Anda di halaman 1dari 7

Jurnal PENA Vol.35 No.

1 Edisi Maret 2021

PENGARUH EDUKASI PENCEGAHAN RISIKO JATUH TERHADAP


PRAKTIK KELUARGA DALAM MENCEGAH JATUH PADA PASIEN
RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN BATANG

Sri Mumpuni Yuniarsih1; Prihadi2; Rahajeng Win Martani3


1,3
Dosen S1 Keperawatan;2Mahasiswa S1 Keperawatan
Universitas Pekalongan
Email: unipekalongan@gmail.com

ABSTRACT
Background: prevention of the risk of falling is a form of patient safety for inpatients. This
prevention must be the concern of both the nurse and the family. Families need education to obtain
information on how to prevent the risk of falling so that they can be implemented properly.
Purpose of the study: to determine the effect of fall risk prevention education on family practices
in preventing the risk of falling inpatients at Batang Hospital. Methods: The research design used
was a quasy experiment with a one group pre-post test approach. The sample in this study were 86
patients with the risk of falling at the Batang District Hospital. The sampling technique used was
accidental sampling technique. The instrument in this study used a check list / observation sheet.
The data analysis used was the Wilcoxon test. The results of the study: different test results with
the Wilcoxon test with p value: 0.000 which means that there is an effect of prevention education
on family practice in preventing the risk of falling in hospitalized patients at RSUD Batang. Good
knowledge will also influence good attitudes and actions. Suggestion: Families should practice fall
risk prevention to reduce the incidence of falls that cause injury to the patient.

Keywords: Preventive Practices Education, Fall Risk

PENDAHULUAN Faktor yang berkontribusi


Salah satu kebutuhan pasien terhadap keselamatan pasien antara
dalam menjalani rawat inap adalah lain faktor standar operasional
kebutuhan keselamatan. Sutanto & prosedur (SOP), faktor pasien yang
Fitriana (2017) menyatakan bahwa memiliki risiko jatuh yang tinggi
kebutuhan akan keselamatan adalah karena usia, penyakit dan obat, sarana
kebutuhan untuk melindungi diri dari dan prasarana seperti tidak ada
berbagai bahaya yang mengancam, informasi bahaya jatuh (Cahyono,
baik terhadap fisik dan psikosial. 2010). Pasien yang sedang menjalani
Ancaman terhadap fisik dalam hal ini rawat inap membutuhkan peran
adalah ancaman mekanik, kimia, petugas kesehatan untuk mencegah
termal dan bakteri. Keselamatan dan risiko jatuh.
keamanan dalam konteks secara Hasil penelitian Nugraheni
fisiologis berhubungan dengan (2017) menyebutkan bahwa
sesuatu yang mengancam tubuh pengetahuan perawat, kondisi
seseorang dan kehidupannya. Oleh prasarana, pelatihan dan pengawasan
karena itu perlu adanya kesadaran berhubungan dengan pencegahan
perawat akan situasi yang dapat jatuh pada pasien risiko jatuh.
membuat pasien cidera. Kondisi sarana, sosialisasi tidak

