Anda di halaman 1dari 35

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 yang

dimaksud Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri

sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada

instansi pemerintah. Fungsi ASN yaitu melaksanakan kebijakan publik yang

dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang

profesional dan berkualitas; dan mempererat persatuan dan kesatuan

Bangsa.

Maka dari itu untuk menjadi seorang pelayan publik yang professional

diperlukan pembekalan kepada PNS dengan nilai-nilai dasar profesi ASN

yang dikenal dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).

3.1.1 Akuntabel

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau

institusi untuk memnuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai

publik. nilai nilai publik tersebut antar lain:

a) Mampu mengambil keputusan yang tepat dan benar ketika


terjadi konflik kepentingan antar kepentingan publik dengan

kepentingan sektor, kelompok dan pribadi.

b) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan

mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.

c) Memperlakukan wara Negara secara sama dan adil dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan public.

d) Menunjukan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan

sebagai penyelenggara pemerintahan.

Indikator nilai akuntabilitas antara lain:

Tabel 3.1.1 Indikator dan nilai akuntabilitas


No Nilai dasar Indikator
1. Kepemimpinan Memberi contoh kepada orang lain, memiliki
komitmen yang tinggi dalam melakukan
pekerjaan.
2. Transparansi Keterbukaan yang bertujuan mendorong
komunikasi dan kerjasama, meningkatkan
akuntabilitas dalam keputusan-keputusan dan
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan
kepada pimpinan.
3. Integritas Menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung
tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku,
undnag-undang, kontrak, kebijakan
dan peraturan yang berlaku.
4. Tanggung jawab Kewajiban dari individu atau lembaga terhadap
setiap tindakan yang telah dilakukan.
5. Keadilan Melakukan pelayanan public tanpa
diskriminasi dan ketidakadilan
6. Kepercayaan Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas dengan kata lain,
lingkungan akuntabilitas tidak akan hadir dari hal-
hal yang tidka dapat dipercaya.
7. Keseimbangan Kinerja yang baik harus disertai keseimbangan
kapasitas sumber daya dan keahian yang dimiliki.
No Nilai dasar Indikator
8. Kejelasan Mengetahui kewenangan, peran dan tanggung
jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi
9. Konsistensi Menjamin stabilitas untuk mencapai
lingkungan yang akuntabel.

3.1.2 Nasionalisme

Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai

kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai

kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk

menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan

dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila pengamalan nilai-nilai luhur

yang terkandung didalamnya, setiap penyelenggara negara, baik di

pusat maupun di daerah (LAN RI, 2015b). Adapun lima indikator dari

nilai nilai dasar nasionalisme adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1.2 Nilai dan Indikator Nasionalisme


No Nilai Indikator
1. Sila 1 (Ketuhanan Nilai ini mengandung arti adanya pengakuan
Yang Maha Esa) dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan
sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini
menyatakan bahwa bangsa Indonesia
merupakan bangsa religious, bukan bangsa
atheis.
2. Sila 2 (Kemanusiaan Nilai ini mengandung arti adanya kesadaran
yang adil dan beradab) sikap dan perilaku sesuai dengan nilai moral
dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati
nurani dengan memperlakukan segala sesuatu
sebagaimana mestinya.
No Nilai Indikator
3. Sila 3 (Persatuan Sila ini mengandung nilai bahwa makna usaha
Indonesia kearah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk
membina rasa nasionalisme dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan
Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang
dimiliki bangsa Indonesia.

4. Sila 4 (Kerakyatan Sila ini mengandung makna bahwa suatu


yang dipimpin oleh pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
hikmat kebijaksanaan untuk rakyat dengan cara musyawarah
dalam mufakat melalui lembaga perwakilan.
permusyawaratan
perwakilan)
5. Sila 5 (Keadilan sila ini mengandung makna sebagai dasar
Sosial bagi seluruh tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia
rakyat Indonesia) yang adil dan makmur lahiriah dan
batiniah.

