Correlation between Transformational Leadership and the Application of Patient Safety Culture in Labuang
Baji Regional Public Hospital
ABSTRAK
Kepemimpinan berhubungan dengan penerapan program keselamatan pasien di dalam organisasi pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepemimpinan transformasional dengan
penerapan budaya keselamatan pasien di RSUD Labuang Baji. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan
menggunakan rancangan survei analitik dengan desain cross sectional study. Pengumpulan data dengan wawancara
menggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pejabat struktural, kepala instalasi, dan ketua
komite di RSUD Labuang Baji, yaitu sebanyak 56 orang. Data dianalisis menggunakan korelasi spearman untuk melihat
hubungan dan menggunakan uji regresi logistik untuk melihat faktor yang paling berpengaruh antara variabel
independen dengan variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan (p (0.036) <0.05) antara
pengaruh ideal dengan penerapan budaya keselamatan pasien, ada hubungan (p (0.034) <0.05) antara pertimbangan
individual dengan penerapan budaya keselamatan pasien, ada hubungan (p (0.037)<0.05) antara stimulasi intelektual
dengan penerapan budaya keselamatan pasien, ada hubungan (p (0.038)<0.05) antara motivasi inspirasional dengan
penerapan budaya keselamatan pasien. Secara keseluruhan kepemimpinan transformasional memiliki korelasi (p (0.037)
<0.05) dengan penerapan budaya keselamatan pasien di RSUD Labuang Baji. Disarankan sebaiknya pimpinan RSUD
Labuang Baji berfungsi sebagai pemberi motivasi inspirasional kepada petugas di dalam mengupayakan pencapaian
standar keselamatan pasien yang lebih tinggi.
ABSTRACT
Leadership have correlation with the implementation of patient safety in health care organizations such as hospitals. The
aim of the research was to determine the correlation between transformational leadership and the application of patient
safety culture in Labuang Baji Regional Public Hospital. The research was a quantitative study using survey analytic
design with cross sectional study design. The data were obtained through interview and questionare. The samples were
all structural officers, the head of installation, and the head of committee in Labuang Baji Regional Public Hospital
consisting of 56 people. The data were analyzed using spearman correlation to see the correlation and logistic regression
test to see the most influencing dominant factor between the independent variables and dependent variables. The results
of the research indicate that there is a correlation (p (0.036) <0.05) between ideal effect and the application of patient
safety culture. There is a correlation (p (0.034) <0.05) between individual consideration and the application of patient
safety culture. There is a correlation (p (0.037) <0.05) between intellectual stimulation and the application of patient
safety culture. There is correlation (p (0.038) <0.05) between inspirational motivation and the application of patient
safety culture. Simultaneously, transformational leadership has a correlation (p (0.037) <0.05) and the application of
patient safety culture in Labuang Baji Regional Public Hospital. Suggested for Labuang Baji Hospital leaders should
function as an inspirational motivator to officers in seeking the achievement of patient safety standards are higher.
191
Xeriny Lilian T. Hasan ISSN 2252-5416
192
Gaya Kepemimpinan, Transformational Leadership, Patient Safety Culture ISSN 2252-5416
Berdasarkan latar belakang di atas, maka disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
tujuan utama penelitian ini adalah untuk pertimbangan individual dengan budaya
menganalisis hubungan kepemimpinan keselamatan pasien.
tranformasional dengan penerapan budaya Hubungan Stimulasi Intelektual dengan Budaya
keselamatan pasien di RSUD Labuang Baji tahun Keselamatan Pasien
2016. Tabel 1 menunjukkan bahwa dari hasil
analisis nilai p (0.037) < 0.05 yang artinya bahwa
BAHAN DAN METODE terdapat hubungan yang signifikan antara
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah stimulasi intelektual dengan budaya keselamatan
Sakit Umum Daerah Labuang Baji Kota Makassar pasien, sehingga dengan demikian hipotesis
dari bulan Agustus sampai dengan bulan penelitian diterima dan dapat disimpulkan bahwa
September 2016. Jenis penelitian adalah penelitian terdapat hubungan antara stimulasi intelektual
survey analitik dengan desain cross sectional dengan budaya keselamatan pasien.
