 2 2 -
0 3 1 0 1 3 6 9 1 1 5 0 9 2 1 1 0 4 5 1 6 8 6 6 9 2 0 5 1 1 3 1 2
2 1 6
8 2 8 7 2 7 1 3 3 3 0 3 6 1 1 3 0
0 1 0 9 1 3 3 9 1 1 3 3 4 5 2 1 1 0 6 0 1 0 0 5 5 2 3 9 0 0 3 1 6 -
1 6
4 1 6 7 2 5 1 2 3 2 3 9 1 3 5
0 2 3 9 1 3 4 6 0 6 1 0 0 0 3 2 1 7 4 0 9 1 0 1 7 0 6 7 0 0 2 0 4 -
7
2 3 4 1 3 1 1 4 5 2 0
0 0 1 1 8 3 6 0 0 7 3 0 2 1 2 0 0 5 1 0 9 0 8 5 9 2 6 6 1 0 1 0 2 -
>
7
2 3 3 1 1 1 1 2 4 1 5
2 0 1 9 7 1 6 0 2 3 4 0 3 0 0 1 0 4 1 0 4 1 0 2 6 3 7 2 6 0 0 0 3
1 1 1 2 2
,3 2 1 ,1 7 2 1 ,4 2 3 4 3 ,8 2 ,4 3 4 2
Total
1 1 3 3 5 0 2 1 1 3 1 2 3 1 1 6 4 1 0 0 1 7 8 5 3 3 4 2 1 6
6 1 3 8 0 9 4 1 2 1 2 4 2 7 9 0 5 1 8 4 2 2 7 8 4 9 1 2 2 4 7 4 6
S S D
sistem S S B
ased
pada
20 H
T
21 ow op
ekologi
n
icalO
lin
C
dari
masyarakat
S
erika
M
SEBUAH
kamu
B
1
2
0
2
©
8
9
1
Sebuah ograp
m lo 6
7
C
5
C
5
C
5
C
6
C
8
C
0
C
7
C
3
C
6
C
1
C
7
C
1
C
4
C
4
C
6
C
2
C
1
CC
1
C
5
C
4
C
6
C
0
C
2
C
0
C
5
C
6
C
0
C
0
C
2
C
6
C
0
C
5
C
7
ea 0 1 2 5 6 0 9 3 7 2 6 2 7 4 8 5 0 9 26 1 8 7 0 7 3 5 6 8 2 6 4 3 8 7 6 IC
.0 .9 .9 .9 .9 .0 .9 .9 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .9 .9 .9 .9 . 9 .9 .0 .0 .9 .0 .0 .9 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 H
ce
menyingkirkan
iklan -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C -C D y,
nf -O
5 0 6 1 7 1 4 4 4 2 0 6 0 0 2 6 0 5 7 S
S ro 1 9 2 6 2 7 4 8 7 5 5 8 2 6 4 3 8 7 6
om .9 .9 .9 .9 .9 .9 .9 .8 .9 .9 .9 .9 .9 .9 .9 .9 .9 .9 .8 rata-ratafied
ci a
ts
yc 3
7 2 1 0
oo 1 0 0 2 1 5 0 3 0 7 0 3 0 4 2 0 2 0 0 0 0 2 0 1 1 0 9 0 0 1 0 0 0 0 2 -
f pu B
Cb kamu
li s 3 SEBUAH
tidak 5 5 ge
ic r 1 0 0 0 0 3 1 5 0 2 0 2 0 7 0 0 2 0 0 0 1 1 0 0 1 0 5 0 0 1 0 0 2 0 5 -
ag
lb G
hai rou
4 1
n 1 1 1 0
c 39
o 6 1 1 0 0 8 2 6 0 1 1 1 0 8 2 0 5 1 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 3 - P
lo .1
S
g 9 (C
y 5
.S.4
1 pada
0 1 1 1 2 5
5 2 0 0 0 1 1 7 0 2 0 4 0 8 1 0 8 1 0 0 1 1 1 2 1 0 9 0 0 0 0 0 0 0 3 -
1
e
e9
timah
5. 7 kamu
jam 1 2 ed
ttp7 9 6
8 0 0 2 0 5 1
1
9 2 8 1 4 1
1
5 2 0
1
5 5 0 1
1
0 2 5 5 0 2
4
1 0 8 2 0 1 1 0 6
0
- )
jadi
:/ n
/A A 1
sc u ,1 2
5
og 3 4 1 2 2 2 4 -
pu 5 1 2 2 0 6 1 1 1 0 2 4 2 8 3 0 9 3 0 1 2 2 3 5 4 3 9 0 9 3 3 0 1 0 7
kita
bt
s. o15 1
,5 3
R2
g , 6 1 1 5 1 2 3 2 6 2 0
-
/g02 4 4 4 1 0 0 6 8 3 6 5 5 1 6 4 0 5 5 0 1 3 2 7 8 1 2 6 0 1 0 4 0 1 0 8
o1
/au fr
2
,1 3
ke
hm 9 2 5 1 3 5 1 1 7 2 5
-
or 1 3 3 3 2 0 5 7 0 2 2 9 3 3 6 4 0 4 6 1 1 6 3 4 3 6 3 4 0 2 5 2 1 5 0 8 SEBUAH
G
/o39 e
P . 2 G
e
n1 9
,4
4 5 1 1
1
1 3
4
0 ro
8 2 1 8 1 UPS
-4 1 5 2 5 1 2 9 1 1 5 0 6 2 9 7 1 5 9 0 5 4 0 6 8 7 7 9 1 1 5 5 2 4 1 7 -
cc 1
Sebuah .