3.1.3 Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang

menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, dan

keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka

menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika

publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN, yakni:

Tabel 3.1.3 Nilai dan Indikator Etika Publik


No Indikator
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
No Indikator
5.
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.

12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai


disiplin pegawai ASN.

3.1.4 Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai

efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah.

Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat

mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara inovasi, muncul karena

adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk

beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya.

ada beberapa nilai yang harus ada pada komitmen mutu seperti

berikut:
Tabel 3.1.4 Nilai dan Indikator Komitmen Mutu
No Nilai Indikator
1. Efektif (tepat sasaran) Tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan baik menyangkut jumlah maupun
mutu hasil kerja.
2. Efisien (tepat guna) Tingkat ketepatan realisasi
penggunaansumber dayadanbagaimana
pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi
pemborosan sumber daya, penyalahgunaan
alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang keluar alur.
3. Inovatif Perubahan yang diciptakan untuk
mencapai keadaan yang lebih baik di masa
yang akan datang.
4. Berorientasi mutu Setiap kegiatan atau program yang
dilakukan diarahkan untuk pencapaian
standar mutu.

3.1.5 Anti Korupsi

Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi

adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan

memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang

dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Anti

korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri

dari Nilai-nilai anti korupsi antara lain:

Tabel 3.1.5 Nilai dan Indikator Anti Korupsi


No Nilai Indikator
1. Kejujuran ucapan yang lurus, tidak berbohong dan
tidak curang.
2. Kepedulian Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan
dan menghiraukan. Rasa kepedulian dapat
dilakukan terhadap
lingkungan sekitar.
No Nilai Indikator
3. Kemandirian Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki
sendiri, artinya tidak banyak bergantung
kepada orang lain dalam berbagai hal.
4. Kedisiplinan Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan
kepada peraturan.

5. Tanggung jawab Tanggung Jawab adalah keadaan wajib


menanggung segala sesuatu.
6. Kesederhanaan Gaya hidup yang sederhana yaitu
dibiasakan
untuk tidak hidup boros.
7. Keberanian Dapat diwujudkan dalam bentuk berani
mengatakan dan membela kebenaran.
8. Keadilan Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah
dan tidak memihak. Menempatkan segala
sesuatu pada tempatnya.
9. Kerja keras Kerja keras didasari dengan adanya
kemauan di dalam kemauan terkandung
ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya
kerja, pendirian
keberanian.

3.2 Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI

Menurut UU nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN pegawai ASN

berperan sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan

tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui

pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari

intervensi politik serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dna nepotisme.

Pegawai ASN bertugas :

a. Melaksanakan kebijakan public yang dibuat oleh pejabat Pembina

kepegawaian sesuai dengan ketntuan peraturan perundang- undangan.

b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas


c. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.

Adapun peran dan kedudukan ASN dalam NKRI adalah sebagai berikut:

3.2.1 Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

peraturan perundang-undnagan bagi setiap warga negara dan

penduduk atas barang, jasa dan pelayanan administratif yang

disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Adapun prinsisp –

prinsip dalam melakukan pelayanan publik adala sebagai berikut:

Tabel 3.2.1 Prinsip Pelayanan Publik


No Prinsip Keterangan
1. Partisipatif Mendorong peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik dengan
memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan
masyarakat.
2. Transparan Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh
semua pihak yang membutuhkan dan disediakan
secara memadai serta mudah dimengerti.
3. Responsif Mendengar dan memenuhi tuntutan keluhan setiap
penerima pelayanan.
4. Tidak Diskriminatif Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan
suku, agama, ras, golongan, gender dan status
ekonomi.
5. Mudah dan Murah a. Mudah dalam arti berbagai persyaratan yang
dibutuhkan pelayanan publik masuk akal dan
mudah untuk dipenuhi.
b. Murah dalam arti biaya yang dikeluarkan
penerima layanan terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat.
6. Efektif dan efisien Mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak
dicapai dan cara mewujudkan tujuan tersebut
dilakukan dengan prosedur yang sederhana.
No Prinsip Keterangan
7. Aksibel Pelayanan publik dapat dijangkaumasyarakat
dengan mudah seperti jaraknya dekat,
terjangkau dengan kendaraan, gampang
ditemukan.
8. Akuntabel Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
9. Berkeadilan Pelayanan publik mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi keompok masyarakat lemah
berhadapan dengan kelompok kuat.

