Data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai
68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia.
Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.
“70% dideteksi sudah di tahap lanjut, kalau kita bisa mendeteksi di tahap awal
mungkin kematiannya bisa kita tanggulangi,” kata Elvida Sariwati, Plt Direktur
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dalam Temu Media Hari
Kanker Sedunia, Rabu (2/2.
Padahal sekitar 43% kematian akibat kanker bisa dikalahkan manakala pasien
rutin melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko penyebab kanker.
Selain angka kematian yang cukup tinggi, penanganan pasien kanker yang
terlambat menyebabkan beban pembiayaan yang kian membengkak. Pada
periode 2019-2020, pengobatan kanker telah menghabiskan pembiayaan BPJS
kurang lebih 7,6 triliun rupiah.
Secara rinci ketiga pilar tersebut menargetkan 80% perempuan usia 30-50 tahun
dideteksi dini kanker payudara, 40% kasus didiagnosis pada stage 1 dan 2 dan
90 hari untuk mendapatkan pengobatan.
Tak hanya itu, YKPI juga membantu menyediakan mobil mammografi serta aktif
melakukan praktek SADARI bagi masyarakat awam dan kader kesehatan.
Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan semakin kuat dan ditingkatkan, dalam
kerangka penanggulangan kanker payudara di Indonesia, sehingga semakin
banyak pasien kanker yang terselamatkan.
Sejalan dengan tema ini, pemerintah juga akan memperkuat pelayanan medis
untuk pengobatan kanker payurdara dengan mengatur pemerataan pelayanan
kesehatan bagi pasien kanker guna memudahkan pasien mengakses layanan
kesehatan yang memadai.
“Kalau mau kirim untuk dilakukan radio terapi di Indonesia Timur hanya ada di
Surabaya dengan masa tunggu yang lama, ini tentu tidak boleh terjadi lagi,
pelayanan kemoterapi, radioterapi ataupun imunoterapi ini harus merata,”
pungkas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengandalian Penyakit Maxi Rein
Rondonuwu.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut
dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-
567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email
kontak@kemkes.go.id (MF).
Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Februari. Tahun ini tema
yang diangkat adalah “saya adalah dan saya akan†(I Am and I
Will). Tema ini bermakna untuk mengajak semua pihak terkait menjalankan
perannya masing – masing dalam mengurangi beban akibat penyakit
kanker.
Data Globocan menyebutkan di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru
dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki-
laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker. Data
tersebut juga menyatakan 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan,
meninggal karena kanker.
Unduh PNG
Unduh PDF
Unduh XLS
Embed Chart
Penulis: Hari Widowati
Editor: Hari Widowati
3/6/2019, 10.46 WIB
Data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health
Organization (WHO) menunjukkan kasus kanker yang paling
banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yakni 58.256
kasus atau 16,7% dari total 348.809 kasus kanker. Kanker serviks
(leher rahim) merupakan jenis kanker kedua yang paling banyak
terjadi di Indonesia sebanyak 32.469 kasus atau 9,3% dari total
kasus.