18
Jurnal PENA Vol.35 No.1 Edisi Maret 2021

berhubungan dengan pencegahan risiko jatuh pasien rawat inap di


jatuh pada pasien risiko jatuh. Hasil RSUD Batang.
penelitian Dewi (2018) menyebutkan
bahwa terdapat 4 tema yaitu METODE PENELITIAN
pengetahuan, sumber daya manusia, Penelitian ini menggunakan
lingkungan, sarana dan prasarana. Hal desain quasi experiment yaitu suatu
ini karena pelaksanaan pencegahan rancangan yang bertujuan
jatuh belum sesuai standar prosedur mengungkapkan hubungan sebab
operasional, perbandingan jumlah akibat melalui kelompok
perawat dan pasien yang tidak eksperimental (Nursalam, 2017).
seimbang (1 perawat : 6-7 pasien) Pendekatan yang digunakan yaitu one
sedangkan banyak tindakan yang group pretest posttest (Notoatmodjo
tidak bisa dilakukan oleh 1 orang 2012).
perawat, lantai licin, tidak terpasang Populasi dalam penelitian ini
bed side rel dan belum ada bel pasien. adalah seluruh keluarga dari pasien
Perilaku kesehatan seseorang risiko jatuh yang menjalani rawat
melalui proses pengambilan inap di RSUD Kabupaten Batang
keputusan menjadi empat yaitu dengan rata-rata tiap bulan sebanyak
menerima informasi dan membentuk 20 setiap hari atau 600 orang setiap
suatu pengetahuan (knowledge). bulan. Sampel penelitian ini adalah
Pengetahuan yang dimiliki keluarga pasien risiko jatuh di RSUD
menimbulkan minat seseorang untuk Kabupaten Batang sebanyak 86 orang
mengenal lebih jauh tentang penyakit Sampel penelitian diambil
dan fase ini digunakan oleh petugas berdasarkan rumus slovin. Teknik
kesehatan untuk membujuk atau pengambilan sampel menggunakan
meningkatkan motivasi dan perilaku accidental sampling.
pasien untuk menerima anjuran yang Variabel bebas penelitian ini
diberikan oleh petugas kesehatan adalah edukasi pencegahan risiko
(Alhamda, 2015). Perubahan perilaku jatuh, variabel terikat penelitian
melalui cara pendidikan atau promosi adalah praktik keluarga dalam
kesehatan dengan memberikan mencegah risiko jatuh.
informasi tentang cara mencapai Instrumen penelitian
hidup sehat sehingga dapat menggunakan leaflet dan check list.
meningkatkan pengetahuan Analisa univariat dalam
(Notoatmodjo, 2010). penelitian ini berupa berupa distribusi
Rumusan masalah penelitian ini frekuensi prakik pencegahan risiko
adalah ” Adakah pengaruh edukasi jatuh sebelum dan sesudah diberikan
pencegahan risiko jatuh terhadap edukasi tentang pencegahan risiko
praktik keluarga dalam mencegah jatuh.
risiko jatuh pasien rawat inap di Analisa bivariat dalam
RSUD Batang?” penelitian ini untuk mengetahui
Tujuan penelitian ini untuk pengaruh edukasi pencegahan risiko
mengetahui pengaruh edukasi jatuh terhadap praktik keluarga dalam
pencegahan risiko jatuh terhadap mencegah risiko jatuh pasien rawat
praktik keluarga dalam mencegah inap di RSUD Kabupaten Batang.
Hasil uji wilcoxon diperoleh ρ value

