Anda di halaman 1dari 3

Menurut teori Lawrance Green dan kawan-kawan (1980) menyatakan bahwa perilaku manusia

dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behaviour causes) dan faktor diluar

perilaku (non behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3

faktor yaitu: • Faktor predisposisi (predisposing factors), yang mencakup pengetahuan, sikap dan

sebagainya. • Faktor pemungkin (enabling factor), yang mencakup lingkungan fisik, tersedia atau

tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana keselamatan kerja, misalnya ketersedianya

APD, pelatihan dan sebagainya. • Faktor penguat (reinforcement factor), faktor-faktor ini

meliputi undangundang, peraturan-peraturan, pengawasan dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).

Masa Remaja merupakan periode kritis peralihan dari anak menjadi dewasa. Pada remaja terjadi

perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial yang berlangsung secara sekuensial. Pada

remaja terjadi perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial yang berlangsung secara

sekuensial. Pada usia remaja, fisik seseorang akan terus menerus berkembang. Demikian juga

aspek psikologis maupun sosialnya. Pada masa ini seharusnya remaja putri mulai memperhatikan

perubahan pada dirinya, misalnya payudara yang rawan terhadap penyakit kanker payudara.

Kanker payudara (Carcinoma mammae) merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan

pengendalian mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal, cepat,

dan tidak terkendali yang terjadi pada jaringan payudara (Depkes, 2015). Kejadian kanker di

dunia semakin meningkat dari 12,7 juta kasus pada tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus pada

tahun 2012, sedangkan jumlah angka kematian meningkat dari 7,6 juta orang pada tahun 2008

menjadi 8,2 juta pada tahun 2012 (Kemenkes, 2015).

Usia remaja merupakan periode transisi perkembangan dari masa anak ke masa dewasa, usia

antara 10-24 tahun. Pada tahap ini sering kali remaja tidak menyadari bahwa suatu tahap

perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja akan mengalami suatu perubahan
baik fisik maupun psikologis (Kusmiran, 2013). Perubahan fisik yang dipengaruhi oleh hormon

estrogen dan progesteron. Salah satu akibat dari aktivitas hormon estrogen pada masa reproduksi

remaja putri adalah dapat menimbulkan terjadinya fibroadenoma mammae atau tumor jinak

payudara. Tumor jinak ini sering ditemukan pada usia reproduksi, disebabkan oleh beberapa

kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan terhadap esterogen.

Penyakit ini terjadi secara asimptomatik pada 25% wanita dan sering terjadi pada usia awal

reproduktif dan puncaknya adalah antara usia 15 sampai 35 tahun (Kumaralita, 2015). Dimana

tumor yang terjadi bisa menjadi kanker, bila tidak terdeteksi lebih awal. Meskipun tidak

semuanya ganas, tetapi ini menunjukkan bahwa saat ini sudah ada tren gejala kanker payudara

yang semakin tinggi di usia remaja (YKPI, 2018).

Reseach on Cancer (IARC), bahwa tahun 2012 terdapat sebanyak 14.067.894 kasus baru pada

kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker di seluruh dunia. Angka penderita kanker

diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya dan di perkirakan mencapai 23,6juta kasus

baru per tahun pada 2030 (Kemenkes RI, 2016). Dari data Globocan menyatakan pada tahun

2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta, dimana dari data

tersebut di dunia yang mengalami kanker sebanyak 1 dari 5 yang berjenis kelamin laki-laki dan 1

dari 6 perempuan. Dari data diatas juga menunujukkan bahwa 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11

wanita, meninggal karena kanker (Kemenkes RI, 2019). Terdapat pada urutan ke 8 di Asia

Tenggara jumlah kejadian dari kanker di Indonesia sebanyak (136.2/100.000 orang) dan

Indonesia juga menempati urutan ke 23 di Asia (Kemenkes, 2019). Angka terjadinya kanker

payudara pada perempuan yang tertinggi sebesar 42,1 per 100.000 orang dengan rata-rata jumlah

kematian 17 per 100.000 orang. Menurut data dari Riskesdas, jumlah kejadian kanker di

Indonesia menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari 1.4 per 1000 orang pada tahun 2013
meningkat menjadi 1,79 per 1000 orang di tahun 2018 (Kemenkes, 2019). Kanker payudara

berada pada urutan yang pertama sebagai kanker yang paling banyak diderita oleh penduduk usia

produktif di Jawa Timur dan memiliki persentase 16,9% (Bappeda Jatim, 2013).

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan motivasi tentang SADARI pada siswi kelas X MAN 1

Sleman masih rendah, sehingga perlu dilakukan health education tentang SADARI.

Anda mungkin juga menyukai