9
e
S .5 2
s1 ,4 1 1 4
5
fo79 7
7 3 6
2
3 0
1
7
1
0
0
6 6 4
1
8 4 8
5
4 9 0
6
6 5 0 5 7 3 5
1
0
2
9 6
3
3 1
2
5 9 6 1 5 0 4 -
R
penggunaan kembali
1 5
9 1 0
1 1 1 1 9 1 6 6 1 2 3 2 1 1 -
ketentuan 5 7 2 3 0 7 7 0 1 2 6 1 7 4 8 0 2 7 0 8 3 1 5 3 1 5 5 0 8 9 0 1 2 0 3
S. 1
,3 5
7 1 7 2 6 5 1 3 2 9 2 1 5
6 6 3 4 2 7 4 7 3 4 0 3 6 6 8 2 9 3 0 2 0 0 5 9 0 4 4 1 4 4 4 1 1 0 6 -
1
,0 6
1 1 4 6 4 1 4 2 5 2 1 0
8 5 8 3 0 8 6 7 1 2 6 3 7 5 3 2 4 0 0 2 0 0 6 6 3 1 1 0 0 8 0 1 1 0 9 -
5 6
3 1 3 5 4 5 2 3 1 5
6 4 5 1 1 5 0 8 0 1 7 4 1 7 4 0 1 4 0 2 0 1 9 8 0 4 1 1 4 3 4 0 2 0 7 -
4 7
4 2 4 1 3 1 0
2 4 5 0 0 5 5 0 0 1 3 1 1 1 0 0 4 3 0 9 0 1 0 5 2 1 5 0 7 3 2 2 2 0 5 -
1
8 >
,2 7
1 1 5 1 4 5
6 0 1 0 0 2 4 0 0 0 4 0 1 4 0 0 3 3 0 3 1 0 2 3 7 2 9 1 4 2 3 0 2 0 3
Total
1 1 6 1 5 5 2 1 8 2 1
4 5 0 5 8 6 2 7 0 4 4 9 5 0 7 3 9 1 5 9 6 4 6 1 5 5 1 2 1
5 2 8 5 6 4 8 0 7 2 8 0 2 7 5 4 5 1 0 8 9 8 8 5 0 2 5 3 5 3 0 9 1 6
Epidemiologi Kanker Lima Tahun: Data HBCR di Indonesia
SEBUAH
10 Lokasi Kanker Terbaik pada Pria Dewasa (%) di RS Cipto Mangunkusumo (2008-2012)
nasofaring
(14)
Hematopoietik dan
Retikuloendotelial
Sistem
Situs lain (11)
(35)
(10)
Gambar 3. 10 situs kanker teratas pada pria
dan wanita dewasa (%) di Rumah Sakit Cipto
Hati dan Intrahepatik
Mangunkusumo, Indonesia (2008- Saluran Empedu
Bronkus dan Paru-paru (8)
2012). (SEBUAH) Pada pria dewasa, 10 teratas
(3)
situs kanker adalah nasofaring, he-
ikat, Kulit
matopoietik dan retikuloendotelial
Subkutan dan (5)
sistem, kelenjar getah bening, hati dan
Jaringan Lunak Lainnya Kelenjar prostat Tulang, Sendi dan Dubur
saluran empedu intrahepatik, kulit, rektum, (3) (3) Tulang rawan artikular (4)
tulang, sendi dan tulang rawan artikular, (4)
kelenjar prostat, jaringan ikat, subkutan dan
jaringan lunak lainnya, dan bronkus dan paru- B
paru. (B) Pada wanita dewasa, 10 lokasi Insiden Kumulatif Kanker dan Kematian Kanker pada Pasien Wanita (n) di Cipto Mangunkusumo
kanker teratas adalah serviks uteri, payudara, Rumah Sakit (2008-2012)
862
Indung telur
63
654
Sistem Hematopoietik dan Retikuloendotelial 92
509
Kelenjar tiroid 14