3.2.2 Whole of Government

Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan

penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya

kolaboratif pemerintahanan dari keseluruhan sektor dalam ruang

lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan

pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.

Oleh karena itu, WoG juga dikenal sebagai pendekatan integrancy,

yaitu pendekatan yan melibatkan sejumlah kelembagaan yang

terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Berikut adalah asas-

asas terkait dengan implementasi Wog.

a. Asas kepastiaan hukum

b. Asas kepentingan umum

c. Asas akuntabilitas

d. Asas proposionalitas

e. Asas keterbukaan
f. Asas efisiensi

g. Asas efektifitas.

3.2.3 Manajemen ASN

Menurut undang-undang Nomor 5 tahun 2014 Manajemen ASN

adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang

profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi

politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN berdasarkan

pada asas:

a. Kepastian hukum

b. Profesionalitas

c. Proporsionalitas

d. Keterpaduan

e. Delegasi

f. Netralisas

g. Akuntabilitas

h. Efektif dan efisien

i. Keterbukaan

j. Nondeskriminatif

k. Persatuan dan kesatuan


l. Keadilan dan kesetaran dan kesejahteraan

Adapun kode etik dan kode perilaku dalam menjalankan tugas

sebagai seorang ASN adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,

dan berintegritas tinggi;

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau

pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika

pemerintahan;

f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara

bertanggung jawab, efektif, dan efisien;

h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam

melaksanakan tugasnya;

i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan

kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait

kepentingan kedinasan;

j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,

kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari


keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

k. Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi

dan integritas asn; dan

l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan

mengenai disiplin pegawai ASN.

Timbang terima adalah transfer tentang informasi (termasuk

tanggungjawab dan tanggunggugat) selama perpindahan

perawatan yang berkelanjutan yang mencakup peluang tentang

pertanyaan, klarifikasi dan konfirmasi tentang pelayanan(Frisen,

2008).

Timbang terima harus dilakukan seefektif mungkin dengan

menjelaskan secara singkat, jelas, dan lengkap tentang tindakan

mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan atau

belum dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang

disampaikan akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan

dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh

perawat primer keperawatan kepada perawat primer (penanggung

jawab) dinas sore atau dinas malam secara tertulis atau lisan,

diperlukan juga suatu komunikasi yang jelas tentang kebutuhan

klien terhadap apa yang sudah dilakukan intervensi dan yang

belum, serta respon 1 2 pasien yang terjadi. Baik dg metode

kominukasi oral, tertulis, ataupun pengecekan secara langsung

secara umum.
3.3 Rencana Kegiatan Aktualisasi

3.3.1 Isu yang Di Angkat

Berdasarkan hasil observasi penulis selama bertugas di

Instalasi Rawat Inap RSUD Pulang Pisau, penulis menemukan 3 isu

yang berkaiatan dengan tugas pokok dan fungsi penulis sebagai

perawat. Adapun isu tersebut antara lain:

1. Belum optimalnya penerapan protokol kesehatan dalam

pencegahan penyebaran covid-19 di lingkungan RSUD Pulang

Pisau.

2. Belum optimalnya koordinasi antara dokter dan farmasi

terhadap ketersediaan obat-obatan

3. Belum optimalnya pengkajian awal pasien COVID-19 di RSUD

Puang Pisau

3.3.2 Analisis dan Penetapan Isu Terpilih

Deskripsi beberapa isu diatas memberikan gambaran bahwa

memang ada beberapa hal yang bisa dijadikan fokus dalam kegiatan

aktualisasi yang akan dilakukan penulis. Namun tidak semua isu bisa

di angkat menjadi bahan kegiatan aktualisasi. Selanjutnya akan

dilakukan penapisan isu, penapisan isu adalah keputusan penulis

untuk memilih satu buah isu utama yang kemudian dijadikan bahan

dalam rancangan aktualisasi. Dalam proses penapisan isu, penulis

menggunakan alat untuk memilih isu utama yang dianggap paling


mendesak untuk diselesaikan. Metode USG adalah salah satu

metode skoring untuk menyusun prioritas isu yang harus

diselesaikan. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Urgency, yaitu seberapa mendasar suatu isu harus dibahas,

dianalisis, atau ditindaklanjuti;

