Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Keperawatan Medika

Vol. 2, No. 1, Bulan Mei, Tahun 2023, Hal. 110-122


Jurnal Homepage:https://jkem.ppj.unp.ac.id/index.php/jkem

Studi Kasus : Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada


Tn. B dengan Kanker Paru

Aldo Putra, Anggra Trisna Ajani, Hilma Yessi, Mike Asmaria, Milya Novera
Departemen Keperawatan, Fakultas Psikologi dan Kesehatan, Universitas Negeri Padang
*Corresponding Author :putraaldo973@gmail.com

ABSTRAK
Kanker Paru adalah tumor ganas paru yang berasal dari epitel saluran napas. Pada tahun 2020
menurut laporan dari Globocan terdapat 2,3 juta kasus kanker paru secara global (11,4% dari semua
kanker) dan 1,8 juta kematian akibat kanker paru (18,4% dari semua kematian akibat kanker).
Menurut data Kemenkes tahun 2020 prevelensi kejadian penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000
penduduk) berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23. Berdasarkan data
Rikesdas mencatat pada tahun 2018 yang terkena kanker paru di sumbar berjumlah 282 orang.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Medical Recor RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2019
sampai 2022 didapatkan jumlah kasus kanker paru sebanyak 430 orang. Tujuan penelitian ini yaitu
untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan pada pasien dengan kanker paru di Ruang Rawat Inap
Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2023. Hasil pengkajian ditemukan 6 diagnosa yang
muncul pada Tn. B yaitu bersihan jalan napas tidak efektif, pefusi perifer tidak efektif, nyeri kronis,
defisit nutrisi, intoleransi aktivitas, dan distress spiritual. Diharapkan tugas akhir ini dapat dijadikan
sebagai sumber informasi dan pengetahuan bagi pasien dan keluarganya, sehingga pasien dapat
mengetahui berbagai resiko yang terjadi serta pengobatan yang mungkin dapat dilakukan.

Kata kunci : Asuhan keperawatan, kanker paru, respirasi

ABSTRACT
Lung cancer is a malignant lung tumor originating from the airway epithelium. In 2020 according to
a report from Globocan there were 2.3 million lung cancer cases globally (11.4% of all cancers) and
1.8 million deaths from lung cancer (18.4% of all cancer deaths). According to data from the Ministry
of Health for 2020, the prevalence of cancer in Indonesia (136.2/100,000 population) is in 8th place
in Southeast Asia, while in Asia it ranks 23rd. Based on data from the National Health Research
Center, it was noted that in 2018 there were 282 people with lung cancer in West Sumatra. Based on
data obtained from the Medical Record of RSUP Dr. M. Djamil Padang, from 2019 to 2022, there
were 430 cases of lung cancer. The purpose of this study was to describe nursing care for patients
with lung cancer in the Lung Inpatient Room of RSUP Dr. M. Djamil Padang in 2023. The results of
the study found 6 diagnoses that appeared on Mr. B, namely ineffective airway clearance, ineffective
peripheral perfusion, chronic pain, nutritional deficits, activity intolerance, and spiritual distress. It is
expected that this final project can be used as a source of information and knowledge for patients and
their families, so that patients can find out the various risks that occur and the possible treatments
that can be done.

Keywords: Nursing care, lung cancer, respiration

PENDAHULUAN tubuh tumbuh di luar kendali. Kanker adalah


penyebab utama kematian di seluruh dunia,
Kanker merupakan suatu penyakit terhitung hampir 10 juta kematian pada tahun
keganasan yang terjadi akibat sel-sel dalam 2020 atau hampir satu dari enam kematian
110
© Jurnal Keperawatan Medika (JKEM)-ISSN :2963-5691. All rights reserved
Jurnal Keperawatan Medika
Vol. 2, No. 1, Bulan Mei, Tahun 2023, Hal. 110-122
Jurnal Homepage:https://jkem.ppj.unp.ac.id/index.php/jkem

akibat kanker. Salah satu kanker yang paling 2018. Kanker paru menjadi penyebab sekitar 11
umum dijumpai adalah kanker paru. Kanker persen atau 2.206.771 kasus baru kanker dan
paru merupakan suatu keganasan pada paru kematian akibat kanker nomor satu di dunia dan
yang disebabkan oleh perubahan genetika pada di Indonesia. Sama halnya dengan catatan
sel epitel saluran nafas, sehingga terjadi Global Burden of Cancer Study, berdasarkan
proliferasi sel yang tidak terkendali. Keganasan data Globocan 2020, kanker paru menjadi
ini dapat berasal dari organ paru itu sendiri penyebab 8,8 persen atau 34.783 kasus baru di
(primer) maupun yang berasal dari luar paru Indonesia (Pranita, 2021).
(metastasis). Menurut data WHO tahun 2020 Menurut World Health Organization
menyebutkan bahwa Penyebab paling umum (WHO) pada tahun 2020 mengemukakan bahwa
kematian akibat kanker adalah kanker paru angka kejadian Kanker paru menempati urutan
dengan jumlah sebanyak 1,80 juta kematian ketiga tertinggi dalam jumlah kasus baru pada
(Indra Buana, 2022). populasi pria dan wanita semua usia, dan urutan
Pada tahun 2020 menurut laporan dari pertama tertinggi dalam jumlah kasus baru pada
Globocan (Global Cancer Observactory) populasi pria semua usia di Indonesia pada
terdapat 2,3 juta kasus kanker paru secara global tahun 2020. Selain angka kejadiannya yang
(11,4% dari semua kanker) dan 1,8 juta tinggi, kanker paru merupakan penyebab
kematian akibat kanker paru (18,4% dari semua kematian karena kanker yang paling tinggi di
kematian akibat kanker). Prevalensi kanker paru Indonesia yaitu sekitar 13,2% dari total
cukup tinggi di negara berkembang yaitu kematian kanker (WHO, 2020).
sebanyak 58%. Insidens kanker paru di Asia Meningkatnya insidensi kanker paru setiap
dilaporkan sebanyak 1,03 juta kasus dengan tahun yang disertai tingkat kematian cukup
926.000 kematian pada tahun 2020. Beban tinggi, maka sangat penting untuk
terbanyak kanker paru di Asia terdapat pada mengidenfitikasi dan memahami situasi
negara-negara di Asia Tenggara (Nugroho & penanganan kanker paru di Indonesia. Beberapa
Wati, 2020). masalah terkait kanker paru yang diidentifikasi
Perkiraan American Cancer Society untuk adalah kanker paru belum menjadi prioritas
kanker paru di AS pada tahun 2023 adalah penanganan kesehatan di Indonesia, tingginya
Sekitar 238.340 kasus baru kanker paru-paru beban penyakit kanker termasuk kanker paru,
(117.550 pada pria dan 120.790 pada wanita) usaha pengendalian rokok yang belum optimal,
dan Sekitar 127.070 kematian akibat kanker keterbatasan jumlah dan kurang meratanya
paru-paru (67.160 pada pria dan 59.910 pada distribusi dokter spesialis onkologi paru,
wanita). Kanker paru-paru terutama terjadi pada keterbatasan kapasitas deteksi dini di layanan
orang tua. Kebanyakan orang yang didiagnosis kesehatan primer, sistem rujukan yang lemah
menderita kanker paru berusia 65 tahun atau (sistem rujukan berjenjang vs sistem rujukan
lebih; sejumlah kecil orang yang didiagnosis berbasis kompetensi), masih rendahnya akses
berusia di bawah 45 tahun. Usia rata-rata orang pasien untuk mendapatkan pengobatan yang
saat didiagnosis adalah sekitar 70 tahun. Kanker spesifik sesuai tipe kanker paru (Arika Dewi,
paru-paru sejauh ini merupakan penyebab utama Hasbullah Thabrany, Aryana Satrya, Gemala
kematian akibat kanker di AS, terhitung sekitar Chairunnisa Puteri, Rifqi Abdul Fattah, 2021).
1 dari 5 dari semua kematian akibat kanker. Menurut data Kemenkes tahun 2020
Setiap tahun, lebih banyak orang meninggal prevelensi kejadian penyakit kanker di
karena kanker paru dari pada gabungan kanker Indonesia (136.2/100.000 penduduk) berada
lainya (Society, 2023). pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di
Menurut Dr Chin Tan Min (2021) Asia urutan ke 23. Angka kejadian tertinggi di
mengatakan, angka kasus kematian karena Indonesia untuk laki-laki adalah kanker paru
kanker paru ini juga semakin parah oleh yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk
penyakit jenis baru yakni Covid-19. Pada tahun dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000
2020, terdapat 34.783 kasus kanker paru, penduduk. Tingginya angka kematian yang
dengan angka kematian akibat kanker ini yang disebabkan oleh kanker paru-paru ini berada
meningkat hingga 18 persen dibandingkan tahun pada tingkat yang mengkhawatirkan. Pasien