428
Kelenjar getah bening
37
427
nasofaring 22
302
Corpus Uteri 13
285
Kulit 7
235
persegi um 17
terjadi pada bayi usia 0-4 tahun. Meskipun kanker sistem bronkus dan paru-paru, nasofaring, limfoma, prostat, hati,
hematopoietik dan retikuloendotelial adalah kanker paling leukemia, lambung, kandung kemih, dan kulit lainnya.16 Data
umum kedua pada laki-laki, kematiannya adalah yang tertinggi dari HBCR ini sangat mirip dengan Malaysia's, tetapi hampir
pada laki-laki dengan 102 kasus. Kasus limfoma pada laki-laki sepenuhnya berbeda dengan ASEAN'datanya. Namun, HBCR
terjadi pada 676 pasien (10,12%), dengan pasien terbanyak pada ini mencatat lebih banyak kanker nasofaring karena rumah
kelompok usia 50-54 tahun, dan jumlah kematian akibat kanker sakit terpisah yang didedikasikan untuk mengobati kanker
sebanyak 62. Kanker hati dan saluran empedu intrahepatik paru-paru (Persahabatan National Respiratory Center) dan
terjadi pada 522 pasien (7,82%) dengan kematian sebanyak 84
datanya tidak tergabung dengan HBCR ini. Ini adalah salah
kasus, sedangkan kejadian kanker kulit pada laki-laki sebanyak
satu keterbatasan dalam menafsirkan data dari HBCR ini.
307 kasus (4,60%) dengan kematian sebanyak 11 kasus.
Sedangkan menurut GLOBOCAN 2008, topfiLima tempat kanker
pada pria di negara-negara ASEAN adalah paru-paru, hati, Pada wanita, lokasi kanker yang paling umum adalah leher
kolorektal, mulut, dan perut, dengan peringkat kematian akibat rahim, diikuti oleh payudara, ovarium, sistem hematopoietik dan
kanker yang hampir sama.15 Dibandingkan dengan Malaysian retikuloendotelial, dan kelenjar tiroid. Kanker serviks pada
National Cancer Registry antara 2007 dan 2011, pada pria, 10 wanita ditemukan pada 2.878 kasus (24,94%), dengan insiden
situs kanker teratas adalah kolorektal, trakea, tinggi pada kelompok usia 25-74 tahun dan memuncak pada
Diunduh dari ascopubs.org oleh 139.194.195.179 pada 15 Agustus 2021 dari 139.194.195.179
Hak Cipta © 2021 American Society of Clinical Oncology. Lihat https://ascopubs.org/go/authors/open-access untuk ketentuan penggunaan kembali.
