3
1. Ririn Alfiah Rianti 1710711018
MENURUT
ARKIANTI
PUTRI
17101711019
STRATEGI
I b. Rancang sistem
pekerjaan yang
a. Lakukan memudahkan
orang lain untuk
safe practices. melakukan
tindakan medik
secara benar.
c. Mengurangi
d. Membuat
ketergantunga
protokol dan
n pada
checklist.
ingatan.
e.
Menyederhanakan
tahapan-tahapan.
EDUKAS
I
a. Kenali dampak akibat
kelelahan dan kinerja.
b. Pendidikan dan
pelatihan patient safety.
c. Melatih kerjasama
antar tim.
d. Meminimalkan variasi
sumber pedoman klinis
yang mungkin
membingungkan
Akuntabil
a. itas
Melaporkan kejadian error.
b. Meminta maaf.
JESY MILANTI
1710711021
MANFAAT PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN
PASIEN
Manfaat utama dalam penerapan budaya
keselamatan pasien adalah organisasi
menyadari apa yang salah dan
pembelajaran terhadap kesalahan tersebut
(Reason, 2000 dalam Cahyono, 2008).
Peratura
Prosedur Standar
n
Pendapa
t & Saran
Supervis
ion
Memeriksa Mengevaluas
Pekerjaan i Kinerja
Memperbaiki Memberi
Kinerja Staf Dukungan
Coordina
tion
Staf bekerja bersama secara harmonis
Usia
Tingkat Pendidikan
Perawat
Masa kerja
MENGUKUR PENERAPAN
BUDAYA KESELAMATAN
PASIEN
Salah satu alat untuk mengukur penerapan
budaya keselamatan pasien adalah dengan
instrumen kuesioner.
Pada dasarnya empat dimensi budaya
keselamatan pasien yakni budaya keterbukaan,
pelaporan, keadilan, dan budaya pembelajaran
digunakan dalam menilai budaya keselamatan
pasien dalam suatu organisasi kesehatan. The
Hospital Survey of Patient Safety Culture yang
dikembangkan oleh AHRQ menggunakan
komponen-komponen sebagai indikator masing-
masing dimensi budaya keselamatan pasien.
INDIKATOR DIMENSI BUDAYA
KETERBUKAAN
Kerjasa
komunik
ma antar
asi
unit
terbuka
kerjasa Persepsi
ma keselam
dalam atan
unit pasien
INDIKATOR DIMENSI BUDAYA
KEADILAN
Umpan
balik
(feedback) Staffing
dan
komunikasi
Respon
tidak
menhukum
INDIKATOR DIMENSI BUDAYA
PELAPORAN
Pelaporan
Hand over
kejadian
INDIKATOR DARI DIMENSI
BUDAYA PEMBELAJARAN
Pembelajaran oleh
perawat
Ekspetasi manajer
Dukungan
Manajemen
MENILAI BUDAYA
PATIENT SAFETY
Budaya patient safety biasanya dinilai dengan self-
completion questionnaires. Biasanya dilakukan
dengan cara mengirimkan kuesioner kepada
semua staff, untuk kemudian dihitung nilai rata-
rata respon terhadap masing-masing item atau
faktor.
Langkah pertama dalam proses pengembangan
budaya patient safety adalah dengan menilai
budaya yang ada
Biasanya ada jenis pernyataan yang digunakan
untuk menilai dimensi budaya patient safety,
pertama adalah pernyataan-pernyataan untuk
mengukur nilai, pemahaman dan sikap dan kedua
adalah pernyataan-pernyataan untuk mengukur
aktifitas atau perilaku yang bertujuan untuk
pengembangan budaya patient safety, seperti
kepemimpinan, kebijakan dan prosedur
PERTANYAAN KUNCI UNTUK
PENILAIAN BUDAYA PATIENT
SAFETY
Apakah patient safety menjadi prioritas utama dari organisasi
pelayanan kesehatan, termasuk pemimpinnya?
Apakah patient safety dipandang sebagai sesuatu yang
positive dan mendapatkan fokus perhatian pada semua
aktivitas?
Apakah ada sistem “blame free‟ untuk mengidentifikasi
ancaman-ancaman pada patient safety, berbagi informasi dan
belajar dari pengalaman?
Apakah ada penilaian resiko pada semua aktivitas yang terjadi
di dalam organisasi pelayanan kesehatan?
Apakah ada lingkungan kerjasama yang baik sehingga semua
anggota tim bisa berbagi informasi mengenai patient safety?
Apakah pasien dan keluarga pasien terlibat dalam proses
pengembangan patient safety?
CARA MEMBANGUN
BUDAYA PATIENT SAFETY
DI RUMAH SAKIT
Membangun budaya keselamatan pasien di
RS dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut
Seluruh personel RS memiliki kesadaran yang
konstan dan aktif tentang hal yang potensial
menimbulkan kesalahan.
Baik staf maupun organisasi RS mampu
membicarakan kesalahan, belajar dari
kesalahan tersebut dan mengambil tindakan
perbaikan.
Bersikap terbuka dan adil / jujur dalam
membagi informasi secara terbuka dan bebas,
dan penanganan adil bagi staf bila insiden
terjadi.
Pimpinan terkait menerangkan bahwa penyebab
insiden keselamatan pasien tidak dapat
dihubungkan dengan sederhana ke staf yang
terlibat. Semua insiden berkaitan juga dengan
sistem tempat orang itu bekerja.
Terdapat keterbukaan
tentang kesalahan
dan masalah bila
terjadi pelaporan.
Pembelajaran organisasi. Tanggapan atas
suatu masalah lebih difokuskan untuk
meningkatkan kinerja sistem daripada
untuk menyalahkan seseorang.
Patologis
Generatif Reaktif
Proaktif Kalkulatif
MENGUKUR MATURITAS BUDAYA
PATIENT SAFETY
• organisasi melihat keselamatan pasien sebagai
masalah, akibatnya informasi-iinformasi terkait
patient safety akan ditekan dan lebih berfokus
Patologis pada menyalahkan individu demi menunjukkan
kekuasaan pihak tertentu.
Generatif