2. Seriousness, yaitu seberapa serius suatu isu harus dikaitkan

dengan akibat yang akan ditimbulkan;

3. Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu

tersebut jika tidak ditangani segera.

Pada tahap ini masing-masing masalah dinilai tingkat risiko dan

dampaknya. Bila didapatkan jumlah skor maka dapat menentukan

prioritas masalah. Setelah dilakukan tapisan isu menggunakan USG

maka diperoleh dengan masing-masing skor tertinggi yakni 15.

Berikut Tabel USG:

Tabel 3.3.1 Analisis Prioritas Isu Melalui Skala Nilai Matriks USG
No. Masalah U S G Total Prioritas
1. Belum optimalnya penerapan protokol 5 5 4 14 I
kesehatan dalam pencegahan
penyebaran covid-19 di lingkungan
RSUD Pulang Pisau
2. Belum optimalnya koordinasi antara 4 3 3 10 III
dokter dan farmasi terhadap
ketersediaan obat-obatan
3. Belum optimalnya pengkajian awal 4 4 4 12 II
pasien COVID-19 di RSUD Puang Pisau
Tabel 3.3.2 Keterangan :
Urgency = Seriousness = Kegawatan Growth =
Mendesak Pertumbuhan
5 = Sangat Penting 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
4 = Penting 4 = Gawat 4 = Cepat
3 = Cukup Penting 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Penting 2 = Kurang Gawat 2 = kurang Cepat
1 = Tidak Penting 1 = Tidak Gawat 1 = Tidak Cepat

Berdasarkan analisis USG terhadap isu-isu yang menjadi

permasalahan di RSUD Pulang Pisau, diperoleh prioritas

permasalahan yang penting untuk dilaksanakan “Belum optimalnya

penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran

covid-19 di lingkungan RSUD Pulang Pisau”.

3.3.3 Analisis Penyebab Isu Terpilih

Pengidentifikasian isu yang selanjutnya adalah menggunakan

diagram fishbone. Diagram ini berguna untuk menganalisis suatu isu

sehingga didapatkan akar permasalahan. Dari akar permasalahan

ini kemudian dirancang solusi penyelesaian masalah.


Gambar . Diagram fishbone

Berikut ini dapat dilihat faktor penyebab masalah di RSUD

Pulang Pisau. Dari Isu “Belum optimalnya penerapan protokol

kesehatan dalam pencegahan penyebaran covid-19 di lingkungan

RSUD Pulang Pisau”. Pada metode ini, menggunakan metode

analisa pelayanan jasa yang dapat di analisis masalahnya berasal

dari 4 faktor penyebab sebagai berikut:

1. Surroundings (lingkungan) “Kurangnya pengetahuan tentang

Covid-19 dan masih rendahnya kepedulian dalam memutus rantai

penyebaran Covid-19”.
2. Suppliers (Pemasok) “Sarana edukasi Rumah Sakit mengenai

protokol kesehatan (5M) masih kurang”.

3. System (Sistem) “Belum efektifnya promosi kesehatan

dilingkungan Rumah Sakit”.

4. Skills (Keterampilan) “Belum efektifnya promkes yang dilakukan

oleh tenaga kesehatan”.

