Anda di halaman 1dari 4

Agenda Nilai – Nilai Dasar PNS

Nilai-nilai dasar ANEKA adalah nilai dasar profesi yang dijadikan sebagai acuan dan pondasi dalam membentuk
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkarakter dan kompeten sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk menyongsong cita-
cita ASN berkelas dunia tahun 2045. ANEKA merupakan kepanjangan dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun penjelasan secara terperinci mengenai nilai-nilai dasar ANEKA adalah sebagai berikut:

1. Pengertian dan Nilai Dasar Akuntabilitas


Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai oleh setiap individu, kelompok, organisasi atau
instansi tertentu baik itu secara vertikal maupun horizontal. Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi suatu organisasi yang
berlaku pada setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan
kegiatan kepada atasannya atau otoritas yang lebih tinggi yakni yang disebut akuntabilitas secara vertikal dan kepada masyarakat
luas atau disebut akuntabilitas secara horizontal.
Oleh karena itu, akuntabilitas sangat penting untuk diaplikasikan agar adanya kepercayaan serta tidak timbul kecurigaan. Hal ini
sejalan dengan fungsi akuntabilitas yang dipaparkan oleh Bovens yakni sebagai kontrol demokratis, mencegah adanya korupsi
dan penyalahgunaan jabatan atau kekuasaan, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Akuntabilitas meliputi beberapa aspek yakni akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil,
akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Adapun tingkatan dalam akuntabilitas yaitu akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas
organisasi, dan akuntabilitas stakeholder. Akuntabilitas memiliki keterkaitan dengan responsibilitas, namun kedua prinsip tersebut
sebenarnya memiliki perbedaan. Responsibilitas merupakan kewajiban untuk bertanggungjawab serta ukuran yang menunjukkan
seberapa besar tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pemerintah dengan hukum atau peraturan dan prosedur yang telah
ditetapkan atau apakah pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip- prinsip administrasi yang
benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi. Oleh karena itu, dapat diketahui perbedaannya yakni akuntabilitas berdasarkan
pada catatan atau laporan tertulis dan bersifat eksternal sementara responsibilitas berdasarkan pada kebijakan dan bersifat internal.
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai sedangkan responsibilitas adalah kewajiban
untuk bertanggung jawab. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS yakni menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Adapun nilai-
nilai publik tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi.
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
Selain itu, agar terciptanya suatu iklim atau lingkungan kerja yang akuntabel maka terdapat beberapa indikator dari nilai-
nilai dasar akuntabilitas yang perlu diperhatikan yakni sebagai berikut :
1. Kepemimpinan, memberikan contoh pada orang lain, adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga
memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen pula.
2. Transparansi, mendorong komunikasi dan kerjasama sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada
pimpinan. Integritas : kewajiban untuk mematuhi undang – undang, kontrak, kebajikan, dan peraturan yang berlaku.
3. Tanggungjawab (Responsibilitas), adanya kewajiban bahwa suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan,
karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan yang telah dibuat.
4. Keadilan, keadilan harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya karena ketidakadilan
dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi.
5. Kepercayaan, rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Lingkungan akuntabilitas akan lahir dari hal – hal yang
dapat dipercaya.
6. Keseimbangan, keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas sumber daya dan keahlian
(skill) yang dimiliki.
7. Kejelasan, gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
Konsistensi, konsistensi menjamin stabilitas.

Tabel 2.6 Nilai-nilai dasar Akuntabilitas


Aspek Nilai Dasar Deskripsi
Kepemimpinan Memberi contoh kepada orang lain dan memiliki komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan

Transparansi Mengungkapkan bentuk pertanggungjawaban kepada publik secara terbuka tanpa harus ditutupi

Integritas Kesesuaian antara perkataan dan tindakan.


Tanggung jawab kewajiban dari individu atau lembaga terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan.
Keadilan Melakukan pertanggungjawaban secara adil.
Kepercayaan Upaya pertanggungjawaban yang dilakukan harus memuat hal hal yang dapat dipercaya.
Keseimbangan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
Kejelasan Mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi.
Konsisten Menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel.

2. Pengertian Dan Nilai Dasar Nasionalisme


Nasionalisme merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa,
baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan perjalanan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun
lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Selain itu, nasionalisme juga merupakan pandangan/paham warga negara Indonesia terhadap bangsa dan tanah air yang
didasarkan pada nilai-nilai pancasila. Prinsip dasar nasionalisme yakni kesatuan, kebebasan, kesamaan, kepribadian, dan prestasi.
Nilai-nilai dasar nasionalisme terdiri dari religius, toleransi, percaya diri, amanah, humanis, tenggang rasa, persamaan derajat,
saling menghormati, tidak diskriminatif, cintah tanah air, rela berkorban, mengutamakan kepentingan publik, kerjasama,
menghargai orang lain, kesederhanaan, tolong menolong, dan kerja keras. Adapun uraian secara terperinci mengenai nilai-nilai
dasar nasionalisme yakni sebagai berikut.
Nilai Dasar Deskripsi
Religius Meyakini adanya Tuhan yang mengatur kehidupan
manusia
Toleransi Menghargai perbedaan yang melekat dalam diri setiap
manusia
Percaya Diri Keyakinan akan kemampuan pada diri sendiri
Amanah Menjaga setiap kepercayaan yang dipercayakan
Humanis Mewujudkan pergaulan yang memanusiakan manusia
Tenggang Rasa Menghargai perasaaan orang lain
Persamaan Kesadaran bahwa setiap manusia memiliki derajat yang
Derajat sama
Saling Kesadaran bahwa setiap manusia tanpa
Menghormati mempermasalahkan perbedaan
Cinta Tanah Air Mengabdi pada Bangsa dan Negara Indonesia
Religius Meyakini adanya Tuhan yang mengatur kehidupan
manusia
Tidak Diskriminatif Tidak membedakan satu orang dengan orang lain dengan latar belakang suku
agama ras dan antar
golongan
Rela Berkorban Mengorbankan waktu dan kepentingan pribadi demi
kepentingan bangsa dan negara
Mengutamakan Kepentingan Publik Menempatkan kepentingan publik dalam prioritas utama