Gondhowiardjo dkk
SEBUAH
Insiden Kumulatif Kanker dan Kematian Kanker pada Pasien Pria (n) di Cipto
Rumah Sakit Mangunkusumo (2008-2012)
Jumlah Kasus Jumlah Kematian
911
nasofaring 50
768
Sistem Hematopoietik dan Retikuloendotelial 102
307
Kulit 11
676
Kelenjar getah bening
62
522
Saluran Empedu Hati dan Intrahepatik 84
269
Dubur 16
240
Tulang, Sendi, dan A tulang rawan sendi 17
Kulit
(2)
Corpus Uteri
(3)
nasofaring
(4)
Kelenjar tiroid
Hematopoietik dan
(4)
Retikuloendotelial Indung telur
Sistem (7)
(6)
kelompok usia 50-54 tahun. Kanker serviks juga merupakan kanker dan sistem retikuloendotelial dengan 654 kasus (5,67%)
tertinggi pada kematian wanita (133 kematian, 26,76%). Kanker dan kanker kelenjar tiroid sebanyak 509 kasus (4,41%). Kanker sistem
payudara merupakan kanker terbanyak kedua pada wanita dengan hematopoietik dan retikuloendotelial menempati urutan ketiga
insiden 2.447 kasus (21,21%). Kanker payudara lebih sering terjadi kematian akibat kanker tertinggi pada wanita, yaitu 92 kasus,
pada wanita usia lanjut. 20 tahun, memuncak pada kelompok usia sedangkan kematian akibat kanker pada kanker kelenjar tiroid terjadi
45-49 tahun. Kanker payudara menyumbang 116 kematian (23,34%) pada 14 kasus. Dibandingkan dengan kejadian kanker di negara-
dari total 497 kematian pada kasus kanker wanita. Sebagian besar negara ASEAN pada tahun 2008,fiLima lokasi kanker pada wanita
pasien kanker payudara datang dengan stadium IIIB atau IV. Kanker adalah payudara, leher rahim, kolorektal, paru-paru, dan hati, dengan
terbanyak ketiga pada wanita adalah kanker ovarium, dengan peringkat kematian akibat kanker yang hampir sama.15 Sedangkan di
kejadian 862 kasus (7,47%). Insidennya meningkat seiring Malaysia, menurut Malaysian National Cancer Registry antara 2007
bertambahnya usia, memuncak pada kelompok usia 50-54 tahun. dan 2011, pada wanita, 10 besar lokasi kanker adalah payudara,
Sebagian besar pasien datang dengan stadium III sampai IVB, dan kolorektal, serviks, ovarium, trakea, bronkus dan paru-paru, limfoma,
insiden tertinggi pada stadium IIIC. Kasus kematian ditemukan pada korpus uteri, leukemia, tiroid, dan perut. .16 Data HBCR ini konsisten
63 kasus di antara pasien dengan kanker ovarium. Keempat danfi dengan ASEAN's dan Malaysia's data di payudara, leher rahim, dan
Kanker kelima yang paling umum pada wanita adalah kanker ovarium ditempatkan di antara bagian atas fimemiliki situs kanker,
hematopoietik tetapi, dalam hal ini
Diunduh dari ascopubs.org oleh 139.194.195.179 pada 15 Agustus 2021 dari 139.194.195.179
Hak Cipta © 2021 American Society of Clinical Oncology. Lihat https://ascopubs.org/go/authors/open-access untuk ketentuan penggunaan kembali.
Epidemiologi Kanker Lima Tahun: Data HBCR di Indonesia
SEBUAH
10 Lokasi Kanker Terbanyak pada Anak Laki-Laki (%) di RS Cipto Mangunkusumo (2008-2012)
(2)
(10)
lunak lainnya, nasofaring, ginjal, situs
primer yang tidak diketahui, dan hati dan
saluran empedu intrahepatik. (B) Pada B
anak-anak perempuan, 10 situs kanker
10 Lokasi Kanker Teratas pada Anak Perempuan (%) di RS Cipto Mangunkusumo (2008-2012)
teratas adalah sistem hematopoietik dan
retikuloendotelial, mata dan adneksa,
tulang, sendi dan tulang rawan artikular, Ginjal
ovarium, otak, kelenjar getah bening, (3) Hematopoietik dan
Situs lain
jaringan ikat, subkutan dan jaringan lunak (17) Retikuloendotelial
lainnya, kelenjar tiroid, situs utama yang Situs Utama Tidak Diketahui Sistem
(3) (34)
tidak diketahui, dan ginjal.
Kelenjar tiroid
(3)
HBCR, serviks adalah situs yang paling umum diikuti oleh retikuloendotelial sistem (35,44%), getah bening simpul
payudara, berbeda dengan ASEAN's dan Malaysia's data, yang (10,29%), mata dan adneksa (9,78%), tulang, sendi dan
payudara diikuti oleh leher rahim. Ini mungkin karena deteksi tulang rawan artikular (7,23%), dan otak (5,70%). Pada anak
kasus kanker serviks yang lebih baik dibandingkan dengan perempuan, bagian atasfiLima lokasi kanker adalah sistem
kanker payudara. Namun, Indonesia'Data s mengikuti dengan hematopoietik dan retikuloendotelial (33,70%), mata dan
payudara yang menggantikan serviks sebagai situs kanker paling adneksa (9,82%), tulang, sendi, dan kartilago artikular
umum di GLOBOCAN 2018.3 Namun, Indonesia masih memiliki (8,00%), ovarium (6,67%), dan otak (5,82%).