19
Jurnal PENA Vol.35 No.1 Edisi Maret 2021

sebesar 0,000 < 0,05 sehingga Ho Individu dengan umur dewasa


ditolak, berarti ada pengaruh edukasi awal sedang dalam periode
pencegahan risiko jatuh terhadap penyesuian diri terhadap
praktik keluarga dalam mencegah perubahan fase kehidupan seperti
risiko jatuh pasien rawat inap di pernikahan, pekerjaan baru dan
RSUD Batang. tanggung jawab dalam keluarga.
Individu dalam kategori umur ini
HASIL PENELITIAN DAN dalam kondisi belum matang dan
PEMBAHASAN stabil sehingga dapat
A. Hasil Penelitian mempengaruhi dalam perilaku
Pengaruh Edukasi Pencegahan pencegahan risiko pada anggota
Risiko Jatuh Terhadap Praktik keluarga yang sedang menjalani
Keluarga dalam Mencegah Risiko rawat inap.
Jatuh Pasien Rawat Inap di RSUD Hasil penelitian
Batang, 2020 (n=86) menunjukkan bahwa 38 orang
(44,2%) bekerja sebagai
Sum pedagang. Pekerjaan berhubungan
Mean ρ dengan pendapatan. Responden
N of
Rank value yang mempunyai pekerjaan baik,
Rank
Praktik Negative dapat meningkatkan pendapatan
keluarga ranks sehingga dapat digunakan untuk
0 0 0 0,000 meningkatkan sumber daya untuk
(post
test) mendukung perilaku terutama
Praktik Positive dalam pencegahan risiko jatuh.
keluarga ranks Hasil penelitian
33b 17,00 561,00 menunjukkan bahwa 47 orang
(pre
test) (54,7%) berpendidikan menengah.
Ties 53b Responden yang mempunyai
Total 86 pendidikan formal baik akan
memudahkan dalam memeproleh
inforamsi tentang perawatan
Hasil uji Wilcoxon
pasien risiko jatuh, sehingga
diperoleh ρ value sebesar 0,000 <
pasien tidak terancam mengalami
0,05, yang berarti ada pengaruh
kecelakaan dan berisiko
edukasi pencegahan risiko jatuh
mengalami komplikasi. Hal ini
terhadap praktik keluarga dalam
sesuai dengan Priyoto (2014)
mencegah risiko jatuh pasien
yang menyatakan bahwa semakin
rawat inap di RSUD Batang.
tinggi pendidikan seseorang,
maka makin mudah untuk
B. Pembahasan
menerima informasi sehingga
Karakteristik Responden
makin banyak pula pengetahuan
Hasil penelitian
yang dimilikinya, sebaliknya
menunjukkan bahwa 51 orang
pendidikan yang kurang akan
(59,3%) termasuk kategori usia
menghambat perkembangan sikap
36-42 tahun. Kelompok dalam
seseorang terhadap nilai-nilai
rentang usia 36-42 termasuk
yang diperkenalkan.
dalam kategori usia dewasa awal.

20
Jurnal PENA Vol.35 No.1 Edisi Maret 2021

Praktik Keluarga dalam oleh keluarga sehingga keluarga


Mencegah Risiko Jatuh Pasien membutuhkan edukasi untuk
Rawat Inap Sebelum Diberikan memperoleh informasi mengenai
Edukasi pencegahan risiko jatuh. patient
Hasil penelitian Safety merupakan prinsip yang
menunjukkan responden sebelum fundamental dalam perawatan
diberikan edukasi terdapat 79 pasien dan komponen yang
orang (91,9%) tidak melakukan penting dalam managemen rumah
praktik pencegahan risiko jatuh sakit yang berkualitas. Unsur
dan 7 orang (8,1%) melakukan safety telah hadir secara eksplisit
praktik pencegahan risiko jatuh. meskipun terikat dengan unsur
Keluarga yang tidak melakukan quality (mutu pelayanan)
dapat disebabkan keluarga tidak (Widajat, 2019).
mengetahui tentang cara
pencegahan risiko jatuh dan Praktik Keluarga dalam
pasien mempunyai risiko jatuh. Mencegah Risiko Jatuh Pasien
Berdasarkan distirbusi frekuensi Rawat Inap Sesudah Diberikan
diketahui bahwa terdapat 52 orang Edukasi
(60,5%) yang tidak membatasi Hasil penelitian
aktivitas pasien. Keluarga merasa menunjukkan responden sesudah
kasihan pada anggota keluarga diberikan edukasi terdapat 55
yang sedang sakit, sehingga orang (64%) tidak melakukan
memberikan permintaan pasien praktik pencegahan risiko jatuh
untuk melakukan aktivitas, dan 31 orang (36%) melakukan
sedangkan pasien mempunyai praktik pencegahan risiko jatuh.
risiko untuk jatuh. Berdasarkan distribusi frekuensi
Pembatasan aktivitas terdapat 85 orang (98,9%) yang
pasien merupakan salah satu cara memastikan roda tempat tidur
untuk menjaga keselamatan terkunci dan 82 orang (95,3%)
selama menjalani rawat inap memposisikan tempat tidur
sehingga diharapkan pasien sehat rendah dan kedua sisi pegangan
kembali setelah menjalani tempat tidur terpasang dengan
perawatan. Keselamatan pasien baik.
merupakan faktor penting dalam Keluarga pasien yang
asuhan keperawatan pasien melakukan praktik pencegahan
selama menjalani rawat inap. risiko jatuh meningkat setelah
Pasien yang mempunyai risiko diberikan edukasi namun masih
jatuh perlu mendapatkan banyak yang belum melakukan.
pengawasan baik dari perawat Hal ini dapat disebabkan bahwa
maupun dari keluarga. praktik pencegahan risiko jatuh
Pencegahan risiko jatuh pasien merupakan bentuk dari perilaku
oleh perawat sudah tertuang kesehatan yang dapat diubah
dalam Standar Operasional dengan memberikan edukasi
Prosedur (SOP) asuhan mengenai pencegahan risiko
keperawatan pasien. Pencegahan jatuh, namun perubahan tersebut
risiko jatuh juga perlu dilakukan membutuhkan suatu rangkaian

