Anda di halaman 1dari 5

PENTINGNYA KESALAMATAN PASIEN DAN RESIKO KEAMANAN

PASIEN
Rivandi Hanhara/181101039
Prodi Sarjana Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara,
Sumatera Utara
Hanharavandi@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang kajian ini adalah perawat belum optimal melaksanakan pencegahan pasien resiko jatuh
dan masih ada pasien yang jatuh. Tujuan dari kajian ini mengetahui gambaran kepatuhan perawat
dalam melaksanakan SPO pencegahan pasien resiko jatuh. Patient Safety atau keselamatan pasien
adalah suatu sistem yang membuat asuhan keperawatan kepada pasien di rumah sakit menjadi lebih
aman. Salah satu dari patient safety adalah pencegahan pasien jatuh. Metode yang digunakan adalah
deskriptif kuantitatif yaitu dengan mengobservasi pelaksanaan untuk pencegahan pasien jatuh. Hasil
penelitian yang patuh melaksanakan pencegahan pasien jatuh yaitu tentang penilaian MFS,
pemasangan gelang patuh , pemasangan label segitiga , penulisan di whiteboard , merendahkan
tempat tidur, pemasangan pagar pengaman tempat tidur .Bahwa kepatuhan perawat melaksanakan
pencegahan pasien jatuh adalah dengan mengikuti persyaratan SPO. Dengan adanya pengkajian ini
diharapkan para perawat dapat meningkatkatkan lagi kepatuhan melaksanakan SPO pencegahan
pasien resiko jatuh dan RS mengadakan sarana tambahan untuk pijakan kaki pasien berupa kayu
pendek atau dingklik.

