DI RUMAH SAKIT
Nama : Khairun Nisa
Email : k.khairunnisa1311@gmail.com
ABSTRACT:
The hospital is a unit in which there are many components and systems that influence each
other. These components include technology, profession, hospital system, patients, and other
visitors. Creating a patient safety culture awareness behavior is an important element
towards improving patient safety and quality of care. One of the goals of patient safety is to
reduce the incidence of unwanted adverse events. Patient safety is at the core of quality
health care. The quality service provided by nurses to patients cannot be separated from
carring behavior. caring is a manifestation of concern for others, centering on others,
respecting self-respect and humanity, commitment to preventing things from happening,
paying attention and concern, respecting others and human life, love and bonds, authority
and existence, always together, empathy, knowledge, appreciation and fun. Carring given by
the nurse can accelerate healing, carring is able to relieve stress, worry and other bad
feelings experienced by patients.
Key Word : Safety culture. Carring, Patient, Patient Satisfaction.
.
ABSTRAK:
Rumah sakit merupakan suatu unit yang di dalamnya banyak komponen komponen, dan
sistem yang saling mempengaruhi, komponen-komponen tersebut antara lain teknologi,
profesi, sistem rumah sakit, pasien, dan pengunjung lainnya. Menciptakan perilaku kesadaran
akan budaya keselamatan pasien merupakan elemen penting terhadap meningkatkan
keselamatan pasien dan kualitas pelayanan. Salah satu tujuan keselamatan pasien yaitu
menurunnyakejadian tidak dihatapkan KTD . Keselamatan pasien merupakan inti dari mutu
pelayanan kesehatan. Layanan yang berkualitas yang diberikan perawat kepada pasien tidak
terlepas dari prilaku carring. caring merupakan manifestasi dari perhatian kepada orang lain,
berpusat pada orang lain, menghormati harga diri dan kemanusiaan, komitmen untuk
mencegah terjadinya suatu yang memburuk, memberi perhatian dan konsen, menghormati
kepada orang lain dan kehidupan manusia, cinta dan ikatan, otoritas dan keberadaan, selalu
bersama, empati, pengetahuan, penghargaan dan menyenangkan. Carring yang diberikan
oleh perawat bisa mempercepat kesembuhan, carring mampu menghilangkan stres khawatir
dan perasaan buruk lainnya yang di alami oleh pasien.
Kata Kunci : Budaya keselamatan. Carring, Pasien, Kepuasan Pasien.
LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan salah satu unit tersebut antara lain teknologi, profesi,
pelayanan kesehatan yang berperan sistem rumah sakit, pasien, dan
penting dalam menyellesaikan pengunjung lainnya. Dari banyaknya
permasalahan kesehatan masyarakat. komponen ini maka tidak heran jika kita
Pelayanan yang di berikan di sana bukan melihat dan mendengar ada banyak resiko
hanya untuk mereka yang sakit saja dan insiden yang terjadi selama di rumah
melainkan masih banyak lagi. Setiap sakit, resiko bisa di akibatkan kejadian
instansi memiliki budaya masing-masing yang tidak sengaja dan mengakibatkan
beegitu pula dengan rumah sakit. rumah cedera pada pasien. Keselamatan pasien
sakit berperan dalam memberikan merupakan inti dari mutu pelayanan
keselamatan pasien, kesembuhan pasien, kesehatan. Untuk mencapai iu , perlu
kepuasan pasien dan masih banyak lagi. komitmen yang kuat dari individu maupun
Budaya keselamatan ini memiliki tim organisasi. Kolaborasi dan kerjasama
hubungan yang sangat erat dengan cara antar tim bisa membuahkan hasil yang
organisasi mementingkan dan mendukung maksimal.
perkembangan keselamatan dengan baik.
Menilai tingkat keselamatan pasien
Organisasi yang memiliki pemikiran
dapat dilakukan berdasarkan dimensi yang
positif terkait budaya keselamatan
mendasari ataupun berdasarkan tingkat
memiliki rasa saling percaya, memiliki
maturitas dari organisasi dalam
pemahaman bahwa keselamatan itu
mejalankan budaya keselamatan pasien.
