Epidemiologi Tumor Otak
Epidemiologi Tumor Otak
Global
Secara global, insidensi tumor otak maligna di seluruh dunia adalah 3,4/ 100.000
penduduk. Insidensi tumor otak di Amerika Serikat adalah 21,42/ 100.000 penduduk per
tahun dengan insidensi tumor ganas 7,25/ 100.000 penduduk per tahun. Masing-masing jenis
tumor otak memiliki insidensi yang berbeda.
Pada dewasa, dua per tiga tumor otak primer berlokasi di supratentorial, sedangkan
pada anak-anak tumor otak lebih banyak ditemukan infratentorial. Pada anak-anak, tumor
otak merupakan jenis malignansi terbanyak kedua dengan jumlah kasus 15-25% dari
keseluruhan kasus malignansi.[7]
Berdasarkan data statistik Central Brain Tumor Registry of the United States
(CBTRUS), tumor otak merupakan neoplasma terbanyak yang ditemukan pada usia 0-14
tahun. Insidensi pada usia tersebut rata-rata 5,54/ 100.000 penduduk per tahun. Meningioma
merupakan tumor otak yang paling banyak terdiagnosis secara histologi (36,8%), diikuti
dengan tumor pituitari (16,2%), dan glioblastoma (14,9%).
Glioblastoma merupakan tumor otak maligna yang paling banyak ditemukan (47,1%),
sedangkan tumor otak jinak paling banyak adalah meningioma. Kasus glioblastoma
mencakup 15,4% dari tumor otak primer. Meningioma dan glioblastoma lebih sering
ditemukan pada usia dewasa dan insidensinya meningkat seiring bertambahnya usia.
Insidensi tertinggi terdapat pada kelompok usia >65 tahun (meningioma) dan 75-84
tahun (glioblastoma). Glioblastoma lebih banyak 1,6 kali lipat pada laki-laki daripada
perempuan. Meningioma lebih banyak ditemukan pada orang berkulit hitam dibandingkan
dengan orang berkulit putih.[2]
Tumor embrional merupakan tumor otak paling banyak pada usia 0-4 tahun dan
merupakan jenis tumor terbanyak kedua pada kelompok usia 0-19 tahun. Meduloblastoma
merupakan tumor embrional terbanyak pada kelompok usia 0-19 tahun. Tumor primitif
neuroektodermal (tumor embrional) memiliki insidensi tertinggi pada kelompok usia 0-4
tahun.
Angka ketahanan hidup pasien tumor embrional sangat bervariasi tergantung hasil
pemeriksaan histopatologi. Selain tumor embrional, tumor sel germinal dan astrositoma
pilositik memiliki insidensi yang lebih tinggi pada kelompok usia muda. [2]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi nasional mengenai tumor otak di Indonesia. Sebuah
penelitian di Bandar Lampung melaporkan selama periode 2009-2013 terdapat 173 pasien
dengan diagnosis tumor otak berdasarkan hasil histopatologi.
Pada penelitian tersebut pasien berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada
laki-laki (1,8:1). Jenis tumor yang paling banyak ditemukan adalah meningioma (57,8%) dan
astrositoma (28,9%) dengan lokasi tumor terbanyak di regio frontal (30,1%).[1]