Kata kunci : kepatuhan, patient safety, SPO

LATAR BELAKANG Laporan dan studi besar dari


negara-negara di seluruh dunia terus
Keselamatan Pasien adalah bagian
mengungkapkan bahwa ada peluang nyata
integral dari praktik kedokteran. Ini adalah
untuk membuat perawatan kesehatan lebih
"penghindaran, pencegahan dan perbaikan
aman dengan mempelajari tentang
hasil yang merugikan atau cedera yang
masalah-masalah dalam sistem dan
berasal dari proses perawatan kesehatan"
menggunakan informasi ini untuk
(Cooper, J.B et.al., 2000).
menghasilkan peningkatan dalam
Ini lebih lanjut mencakup efisiensi, pemberian perawatan. Ringkasan
keamanan perawatan, reaktivitas pengasuh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
dan kepuasan pasien dan kerabat (Kohn, Aliansi Dunia untuk Keselamatan Pasien:
L.T. et.al., 2000). Bukti tentang Keselamatan Pasien:
Implikasi untuk Laporan Penelitian (2008)
menduga bahwa keselamatan pasien
adalah prasyarat untuk perawatan kemampuan untuk mendanai dan
kesehatan yang berkualitas dan perawatan membiayai risiko; (2) manajemen klaim
medis yang tidak aman adalah sumber dan pembelaan klaim malpraktek; (3)
utama morbiditas dan kematian di seluruh kontrol kerugian (Napier, J. & Youngberg,
dunia. Dengan demikian, sistem pemberian B.J., 2011). Oleh karena itu, keselamatan
perawatan yang menekankan keselamatan pasien adalah hasilnya, sementara
pasien adalah yang (i) mencegah manajemen risiko berfokus pada
kesalahan; (ii) belajar dari kesalahan yang pencegahan. Dengan demikian,
terjadi; dan (iii) dibangun di atas budaya keselamatan pasien memiliki kemampuan
keselamatan yang melibatkan profesional untuk mendukung upaya manajemen risiko
perawatan kesehatan, organisasi, dan melalui cara-cara baru untuk memahami
pasien (Aspden & Corrigan, J., 2004). bagaimana segala sesuatunya salah dan
menerapkan model baru untuk masalah.
Manajemen risiko, di sisi lain,
adalah proses sistemik untuk TUJUAN
mengidentifikasi, menganalisis dan
Tujuan dari penelitian ini untuk
mengevaluasi risiko aktual dan potensial
mengetahui gambaran kepatuhan perawat
untuk memperkirakan biaya dan upaya
dalam melaksanakan SPO pencegahan
yang mereka minta dari organisasi. Tujuan
pasien resiko jatuh. Patient Safety atau
utama manajemen risiko adalah untuk
keselamatan pasien adalah suatu sistem
menyediakan lingkungan yang aman dan
yang membuat asuhan keperawatan kepada
efektif bagi pasien dengan menghindari
pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.
dan mengurangi kehilangan dalam rumah
Salah satu dari patient safety adalah
sakit (Dearmon, V., 2013).
pencegahan pasien jatuh.
Hal ini dicapai dengan melakukan
kegiatan yang mengidentifikasi, METODE
menganalisis, dan mengevaluasi potensi
Analisis teoritik model dilakukan
bahaya dalam organisasi melalui pemetaan
dengan mengidentifikasi semua
dan analisis akar masalah. Banyak
kemungkinan metode alternatif
organisasi layanan kesehatan
penyelesaian masalah yang dapat
menggunakan jasa manajer risiko untuk
dilakukan pada tiap level akar masalah,
melakukan kegiatan manajemen risiko.
dengan tujuan untuk menghilangkan,
Peran manajer risiko berfokus pada (1)
mengendalikan dan mendeteksi
menilai risiko potensial organisasi,
permasalahan. Alternatif solusi yang telah risiko, identifikasi dan pengelolaan hal
disepakati kemudian diterapkan sebagai yang berhubungan dengan risiko pasien,
bentuk uji coba dengan evaluasi pelaporan dan analisis insiden,
pelaksanaan screening risiko jatuh kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk
HASIL
meminimalkan timbulnya risiko.
Hasil identifikasi proses akar
Resiko dalam Penyelenggaraan
masalah manajemen risiko pasien jatuh
Kesehatan Hampir setiap tindakan medik
belum optimal terletak pada tingkat
menyimpan potensi resiko. Banyaknya
perencanaan, sehingga dalam menetapkan
jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur,
akar masalah dilakukan dengan analisis
serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit
tulang ikan (fishbone) atau diagram
yang cukup besar, merupakan hal yang
Ishikawa. Hasil analisis menunjukkan
potensial bagi terjadinya kesalahan medis
bahwa sistem manajemen belum berjalan
(medical errors). Menurut Institute of
karena belum ditunjang dengan
Medicine (Kohn, et al, 1999), medical
implementasi pada semua komponen yaitu
error didefinisikan sebagai ―suatu
pelaksana, standar operasional yang belum
Kegagalan tindakan medis yang telah
ditetapkan serta sarana yang tidak kuat.
direncanakan untuk diselesaikan tidak
seperti yang diharapkan (yaitu., kesalahan
tindakan) atau perencanaan yang salah
PEMBAHASAN untuk mencapai suatu tujuan (yaitu.,
kesalahan perencanaan)‖.Keputusan
Patient safety (keselamatan pasien)
tentang penerimaan risiko tergantung pada
adalah pasien bebas dari harm (cedera)
sejumlah faktor, termasuk kepedulian
yang termasuk didalamnya adalah
sosial, ekonomi, politik, dan legislatif.
penyakit, cedera fisik, psikologis, sosial,
Tahap akhir dalam pengelolaan risiko
penderitaan, cacat, kematian, dan lain-lain
adalah pengendalian risiko. strategi
yang seharusnya tidak terjadi atau cedera
pengendalian risiko dapat diklasifikasikan
yang potensial, terkait dengan pelayanan
ke dalam empat kategori: penghindaran
kesehatan (KKP-RS, 2007). Keselamatan
risiko, retensi, transfer, dan pengurangan
pasien (patient safety) rumah sakit adalah
(Cox, S., 1991)
suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman (DEPKES RI Ketika sistem yang besar gagal, itu
2006). Sistem tersebut meliputi penilaian karena beberapa kesalahan yang terjadi
bersama-sama dalam suatu interaksi yang Brown, D. S., & Wolosin, R. (2013).
tak terduga, menciptakan rantai peristiwa Safety Culture Relationships with
dimana kesalahan tumbuh dan Hospital Nursing Sensitive
berkembang. Hasil akumulasi Metrics. Journal for Healthcare
kejadiankejadian tersebut menjadi suatu Quality, 61-74.
kecelakaan. Kecelakaan adalah suatu
Cherry, B., & Jacob, S. R. (2014).
kejadian yang melibatkan kerusakan pada
Contemporary Nursing : Issue,
sistem didefinisikan yang mengganggu
Trend, &Management 6th Edition.
output yang sedang berlangsung atau masa
United States: Elselvier. Davies, E.
depan sistem itu (Kohn, et al, 1999).
C., Green, C. F., Mottram, D. R., &
PENUTUP Pirmohamed, M. (2010).

