Salah satu penyebab kematian utama di dunia adalah kanker.
Kanker payudara menempati urutan
tertinggi dalam jumlah kasus kanker sekaligus menjadi penyebab kematian terbesar akibat kanker di dunia setiap tahunnya. Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya ( Kemenkes RI, 2015). Menurut WHO (2012) prevalensi kanker payudara sebesar 1.677.000 kasus, dimana kanker ini paling banyak diderita oleh kaum wanita. Terdapat 794.000 kasus di negara berkembang dan menyebabkan 324.000 kematian akibat kanker payudara. Insiden penyakit ini diperkirakan semakin tinggi di seluruh dunia. Sedangkan menurut data GLOBOCAN tahun 2012, diketahui bahwa kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan persentase kasus baru tertinggi, yaitu sebesar 43,3%, dan persentase kematian akibat kanker payudara sebesar 12,9%2 (Kemenkes RI, 2015). Menurut data World Health Organization (WHO), pengidap kanker payudara di Indonesia mencapai 40 per 100.000 penduduk di tahun 2012. Kanker payudara memiliki persentase kasus baru paling tinggi sebesar 43,3%. Sedangkan pada tahun 2013, prevalensi kanker payudara di Indonesia adalah adalah sebesar 61.682 kasus (Indrayani, 2020). 2 Profil Kesehatan Kota Balikpapan (2018) mengungkapkan, dari 2.714 wanita berusia 30-50 tahun yang melakukan pemeriksaan leher rahim dan payudara di 27 puskesmas yang berada di Balikpapan, 109 orang atau 4% diantaranya dicurigai mengidap kanker payudara. Di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan pada tahun 2020, ditemukan 90 kasus kanker payudara. Sementara pada bulan Januari sampai Maret pada tahun 2021, ditemukan sebanyak 102 kasus kanker payudara. (RSKD Balikpapan, 2021). Menurut Global Cancer Statistic (2018), penyebab kanker payudara termasuk multifaktorial yang penyebab utamanya belum diketahui dengan jelas. Ada beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap kanker payudara, diantaranya yaitu usia, usia melahirkan anak pertama, menarche dini, menopause terlambat, riwayat menderita tumor jinak payudara, riwayat menyusui, riwayat melahirkan, paparan radiasi, penggunaan hormon, riwayat keluarga, obesitas, kanker pada salah satu payudara, konsumsi makanan tinggi lemak, alkohol, merokok, dan kepadatan payudara (Bray, 2018). Kanker payudara merupakan penyakit yang mempengaruhi kondisi kesehatan fisik dan psikologis penderitanya. Klien yang terdiagnosa kanker payudara memiliki pengalaman traumatis karena gangguan pada citra diri, hubungan seksual, dan menyebabkan reaksi psikologis seperti penolakan, kemarahan, atau ketakutan terhadap penyakit dan proses perawatan. Beberapa dampak psikologis lain adalah ketidakberdayaan, rasa malu, harga diri, stres, dan salah satunya adalah kecemasan ( Distinarista, Wuriningsih & Laely, 2020).