Abstrak
Latar Belakang : Supervisi proses pemberian bimbingan, pengarahan, dorongan, melakukan
observasi, dan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang berhubungan dengan keselamatan
pasien. Keselamatan pasien merupakan bagian yang terpenting dari layanan kesehatan yang
membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi nilai resiko, mendata dan pengelolaan resiko pasien,
dan penyelidikan kejadian. Budaya keselamatan pasien merupakan landasan utama dalam menuju
keselamatan pasien hal yang penting dan utama dalam keselamatan pasien.Tujuan penelitian :
untuk mengetahui hubungan supervisi dengan iplementasi budaya keselamatan pasien dirumah
sakit Muhammadiyah Palembang. Metode penelitian : penelitian ini adalah kualitatif dengan
mengguankan desain penelitian deskriftif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan
sampel total sampling sebanyak 48 responden. Waktu pelitian dilaksanakan senin 28 Februari – 4
Maret diRumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Instrumen yang digunakan yaitu dengan
kuesioner supervisi dan budaya keselamatan pasien yang telah dilakukan uji validitas dan
rehabilitas dilakukan berdasarkan skala (Candra Kusuma, 2016 dan Arini, T. 2018). Hasil
penelitian : Berdasarkan hasil penelitian analisis univariat karakteristik berdasarkan kategori
umur dewasa akhir sebanyak 30 responden (62,5). Jenis kelamin didominasi perempuan yaitu
sebanyak 46 responden (95,8%). Responden berpendidikan D3 yaitu sebanyak 38 responden
(79,2%), Supervisi keperawatan sedang sebanyak 41 responden (85,4%). Budaya keselamatan
pasien sedang yaitu sebanyak 30 reponden (62,5%). Analisis Bivariat Hubungan sepervisi
dengan implementasi budaya keselamatan pasien pada kategori baik yaitu sebanyak 8
responden (18,8%), menggunakan uji chi square pada supervisi dan budaya keselamatan
pasien. Hasil uji chi Square diperoleh p velue = 0,004. Simpulan : Menunjukan bahwa ada
hubungan signifikan antara supervisi dengan budaya keselamatan pasien.
Abstract
Background: Supervision of the process of providing guidance, direction, encouragement,
observing, and evaluating nursing actions related to patient safety. Patient safety is the most
important part of health services that make patient care safer, including risk assessment,
recording and managing patient risks, and incident investigation. Patient safety culture is the
main foundation towards patient safety, which is important and the main thing in patient
safety. The purpose of the study: to determine the relationship between supervision and the
implementation of patient safety culture at Muhammadiyah Palembang Hospital. Research
method: this research is qualitative by using descriptive research design with cross sectional
approach. Sampling total sampling as many as 48 respondents. The time of the research was
carried out Monday, February 28 - March 4 at Muhammadiyah Hospital Palembang. The
instrument used is a supervision questionnaire and patient safety culture which has been
tested for validity and rehabilitation is carried out based on a scale (Candra Kusuma, 2016
and Arini, T. 2018). Research results: Based on the results of the univariate analysis of
characteristics based on the category of late adult age as many as 30 respondents (62.5).
Gender is dominated by women as many as 46 respondents (95.8%). Respondents with D3
education were 38 respondents (79.2%), moderate nursing supervision were 41 respondents
(85.4%). The patient safety culture is moderate, as many as 30 respondents (62.5%).
Bivariate Analysis The relationship between supervision and the implementation of patient
safety culture was in the good category, as many as 8 respondents (18.8%), using the chi
square test on supervision and patient safety culture. The results of the chi Square test
obtained p velue = 0.004. Conclusion : It shows that there is a significant relationship
between supervision and patient safety culture.
yang mempunyai peran sangat penting dalam layanan kesehatan yang membuat asuhan
proses pemberian asuhan keperawatan yang pasien lebih aman, meliputi nilai resiko,
selalu memantau keselamatan pasien dan mendata dan pengelolaan resiko pasien, dan
pencegahan cedera selama perawatan pada penyelidikan kejadian. Belajar dari kejadian
dan meningkatkan kesehatan pasien serta mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
yang jelas dan mudah dipahami oleh pasien tindakan yang seharusnya diambil. Insiden
dan keluarga pasien selama menjalani keselamatan pasien adalah setiap kejadian
perawatan dirumah sakit. Sikap positif dalam yang tidak disengaja dan keadaan yang
meningkatkan keselamatan pasien. The Joint mengakibatkan cedera yang dapat dicegah
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) landasan utama dalam menuju keselamatan
menyatakan bahwa keselamatan pasien pasien hal yang penting dan utama dalam
sebagai salah satu pokok standar yang harus keselamatan pasien. Membangun budaya
dipenuhi rumah sakit untuk dapat keselamatan pasien merupakan salah satu
secara struktural menetapkan waktu Dari hasil penelitian, teori dan penelitian
adata. Variabel dalam penelitian ini adalah semakin meningkatnya umur semakin tinggi
arah yang aktif antar perawat pelaksana, Kurang 3(100) 0(00,0) 0(00,0)
atasan, bahkan pasien. Fokus dari keterbukaan Sedang 6(13,3) 30(66,7) 9(20,0) 0,004
adalah pembelajaran dan bukan untuk mencari Total 8(18,8) 30(62,5) 8(18,8)