Anda di halaman 1dari 5

ETIKA TENAGA MEDIS DALAM BUDAYA KESELAMATAN

PASIEN
Rizky Asmaul Husnah/ 181101085

Rizkyasmaulhusnah03@gmail.com

ABSTRAK
Penerapan budaya keselamatan pasien dalam sebuah organisasi tidak terlepas dari
Peran aktif atasan (supervisor atau manajer dalam mempromosikan dan melakukan
tindakan-tindakan yang mendukung berjalannya proses penanaman nilai yang dianut masih
banyak perawat Yang menganggap tindakan supervisor / manajer dalam memPromosikan
keselamatan pasien masih rendah, karena masih adanya perawat Yang mengganggap
bahwa Peran aktif manajer dalam menanamkan niiai-nilai keselamatan pasien bisa dibilang
kurang maksimal. Penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa masaiah utama Yang harus
menjadi pricritas untuk diselesaikan adalah perawatan terhadap pasien yang tidak aman.
Perlu ada Perubahan budaya didalam rumah sakit agar budaya keselamatan pasien semakin
baik.

Kata Kunci : Etika, Budaya Keselamatan, Pasien

LATAR BELAKANG dengan kematian pasien.e Adanya


tindakan yang tidak aman dikarenakan
Perawatan tidak aman Yang
beberaPa faktor diantaranya tidak
dilakukan oleh Petugas kesehatan
kurangnya pelatihan pengawasan,
dirumah sakit menjadi prioritas masalah
kegagalan menindaklanjuti kebijakan.
yang harus segera diselesaikan' kejadian
Yang menYebabkan Pasien tidak aman Penerapan budaya keselamatan
merupakan kejadian yang seharusnYa pasien dalam sebuah organisasi tidak
bisa dicegah dan diantaranya berkaitan terlepas dari Peran aktif atasan
(supervisor atau manajer dalam dirumah sakit. Sehingga memenuhi
mempromosikan dan melakukan kebutuhan pasien serta meningkatkan
tindakan-tindakan yang mendukung status kesehatan pasien dan
berjalannya proses penanaman nilai yang keselamatannya.
dianut masih banyak perawat Yang
METODE
menganggap tindakan supervisor /
manajer dalam memPromosikan Kajian ini menggunakan metode
keselamatan pasien masih rendah, karena kualitatif yang artinya berlandaskan pada
masih adanya perawat Yang konsep teori dalam beberapa buku dan
mengganggap bahwa Peran aktif manajer jurnal etika tenaga medis dalam budaya
dalam menanamkan niiai-nilai keselamatan pasien.
keselamatan pasien bisa dibilang kurang
maksimal. Penjelasan diatas bisa
HASIL
disimpulkan bahwa masaiah utama Yang Dalam penerapan Program
harus menjadi pricritas untuk diselesaikan keselamatan pasien terdapat beberapa
adalah perawatan terhadap pasien yang aspek yang mempengaruhi berjalannya
tidak aman. Perlu ada Perubahan budaya program penerapan keselamatan pasien.
didalam rumah sakit agar budaya Aspek-aspek tersebut antara lain: iklim
keselamatan pasien semakin baik. Budaya organisasi, tingkat pengetahuan,
keselamatan yang baik dapat mengurangi komunikasi, dan etika. Budaya
risiko terjadinya kejadian yang tidak keselamatan pasien akan tercipta apabila
diinginkan' Maka' diperlukan pelatihan tenaga kesehatan memiliki pemimpin
secara rutin bagi petugas medis agar yang bersedia bekerja sama demi
benar-benar memahami budaya terlaksananya patient safety. Selain itu
keselamatan pasien. pengetahuan dan komunikasi juga
berpengaruh terhadap terlaksananya
TUJUAN
patient safety. Salah satu aspek yang
Kajian ini dibuat untuk penting dalam terlaksananya patient
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran safety yaitu aspek etika. Etika sangatlah
perawat terhadap kebijakan pasient safety penting karena akan menyangkut tentang
prosedur dalam melaksanakan asuhan organisasi/ RS). Saat ini terjadi
keperawatan atau melaksanakan tugas penurunan kualitas pelayanan kesehatan
dalam melayani kesehatan. Dalam yang menyebabkan terjadinya penurunan
pelayanan kesehatan maka tenag medis upaya keselamatan dalam. keperawatan
harus sesuai dengan kode etik dan hukum hampir disemua Negara. Dalam
kesehatan. Hal ini untuk menghindari melaksanakan program patient safetlt,
atau mengurangi praduga terjadinya pihak manajemen rumah sakit sudah
malpraktik. melakukan planning yang baik untuk
menyusun program patient safety.
ivleskipun perencanaan sudah
dilaksanakan dengan liaik namun output
dari program tersebut kurang maksimal.
PEMBAHASAN
Dalam menjalankan fungsi
Pengukuran budaya keselamatan
manajernen, rnanajemen, seorang manajer
pasien dipengaruhi oleh sikap aman dan
diharapkan memiliki kemampuan yang
tidak aman pegawai di level individu, unit
cukup dalam mengorganisasikan
kerja dan organisasi. Secara khusus
pegawainya. Salah satu kemampuan yang
dilevel manajemen senior dalam hal
dimaksud adalah kemampuan motivasi
kepemimpinan transformasional yang
SDM yang ada. Manajer dan asisten
berbagai penelitian tentang budaya
keperawatan sebaiknya memberikan
menunjukkan bahwa kepemimpinan
motivasi untuk menimbulkan dorongan
transformasional sangat berpengaruh
kepada perawat.
dalam membangun suatu budaya: Untuk
mengukur kondisi iklim keselamatan Dengan diberikannya motivasi,
pasien di rumah sakit mencakup 4 hal diharapkan perawat akan bersemangat
yang terkait, yaitu kepemimpinan dalam melaksanakan progra m patient
transforrrrasional (di tingkat CEO/direksi safety. lklim organisasi memiliki
RS), kerjasama tim (di tingkat unit kerja), hubungan yang signifikan terhadap
kesadaran individual (di tingkat individu) patient safety. Budaya keselamatan pasien
serta iklim keselamatan pasien (ditingkat pada pasien penderita pneumonia tidak
ada perubahan yang signifikan daiam pola Yogyakarta Tahun 2010, Jurnal
kesalahan resep. Dua item toleransi Kesmas, Vol.S No.1. Hal' 45-50.
latihan dan pekerjaan menunjukkan
Pujilestari, A., Alimin, N4., Rini, A.
perbaikan dari waktu ke waktu.
(2013). Gambaran Budaya Keselamatan
DAFTAR PUSTAKA Pasien Oleh Perawat dalam
Melaksanakan Pelayanan Di
Depkes. (2006). Keselamatan Sakit,
lnstalasi Rawat lnap RSUP DR.
Depkes. Panduan Nasional Pasien
Wahidin Sudirohusodo Tahun
Rumah.
2013, Naskah Publikasi. Hal 1-13.
Firawati. (2012). Pelaksanaan Program
Keselamtan pasien di RSUD
Nur, Q.M., Noor., N.H, Irwandy.(2013).
Solok. Jurnal Kesehatan
Hubungan motivasi dan
Masyarakat. 6 (2), 74-77.
supervisi terhadap kinerja
Ismainar, H. (2019). Keselamatan perawat pelaksana dalam
Pasien di Rumah Sakit. menerapkan patient safety di
Yogyakarta : Deepublish. rawat inap rs universitas
hasanuddin tahun 2013. Bidang
Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar
Manajemen Rumah Sakit,
Manajemen Keperawatan.
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Yogyakarta: Nuha Medika.
UNHAS: Makassar.
KARS., KKP-RS. (2011). Workshop
Keselamatan Pasien dan Potter & Perry. (2010). Fundamental
Manajemen Risiko Klinis di Keperawatan Buku. Buku 1
Rumah Sakit. Jakarta: PERSI.