penting, memiliki solusi pencegahan
Menciptakan perilaku kesadaran akan
terhadap hal yang tidak diinginkan, dan
budaya keselamatan pasien merupakan
dukungan bagi tenaga kerja. Keselamatan
elemen penting terhadap meningkatkan
pasien di rumah sakit merupakan suatu
keselamatan pasien dan kualitas
tujuan utama dan prioritas penting rumah
pelayanan. Penilaian budaya keselamatan
sakit yang tujuannya yaitu memperoleh
pasien di rumah sakit dapat dilakukan
kepuasan dan keselamatan pasien. Upaya
dengan menilai dimensi–dimensi yang
yang di lakukan pihak rumah sakit dalam
terkait dengan budaya keselamatan pasien.
upaya mencegah hal hal yang bisa
Keselamatan pasien rumah sakit
menimbulkan insiden berupa kecelakaan
merupakan suatu sistem dimana rumah
dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.
sakit memberikan asuhan yang lebih aman
Untuk meminimalisir terjadinya
melalui usaha-usaha, menganalisi resiko,
kecelakaan tersebut, pihak yang
mengelola resiko, dan belajar dari resiko
bertanggung jawab perlu mengambil
yang terjadi supaya kejadian tersebut tidak
langkah-langkah upaya pencegahan dan
terulang kembali. Dengan kata lain bahwa
upaya untuk memaksimalkan terjadinya
keselamatan pasien rumah sakit
insidem tersebut
merupakan upaya mencegah kejadian yang
Rumah sakit merupakan suatu unit tidak diharapkan.
yang di dalamnya banyak komponen
Keselamatan merupakan prinsip
komponen, dan sistem yang saling
dasar dalam pelayanan pasien dan
mempengaruhi, komponen-komponen
komponen kritis dari manajemen mutu.
Salah satu tujuan keselamatan pasien yaitu tingkat kepuasan pasien yang mendapatkan
menurunnyakejadian tidak dihatapkan layanan. Layanan yang berkualitas yang
KTD. Untuk mencapai tujuan tersebut diberikan perawat kepada pasien tidak
makan ada upaya-upaya yang harus terlepas dari prilaku carring. Terdapat
dilakukan. Apabila rumah sakit ingin beberapa faktor yang dapat
menurunkan kejadian insiden keselamatan mempengaruhi perilaku caring perawat.
pasien upaya yang dilakukan rumah sakkit carring bertujuan memberikan
bersama tim-timnya yaitu menerapkan kenyamanan dan kepuasan secara
budaya keselamatan pasien. maksimal kepada pasien, carring perawat
bisa meminimalisir kekhawatiran yang
Institute for Healthcare Improvement
dirasakan pasien. Carring tersebut bukan
merekomendasikan ada 10 komponen
muncul secara sendirinya melainkan dari
pendekatan yang bisa di gunakan dalam
motivasi perawat dalam memberikan
membangun budaya keselamatan pasien
carring tersebut.
dalam pelayanan kesehatan, komponen-
komponen tersebut antara lain, yaitu: Pendapat yang dilakukan oleh
melakukan kepemimpinan keselamatan Newton (2009) yang menyimpulkan
pasien WalkRounds, membuat sistem bahwa motivasi menjadi perawat didasari
pelaporan, membentuk tim keselamatan oleh faktor intrinsik seperti keinginan
pasien, melibatkan pasien dalam inisiatif untuk membantu atau peduli kepada orang
keselamatan, menyampaikan laporan lain dan berkontribusi pada masyarakat.
keselamatan di pergeseran shift, menunjuk Malini (2009) juga berasumsi bahwa
juara keselamatan untuk setiap unit, perilaku caring banyak dipengaruhi oleh
memahami berbagai risiko yang mungkin berbagai faktor dan salah satunya adalah
terjadi, melakukan pengarahan motivasi diri. Perilaku Caring perawat
keselamatan, membentuk team respon sangat penting dalam memenuhi kepuasan
kejadian yang tidak diinginkan pasien, carring yang diberikan perawat
menjadi tolak ukur dalam menjamin
Penilaian klien terhadap pelayanan
kualitas pelayanan yang baik yang ada di
kesehatan harus diperhatikan, sebab
rumah sakit, dengan adanya carring pasien
masyarakatlah yang menilai baik buruknya
yang sedang menjalankan perawatannya
pelayanan yang ada di rumah sakit.
tidak perlu khawatr, karena perawat yang
Perawat perlu memperhatikan tingkat
menangani mereka telah mampu
kepuasan pasien atau klien, Informasi
memahami apa yang mereka rasakan dan
merupakan elemen yang penting dalam
apa yang mereka butuhkan. .
membangun sistem pemberian pelayanan
yang efektif, termasuk terhadap kepuasan
pelanggan dan kualitas pelayanan (Kotler,
2005) usaha yang di lakukan perawat
dalam memberi layanan dan perawatan
yang baik bertujuan untuk mencapai
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tujuan penelitian ini adalah untuk
kualitatif, yang mana sumber referensinya mendapatkan informasi tentang Hubungan
di ambil dari jurnal terpercaya guna budaya carring dengan keselamatan pasien
mendapatkan informasi yang akurat . di rumah sakit. Dengan adanya penelitian
ini diharapkan dapat membantu pembaca
mendapatkan informasi terkain tema ini.
