Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anggia Nur ‘Ardhia Safitri

NIM : 1710711104

Tehnik dan Posisi Menyusui

A. Pengertian Tehnik Menyusui


Memberi ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat kondisi ibu
senyaman mungkin. Selama beberapa minggu pertama, bayi perlu diberi ASI setiap
2,5 – 3 jam sekali. Menjelang akhir minggu keenam, sebagian besar kebutuhan bayi
akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini baik sampai bayi berumur 10-12 bulan. Pada
usia ini sebagian besar bayi tidur sepanjang malam sehingga tidak perlu lagi member
makan di malam hari (Saryono, 2008)

B. Langkah-Langkah Menyusui Bayi yang Benar


1. Menjelaskan maksud dan tujuan pemberian ASI
2. Cuci tangan sebelum menyusui
3. Posisikan ibu duduk atau berbaring dengan santai
4. Mempersilahkan dan membantu ibu membuka pakaian bagian atas
5. Sebelum menyusui, keluarkan ASI sedikit, kemudian oleskan pada puting dan
sekitar areola mamae (fungsinya untuk desinfektan dan menjaga kelembapan
puting susu)
6. Mengajari ibu untuk meletakan bayi pada satu lengan, kepala bayi berada pada
lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada lengan bawah ibu
7. Mengajari ibu untuk menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakan
satu tangan bayi dibelakang badan ibu dan yang satu didepan, kepala bayi
menghadap mamae
8. Mengajari ibu untuk memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis
lurus
9. Mengajari ibu untuk memegang mamae dengan ibu jari diatas dan jari yang lain
menopang dibawah serta jangan menekan puting susu dan areolanya
10. Mengajari ibu untuk merangsang membuka mulut bayi (menyentuh pipi dg
puting susu atau menyentuh sudut mulut bayi)
11. Setelah bayi membuka mulut, anjurkan ibu untuk mendekatkan dg cepat kepala
bayi ke mamae ibu, kemudian memasukan puting susu serta sebagian besar
areola ke mulut bayi
12. Setelah bayi mulai menghisap, menganjurkan ibu untuk tidak memegang atau
menyangga mamae lagi
13. Mengajurkan inu untuk memperhatikan bayi selama menyusui
14. Mengajari ibu cara melepaskan isapan bayi, jari kelingking dimasukan ke mulut
bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan kebawah
15. Setelah selesai menyusui, ajarkan ibu untuk mengoleskan sedikit ASI pada
puting susu dan areola. Biarkan keringkan dg sendirinya
16. Ajarkan ibu untuk menyendawakan bayi. Bayi digendong tegak bersandar pd
ibu kemudian punggung bayi ditepuk perlahan-lahan sampai bayi bersendawa,
bila tidak bersendawa tunggu 10-15 menit atau bayi ditengkurapkan
dipangkuan. (Anggraini, 2010)

C. Posisi Menyusui
Ada tiga posisi menyusui yang biasa ibu lakukan, yaitu:
1. Posisi dekapan
Posisi ini telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi ini
membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu memutar
kepalanya untuk menyusui. Kepala bayi berada didalam dekapan, songkong
kepala, badan dan punggung bayi, serta lengkan bayi perlu berada dibagian
sisinya.
2. Posisi football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar, memiliki
bayudara yang besar, menyusui bayi prematur atau bayi yang kecil ukurannya
atau menyusui anak kembar pd waktu
yang bersamaan. Sokong kepala bayi
dg tangan menggunakan bantal untuk
menyongkong belakang badan ibu.
3. Posisi berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa
letih. Jika baru pulih dari pembedahan
caesar ini mungkin satu-satunya posisi
yag bisa dicoba pd beberapa hati
pertama. Sokong kepala ibu dengan lengan dan sokong bayi dengan lengan atas.
(Saryono, 2008)

Daftar Pustaka
Anggraini, Y. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia.

Anda mungkin juga menyukai