3.3.4 Penetapan Gagasan Kegiatan

Dari analisis di atas didapatkan 4 faktor penyebab yang

membuat belum optimalnya penerapan protokol kesehatan dalam

pencegahan penyebaran covid-19 di lingkungan RSUD Pulang Pisau

menjadi masalah utama pada analisis kali ini, maka rekomendasi

dari alternative pemecahan masalah yang harus dilakukan terhadap

faktor-faktor penyebab tersebut adalah:

Tabel 3.3.3 Teknik Tapisan Solusi Menggunakan Mc Namara


Tapisan Mc
Faktor Penyebab
No. Alternatif Solusi Namara Jlm Rank
Fishbone
E K B
1. Kurangnya Melakukan promosi kesehatan 5 3 5 13 I
pengetahuan tentang tentang COVID-19 (6 langkah
COVID-19 dan masih cuci tanga), membuat leaflet
rendahnya kepedulian yang dibagikan kepada pasien
dalam memutus rantai ataupun keluarga pasien
penyebaran covid-19. serta Saling mengingatkan
kepada sesama perawat atau
tenaga medis lainnya untuk
mengikuti protokol kesehatan
dan menerapkannya kepada
diri sendiri.
2. Belum efektifnya Berperan aktif dalam 5 3 4 12 II
promosi kesehatan memberikan edukasi
dilingkungan RS. mengenai COVID 19.
Tapisan Mc
Faktor Penyebab
No. Alternatif Solusi Namara Jlm Rank
Fishbone
E K B
3. Belum efektifnya Mengajukan kepada pihak 5 2 2 9 IV
promkes yang terkait RS, kepala ruangan
dilakukan oleh tenaga terkait perihal promosi
kesehatan. kesehatan untuk
meningkatkan sarana dan
prasarana edukasi di seluruh
lingkungan RS dan terutama
untuk ruangan isolasi covid-
19, baik berupa pengadaan
benner dan leaflet.
4. Sarana edukasi rumah Saling mengingatkan kepada 4 3 4 11 III
sakit mengenai sesama perawat atau tenaga
protokol kesehatan medis lainnya untuk bekerja
(5M) masih kurang. sesuai pada tusi (tugas fungsi)
masing-masing salah satunya
adalah mengoptimakan
pentingnya edukasi untuk
mengikuti protokol kesehatan.

Berdasarkan uraian di atas, maka judul gagasan pemecahan

isu prioritas adalah “Optimalisasi penerapan protokol kesehatan

dalam pencegahan penyebaran covid-19 dengan melakukan

promosi kesehatan 6 langkah cuci tangan di RSUD Pulang

Pisau”.

3.3.5 Gagasan isu

Rancangan aktualisasi ini merupakan serangkaian rencana

kegiatan yang akan di laksanakan di tempat tugas, yaitu di RSUD

Pulang Pisau, lebih mengarah pada “Optimalisasi penerapan

protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran covid-19

dengan melakukan promosi kesehatan 6 langkah cuci tangan di


RSUD Pulang Pisau’’.

3.3.6 Kegiatan Dan Tahapan Rancangan Aktualisasi

Kegiatan mapupun tahapan rancangan aktualisasi ini akan di

laksanakan di instansi bekerja, yaitu di RSUD Pulang Pisau, dengan

meangkat isu yaitu “Optimalisasi penerapan protokol kesehatan

dalam pencegahan penyebaran covid-19 dengan melakukan promosi

kesehatan 6 langkah cuci tangan di RSUD Pulang Pisau”.