study. Populasi pada penelitian ini adalah semua Hubungan Motivasi Inspirasional dengan
pejabat struktural dan kepala instalasi, ketua Budaya Keselamatan Pasien
komite di RSUD Labuang Baji yang berjumlah 56 Tabel 1 menunjukkan bahwa dari hasil
orang. Data yang dikumpulkan pada penelitian analisis nilai p (0.038) < 0.05 yang artinya bahwa
adalah data primer dan data sekunder. Data primer terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi
diambil melalui penyebaran kuesioner, sedangkan inspirasional dengan budaya keselamatan pasien,
data sekunder diperoleh dari bagian terkait seperti: sehingga dengan demikian hipotesis penelitian
bagian kepegawaian, bagian pendidikan/pelatihan diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat
dan rekam medik rumak sakit. Analisa data secara hubungan antara motivasi inspirasional dengan
univariat bertujuan untuk menggambarkan budaya keselamatan pasien.
karakteristik responden dan disajikan dalam
bentuk distribusi frekuensi. Analisa data secara Tabel 1. Hubungan Pengaruh Ideal, Pertimbangan
bivariat bertujuan untuk melihat hubungan dua Individual, Stimulasi Intelektual dan Motivasi
variabel yaitu antara variabel independen dengan Inspirasional terhadap Kepemimpinan
variabel dependen. Sedangkan analisa data secara Transformasional
multivariat bertujuan untuk mengetahui
Variabel Penelitian Budaya Keselamatan Pasien
kecenderungan variabel independen mana yang
lebih berpengaruh terhadap variabel dependen. B p
Pengaruh Ideal .172 0.036
Pertimbangan Individual .219 0.034
HASIL Stimulasi Intelektual
Motivasi Inspirasional
.258
.355
0.037
0.038
Hubungan Pengaruh Ideal dengan Budaya Sumber : Data Primer, 2016
Keselamatan Pasien
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari hasil Hubungan Kepemimpinan Transformasional
analisis, didapatkan nilai p (0.036) < 0.05 yang dengan Budaya Keselamatan Pasien
artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan Tabel 1 menunjukkan bahwa dari hasil
antara pengaruh ideal dengan budaya keselamatan analisis nilai p (0.000) < 0.05 yang artinya bahwa
pasien, sehingga dengan demikian hipotesis terdapat hubungan yang signifikan antara
penelitian diterima dan dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional dengan budaya
terdapat hubungan antara pengaruh ideal dengan keselamatan pasien, sehingga dengan demikian
budaya keselamatan pasien. hipotesis penelitian diterima dan dapat
Hubungan Pertimbangan Individual dengan disimpulkan bahwa secara keseluruhan terdapat
Budaya Keselamatan Pasien hubungan antara kepemimpinan transformasional
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari hasil dengan budaya keselamatan pasien. Selain itu
analisis, didapatkan nilai p (0.034) < 0.05 yang berdasarkan tabel 2, hasil analisis multivariat
artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan menunjukkan bahwa variabel yang sangat
antara pertimbangan individual dengan budaya berpengaruh dalam budaya keselamatan pasien
keselamatan pasien, sehingga dengan demikian adalah stimulasi intelektual dengan nilai 4.45 kali
hipotesis penelitian diterima dan dapat lebih besar dari variabel lain.