111
© Jurnal Keperawatan Medika (JKEM)-ISSN :2963-5691. All rights reserved
Jurnal Keperawatan Medika
Vol. 2, No. 1, Bulan Mei, Tahun 2023, Hal. 110-122
Jurnal Homepage:https://jkem.ppj.unp.ac.id/index.php/jkem

kanker paru-paru harus segera ditangani dengan dahak susah dikeluarkan, diagnosa yang kedua
cepat dan tepat (Amalia & Del, 2020). yaitu gangguan pertukaran gas b.d pasien
Menurut data Rikesdas 2018 pravelensi tampak sesak, dan diagnose yang ketiga yaitu
kejadian Kanker Paru disumbar naik dari 10% intoleransi aktivitas b.d kelemahan.
menjadi 12% (Rikesdas, 2018). Pravelensi Implementasi keperawatan yang dilakukan
kanker tertinggi adalah di provinsi Yogyakarta peneliti disesuaikan dengan rencana tindakan
4,86 per 1000 penduduk, diikuti Sumatera Barat keperawatan yaitu memberikan posisi semi
2,47 per 1000 penduduk dan Gorontalo 2,44 per fowler dan menganjurkan nafas dalam dan
1000 penduduk. Untuk pencegahan dan batuk efektif, terapi oksigen dan membantu
pengendalian kanker di indonesia, pemerintah pasien mengidentifikasi aktivitas yang mampu
telah melakukan berbagai upaya atara lain dilakukan. Berdasarkan evaluasi keperawatan
deteksi dini faktor risiko kanker paru, dan pada pasien diatas didapatkan jalan napas paten
sistem registrasi kanker nasional. Dalam rangka yang ditandai pasien dengan pasien sudah tidak
mengoptimalkan upaya pencegahan dan sesak, batuk berdahak yang sudah mulai keluar,
pengendalian kanker di indonesia, perlu adanya badan sudah tidak terasa lemah, pasien
upaya masif yang dilakukan oleh semua pihak mengatakan sudah bisa melakukan aktifitas
baik pemerintah maupun masyarakat dalam sendiri walaupun terkadang masih di bantu
pencegahan dan pengendalian kanker. keluarga. Dengan hasil yang diperoleh setelah
Berdasarkan hasil studi kasus oleh Rendy melakukan tindakan keperawatan selama 3 hari
(2019) Di Ruangan Paru RSUD Dr. Achmad yaitu masalah masalah keperawatan sudah mulai
Mochtar Bukittinggi pada pengkajian asuhan sedikit teratasi.
keperawatan pada pasien dengan Karsinoma Hasil penelitian Ardanis (2022) Diruangan
Paru didapatkan keluhan sesak napas, batuk Baitussalam 1 Rumah Sakit Islam Sultan Agung
berdahak, nafsu makan menurun, badan terasa Semarang pada pengkajian asuhan keperawatan
lemas ,klien juga mengatakan nyeri di bagian pada pasien dengan Karsinoma Paru didapatkan
luka lecet pada bagian pinggul (lebar luka 4 cm keluhan nyeri pada dada bagian kanan atas ,
dan skala nyeri 2),dan luka terasa tidak nyaman. nyeri terasa ditusuk-tusuk, skala nyeri 6 (0-10),
Diagnosis keperawatan yang muncul yaitu : 1) nyeri hilang timbul, dan hasil pemeriksaan fisik
Pola nafas tidak efektif b.d sekresi yang yang dilakukan palpasi pada bagian dada
tertahan. 2) Intoleransi aktivitas b.d kelemahan terdapat nyeri tekan pada dada kanan atas.
3) Defisit nutrisi b.d ketidak mampuan Diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn. S
mencerna makanan. 4) Nyeri akut b.d agen adalah nyeri akut berhubungan dengan agen
pencedera fisiologis. Pada perencanaan asuhan pencedera fisik, lalu masalah keperawatan
keperawatan pada pasien Karsinoma Paru (Ca berikutnya yaitu pola nafas tidak efektif
Paru) di ruang rawat inap Paru Rumah Sakit berhubungan dengan sesak yang ditandai dengan
Ahcmad Mochtar Bukittinggi semua tanda gejala dyspnea, penggunaan otot bantu
perencanaan dapat diterapkan pada tinjauan pernafasan, dan juga pola nafas abnormal
kasus sehingga implementasi asuhan (takipnea ,hiperventilasi, dan sebagainya) dan
keperawatan hampir semua dapat dilakukan. masalah keperawatan yang terakhir yaitu
Hasil penelitian Ristika (2020) Di Ruangan perencanaan keperawatan intoleransi aktivitas
Irna Non Bedah RSUP DR. M. Djamil Padang berhubungan dengan imobilisasi yang tanda dan
tentang asuhan keperawatan gangguan gejalanya yaitu sesak dalam beraktivitas,
oksigenasi pada Kanker Paru didapatkan gangguan frekuensi, dan irama jantung.
keluhan sesak napas sejak 1 minggu yang lalu, Tindakan keperawatan yang dilaksanakan
batuk berdahak dan dahak susah dikeluarkan, kepada Tn. S sesuai dengan perencanaan
dada terasa berat, badan terasa lemah, letih dan tindakan keperawatan menurut SLKI DPP PPNI
nafsu makan berkurang. Sesuai dengan hasil (2018) dan SIKI DPP PPNI (2018). Pelaksanaan
pengkajian, peneliti menemukan 3 diagnosa yang pertama yaitu melakukan identifikasi
keperawatan yang muncul pada kasus tersebut, daerah lokasi, durasi, karakteristik, frekuensi,
diagnosa pertama yaitu bersihan jalan napas intensitas nyeri selanjutnya mengidentifikasi
tidak efektif b.d pasien batuk berdahak dan skala nyeri, dengan ajarkan tehnik