Rancangan Aktualisasi

A. Unit Kerja : RSUD Pulang Pisau


B. Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya penerapan protokol kesehatan dalam
pencegahan penyebaran Covid-19 di Lingkungan RSUD Pulang
Pisau
2. Belum optimalnya koordinasi antara dokter dan farmasi terhadap
ketersediaan obat-obatan
3. Belum optimalnya pengkajian awal pasien COVID-19 di RSUD
Puang Pisau
C. Isu yang Diangkat : Belum optimalnya penerapan protokol kesehatan dalam
pencegahan penyebaran Covid-19 di Lingkungan RSUD Pulang
Pisau
D. Gagasan Pemecahan Isu : Melakukan promosi kesehatan 6 langkah cuci tangan di RSUD
Pulang Pisau
E. Kegiatan dan Tambahan Kegiatan : 1. Membuat Satuan Acara Penyuluhan Tentang 6 Langkah Cuci
Tangan;
2. Membuat Leaflet;
3. Membuat video 6 langkah cuci tangan;
4. Melakukan Promosi Kesehatan 6 langkah cuci tangan.
Tabel 3.3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi-Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Agenda Organisasi
2
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat a. Menyiapkan bahan a. Diperolehnya a. (Etika Publik : Melakukan koordinasi Pembuatan
Satuan konsultasi persetujuan Sopan) penulis dan meminta SAP dengan
Acara b. Melakukan pelaksanaan melakukan persetujuan mentor profesionalisme
Penyuluhan pertemuan dengan aktualisasi konsultasi sangat menunjang
Tentang 6 mentor b. Tersedianya dengan sopan terhadap Misi
Langkah c. Membahas dokumentasi dan ramah organisasi yaitu
Cuci rancangan berupa foto b. (Akuntabilitas: “Menyelenggarakan
Tangan kegiatan dan antara ASN Tanggung Pelayanan
mencatat hasil dengan Mentor jawab) penulis Kesehatan dan
pertemuan bertanggung Rujukan yang
d. Mencatat arahan jawab dan jujur Bermutu”
terhadap dalam
rancangan menyampaikan
bahan konsultasi Visi :
kegiatan
yang akan "Mewujudkan
dibahas Rumah Sakit Pilihan
c. (Nasionalisme : Utama Masyarakat"
Musyawarah)
penulis
melakukan
diskusi dengan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi-Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Agenda Organisasi
2
1 2 3 4 5 6 7
mentor, yang
mengedepankan
musyawarah
mufakat
d. (Etika Publik:
jujur ) setelah
meakukan
diskusi tersebut
penulis
mencatat segala
hasil diskusi
dengan jujur,
cermat dan teliti
agar hasil
diskusi tersebut
dapat
dipertanggung
jawabkan
e. (Komitmen
Mutu: efektif
dan efisien)
guna
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi-Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Agenda Organisasi
2
1 2 3 4 5 6 7
meghasilkan
konsultasi yang
efektif dan
efisien
f. (Anti Korupsi
:kerja keras )
penulis harus
bekerja keras
guna
tercapainya hasil
yang sesuai
target
g. (Manajemen
ASN :
Profesionalitas
dan tanggung
jawab) dalam
peran dan
kedudukan ASN
dimana ASN
melaporkan
kegiatan kepada
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi-Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Agenda Organisasi
2
1 2 3 4 5 6 7
mentor guna
melakukan
tahapan
kegiatan pasien
secara
bertanggungjaw
ab dan
professional
2. Membuat a. Menyiapkan bahan a. Tersedianya a. (Etika Publik : Melakukan koordinasi Meningkatkan
Leaflet konsultasi leaflet 6 Sopan) penulis dan meminta mutu melalui
b. Melakukan langkah cuci melakukan persetujuan mentor semangat
pertemuan dengan tangan konsultasi sangat menunjang pembelajaran
mentor b. Tersedianya dengan sopan terhadap Misi yang terus
c. Membahas leaflet dokumentasi dan ramah organisasi yaitu menerus,
yang dibuat dan berupa foto b. (Akuntabilitas: “Menyelenggarakan keberanian
mencatat hasil antara ASN Tanggung Pelayanan untuk
pertemuan dengan jawab) penulis Kesehatan dan melakukan
d. Mencatat arahan Mentor bertanggung Rujukan yang inovasi-inovasi
terhadap leaflet jawab dan jujur Bermutu” baru, serta
yang dibuat dalam sikap dan
menyampaikan prilaku yang
bahan Visi :
profesional
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi-Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Agenda Organisasi
2
1 2 3 4 5 6 7
konsultasi yang "Mewujudkan
akan dibahas Rumah Sakit Pilihan
c. (Nasionalisme : Utama Masyarakat"
Musyawarah)
penulis
melakukan
diskusi dengan
mentor, yang
mengedepanka
n musyawarah
mufakat
d. (Etika Publik:
Sederhana)
membuat leaflet
yang mudah
dipahami
e. (Komitmen
Mutu: efektif
dan efisien)
guna
meghasilkan
konsultasi yang
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi-Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Agenda Organisasi