Dari berbagai artikel penelitian Interpreting adverse drug reaction (ADR)

yang dalam pembahasan maka dapat reports as hospital patient safety

disimpuLkan bahwa budaya keselamatan incidents. British Journal of

pasien sangat terkait dengan kejadian Clinical Pharmacology, 102-108.

insiden keselamatan pasien. Dengan


Joint Commission Resources, Good
meningkatnya budaya keselamatan pasien
Practices in Preventing Patient
maka angka kejadian insiden keselamatan
Falls
pasien dapat diminimalkan.
http://www.jcrinc.com/PreventingP
atient-Falls/ diunduh tanggal 01
Maret 2013
DAFTAR PUSTAKA
Kronick R, Arnold S and Brady J.
Arikunto, (2010). Prosedur Penelitian Improving safety for hospitalized
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : patients: much progress but many
Rineka Cipta challenges remain. JAMA 2016;
316: 489–490.
Baines R, Langelaan M, de Bruijne M, et
al. How effective are patient safety LeCraw FR, Montanera D, Jackson JP,
initiatives? A retrospective patient Keys JC, Hetzler DC, Mroz TA.
record review study of changes to Changes in liability claims, costs,
patient safety over time. BMJ Qual and resolution times following the
introduction of a communication-
and-resolution program in Timbang Terima Pasien Berbasis
Tennessee. J Patient Saf Risk Komunikasi Efektif: SBAR.
Manage 2018.
Wachter RM. Patient safety at ten:
Pronovost PJ. Accounting for harms that unmistakable progress, troubling
cannot be counted. J Patient Saf gaps. Health Aff (Millwood) 2010;
Risk Manage 2018. 29: 165–173

Russ SJ, Sevdalis N, Moorthy K, et al. A Walsh P. Challenges and opportunities for
qualitative evaluation of the patient safety and justice in the
barriers and facilitators toward UK. J Patient Saf Risk Manage
implementation of the WHO 2018.
surgical safety checklist across
Yulia S. Pengaruh Pelatihan Keselamata
hospitals in England: lessons from
Pasien terhadap Pemahaman
the “Surgical Checklist
Perawat Pelaksana Mengenai
Implementation Project. Ann Surg
Penerapan Keselamatan Pasien di
2015; 261: 81–91.
RS Tugu Ibu Depok. [Tesis].
Setyarini EA dan Herlina LL. Kepatuhan Universitas Indonesia, Depok.
Perawat Melaksanakan Standar 2010
Prosedur Operasional. Pencegahan
Pasien Jatuh di Gedung Yosep 3
Dago Surya Kencana Rumah Sakit
Borromeus. Jurnal Kesehatan
STIKes Santo Borromeus. 2013;
94-105

Sheikh A, Dhingra-Kumar N, Kelley E, et


al. The third global patient safety
challenge: tackling
medicationrelated harm. Bull
World Health Organ 2017; 95:
546–546A.

Simamora, R. H. (2018). Buku Ajar


Keselamatan Pasien Melalui

Anda mungkin juga menyukai