112
© Jurnal Keperawatan Medika (JKEM)-ISSN :2963-5691. All rights reserved
Jurnal Keperawatan Medika
Vol. 2, No. 1, Bulan Mei, Tahun 2023, Hal. 110-122
Jurnal Homepage:https://jkem.ppj.unp.ac.id/index.php/jkem

nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri, menelan, Benjolan di pangkal leher,


dan kolaborasi pemberian analgetic. Pembengkakan pada wajah dan leher, terkadang
Pelaksanaan yang kedua yaitu monitor pola disertai pembengkakan pada lengan dan nyeri
nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas) lalu hebat (Aktalina, 2022).
yang selanjutnya memposisikan semi fowler Penyakit kanker paru memerlukan
atau fowler lalu yang ketiga yaitu memberikan tatalaksana medis dan keperawatan. Penanganan
oksigen jika perlu. Pelaksanaan yang ketiga medis meliputi pembedahan seperti toraktomi
yaitu identifikasi gangguan tubuh yang eksplorasi, pneumonoktomi (pengangkatan
mengakibatkan kelelahan, monitor pola dan jam paru),lobektomi (pengangkatan lobus paru),
tidur, dan lakukan latihan gerak pasif atau aktif. resesi sekmental, resesi baji, dekontikasi,
Pada tanggal 19 – 25 Maret 2022 semua radiasi, dan kemoterapi. Sedangkan penanganan
implementasi dapat dijalankan dengan baik. keperawatan mencakup pemberian asuhan
Hasil evaluasi Tn. S diagnose nyeri akut keperawatan yang profesional melalui
berhubungan dengan agen pencedera fisik, pola pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari
nafas tidak efektif berhubungan dengan pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan,
hambatan upaya nafas, dan intoleransi aktivitas penentuan rencana keperawatan, implementasi
berhubungan dengan imobilisasi yang mana keperawatan, dan evaluasi tindakan
sudah teratasi sehingga intervensi dihentikan. keperawatan. Selain sebagai pemberi asuhan
Berdasarkan hasil observasi dan keperawatan (care giver), perawat juga berperan
wawancara terhadap 3 orang pasien, keluhan sebagai pemberi keputusan klinis dan mampu
dari pasien hampir sama yaitu batuk berdahak berpikir kritis dalam melakukan asuhan
dan sesak napas, pada 2 orang pasien terjadinya keperawatan. Dengan adanya proses
batuk berdahak yang disertai darah. Peneliti keperawatan yang dimulai dari pengkajian
juga melakukan wawancara dengan 2 orang hingga evaluasi keperawatan maka diharapkan
perawat diruangan, perawat telah melakukan kualitas pelayanan keperawatan dapat
tindakan seperti mengatur posisi semi fowler ditingkatkan.
pada pasien, memberikan terapi oksigen,
memberikan nebulizer dan memberikan KASUS
analgetik. Namun dalam pelaksanaannya masih
terdapat kesenjangan seperti pada saat Berdasarkan pengkajian yang dilakukan
pemberian nebulizer pada 3 orang pasien terhadap Tn. B pada tanggal 21 Februari 2023
terdapat 2 orang pasien yang posisinya kurang jam 08.30 wib di Ruangan Rawat inap Paru
benar. Posisi untuk pasien yang mendapatkan RSUP Dr. M. Djamil Padang, didapatkan klien
terapi nebulizer adalah posisi fowler. Posisi berjenis kelamin laki-laki, klien berumur 68
fowler adalah posisi setengah duduk di mana tahun. Berdasarkan pengkajian yang didapatkan
bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dari Tn. B mengeluhkan susah bernapas karena
dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mampu adanya dahak di tenggorokan, jika posisi
mempertahankan kenyamanan & memfasilitasi terlentang sesaknya bertambah, klien juga
fungsi pernapasan pasien. mengatakan susah untuk tidur karena menahan
Gejala klinis pada pasien kanker paru yang rasa nyeri di bagian dada sebelah kiri, nyeri
utama ditemukan adalah batuk dengan dahak terasa seperti ditekan beban, berlangsung hilang
(dahak berwarna putih, bisa juga berisi nanah), timbul dengan durasi ± 3 menit, dengan skala
batuk merupakan keluhan tersering pada pasien nyeri 5, klien juga mengatakan badanya terasa
kanker paru, dengan sekitar 65- 75% dan lemah letih dan lesu dan mudah lelah, klien juga
lebihnya dari 25% kasus mengalami batuk mengatakan kaki dan tanganya terasa dingin.
produktif dengan gejala batuk darah, batuk Klien juga mengatakan penurunan nafsu
darah dapat terjadi pada sekitar 6-35% pasien. makan sejak 2 bulan yang lalu dan penurunan
Dilanjutkan sesak napas Hampir 60% pasien berat badan sejak 1 bulan yang lalu (dari 50 kg
kanker paru mengalami dispnea karena ke 45 kg) mengalami penurunan 5 %, klien juga
sumbatan jalan napas atau bagian parenkim mengatakan makanan yang disediakan di rumah
paru, Suara serak, Sakit dada, Sulit/nyeri sakit sering tidak habis, dan klien mengatakan

113
© Jurnal Keperawatan Medika (JKEM)-ISSN :2963-5691. All rights reserved
Jurnal Keperawatan Medika
Vol. 2, No. 1, Bulan Mei, Tahun 2023, Hal. 110-122
Jurnal Homepage:https://jkem.ppj.unp.ac.id/index.php/jkem

merasa tidak nyaman setelah beraktivitas dan nyeri seluruh tubuh. Nyeri tersebut bertambah
sesak napas saat melakukan aktivitas dan juga saat klien batuk dan melakukan aktivitas. Klien
merasakan lemah. Saat ini klien tampak sesak juga mengatakan saat mulai batuk selalu pergi
napas disertai batuk dan secret tampak sulit berobat dirumah sakit atau fasilitas kesehatan
dikeluarkan dan pasien terpasang oksigen nasal terdekat. Klien juga pernah menderita TB paru
kanul 3 liter/menit, saat batuk klien tampak dan dirawat dipuskesmas Penfui dan menjalani
meringgis dan menekan daerah dada untuk pengobatan selama 6 bulan. Klien tidak ada
menghindari nyeri, akral teraba dingin, CRT 3 riwayat alergi dan tidak pernah dioperasi.
detik dan kulit pasien tampak pucat, klien Kebiasaan merokok 1 hari bisa menghabiskan 2
tampak kurus, klien tampak lemah dan bungkus rokok dan pasien tidak pernah
terpasang cairan infus Nacl 0,9% 8 jam/kolf mengkonsumsi alkohol serta pasien minum kopi
dengan Vital Sign pasien, Tekanan Darah 96/44 2 gelas/hari waktunya pagi dan sore hari. Klien
mmHg, Nadi 84x/menit, pernapasan 26x/menit, tidak mengkonsumsi obat-obatan.
suhu 37 oC, SPO 2 : 94%. Hasil penelitian dari Rendy (2019)
Klien merupakan perokok berat, klien tentang Asuhan keperawatan Pada Tn.I dengan
sudah merokok sejak SMA dari umur 18 tahun, Ca Paru Di Ruang Rawat Inap Paru Rsud
klien merokok sekitar 2 bungkus perharinya Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi, dengan usia
selama 50 tahun dan sudah berhenti merokok klien 44 tahun, pada saat pengkajian didapatkan
sejak 1 bulan yang lalu. Klien juga merupakan keluhan nafasnya masih sesak, dan mengeluh
seorang petani dan sering menggunakan susah bernafas karena adanya dahak di
pestisida semprot, sebelumnya klien tidak tenggorokan, jika posisi terlentang sesaknya
pernah di rawat di RS, dan klien juga bertambah, klien juga mengatakan susah
mengatakan penurunan nafsu makan sejak 2 melakukan aktivitas, sehingga aktivitas di bantu
bulan yang lalu dan penurunan berat badan oleh keluarga, dan klien mengatakan nafsu
sejak 1 bulan yang lalu (dari 50 kg ke 45 kg : 5 makan berkurang, klien pun mengatakan
%), klien mengatakan tidak memiliki riwayat makanan yang di sediakan sering tidak habis,
penyakit TB Paru, Diabetes Melitus dan dan badannya lemas, klien juga mengatakan
Hipertensi, pasien tidak memiliki riwayat alergi susah untuk tidur karena sesak,dan waktu
obat maupun makanan. Pasien mengatakan jika istirahatnya berkurang, dan badannya terasa
dia demam melakukan pengobatan di lemah, klien mengatakan tidak nyaman terasa
kepelayanan kesehatan terdekat. pada badan dan rambut klien karena berminyak
terakhir lap badan 4 hari yang lalu, dan badan
PEMBAHASAN terasa gatal, klien juga mengatakan nyeri di
bagian luka lecet pada bagian pinggul (lebar
Menurut teori keluhan yang dialami luka 4 cm dan skala nyeri 2), dan luka terasa
pasien kanker paru meliputi sesak napas pada tidak nyaman.
penyakit yang lanjut dengan kerusakan paru Hasil penelitian dari Zolla (2018) tentang
yang makin luas, batuk produktif, batuk Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
berdahak, nyeri dada, penurunan nafsu makan, Kanker Paru Diruang Paru RSUP Dr. M. Djamil
penurunan berat badan, suara nafas terdengar Padang, dengan usia klien 70 tahun, pada saat
ronkhi, wheezing atau stridor karena adanya pengkajian klien mengeluh sesak napas, batuk
obtruksi jalan nafas (Ayu et al., 2020). berdahak disertai darah, batuk disertai sekret
Hasil penelitian dari Krisdayanti (2019) yang sulit dikeluarkan dan klien mengatakan
tentang Asuhan keperawatan medikal bedah sering terbangun di malam hari karena sesak
komprehensif Pada Tn. W dengan kanker paru nafas, klien mengatakan sebelumnya memiliki
di ruang komodo Rsud prof. Dr. W. Z. Johannes kebiasaan merokok sebanyak 2 bungkus
kupang, dengan usia klien 69 tahun, pada saat perharinya dan sudah berhenti sejak 1 tahun
pengkajian didapatkan keluhan sesak napas, yang lalu karena sering mengalami batuk. Jadi
batuk dan nyeri dada bagian kiri. Keluhan ini menurut asumsi peneliti berdasarkan teori dan
sudah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. hasil penelitian orang lain umumnya terdapat
Keluhan lain yang menyertai adalah batuk dan kesamaan tentang gejala yang dialami yaitu