21
Jurnal PENA Vol.35 No.1 Edisi Maret 2021

proses dari penerimaan informasi edukasi pencegahan risiko jatuh


menjadi sebuah pengetahuan, terhadap praktik keluarga dalam
pembentukan sikap dan praktik mencegah risiko jatuh pasien
pencegahan risiko jatuh. Proses rawat inap di RSUD Batang.
perubahan perilaku tersebut Keluarga setelah
membutuhkan waktu sedangkan mendapatkan edukasi mengenai
waktu rawat inap pasien tidak risiko jatuh mengalami
lama. peningkatan praktik pencegahan
Edukasi merupakan bentuk risiko jatuh. Peningkatan praktik
dari penyampaian pesan atau pencegahan risiko jatuh dapat
informasi dari perawat ke mengubah perilaku keluarga
keluarga pasien mengenai menjadi lebih baik dalam
pencegahan risiko jatuh pada mencegah risiko jatuh pada
pasien rawat inap. Edukasi dapat pasien. Di samping itu,
dilakukan dengan ceramah dan ketersediaan fasilitas, sikap dan
dibantu alat bantu edukasi seperti perilaku para petugas kesehatan
leaflet. Peneliti dalam penelitian terhadap kesehatan juga akan
ini menggunakan alat bantu mendukung dan memperkuat
berupa leaflet yang dapat terbentuknya dalam perilaku.
disimpan dan dibaca kembali oleh Keluarga pasien selama
keluarga pasien untuk mengolah menjalani perawatan di rumah
informasi tentang pencegahan sakit mempunyai peran penting
risiko jatuh. Hal ini sesuai dengan untuk mencegah risiko jatuh.
Effendy (2012) yang menyatakan Keluarga merupakan suatu sistem,
bahwa edukasi merupakan salah sehingga jika salah satu anggota
satu kompetensi yang dituntut dari keluarga ada yang sakit maka
tenaga keperawatan karena akan mempengaruhi keluarga
merupakan salah satu peranan yang lain untuk membantu pasien
yang harus dilaksanakan dalam mencapai kesembuhan.
setiap memberikan asuhan Perawat mempunyai peran
keperawatan dimana saja penting dalam mengubah perilaku
bertugas. keluarga untuk melakukan
Keluarga yang diberikan pencegahan risiko jatuh pada
edukasi menjadi lebih tahu pasien melalui edukasi. Perawat
tentang cara mencegah risiko tidak hanya memberikan asuhan
jatuh pada pasien rawat inap keperawatan pada pasien tetapi
sehingga dapat melakukan juga harus dapat menjalankan
pencegahan. peran sebagai konselor yang
memberikan informasi mengenai
Pengaruh Edukasi Pencegahan praktik pencegahan risiko jatuh.
Risiko Jatuh Terhadap Praktik Hal ini sesuai dengan Herlinawati
Keluarga dalam Mencegah (2013) menyatakan bahwa salah
Risiko Jatuh Pasien Rawat Inap satu peran perawat adalah sebagai
Hasil uji Wilcoxon konselor, yaitu proses membantu
diperoleh ρ value sebesar 0,000 < klien untuk menyadari dan
0,05, yang berarti ada pengaruh mengatasi tekanan psikologis atau