HASIL
Ada banyak faktor yang bisa Perilaku carring perawat mampu
mempengaruhi kepuasan pasien di rumah mengasah berperilaku humanis terhadap
sakit, salah satunya adalah kinerja pasien, di sini pasien mampu
(performance) misalnya kecepatan, memperlakukan pasien sebagai manusia
kemudahan, kenyamanan ketika perawat yang harus diperhatikan, dijaga dan
dalam menangani pasien dan metepatan dilayani dengan setulus hati tanpa
dalam memberi asuhan keperawatan. membeda-bedakan. Keperawatan dan
asuhan yang tepat dapat mempercepat caring merupakan 2 komponen yang tidak
kesembuhan pasien, kecepatan, ketelitian, terpisahkan, carring ibarat pakaian yang
manajemen waktu kebersihan, keramahan dipakai perawat ketika ia hendak melayani
dan kelengkapan fasilitas rumah sakit pasiennya. Caring merupakan pancaran
harus di perhatikan supaya pelayanan yang dan inti dari praktik keperawatan yang
diberikan tidak menyimpang dari tujuan tujuannya untuk meningkatkan kepedulian
awal. Keberhasilan layanan yang di dalam pencapaian pelayanan keperawatan
berikan rumah sakit dapat dinilai dari yang lebih baik dan membangun struktur
persepsi-persepsi yang di berikan oleh sosial yang lebih baik. Perilaku caring
klien yang mendapatkan layanan, para merupakan inti dari keperawatan, dalam
kliendan pasienlah yang menilai kualitas memberikan layanan kepada pasien carring
baik-dan buruknya pelayanann yang ada di akan menjadi tolak ukur keberhasilan
rumah saki, oleh karena itu upaya yang perawat dalam melayyani pasien karena
bisa di lakukan untk menjaga citra rumah carring merupakan bukti ketulusan dan
sakit dan memenuhi kebutuhan pasien keperdulian pasien terhadap perawatnya.
yaitu dengan meningkatkan pelayann Sikap carring perawat dapat mengurangi
dengan menprioritaskan keelamatan masalah dan kekhawatiran yang di alami
pasien. Salah satu usaha perawat dalam oleh pasien, dengan carring rasa khawatir
memenuhi kepuasan dan kesembuhan pasien bsisa berlurang, dengan itu pasien
pasien yaitu dengan menerapkan prilaku akan merasa tenang dan ketenangan ini
carring. caring dapat diwujudkan dengan memberikan pemikiran positif yang
memberikan perhatian, penghargaan, bembuahkan hasil kesembuhan terhadap
tanggung jawab dan bantuan secara ikhlas pasien tersebut.
yang diberikan perawat kepada pasien.
PEMBAHASAN
PENUTUP.
keselamatan pasien akan tercipta bilamana umpan balik yang dapat diterima oleh
seorang perawat memiliki rasa peduli dan perawat adalah penilaian pasien terhadap
tanggung jawab atas kerjanya. Perawat perilaku caring yang dilakukan oleh
yang berkompeten dan memiliki pemikiran perawat. Hal ini sangat penting karena
yang kritis pasti akan memikirkan apa persepsi pasien tentang perilaku caring
yang akan dilakukannya terhadap pasien perawat yang rendah dapat berdampak
dan akan memikirkan tindakan selanjutnya pada motivasi pasien untuk sembuh.
setelah menangani pasien. Caring Kemampuan perawat dengan memberikan
bukanlah hal yang muncul pelayanan yang baik, menciptakan
secaragamblang, melainkan orang yang komunikasi terapeutik yang
benar-benar tuluslah yang akan muncul menyenangkan dapat mempengaruhi
rasa caringnya. Rasa caring perawat juga kepuasan pasien dan berdampak
akan menunjang keselamatan pasien di meningkatkan motivasi pasien untuk
rumah sakit. mengikuti program terapi.
REFERENSI