114
© Jurnal Keperawatan Medika (JKEM)-ISSN :2963-5691. All rights reserved
Jurnal Keperawatan Medika
Vol. 2, No. 1, Bulan Mei, Tahun 2023, Hal. 110-122
Jurnal Homepage:https://jkem.ppj.unp.ac.id/index.php/jkem

sesak nafas karena adanya dahak ditenggorokan, pencedera fisiologis. Penelitian yang dilakukan
jika posisi terlentang nafasnya bertambah sesak, Krisdayanti (2019), menemukan bersihan jalan
nafsu makan menurun dan nyeri timbul dibagian napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan,
dada saat klien batuk dan melakukan aktivitas. nyeri kronis b.d penekanan saraf oleh kanker,
Sedangkan perbedaan ditemukan pada risiko infeksi b.d penyakit kronis (TB Paru)
penelitian yang dilakukan Krisdayanti yaitu Penelitian yang dilakukan Zolla (2020),
klien pernah menderita TB paru dan dirawat menemukan 4 diagnosa yang muncul yaitu pola
dipuskesmas Penfui dan menjalani pengobatan napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas
selama 6 bulan sedangkan, sedangkan pada (nyeri saat bernapas), bersihan jalan napas tidak
kasus Tn. B tidak pernah menderita TB paru. efektif b.d adanya sekret di jalan nafas, nyeri
Menurut penelitian yang dilakukan Rendy kronis b.d penekanan saraf oleh kanker dan
perbedaan yang ditemukan yaitu klien intoleransi aktivitas b.d kelemahan.
mengatakan nyeri di bagian luka lecet pada Berdasarkan teori diagnosa yang
bagian pinggul (lebar luka 4 cm dan skala nyeri ditemukan pada penyakit kanker paru yaitu :
2), dan luka terasa tidak nyaman, sedangkan bersihan jalan napas tidak efektif, pola napas
pada kasus Tn. B klien mengatakan nyeri di tidak efektif, nyeri kronis, defisit nutrisi,
bagian dada sebelah kiri, nyeri terasa seperti intoleransi aktivitas, gangguan pertukaran gas.
ditekan beban, berlangsung hilang timbul Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya
dengan durasi ± 3 menit, dengan skala nyeri 5. dengan penelitian penulis, ditemukan adanya
Menurut penelitian yang dilakukan Zolla perbedaan dan persamaan diagnosa. Perbedaan
perbedaan yang ditemukan yaitu klien batuk yaitu ditemukan diagnose deficit perawatan diri
berdahak disertai darah, sedangkan pada kasus dan nyeri akut pada penelitian Rendy (2019),
Tn. B klien mengatakan batuk kering dan susah dan resiko infeksi pada penelitian Krisdayanti
bernapas karena adanya dahak di tenggorokan. (2019). Ini disebabkan, karena adanya
Perbedaan tersebut kemungkinan terjadi karena perbedaan tanda dan gejala, penyebab serta
adanya riwayat penyakit terdahulu klien. Selain kondisi yang dialami pasien dan data yang
itu juga dipengaruhi oleh perbedaan nyeri yang ditemukan saat melakukan pengkajian.
dirasakan, perbedaan keluhan dan data yang Perencanaan keperawatan disusun
didapatkan selama pengkajian, selain pada tanda berdasarkan diagnosis keperawatan yang
dan gejala perbedaan juga ditemukan pada ditemukan pada kasus. Intervensi keperawatan
format pengkajian, dimana format pengkajian tersebut terdiri dari SLKI DPP PPNI (2018) dan
penulis lebih terarah dan mudah dipahami. SIKI PPNI (2018). Perencanaan yang dilakukan
Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan 6 pada Tn. B bertujuan agar keluhan berkurang
diagnosa yang muncul pada Tn. B yaitu dan kembali beraktivitas seperti biasa. Pada
bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan kasus Tn. B dengan diagnose bersihan jalan
dengan sekresi yang tertahan, pefusi perifer napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi
tidak efektif berhubungan dengan penurunan yang tertahan, intervensi yang ditetapkan
konsentrasi hemoglobin, nyeri kronis penulis yaitu manajemen jalan napas dengan
berhubungan dengan penekanan saraf oleh tujuan agar jalan nafas paten dan kriteria hasil
kanker, defisit nutrisi berhubungan dengan batuk efektif meningkat, produksi sputum
faktor psikologis (keenganan untuk makan), menurun, gelisah membaik, frekuensi napas
intoleransi aktivitas berhubungan dengan membaik dan pola napas membaik. Pefusi
kelemahan, distress spiritual berhubungan perifer tidak efektif berhubungan dengan
dengan menjelang ajal. penurunan konsentrasi hemoglobin, intervensi
Penelitian yang dilakukan Rendy (2019), yang ditetapkan penulis yaitu tranfusi darah
menemukan 5 diagnosa yang muncul yaitu dengan tujuan agar hemoglobin naik dan kriteria
bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi hasil denyut nadi perifer meningkat, warna kulit
yang tertahan, Intoleransi aktivitas b.d pucat menurun, pengisian kapiler membaik,
kelemahan, defisit nutrisi b.d faktor psikologis akral membaik, tekanan darah membaik.
(keenganaan untuk makan), defisit perawatan Nyeri kronis berhubungan dengan
diri b.d kelemahan, nyeri akut b.d agen penekanan saraf oleh kanker, intervensi yang