insiden kanker serviks tertinggi di ASEAN menurut data terbaru,
Kesimpulannya, dari 18.216 kasus yang tercatat dalam HBCR
meskipun menempati urutan kedua situs paling umum.3 Ini
ini, sepuluh lokasi kanker yang paling umum adalah serviks
mungkin menyiratkan bahwa Indonesia'Upaya pencegahan
uteri, payudara, hematopoietik dan retikuloendotelial,
kanker serviks seperti pap smear, pemeriksaan visual
nasofaring, kelenjar getah bening, ovarium, hati dan saluran
menggunakan asam asetoasetat, dan vaksinasi masih kurang
empedu intrahepatik, kelenjar tiroid, kulit, dan dubur. Tidak
dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.
ada perbedaan yang diamati antara jumlah kasus tahunan
Perbedaan antara pola orang dewasa dan masa kanak-kanak dari 2008 hingga 2012. Pasien wanita dua kali lebih umum
kanker adalah konsisten dengan harapan. Anak laki-laki, daripada pasien pria, karena beban besar kanker serviks dan
atas five lokasi kanker adalah hematopoietik dan payudara. Pasien dengan kanker yang dapat dipentaskan,
Diunduh dari ascopubs.org oleh 139.194.195.179 pada 15 Agustus 2021 dari 139.194.195.179
Hak Cipta © 2021 American Society of Clinical Oncology. Lihat https://ascopubs.org/go/authors/open-access untuk ketentuan penggunaan kembali.
Gondhowiardjo dkk
kebanyakan datang dengan kanker stadium lanjut (3 dan 4). Serviks sudah parahflterkena kanker serviks lebih dari negara
uteri sebagai salah satu bagian atasfiLima situs kanker berdasarkan ASEAN lainnya. HBCR dapat berfungsi sebagai basis data
HBCR ini masih kurang lebih konsisten dengan GLOBOCAN 2018, yang kuat untuk data epidemiologi kanker di Indonesia.
yang menggambarkan bahwa Indonesia memiliki
—Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia perusahaan tentang pembayaran yang dilakukan kepada dokter berlisensi AS (Buka Pembayaran).
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran
19
PENULIS YANG SESUAI Tidak ada potensi kontra lainnyafliks yang menarik dilaporkan.
REFERENSI
1. American Cancer Society: Fakta & Angka Kanker Global (ed 3). Atlanta, GA, Masyarakat Kanker Amerika, 2015.
Diunduh dari ascopubs.org oleh 139.194.195.179 pada 15 Agustus 2021 dari 139.194.195.179
Hak Cipta © 2021 American Society of Clinical Oncology. Lihat https://ascopubs.org/go/authors/open-access untuk ketentuan penggunaan kembali.
Epidemiologi Kanker Lima Tahun: Data HBCR di Indonesia
2. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker: Statistik Kanker Dunia Terbaru, Beban Kanker Global Meningkat Menjadi 14,1 Juta Kasus Baru pada 2012: Peningkatan Menandai
Kanker Payudara Harus Ditangani, Pembaruan 2013. Lyon/Jenewa, Prancis/Swiss, IARC, 2013.https://www.iarc.fr/wp-content/uploads/2018/07/pr223_
E.pdf/
3. Bray F, Ferlay J, Soerjomataram I, dkk: Statistik kanker global 2018: GLOBOCAN memperkirakan insiden dan kematian di seluruh dunia dari 36 kanker di 185 negara. CA Cancer J
Clin 68:394-424, 2018
4. Ferlay J, Colombet M, Soerjomataram I, dkk: Memperkirakan kejadian dan kematian kanker global pada tahun 2018: Sumber dan metode GLOBOCAN. Kanker Int J
144:1941-1953, 2019
5. Bray F, Colombet M, Ferlay J, dkk: Insiden Kanker di Lima Benua (Vol. XI). Lyon, Prancis, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker, 2017.http://ci5. iarc.fr
6. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta, Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013
7. Tempo: 2016, BPJS Penanggung Jawab Pengobatan 1,3 Juta Kasus Kanker. https://nasional.tempo.co/read/841873/2016-bpjs-tanggung-perawatan13-juta-kasus-kanker
16. Manan AA, Ibrahim Tamin NS, Abdullah NH, dkk: Laporan Registri Kanker Nasional Malaysia 2007-2011. Putrajaya, Malaysia, Institut Kanker Nasional,
Kementerian Kesehatan, 2016
nnn
Diunduh dari ascopubs.org oleh 139.194.195.179 pada 15 Agustus 2021 dari 139.194.195.179
Hak Cipta © 2021 American Society of Clinical Oncology. Lihat https://ascopubs.org/go/authors/open-access untuk ketentuan penggunaan kembali.