2
1 2 3 4 5 6 7
efektif dan
efisien
f. (Anti Korupsi
:kerja keras )
penulis harus
bekerja keras
guna
tercapainya
hasil yang
sesuai target
g. (Manajemen
ASN :
Profesionalitas
dan tanggung
jawab) dalam
peran dan
kedudukan ASN
dimana ASN
melaporkan
kegiatan kepada
mentor guna
melakukan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi-Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Agenda Organisasi
2
1 2 3 4 5 6 7
tahapan
kegiatan pasien
secara
bertanggungjaw
ab dan
professional
3. Membuat a. Menyiapkan a. Tersedianya a. (Etika Publik : Melakukan koordinasi Meningkatkan
video 6 bahan konsultasi video 6 Sopan) penulis dan meminta mutu melalui
langkah b. Melakukan langkah cuci melakukan persetujuan mentor semangat
cuci tangan pertemuan tangan konsultasi sangat menunjang pembelajaran
dengan mentor b. Tersedianya dengan sopan terhadap Misi yang terus
c. Membahas video dokumentasi dan ramah organisasi yaitu menerus,
yang akan dibuat berupa foto b. (Akuntabilitas: “Menyelenggarakan keberanian
dan mencatat antara ASN Tanggung Pelayanan untuk
hasil pertemuan dengan jawab) penulis Kesehatan dan melakukan
d. Mencatat arahan Mentor bertanggung Rujukan yang inovasi-inovasi
terhadap video jawab dan jujur Bermutu” baru, serta
yang akan dibuat dalam sikap dan
menyampaikan prilaku yang
bahan konsultasi Visi :
profesional
yang akan "Mewujudkan
dibahas Rumah Sakit Pilihan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi-Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Agenda Organisasi
2
1 2 3 4 5 6 7
c. (Nasionalisme : Utama Masyarakat"
Musyawarah)
penulis
melakukan
diskusi dengan
mentor, yang
mengedepankan
musyawarah
mufakat
d. (Etika Publik:
Sederhana)
membuat video
yang mudah
dipahami
e. (Komitmen
Mutu: efektif
dan efisien)
guna
meghasilkan
konsultasi yang
efektif dan
efisien
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi-Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Agenda Organisasi
2
1 2 3 4 5 6 7
f. (Anti Korupsi
:kerja keras )
penulis harus
bekerja keras
guna
tercapainya hasil
yang sesuai
target
g. (Manajemen
ASN :
Profesionalitas
dan tanggung
jawab) dalam
peran dan
kedudukan ASN
dimana ASN
melaporkan
kegiatan kepada
mentor guna
melakukan
tahapan
kegiatan pasien
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi-Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Agenda Organisasi
2
1 2 3 4 5 6 7
secara
bertanggungjaw
ab dan
professional
4. Melakukan a. Menyiapkan alat a. Terlaksananya a. (Akuntabilitas: Dengan Meningkatkan
Promosi dan bahan promosi Tanggung jawab) melakukan mutu melalui
Kesehatan (Video dan kesehatan 6 Penulis promosi semangat
6 langkah leaflet) langkah cuci menyiapkan kesehatan pembelajaran
cuci tangan b. Mempersiapkan tangan sarana dan merupakan salah yang terus
ruangan b. Tersedianya prasaranan satu perwujudan menerus,
c. Mempersiapkan dokumentasi dengan penuh dari keberanian
audiensi berupa foto tanggung jawab Misi: untuk
d. Melakukan antara ASN b. (Nasionalisme: “Menciptakan melakukan
promosi dengan Disiplin) lingkungan Kerja inovasi-inovasi
kesehaan audiensi Melakukan yang Kondusif baru, serta
e. Kontrak waktu promosi Agar Kepuasan sikap dan
kesehatan Pasien prilaku yang
dengan tetap Terpenuhi” profesional
mengiuti protokol
kesehatan yaitu Visi :
menjaga jarak "Mewujudkan
antara penulis Rumah Sakit Pilihan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi-Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Agenda Organisasi
2
1 2 3 4 5 6 7
dan audiensi, Utama Masyarakat"
audiensi dan
audiensi lainnya
c. (Etika Publik :
Sopan) menyapa
audiensi dan
memperkenalkan
diri dengan
ramah.
Menyamoaikan
materi dengan
sopan dan ramah
d. (Komitmen
Mutu:
Berorientasi
mutu) melakukan
pendidikan
kesehatan
dengan baik agar
meningkatkan
mutu pelayanan
RS)
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi-Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Agenda Organisasi
2
1 2 3 4 5 6 7
e. (Anti korupsi:
disiplin) kontrak
waktu dan
tempat yang
penulis lakukan
agar kegiatan
yang dilakukan
berjalan sesuai
dengan waktu
yang sudah
ditetapkan
f. (Pelayanan
publik: efektif
dan efisien)
ASN
menyampaikan
materi sosialisasi
secara
transparan,
mudah, efektif
dan efisien.
3.4. Jadwal Implementasi Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan Aktualisasi dengan menerapkan Nilai-Nilai