115
© Jurnal Keperawatan Medika (JKEM)-ISSN :2963-5691. All rights reserved
Jurnal Keperawatan Medika
Vol. 2, No. 1, Bulan Mei, Tahun 2023, Hal. 110-122
Jurnal Homepage:https://jkem.ppj.unp.ac.id/index.php/jkem

ditetapkan penulis yaitu manajemen nyeri (keenganan untuk makan), intervensi yang
dengan tujuan tingkat nyeri menurun dan ditetapkan yaitu manajemen nutrisi dengan
kriteria hasil keluhan nyeri menurun, meringgis tujuan status nutrisi membaik dan kriteria hasil
menurun, gelisah menurun, pola napas porsi makanan yang dihabiskan meningkat,
membaik, nafsu makan membaik dan pola tidur perasaan cepat kenyang menurun, frekuensi
membaik. Defisit nutrisi berhubungan dengan makan membaik, nafsu makan membaik.
faktor psikologis (keenganan untuk makan), Defisit perawatan diri berhubungan
intervensi yang ditetapkan penulis yaitu dengan kelemahan, intervensi yang ditetapkan
manajemen nutrisi dengan tujuan status nutrisi yaitu dukungan perawatan diri dengan tujuan
membaik dan kriteria hasil porsi makanan yang perawatan diri meningkat dan kriteria hasil
dihabiskan meningkat, perasaan cepat kenyang kemampuan mandi cukup menurun,
menurun, frekuensi makan membaik, nafsu kemampuan mengenakan pakaian sedang,
makan membaik. Intoleransi aktifitas mempertahankan kebersihan diri sedang, minat
berhubungan dengan kelemahan, intervensi melakukan perawatan diri sedang, verbalisasi
yang ditetapkan penulis yaitu manajemen keinginan melakukan perawatan diri sedang.
energy dengan tujuan aktivitas meningkat dan Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
kriteria hasil frekuensi nadi meningkat, psikologis, intervensi yang ditetapkan yaitu
kecepatan berjalan meningkat, keluhan lelah manajemen nyeri dengan tujuan tingkat nyeri
menurun, keluhan lemah menurun, tekanan menurun dan kriteria hasil keluhan nyeri
darah membaik dan frekuensi napas membaik. menurun, meringgis menurun, gelisah menurun,
Distres spiritual berhubungan dengan menjelang pola napas membaik, nafsu makan membaik dan
ajal intervensi yang ditetapkan penulis yaitu pola tidur membaik.
dukungan spiritual sengan tujuan status spiritual Pada penelitian yang dilakukan
membaik dan kriteria hasil verbalisasi makna Krisdayanti (2019), intervensi yang ditetapkan
dan makna tujuan hidup meningkat, verbalisasi untuk masalah bersihan jalan napas tidak efektif
kepuasan terhadap makna hidup meningkat, berhubungan dengan sekresi yang tertahan,
perilaku marah kepada tuhan menurun, intervensi yang ditetapkan yaitu manajemen
kemampuan beribadah membaik. jalan napas dengan tujuan agar jalan nafas paten
Pada penelitian yang dilakukan Rendy dan kriteria hasil batuk efektif meningkat,
(2019), intervensi yang ditetapkan untuk produksi sputum menurun, gelisah membaik,
masalah bersihan jalan napas tidak efektif frekuensi napas membaik dan pola napas
berhubungan dengan sekresi yang tertahan, membaik. Nyeri kronis berhubungan dengan
intervensi yang ditetapkan yaitu manajemen penekanan saraf oleh kanker, intervensi yang
jalan napas dengan tujuan agar jalan nafas paten ditetapkan yaitu manajemen nyeri dengan tujuan
dan kriteria hasil batuk efektif meningkat, tingkat nyeri menurun dan kriteria hasil keluhan
produksi sputum cukup menurun, mengi cukup nyeri menurun, meringgis menurun, gelisah
menurun, gelisah cukup menurun, susah menurun, pola napas membaik, nafsu makan
berbicara cukup menurun, frekuensi nafas membaik dan pola tidur membaik. Resiko
cukup membaik, pola nafas cukup membaik. infeksi berhubungan dengan penyakit kronis
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan (TB Paru), intervensi yang ditetapkan yaitu
kelemahan, intervensi yang ditetapkan yaitu pencegahan infeksi dan kriteria hasil kebersihan
manajemen energy dengan tujuan aktivitas badan meningkat, nafsu makan membaik, nyeri
meningkat dan kriteria hasil frekuensi nadi menurun, leukosit membaik.
meningkat, saturasi oksigen meningkat, Pada penelitian yang dilakukan Zolla
kekuatan tubuh bagian atas meningkat, kekuatan (2020), intervensi yang ditetapkan untuk
tubuh bagian bawah meningkat, jarak berjalan masalah bersihan pola napas tidak efektif
cukup meningkat, keluhan lelah cukup berhubungan dengan hambatan upaya napas
menurun, perasaan lemah cukup menurun, (nyeri saat bernapas), intervensi yang ditetapkan
aritmia saat aktivitas cukup menurun, frekuensi yaitu terapi oksigen dengan tujuan agar jalan
nafas membaik, tekanan darah membaik. Defisit nafas paten dan kriteria hasil gelisah membaik,
nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis frekuensi napas membaik dan pola napas

116
© Jurnal Keperawatan Medika (JKEM)-ISSN :2963-5691. All rights reserved
Jurnal Keperawatan Medika
Vol. 2, No. 1, Bulan Mei, Tahun 2023, Hal. 110-122
Jurnal Homepage:https://jkem.ppj.unp.ac.id/index.php/jkem

membaik. Bersihan jalan napas tidak efektif keperawatan. Dalam implementasi tindakan
berhubungan dengan sekresi yang tertahan, keperawatan pada bersihan jalan napas tidak
intervensi yang ditetapkan yaitu manajemen efektif, penulis melakukan implenentasi seperti
jalan napas dengan tujuan agar jalan nafas paten memonitor pola napas (Frekuensi), memonitor
dan kriteria hasil batuk efektif meningkat, bunyi napas tambahan (mis. gurdling, mengi,
produksi sputum cukup menurun, mengi cukup wheezing, ronkhi kering), memposiskan semi
menurun, gelisah cukup menurun, susah fowler, memberikan oksigen 3l/i, mengajarkan
berbicara cukup menurun, frekuensi nafas teknik batuk efektif, mengkolaborasi pemberian
cukup membaik, pola nafas cukup membaik. ekspektoran (nebulisasi ventolin).
Nyeri kronis berhubungan dengan Masalah keperawatan perfusi perifer tidak
penekanan saraf oleh kanker, intervensi yang efektif, maka penulis melakukan implementasi
ditetapkan penulis yaitu manajemen nyeri mengidentifikasi rencana tranfusi,
dengan tujuan tingkat nyeri menurun dan mememonitor tanda-tanda vital sebelum, selama
kriteria hasil keluhan nyeri menurun, meringgis dan setelah tranfusi (tekanan darah, suhu, nadi,
menurun, gelisah menurun, pola napas dan frekuensi napas), melakukan penggecekan
membaik, nafsu makan membaik dan pola tidur ganda pada label darah (golongan darah, rhesus,
membaik. Intoleransi aktifitas berhubungan tanggal kadarluwarsa, nomor seri, jumlah, dan
dengan kelemahan, intervensi yang ditetapkan identitas pasien), memberikan NaCl 0,9% 50-
penulis yaitu manajemen energy dengan tujuan 100ml sebelum tranfusi dilakukan,
aktivitas meningkat dan kriteria hasil frekuensi mendokumentasikan tanggal, waktu, jumlah
nadi meningkat, kecepatan berjalan meningkat, darah, durasi, dan respon tranfusi, menjelaskan
keluhan lelah menurun, keluhan lemah tujuan dan prosedur tranfu, menjelaskan tanda
menurun, tekanan darah membaik dan frekuensi dan gejala reaksi tranfusi yang perlu dilaporkan
napas membaik. ( mis. gatal, pusing, sesak napas, dan atau nyeri
Dari kasus Tn. B dan peneliti sebelumnya dada).
serta teori, terdapat persamaan dan perencanaan Masalah nyeri kronis, penulis melakukan
yang berbeda. Perbedaan tersebut menurut implementasi seperti mengidentifikasi lokasi,
peneliti karena adanya perbedaan diagnose yang karakteristik, durasi, kualitas, intensitas nyeri,
ditemukan dari masalah atau kondisi yang mengidentifikasi respon nyeri non verbal,
dialami saat pengkajian ke pasien, sehingga mengidentifikasi skala nyeri, mengidentifikasi
memerlukan intervensi yang sesuai dengan faktor yang memperberat dan memperingan
diagnose dan kondisi pasien. Implementasi nyeri, memfasilitasi istirahat dan tidur,
Keperawatan adalah pengelolaan dan menjelaskan strategi meredakan nyeri (tarik
perwujudan dari rencana keperawatan yang napas dalam), menkolaborasi pemberian
telah disusun pada tahap perencanaan analgetik codein. Masalah deficit nutrisi, penulis
(intervensi). Proses pelaksanaan implementasi melakukan implementasi seperti
harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor- mengidentifikasi status nutrisi, memonitor
faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan asupan makanan, memberika suplemen makan
keperawatan, strategi implementasi keperawatan (curcuma), menganjurkan posisi duduk,
dan kegiatan komunikasi. Tujuan implementasi mengkolaborasi pemberian medikasi sebelum
adalah Melaksanakan hasil dari rencana makan (paracetamol 500 gr 1x1). Masalah
keperawatan untuk selanjutnya di evaluasi untuk intoleransi aktivitas, penulis melakukan
mengetahui kondisi kesehatan klien dalam implementasi seperti memonitor kelemahan
periode yang singkat, mempertahankan daya fisik emosional, memonitor pola dan jam tidur ,
tahan tubuh, mencegah komplikasi, dan memfasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
menemukan perubahan sistem tubuh (Sihaloho, menganjurkan tirah baring. Masalah distress
2021). spiritual, penulis melakukan implementasi
Implementasi keperawatan dilakukan seperti mengidentifikasi ketaatan beribadah,
selama 5 hari berturut-turut dari tanggal 21 memfasilitasi melakukan kegiatan ibadah.
sampai 25 Februari 2023, berdasarkan tindakan Penelitian yang dilakukan oleh Rendy
yang telah direncanakan pada intervensi (2019), implementasi yang dilakukan untuk