Lestari, C.E., RosYidah. (2011). Analisis


KePatuhan Perawat Pada Rachmawati, E., 2011, "Model

Standar Asuhan Keperawatan di Pengukuran BudaYa Kesalamatan

Unit Rawat lnap Kelas lll Pasien Di RS Muhammadiyah

Muhammadiyah RSU PKU Bantul Aisyiyah Tahun 2011", Prosiding


Penetitian Bidang llmu Eksakta.
Hal.11-34.
R.H.Simamora (2019). Buku ajar
pelaksanaaan indentifikasi pasien.
Uwais Inspirasi indonesi

R.H. Simamora. (2019). The infiuence of


Training handover based SBAR
Communication for Improving
patients safety. Indian journal of
public heath research &
Deveopment

R.H. Simamora (2019). Documentation of


Patient Identifikasi Into the
hectronic system to improve the
quality of nursing serviceec
International) journal of soenrifio
& technology tesearch

WahYuni. (2011). Hubungan Antara


Tingkat Pengetahuan Perawat
Tentang Kode Etik KePerawatan
dan Hukum Kesehatan dengan
Kinerja Perawat dalam
Memberikan Asuhan
Keperawatan di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Tahun 2009, Jurnal Penelitian
Kesehatan Suara Forikes, Volume
ll Nomor 2. Hal 116-121.

Anda mungkin juga menyukai