22
Jurnal PENA Vol.35 No.1 Edisi Maret 2021

masalah sosial untuk membangun keluarga pasien risiko jatuh


hubungan interpersonal yang baik dengan memberikan edukasi
dan untuk meningkatkan tentang risiko jatuh sehingga
perkembangan seseorang di dapat mengaplikasikan selama
dalamnya diberikan dukungan merawat anggota keluarga yang
emosional dan intelektual. sakit.
3. Bagi Institusi Kesehatan
SIMPULAN Rumah sakit sebaiknya dalam
1. Karakteristik responden diketahui memberikan asuhan keperawatan
51 orang (59,3%) termasuk pada pasien risiko jatuh
kategori usia 36-42 tahun, 38 menjadikan edukasi pada keluarga
orang (44,2%) bekerja sebagai untuk melakukan pencegahan
pedagang dan 47 orang (54,7%) risiko jatuh sebagai bagian dari
berpendidikan menengah. Standar Operasional Prosedur
2. Praktik pencegahan risiko jatuh (SOP).
sebelum diberikan edukasi
diketahui 79 orang (91,9%) tidak DAFTAR PUSTAKA
melakukan praktik pencegahan Alhamda, Syukra, 2015, Buku Ajar
risiko jatuh dan 7 orang (8,1%) Ilmu Kesehatan Masyarakat,
melakukan praktik pencegahan Deepublish, Yogyakarta
risiko jatuh. Cahyono, 2010, Membangun Budaya
3. Praktik pencegahan risiko jatuh Keselamatan Pasien, Penerbit
sesudah diberikan edukasi Kanisius, Yogyakarta
terdapat 55 orang (64%) tidak
melakukan praktik pencegahan Effendy, 2012, Dasar-dasar
risiko jatuh dan 31 orang (36%) Keperawatan Kesehatan
melakukan praktik pencegahan Masyarakat, Penerbit EGC,
risiko jatuh Jakarta
4. Ada pengaruh edukasi Herlinawati, 2013, Konsep dan
pencegahan risiko jatuh terhadap Proses Keperawatan Keluarga,
praktik keluarga dalam mencegah Penerbit Pustaka As Salam,
risiko jatuh pasien rawat inap di Sulawesi Selatan
RSUD Batang dengan ρ value
0,000 < 0,05. Notoatmodjo, Soekidjo, 2012.
Metodologi Penelitian
SARAN Kesehatan, Rineka Cipta.
1. Bagi Keluarga Pasien Risiko Jatuh Jakarta
Keluarga pasien risiko jatuh ___________________, 2010,
sebaiknya melakukan praktik Perilaku Kesehatan, Rineka
pencegahan pada pasien risiko Cipta, Jakarta
jatuh untuk mempercepat proses
pemulihan dan mencegah Nugraheni, 2017, Faktor-faktor yang
terjadinya komplikasi yang lain. Berhubungan dengan
2. Bagi Perawat Pencegahan Jatuh di Ruang
Perawat dapat memberikan Nusa Indah RSUD Tugurejo
asuhan keperawatan pada Semarang, Jurnal Kesehatan

23
Jurnal PENA Vol.35 No.1 Edisi Maret 2021

Universitas Diponegoro
Semarang
Nursalam, 2017, Konsep dan
Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan,
Penerbit Salemba Medika.
Jakarta
Priyoto, 2014, Sikap dan Perilaku
dalam Kesehatan, Penerbit
Nuha Medika, Yogyakarta
Sutanto & Fitriana, 2017, Kebutuhan
Dasar Manusia Teori dan
Aplikasi, Penerbit Pustaka Baru,
Yogyakarta
Widajat, 2019, Being Great and
Sustainable Hospital, Penerbit
PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta

24

Anda mungkin juga menyukai