117
© Jurnal Keperawatan Medika (JKEM)-ISSN :2963-5691. All rights reserved
Jurnal Keperawatan Medika
Vol. 2, No. 1, Bulan Mei, Tahun 2023, Hal. 110-122
Jurnal Homepage:https://jkem.ppj.unp.ac.id/index.php/jkem

masalah bersihan jalan napas tidak efektif yaitu Penelitian yang dilakukan oleh Zolla
memonitor pola napas (Frekuensi), memonitor (2020), implementasi yang dilakukan untuk
bunyi napas tambahan (mis. gurdling, mengi, masalah pola napas tidak efektif yaitu
wheezing, ronkhi kering), memposiskan semi memonitor kecepatan aliran oksigen, memonitor
fowler, memberikan oksigen 4l/i, mengajarkan posisi alat terapi oksigen, mempertahankan
teknik batuk efektif. Masalah intoleransi kepatenan jalan napas, kolaborasi penentuan
aktivitas implementasi yang dilakukan yaitu dosis oksigen. Masalah bersihan jalan napas
memonitor kelemahan fisik emosional, tidak efektif yaitu memonitor pola napas
memonitor pola dan jam tidur, memfasilitasi (Frekuensi), memonitor bunyi napas tambahan
duduk di sisi tempat tidur, menganjurkan tirah (mis. gurdling, mengi, wheezing, ronkhi
baring. kering), memposiskan semi fowler, memberikan
Masalah deficit nutrisi, implementasi oksigen 3l/i, mengajarkan teknik batuk efektif.
yang dilakukan yaitu mengidentifikasi status Masalah nyeri kronis, implementasi yang
nutrisi, memonitor asupan makanan, memberika dilakukan yaitu mengidentifikasi lokasi,
suplemen makan (curcuma), menganjurkan karakteristik, durasi, kualitas, intensitas nyeri,
posisi duduk. Masalah deficit perawatan diri, mengidentifikasi respon nyeri non verbal,
implementasi yang dilakukan yaitu memonitor mengidentifikasi skala nyeri, mengidentifikasi
tingkat kemandirian, mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
kebutuhan alat bantu bantu kebersihan diri, nyeri, memfasilitasi istirahat dan tidur,
menyediakan lingkungan yang terapeutik, menjelaskan strategi meredakan nyeri (tarik
menyiapkan keperluan pribadi, mefasilitasi napas dalam). Masalah intoleransi aktivitas,
kemandirian, menganjurkan melakukan implementasi yang dilakukan yaitu memonitor
perawatan diri secara konsisten sesuai kelemahan fisik emosional, memonitor pola dan
kemampuan. Masalah nyeri akut, implementasi jam tidur , memfasilitasi duduk di sisi tempat
yang dilakukan yaitu mengidentifikasi tidur, menganjurkan tirah baring.
karakteristik nyeri, mengidentifikasi respon Menurut asumsi penulis, berdasarkan
nyeri non verbal, mengidentifikasi skala nyeri, implementasi yang penulis lakukan pada Tn. B
memfasilitasi istirahat dan tidur, menjelaskan dengan penelitian sebelumnya terdapat
strategi meredakan nyeri (tarik napas dalam). perbedaan implementasi yang dilakukan. Seperti
Penelitian yang dilakukan oleh implementasi terhadap manajemen jalan napas
Krisdayanti (2019), implementasi yang pada penelitian Rendy (2019), yang melakukan
dilakukan untuk masalah bersihan jalan napas implementasi sebanyak 5 tindakan, sedangkan
tidak efektif yaitu memonitor pola napas penulis melakukan 6 tindakan. Hal tersebut
(Frekuensi), memonitor bunyi napas tambahan kemungkinan dipengaruhi oleh perbedaan batuk
(mis. gurdling, mengi, wheezing, ronkhi yang dirasakan, sehingga pada kasus Tn. B
kering), memposiskan semi fowler, memberikan memerlukan tindakan yang lebih banyak untu
oksigen 2l/i, mengajarkan teknik batuk efektif. segera mengatasi batuk. Selain itu menurut
Masalah nyeri kronis, implementasi yang penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
dilakukan yaitu mengidentifikasi lokasi, Krisdayanti (2019) di dapat implementasi
karakteristik, durasi, kualitas, intensitas nyeri, pencegahan infeksi, sedangkan pada kasus Tn.
mengidentifikasi respon nyeri non verbal, B tidak dilakukan implementasi pencegahan
mengidentifikasi skala nyeri, mengidentifikasi infeksi, hal ini karena adanya perbedaan
faktor yang memperberat dan memperingan diagnosis keperawatan dan intervensi
nyeri, memfasilitasi istirahat dan tidur, keperawatan yang telah direncanakan.
menjelaskan strategi meredakan nyeri (tarik Implementasi disesuaikan pada perencanaan
napas dalam), menkolaborasi pemberian yang dirumuskan.
analgetik (pemberian injeksi ketorolac 3x1). Secara teori evaluasi yaitu penilaian hasil dan
Masalah resiko infeksi, implementasi yang proses. Penilaian hasil menentukan sebeberapa
dilakukan yaitu mengajarkan cara cuci tangan jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran
dengan benar, mengajarkan etika batuk, dari tindakan. Penilaian proses menetukan
menganjurkan asupan nutrisi. apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan

118
© Jurnal Keperawatan Medika (JKEM)-ISSN :2963-5691. All rights reserved
Jurnal Keperawatan Medika
Vol. 2, No. 1, Bulan Mei, Tahun 2023, Hal. 110-122
Jurnal Homepage:https://jkem.ppj.unp.ac.id/index.php/jkem

proses mulai dari pengkajian, diagnosa, tampak lemas, klien mengatakan badanya gatal,
perencanan, tindakan dan evaluasi itu sendiri klien tampak kusam, klien tampak mengusap
(Rkt, E Y. S, 2019). badan karena gatal, klien mengatakan nyeri
Evaluasi dari hasil tindakan keperawatan pada bagian luka, klien tampak meringgis.
pada kasus Tn. B dari tanggal 21-25 Februari Hasil evaluasi dari penelitian yang dilakukan
2023, didapatkan kriteria hasil pada hari kelima Krisdayanti (2019), pada hari ketiga ditemukan
evaluasi untuk masalah bersihan jalan napas masalah bersihan jalan napas tidak efektif
tidak efektif teratasi yang ditandai dengan klien teratasi sebagian yang ditandai dengan klien
mengatakan batuk sudah berkurang dan mengatakan bahawa sesak nafasnya berkurang,
dahaknya sudah berkurang, tidak ada bunyi klien terdapat bunyi wheezing di lobus kiri paru.
napas tambahan, klien tampak tenang. Evaluasi Sedangkan untuk masalah nyeri kronis teratasi
pada hari ke tiga untuk diagnosa perfusi perifer yang ditandai dengan klien mengatakan
tidak efektif teratasi yang ditandai dengan klien nyerinya sudah berkurang, klien tidak meringis
mengatakan badanya lemah letih dan lesu dan tampak rilex, skala nyeri. Dan untuk
berkurang, klien tampak lemah dan pucat masalah resiko infeksi belum teratasi, klien
berkurang, CRT 2 detik, Akral hangat, Hb : 11.1 tampak ada luka di intercostal 6 kiri (terpasang
g/dL. WSD), kadar leukosit (20.640 μ/L).
Evaluasi pada hari kelima untuk masalah Hasil evaluasi dari penelitian yang
nyeri kronis teratasi yang ditandai dengan klien dilakukan Zolla (2019), pada hari kelima
mengatakan nyeri masih sedikit terasa ketika ditemukan masalah pola napas tidak efektif,
saat batuk, klien tampak tenang, skala nyeri 1. nyeri kronis teratasi sebagian yang ditandai
Evaluasi pada hari keempat untuk masalah dengan pernafasan normal, klien sudah bisa
deficit nutrisi teratasi yang ditandai dengan tidak menggunakan oksigen untuk bernapas,
klien mengatakan nafsu makan membaik, klien suara napas masih terdengar ronkhi tetapi sudah
mengatakan menghabiskan porsi makananya , berkurang, klien sudah diperbolehkan pulang,
klien menghabiskan porsi makananya, nafsu teratasi sebagian yang ditandai dengan klien
makan pasien membaik. Evaluasi pada hari mengatakan klien mengatakan nyerinya sudah
keempat untuk masalah intoleransi aktifitas berkurang, klien tidak meringis dan tampak
teratasi yang ditandai dengan klien mengatakan rilex, skala nyeri 2. Sedangkan untuk masalah
badanya terasa lelah dan lemah berkurang, klien bersihan jalan napas tidak efektif, intoleransi
mengatakan sudah mulai bias tidur dengan aktifitas teratasi yang ditandai dengan klien
nyaman (lebih kurang 7-8 jam/hari), klien sudah mengatakan batuk berdahak sudah berkurang,
bisa berjalan tanpa didampingi keluarga. klien sudah mampu melakukan batuk efektif,
Evaluasi pada hari ketiga untuk masalah distress frekuensi napas normal, klien sudah
spiritual teratasi yang ditandai dengan klien diperbolehkan pulang, klien mengatakan sudah
mengatakan sudah bisa solat dan berdiri tidak sesak napas, klien mampu berjalan ke
disamping tempat tidur klien tampak solat di kamar mandi tanpa dibantu, klien mengatakan
samping tempat tidur. tidak pusing saat berjalan, klien mengatakan
Hasil evaluasi dari penelitian yang nafsu makanya sudah membaik dan badanya
dilakukan Rendy (2019), pada hari ketiga sudah mulai bertenaga, klien sudah
evaluasi ditemukan masalah bersihan jalan diperbolehkan pulang.
napas tidak efektif, intoleransi aktifitas, deficit Berdasarkan hasil evaluasi yang penulis
nutrisi, deficit perawatan diri, nyeri akut belum lakukan pada Tn. B terdapat perbedaan dengan
teratasi yang ditandai dengan klien mengatakan penelitian sebelumnya, seperti pada penelitian
sesak nafas, pernafasan 28x/i, suara napas klien Rendy (2019) dimana selama melakukan
masih terdengar ronchi, klien mengatakan evaluasi selama 3 hari ditemukan masalah
lemah, klien mengatakan aktifitas dibantu sama belum teratasi untuk semua diagnosis.
keluarga, klien tampak terbaring, klien tampak Sedangkan pada Tn. B selama melakukan
lemah, klien mengatakan nafsu makan evaluasi selama 5 hari ditemukan masalah
berkurang, klien mengatakan lemas, klien teratasi untuk untuk masalah bersihan jalan
tampak tidak menghabiskan makananya, klien napas, nyeri kronis, sedangkan perfusi perifer

119
© Jurnal Keperawatan Medika (JKEM)-ISSN :2963-5691. All rights reserved
Jurnal Keperawatan Medika
Vol. 2, No. 1, Bulan Mei, Tahun 2023, Hal. 110-122
Jurnal Homepage:https://jkem.ppj.unp.ac.id/index.php/jkem

tidak efektif teratasi pada hari ketiga dan dengan Kanker Paru di Ruang Rawat Inap Paru
masalah deficit nutrisi sama intoleransi aktivitas RSUP Dr. M. Djamil Padang”. Dan teruntuk
teratasi pada hari ketiga. Jadi menurut asumsi kakak saya Feri Ferdian, S.ST., M.M., Ph.D
peneliti hal tersebut dapat terjadi karena yang telah memfasilitasi saya dan memberikan
perbedaan implementasi yang dilakukan serta bantuan dana untuk kepentingan dalam proses
perbedaan lamanya implementasi dan evaluasi penelitian.
yang dilakukan penulis dengan peneliti Bagi Intitusi Pendidikan. Hasil penelitian
sebelumnya. pada pasien kanker paru dapat dipergunakan
oleh mahasiswa keperawatan Universitas Negeri
KESIMPULAN Padang untuk proses pembelajaran tentang
Pengelolaan asuhan keperawatan pada asuhan keperawatan pada pasien kanker paru.
pasien kanker paru dengan masalah Bagi Peneliti Selanjutnya. Hasil penelitian dapat
keperawatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan data
manajemen jalan napas untuk masalah bersihan pembanding mengenai penerapan asuhan
jalan napas, tranfusi darah untuk masalah keperawatan pada pasien dengan kanker paru
perfusi perifer tidak efektif, manajemen nyeri yang lainya.
untuk masalah nyeri kronis, manajemen nutrisi
untuk masalah deficit nutrisi, dan manajemen
energy untuk masalah intoleransi aktifitas, DAFTAR PUSTAKA Penulisan naskah dan
dukungan spiritual untuk masalah distress sitasi (Times New Roman 11, 1 spasi).
spiritual. Dimana intervensi yang dilakukan Daftar pustaka (referensi) ditulis sesuai dengan
meliputi observasi, terapeutik, edukasi dan abjad/alfabetis. Minimal referensi yang
kolaborasi. digunakan adalah 15 untuk artikel penelitian,
Hasil evaluasi yang telah dilakukan pada dan 25 untuk artikel liter
tanggal 21 Februari – 25 Februari 2023 dalam
bentuk SOAP. Evaluasi tersebut selama 5 hari
untuk Tn. B masalah teratasi yaitu bersihan Elhadi, I. M. T. E. &. A. E. H., (2010).
jalan napas tidak efektif, perfusi perifer tidak Preliminary Study of the Clinical
efektif, nyeri kronis, deficit nutrisi, intoleransi Hypoglycemic Effects of Allium cepa
aktivitas, dan distress spiritual. (Red Onion) in Type 1 and Type 2
Diabetic Patients. Environmental
SARAN
Bagi perawat ruangan rawat inap paru RSUP Health Insights, Issue
Dr. M. Djamil Padang. Studi kasus yang peneliti https://doi.org/10.4137/EHI.S5540, p.
lakukan pada pasien dengan kanker paru dapat 71.
dijadikan sebagai informasi bagi perawat dalam Federation (IDF), I. D., (2013). Clinic
melakukan asuhan keperawatan pada pasien Guidelines Task Force. Global
dengan kanker paru. Peneliti juga memberikan guidelines for type 2 Diabetes.
saran agar perawat ruangan memberikan
Hidayat, S. a. &. C. Z., (2018). Pengaruh
promosi kesehatan tentang bahaya merokok
kepada pasien yang baru dirawat pertama kali Bawang Merah Terhadap Penurunan
terkena kanker paru. Kadar Gula Darah Pada Penderita
Diabetes Melitus di Desa Sidoraharjo
UCAPAN TERIMA KASIH Kecamatan Kedamean Kabupaten
Terima kasih disampaikan kepada Ns. Gresik. Ilmiah Keperawatan, Volume
Anggra Trisna Ajani, S.Kep, M.Kep selaku
10, p. 263–269.
dosen pembimbing yang telah menyediakan
waktu, tenaga dan fikiran untuk mengarahkan Indraswari, W., (2010). Hubungan Indeks
saya dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah Glikemik Asupan Makanan Dengan
dalam bentuk studi kasus dengan judul “ Kadar Glukosa Darah Pada Pasien
Asuhan Keperawatan Medikal Bedah pada Tn.B Rawat Jalan Diabetes Mellitus Tipe-2

