Trinitas Bawaulu/181101043
Email : trinitasbawaulu@gmail.com
Abstrak
Membudayakan keselamatan pasien (patient safety) sangat penting, karena budaya
mengandung dua komponen yaitu nilai dan keyakinan, dimana nilai mengacu pada sesuatu yang
diyakini oleh anggota organisasi untuk mengetahui apa yang benar dan apa yang salah, sedangkan
keyakinan mengacu pada sikap tentang cara bagaimana seharusnya bekerja. untuk mengetahui
budaya keselamatan pasien, pentingnya penerapan patient safety di rumah sakit, dan untuk
mengelola tindakan dari setiap petugas kesehatan di rumah sakit khususnya perawat di mana harus
mampu memberikan pelayanan yang menjamin keselamatan pasien. Literature review. aspek etika
Budaya keselamatan pasien akan tercipta apabila tenaga kesehatan memiliki pemimPin Yang
bersedia bekerja sama cjemi terlaksananya patient safety. Penerapan keselamatan pasien diharapkan
dapat memungkinkan perawat mencegah terjadinya kesalahan kepada pasien saat pemberian
layanan kesehatan di rumah sakit. Hal tersebut dapat meningkatkan rasa aman dan nyaman pasien
yang dirawat di rumah sakit.
badan usaha di bidang kesehatan layanan medis yang diberikan oleh tenaga
itu rumah sakit dituntut agar mampu Tenaga kesehatan yang melakukan
Budaya keselamatan pasien akan Vol 2, No. 2, Juli 2019 ISSN 2614-4719
tercipta apabila tenaga kesehatan 115 dalam rumah sakit dalam ketegori
bekerja sama cjemi terlaksananya patient Menurut peneliti kerja sama tim
safety. Selain itu pengetahuan dan yang telah terbentuk disebuah organisasi
komunikasi juga berpengaruh terhadap tidak terlepas dari adanya dukungan dari
terlaksananya patient safety. Salah satu organisasi serta sistem yang terdapat
patient safety yaitu aspek etika Budaya manajemen rumah sakit memiliki peran
keselamatan pasien akan tercipta apabila penting untuk meningkatkan sebuah tim
patient safety. Salah satu aspek yang negative yaitu sebesar 57.8%. (Reiling,
dalam unit bertolok belakang dengan bagian dari sistem pembelajaran. Dimulai
hasil penelitian budaya keselamatan ketika pemimpin menjadi role model bagi
pasien pada diemnsi kerja sama antar uni serta adanya peran serta setiap lini dalam
organisasi, baik perawat maupun Budaya keselamatan pasien
manajemen menggunakan insiden yang merupakan kewajiban dan tanggung
terjadi sebagai proses belajar. jawab seluruh pegawai. Pengawai adalah
bagian dari organisasi merupakan ujung
PEMBAHASAN tombak dalam budaya keselamatan pasien
dengan adanya alur informasi yang baik Handa, 2013). Di samping itu organisasi
dan adanya proses komunikasi yang rumah sakit sebagai pemberi pelayanan
KTD, memiliki pemimpin yang komit keselamatan sebagai nilai baru dalam
2, Juli 2019 ISSN 2614-4719 113 dikatakan berhasil apabila semua elemen
merupakan budaya penting yang harus yang ada didalam rumah sakit
keselamatan negatif dan 47.3% perawat setiap orang bertanggung jawab akan
hasil 51.4% perawat memiliki budaya keuntungan di atas keutungan dan tujuan
rumah sakit agar pasien bisa puas dengan Nursalam. (2015). Manajemen
Keperawatan: Aplikasi dalam
pelayanan yang di berikan tenaga Keperawatan Professional. Edisi
kesehatan di rumah sakit khususnya 5. Jakarta: Salemba Medika.
Permenkes RI. (2011).
perawat.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
REFERENSI 1691/Menkes/Per/VIII/2011.
Tentang Keselamatan Pasien
Cahyono, JB, 2008, Membangun budaya Rumah Sakit. Jakarta
keselamatan pasien dalam praktik
kedokteran, Penerbit Kanisius, Panduan Nasional Keselamatan Pasien
Yogyakarta. Rumah Sakit (Patient Safety).
Jakarta: Depkes RI Departemen
Departemen Kesehatan R.I. 2006. Kesehatan RI. (2007).
Panduan nasional keselamatan
pasien rumah sakit. utamakan Panduan Nasional Keselamatan Pasien
keselamatan pasien. Bakti Husada. Rumah Sakit (Patient Safety).
Edisi 2. KKP-RS. Departemen
Kesehatan RI. (2008).
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Pasien Di RS MuhammadiYah
Rumah Sakit (Patient Safety). Aisyiyah Tahun 2011", Prosiding
Jakarta: Menteri Kesehatan Penetitian Bidang llmu Eksakta.
Republik Indonesia. Hal.11-34
Purba, (2013). Jurnal Hubungan Roymond H. Simamora. (2019). Buku
Pengetahuan dan Sikap Perawat Ajar : Identifikasi Pasien.
dengan Pelaksanaan Keselamatan Ponogoro. Jawa timur : Uwais
Pasien (Patient Safety) di Ruang Inspirasi Indonesia.
Rawat Inap RSUD Liun Kandage
Tahuna. Program Studi Ilmu Roymond H. Simamora. (2019).
Keperawatan Fakultas Kedokteran Pengaruh Penyuluhan Identifikasi
Universitas Sam Ratulangi, Pasien Dengan Menggunakan
ejournal keperawatan (e-Kp), Media Audiovisual Terhadap
Manado Pengetahuan Pasien Rawat Inap.
Jurnal Keperawatan Silampari.
Pujilestari, A., Alimin, N4., Rini, A., Volume 1. Hal 342-351.
2013, Gambaran BudaYa
Keselamatan Pasien Oleh Perawat Roymond H. Simamora. (2019).
dalam Melaksanakan Pelayanan Documentation of Patient
Di lnstalasi Rawat lnaP RSUP Identification into the Electronic
DR. Wahidin Sudirohusodo System to Improve the Quality of
Tahun 2013, Naskah Publikasi. Nursing Services. Jurnal
Hai. 1-13. International Journal of Scientific
& Technology Research. Vol 08.
Rachmawati, E., 2011, "Model No.09. hal 1884-1886.
Pengukuran BudaYa Kesalamatan