Anda di halaman 1dari 4

Gambaran Histopatologi Carcinoma Mammae di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah

Sakit Umum Haulussy Ambon

Latar Belakang

Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang angka kejadiannya
memiliki kecenderungan meningkat pada setiap tahunnya (Dinkes Provinsi Jawa Timur, 2013).
Data WHO pada tahun 2010 menyebutkan bahwa kanker menempati urutan nomor dua sebagai
penyebab kematian terbanyak, berada di bawah penyakit kardiovaskuler (Depkes RI, 2013).
Kanker payudara menempati urutan pertama sebagai jenis kanker yang paling umum diderita
oleh perempuan di dunia. Kanker payudara memiliki kontribusi sebesar 25% dari total kasus
baru kanker secara keseluruhan yang terdiagnosis pada tahun 2012 (Globocan, 2013).

Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk) berada pada


urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23. Angka kejadian tertinggi di
Indonesia untuk laki – laki adalah kanker paru yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan
rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk, yang diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per
100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk. Sedangkan angka
kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000
penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk yang diikuti kanker leher rahim
sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.

Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya


peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada
tahun 2018. Prevalensi kanker tertinggi adalah di provinsi DI Yogyakarta 4,86 per 1000
penduduk, diikuti Sumatera Barat 2,47 79 per 1000 penduduk dan Gorontalo 2,44 per 1000
penduduk.

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang sering terjadi pada perempuan
di Indonesia. Kanker payudara memiliki kontribusi sebesar 30% dan merupakan jenis kanker
yang paling mendominasi di Indonesia, mengalahkan kanker leher rahim atau kanker serviks
yang berkontribusi sebesar 24% (Depkes RI, 2013). Penderita kanker yang terus meningkat
diperkirakan akan menjadi penyebab utama peningkatan beban ekonomi karena biaya yang harus
ditanggung cukup besar (Depkes RI, 2013).

Kanker payudara (KPD) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat
berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya.Kanker payudara merupakan salah satu jenis
kanker terbanyak di Indonesia. Berdasarkan Pathological Based Registration di Indonesia, KPD
menempati urutan pertama dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%. (Data Kanker di Indonesia
Tahun 2010, menurut data Histopatologik ; Badan Registrasi Kanker Perhimpunan Dokter
Spesialis Patologi Indonesia (IAPI) dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI)). Diperkirakan angka
kejadiannya di Indonesia adalah 12/100.000 wanita, sedangkan di Amerika adalah sekitar
92/100.000 wanita dengan mortalitas yang cukup tinggi yaitu 27/100.000 atau 18 % dari
kematian yang dijumpai pada wanita. Penyakit ini juga dapat diderita pada laki - laki dengan
frekuensi sekitar 1 %.Di Indonesia, lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium yang
lanjut, dimana upaya pengobatan sulit dilakukan.

Jumlah kasus kanker payudara di rumah sakit pusat rujukan untuk wilayah Indonesia
bagian timur tersebut mengalami peningkatan pada dua tahun terakhir, yaitu sebanyak 491 kasus
pada tahun 2012 dan 574 kasus pada tahun 2013 (RSUD Dr Soetomo, 2014). Sel kanker dapat
timbul apabila telah terjadi mutasi genetik sebagai akibat dari adanya kerusakan DNA pada sel
normal (Damayanti, 2014). Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal,
menduplikasikan diri di luar kendali, dan biasanya nama kanker didasarkan pada bagian tubuh
yang menjadi tempat pertama kali sel kanker tersebut tumbuh (Putri, 2009). Kanker payudara
adalah keganasan pada payudara yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, serta jaringan
penunjang payudara, namun tidak termasuk kulit payudara (Depkes RI, 2014).

Berdasarkan latar belakang dan pembahasan di atas peneliti merasa perlu dan tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul ’’Gambaran Histopatologi Carcinoma Mammae di
Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum Haulussy Ambon”.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti ingin mengetahui Gambaran
Histopatologi Carcinoma Mammae di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum
Haulussy Ambon.

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui Gambaran Histopatologi Carcinoma Mammae di Laboratorium Patologi Anatomi


Rumah Sakit Umum Haulussy Ambon

Tujuan Khusus

Mengetahui Gambaran Histopatologi Carcinoma Mammae berdasarkan usia di Laboratorium


Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum Haulussy Ambon

Mengetahui Gambaran Histopatologi Carcinoma Mammae berdasarkan jenis kelamin di


Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum Haulussy Ambon

Mengetahui Gambaran Histopatologi Carcinoma Mammae berdasarkan jenis histopatologi di


Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum Haulussy Ambon

Manfaat Penelitian

Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Carcinoma Mammae.

Bagi Mahasiswa

Menambah pengetahuan tentang histopatologi Carcinoma Mammae.


Outline Tinjauan Pustaka

Etiopatogenesis Ca Mammae

Faktor risiko Ca Mammae

Penelitian sebelumnya tentang Ca Mammae

Peta Konsep/Kerangka Teori

Anda mungkin juga menyukai