120
© Jurnal Keperawatan Medika (JKEM)-ISSN :2963-5691. All rights reserved
Jurnal Keperawatan Medika
Vol. 2, No. 1, Bulan Mei, Tahun 2023, Hal. 110-122
Jurnal Homepage:https://jkem.ppj.unp.ac.id/index.php/jkem

Di Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo. Continuing Medical Education, 190–


6.Skripsi Sarjana. Program Studi Ilmu 210.
Gizi , Fakultas Kesehatan Masyarakat, Ayu, I., Dwijayanthi, N., & Sutha, I. B. (2020).
Universitas Hasanuddin, Makassar.. Seorang p enderita k anker p aru d
Karamoy, A. B., & Dharmadi, M. (2019). engan m anifestasi e fusi p erikardium :
Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Laporan k asus. 11(2), 590–596.
Diabetes Mellitus Tipe 2 yang https://doi.org/10.15562/ism.v11i2.591
Berolahraga Rutin dan yang Faraz Siddiqui, Sarosh Vaqar, A. H. S. (2022).
Berolahraga Tidak Rutin. E-JURNAL Kanker Paru - StatPearls - Rak Buku
MEDIKA , VOL . 8 NO . 4 APRIL , NCBI.
2019. DAFTAR PUSTAKA Indra Buana, D. A. H. (2022). Asbestos, Radon
Dan Polusi Udara Sebagai Faktor
Aktalina, L. (2022). Polimorfisme Gen Enzime Resiko Kanker Paru Pada Perempuan
Epoxide Hiydrolase Bukan Perokok. Jurnal Kedokteran
Dan Dan Kesehatan Maikussaleh, 8(1).
Risiko Terjadinya https://doi.org/https://doi.org/10.29103
Kanker Paru. / averrous.v8i1.708
Metode Majalah Joseph, J., & Rotty, L. W. A. (2020). Kanker
Ilmiah, 12, 177– Paru : Laporan Kasus. 2(1), 17–25.
184. Kadek dwi pradnyani novianti, kadek yoga dwi
https://doi.org/https://doi.org/10.46880 jendral, made satria wibawa. (2021).
/ methoda.Vol12No3.pp177-184. Diagnosis Penyakit Paru Pada Perokok
Ananda Rian Rizki, Ermayanti, and Abdiana Pasif Menggunakan Metode Certanty
Sabrina. 2018. “Hubungan Staging Factor. Information System and
Kanker Paru dengan Skala Nyeri pada Emerging Technology Journal, 1–10.
Pasien Kanker Paru yang Dirawat di Kemenkes. (2018).
Bagian Paru RSUP DR M Djamil Buku_Pedoman_Pengendalian_Faktor
Padang.” Jurnal Kesehatan Andalas. _ Risiko_Kanker_Paru (pp. 1–15).
Arika Dewi, Hasbullah Thabrany, Aryana https://p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-
Satrya, Gemala Chairunnisa ptm/buku-pedoman-pengendalian-
Puteri, Rifqi Abdul Fattah, D. N. faktor-risiko-kanker-paru_-tahun-
(2021). Kanker Paling Mematikan Di 2018#
Indonesia : Apa Saja Yang Telah Kita Nugroho, N. P., & Wati, F. F. (2020).
Atasi. Pusat Kajian Jaminan Sosial Koeksistensi Kanker Paru Dan
Universitas Indonesia (PKJS-UI). Tuberkulosis. Syifa’Med J Kedokt Dan
https://pkjsui.org/wp- Kesehat, 11(1).
content/uploads/2021/05/PKJS- https://doi.org/https://doi.org/10.32502/
UI_Dialog-Pemangku-Kepentingan- sm.v11i1.2583
Kanker-Paru.pdf Pradhana. (2022). Media Pembelajaran
Auliany, F. (2022). Laki-Laki 70 Tahun Anatomi Fisiologi Paru Paru-Paru
Dengan Ca Paru Dan Pneumonia Berbasis Virtual Reality ( Vr ). 4, 211–
Dextra : Laporan Kasus A 70 Years 218.
Old Man With Lung Ca And Pranita, E. (2021). Situasi Kanker Paru di
Pneumonia Dextra : Case Report. Indonesia Saat ini, Prevalensi

121
© Jurnal Keperawatan Medika (JKEM)-ISSN :2963-5691. All rights reserved
Jurnal Keperawatan Medika
Vol. 2, No. 1, Bulan Mei, Tahun 2023, Hal. 110-122
Jurnal Homepage:https://jkem.ppj.unp.ac.id/index.php/jkem

Kematian Meningkat. Persatuan Perawat Nasional


Www.Compas.Com. Indonesia.
https://www.kompas.com/sains/read/2 Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar
0 21/12/10/183100723/situasi-kanker- Luaran Keperawatan Indonesia.
paru-di-indonesia-saat-ini-prevalensi- Jakarta: Dewan Pustaka Pusat
kematian-meningkat?page=allkam Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Medik Rumah Sakit Umum Provinsi
Dr.
M. Djamil Padang, 2022. Jumlah
Penderita Penyakit Kanker Paru (CA
Paru) di Rawat Inap Paru. Tahun 2019-
2022.
Rekam Medik Rumah Sakit Umum Provinsi Dr.
M. Djamil Padang, 2022. Jumlah Penderita
Penyakit Kanker Paru (CA Paru) di
RSUP Dr. M. Djamil Padang. Tahun
2019-2021.
Sihaloho, A. A. (2021). Implementasi dan
Evaluasi Keperawatan. 1–13.
Society, A. C. (2023). About Lung Cancer
What Is Lung Cancer ? Journal
Citation Report, 1–15.
https://www.cancer.org/cancer/non- small-
celllung-cancer/about/key-
statistics.html.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pustaka Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar
Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pustaka Pusat

122
© Jurnal Keperawatan Medika (JKEM)-ISSN :2963-5691. All rights reserved

Anda mungkin juga menyukai