Anda di halaman 1dari 3

LATAR BELAKANG

Tumor otak adalah jenis tumor yang tumbuh di otak atau di sekitar otak. Tumor otak dapat
menimbulkan berbagai gejala, termasuk sakit kepala, mual, muntah, kejang, kelemahan otot,
dan gangguan penglihatan. Tumor otak juga dapat menyebabkan masalah gizi pada pasien,
seperti penurunan nafsu makan, mual, muntah, dan kesulitan menelan. Tumor otak primer
berasal dari sel-sel abnormal yang tumbuh dari otak, medulla spinalis, maupun selaput
meningen dan cenderung tidak menyebar ke organ tubuh lain (Kumar et al, 2018; Kheirollahi
et al., 2015).

Menurut jurnal yang diterbitkan oleh World Health Organization (WHO), tumor otak
merupakan penyakit yang sering terjadi di seluruh dunia. Prevalensi tumor otak bervariasi
tergantung pada jenisnya. Contohnya, glioma adalah jenis tumor otak yang paling umum,
dengan insiden sekitar 3,19 per 100.000 orang per tahun di Amerika Serikat. Sedangkan,
tumor otak metastatik lebih jarang terjadi, dengan insiden sekitar 10-30% dari kasus kanker.
Sedangkan menurut Menurut data dari International Agency for Research of Cancer, lebih
dari 126.000 orang di dunia setiap tahunnya mengidap tumor otak dan lebih dari 97.000 jiwa
meninggal dunia (Sabbihhamoud & Ghazali, 2014). Lebih dari 688.000 orang menderita
tumor otak, dimana 63% tumor otak jinak dan 37% tumor otak ganas (National brain tumor,
2013). Jika dilihat dari jenis kelaminnya, maka pengidap tumor otak berjenis kelamin pria
sedikit lebih banyak dibanding wanita. Penyakit genetik seperti neurofibromatosis (penyakit
genetik yang menyebabkan tumor tumbuh di saraf) bisa meningkatkan risiko munculnya
tumor otak. Namun, penyebab utama dari kebanyakan tumor otak belum diketahui. Tumor
otak tidak mengenal usia dan bisa menjangkiti siapa saja, termasuk anak-anak (WHO, 2012).

Dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237 juta penduduk ada sekitar 237.000 penderita
kanker/tumor baru setiap tahunnya. Sejalan dengan itu, data empiris juga menunjukkan
bahwa kematian akibat penyakit ini kian meningkat. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDA) tahun 2007, prevalensi kanker/tumor di Indonesia adalah 4,3 per 1000
penduduk dan merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi,
cedera, perintal dan diabetes militus. Tingginya kematian akibat penyakit ini dikarenakan
terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya dari tumor ini, tanda-tanda dini dari
tumor, faktor-faktor resiko, cara penanggulangannya secara benar serta membiasakan diri
dengan pola hidup sehat dan pasien sering datang berobat ke tempat yang salah sehingga
datang ke Rumah Sakit dalam keadaan yang sudah lanjut sehingga biaya pengobatannya lebih
mahal.

Meningioma merupakan tumor otak terbanyak yang terjadi di Bandar Lampung dengan
lokasi tumor terbanyak di daerah frontal dan gejala terbanyak yang muncul dan membuat
penderita datang untuk berobat adalah sakit kepala dalam waktu yang lama. Tumor otak
banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria dan rentang usia 40-44 tahun merupakan usia
sebagian besar kasus tumor otak. Pada 95,1% penderita tumor otak menjalani tindakan
operatif sebagai terapi sekaligus diagnosis pasti (Sari dkk., 2014).
DAFTAR PUSTAKA

National brain tumor2013national brain tumor society Frankly speaking about cancer brain
tumor1-96

World Health Organization. (2016). Brain Tumours. Diakses dari https://www.who.int/news-


room/fact-sheets/detail/brain-tumours

Kumar, V., Abbas, A.K., Aster, J.C., 2018. Robbins Basic Pathology. 10 th edition.
Philadelphia: Saunders Elseivier, Pennsylvania.

Anda mungkin juga menyukai