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi

serta Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik yang

akan diaktualisasikan dalam kegiatan yang dilaksanakan selama waktu

Habituasi atau off kampus direncanakan seperti tabel berikut ini:

Tabel 3.4.1 Kegiatan dan Jadwal Aktualisasi


Tanggal/Bulan
No Nama Kegiatan Tempat
Pelaksanaan
1. Membuat Satuan RSUD Pulang Pisau
01 s/d 06 Nov 2021
Acara Penyuluhan
Tentang 6 Langkah
Cuci Tangan
2. Membuat Leaflet RSUD Pulang Pisau
06 s/d 12 Nov 2021

3. Membuat video 6 RSUD Pulang Pisau


12 s/d 17 Nov 2021
langkah cuci tangan

4. Melakukan Promosi RSUD Pulang Pisau


18 Nov s/d 10 Des 2021
Kesehatan 6
langkah cuci tangan
Tabel 3.4.2 Timeline Rencana Jadwal Kegiatan dari Tanggl 01 November s/d 10 Desember 2021
MINGG MINGG MINGG
MINGGU MINGGU MINGGU
IV V VI
I II III
No KEGIATAN Tahapan Kegiatan 21 28 05
01 Nov- 07 Nov-13 14 Nov-20
Nov-27 Nov-04 Des-10
06 Nov Nov Nov
Nov Des Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Membuat Satuan a. Menyiapkan bahan
Acara Penyuluhan konsultasi
Tentang 6 Langkah b. Melakukan pertemuan
Cuci Tangan dengan mentor
c. Membahas rancangan
kegiatan dan mencatat
hasil pertemuan
d. Mencatat arahan
terhadap rancangan
kegiatan
2. Membuat Leaflet a. Menyiapkan bahan
konsultasi
b. Melakukan pertemuan
dengan mentor
c. Membahas leaflet yang
dibuat dan mencatat
hasil pertemuan
d. Mencatat arahan
terhadap leaflet yang
dibuat
MINGG MINGG MINGG
MINGGU MINGGU MINGGU
IV V VI
I II III
No KEGIATAN Tahapan Kegiatan 21 28 05
01 Nov- 07 Nov-13 14 Nov-20
Nov-27 Nov-04 Des-10
06 Nov Nov Nov
Nov Des Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. Membuat video 6 a. Menyiapkan bahan
langkah cuci tangan konsultasi
b. Melakukan pertemuan
dengan mentor
c. Membahas video
yang akan dibuat dan
mencatat hasil
pertemuan
d. Mencatat arahan
terhadap video yang
akan dibuat
4. Melakukan Promosi a. Menyiapkan alat dan
Kesehatan 6 langkah bahan (Video dan
cuci tangan leaflet)
b. Mempersiapkan
ruangan
c. Mempersiapkan
audiensi
d. Melakukan promosi
kesehaan
e. Kontrak waktu

Anda mungkin juga menyukai