Table 2.7 Nilai-nilai dasar nasionelisme

3. Pengertian Dan Nilai Dasar Etika Publik


Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Pada pelayanan
publik terdapat tiga fokus utama yakni sebagai berikut.
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
2. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi.
3. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
Tabel 2.8 Nilai-nilai dasar etika publik
Indikator Deskripsi
Jujur Tidak bohong dan tidak curang.
Bertanggung Jawab Kewajiban memikul segala akibat.
Integritas Tinggi Kesesuaian antara ucapan dan perbuatan.
Profesional Keahlian spesifik untuk menjalankan sesuatu.
Tidak Berpihak Bersikap netral dan memperlakukan setiap orang dengan sama.
Tidak Diskriminatif Bersiakap adil terhadap setiap orang tanpa memandang latar belakang.
Bertanggungjawab Kewajiban memikul segala akibat
Kecermatan Kehati-hatian dalam melakukan sesuatu.
Kesopanan Cara melakukan sesuatu dengan cara beradab.
Taat Aturan Mengikuti segala aturan yang ada.
Menjaga Rahasia Kemampuan menjaga informasi atau hal lain yang dianggap rahasia

4. Pengertian dan Nilai Dasar Komitmen Mutu


Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Komitmen mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Komitmen mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
1. Konsep Efektivitas dan Fisiensi
Karakteristik utama yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi kepuasan. Sedangkan tingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Jika dalam pelaksanaan tugas
tidak memperhatikan efektivitas dan efisiensi maka akan berdampak pada ketidaktercapaian target kerja, menurunkan kredibilitas
institusi tempat bekerja dan bahkan akan menimbulkan kerugian.
2. Konsep Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi / perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang
terjadi di sekitarnya. Inovasi dapat terjadi pada banyak aspek, misalnya perubahan produk barang/jasa yang dihasilkan, proses
produksi, nilai-nilai kelembagaan, perubahan cara kerja, teknologi yang digunakan, layanan sistem manajemen, serta mindset
orangorang yang ada di dalam organisasi.
3. Konsep Dasar dan Pengertian Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk / jasa yang diberikan kepada pelanggan (costumer) sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja.
Table 2.9 Nilai-nilai dasar komitmen mutu
Nilai Dasar Deskripsi
Efektif Tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu
hasil kerja.
Efisiensi Tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan
sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
prosedur dan mekanisme yang keluar jalur.
Inovasi Perubahan yang diciptakan untuk mencapai keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Berorientasi Mutu Setiap kegiatan atau program yang dilakukan diarahkan untuk pencapaian standar mutu.
Cepat Tanggap Memberikan komitmen untuk merespon pelanggan secara cepat dan tanggap
Kompetensi Selalu memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
Kemudahan Selalu memberikan kemudahan untuk memperoleh pelayanan
Keramahan Dalam melaksanakan pelayanan yang berorientasi mutu selalu dengan sikap yang sopan dan
santun
Komunikasi Selalu mengedepankan komunikasi yang baik dan jelas secara dua arah
Kepercayaan Dalam memberikan pelayanan yang berorientasi mutu harus memberikan kepercayaan kepada
setiap pelanggan akan pelayanan yang diberikan
Keamanan Dapat menjaga rahasia pelanggan , bebas dari bahaya dan tidak membuat pelanggan ragu – ragu
terhadap pelayanan
Pemahaman Pelanggan Memahami apa yang diperlukan oleh pelanggan dalam pelayanan yang diberikan

5. Pengertian Dan Nilai Dasar Anti Korupsi


Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras
dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang
luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Nilai Dasar Deskripsi
Kejujuran Tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.

Kepedulian Mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap
lingkungan sekitar.
Kemandirian Dapat berdiri di atas kaki sendiri, tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.

Kedisiplinan Ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.


Tanggung jawab Keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
Kerja keras Kemauan yang memuat tekad, daya tahan, ketekunan, dan daya kerja.

Kesederhanaan Dibiasakan untuk tidak hidup boros.


Keberanian Kesanggupan untuk mengatakan dan membela kebenaran.
Keadilan Sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

Tabel 2.10 Nilai-nilai Dasar Anti Korupsi

Anda mungkin juga menyukai