193
Xeriny Lilian T. Hasan ISSN 2252-5416
Tabel 2. Hasil Analisis Uji Regresi Logistik (pertimbangan individu) adalah perilaku
Kepemimpinan Transformasional dengan Budaya pemimpin yang memberikan perhatian pribadi,
Keselamatan Pasien memperlakukan masing-masing bawahan secara
individual sebagai seorang individu dengan
Variabel B Nilai p Exp(B)
kebutuhan, kemampuan, dan aspirasi yang
Step 1 Pengaruh Ideal 1.172 0.114 3.320 berbeda, serta melatih dan memberikan saran.
Pertimbangan Individual 0.219 0.765 1.245 Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat
Stimulasi Intelektual 1.258 0.109 3.519 hubungan antara stimulasi intelektual dengan
Motivasi Inspirasional 0.355 0.623 1.426 budaya keselamtan pasien di RSUD Labuang
Step 2 Pengaruh Ideal 1.257 0.067 3.513 Baji. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Stimulasi Intelektual 1.370 0.047 3.953 dari Yi & Zhi-sheng (2008), yang menyatakan
Motivasi Inspirasional 0.367 0.610 1.444 bahwa terdapat hubungan yang positif antara
Step 3 Pengaruh Ideal 1.420 0.020 4.136 stimulasi intelektual dengan budaya organisasi
Stimulasi Intelektual 1.494 0.021 4.454 dimana dampak langsung dari stimulasi
intelektual stimulasi adalah pegawai memiliki
Sumber : Data Primer, 2016
komitment organisasi yang kuat. Lebih lanjut
diketahui dari hasil penelitian bahwa pengaruh
PEMBAHASAN stimulasi intelektual dalam kepemimpinan yang
Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat efektif akan menjadi signifikan setelah adanya
hubungan yang signifikan antara pengaruh idel faktor-faktor lain yang berkaitan dengan
dengan budaya keselamatan pasien di RSUD kesejahteraan, usia, dan pendidikan (Jeremy et al.,
Labuang Baji. Hasil penelitian ini mendukung 2012). Melalui stimulasi intelektual pemimpin
penelitian yang dilakukan oleh Katleen (2009), dapat merangsang tumbuhnya inovasi dan cara-
serta Tirtaputra & Surya (2016), yang menemukan cara baru dalam menyelesaikan suatu masalah.
bahwa terdapat pengaruh Idealized influence Melalui proses stimulasi ini akan terjadi
(pengaruh ideal) dengan komitmen rumah sakit peningkatan kemampuan bawahan dalam
dalam pelaksanaan keselamatan pasien. Pengaruh memahami dan memecahkan masalah, berpikir,
ideal berarti mempengaruhi dengan menjadi dan berimajinasi, juga perubahan dalam nilai-nilai
panutan, meningkatkan kebanggaan pengikut, dan kepercayaan mereka.
mengikuti standar etika yang tinggi dan nilai-nilai Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat
moral. Idealized Influence (pengaruh Ideal) adalah hubungan yang postif antara motivasi
perilaku pemimpinan yang memberikan visi dan inspirasional dengan budaya keselamatan pasien
misi, memunculkan rasa bangga, serta di RSUD Labuang Baji. Hasil penelitian ini
mendapatkan respek dan kepercayaan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
bawahan.Idealized influence disebut juga sebagai Mannheim & Halamish (2014), yang menyatakan
pemimpinyang kharismatik, dimana pengikut bawa motivasi inspirasional dari seorang
memilikikeyakinan yang mendalam pada pemimpin mampu mendorong karyawan dalam
pemimpinnya, merasa bangga bisa bekerja dengan meningkatkan kinerja organisasi dalam rangka
pemimpinnya, dan mempercayai kapasitas memberikan pelayanan yang bermutu.
pemimpinnya dalam mengatasi setiap Selanjutnya penelitian dari Lamidi (2008),
permasalahan (Avolio et al., 2004). menemukan bahwa motivasi inspirasional
Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat memberikan dampak pada kepercayaan diri pada
hubungan yang signifikan antara pertimbangan karyawan sehingga mereka menghasilkan kinerja
individual dengan budaya keselamatan pasien di yang lebih baik. Motivasi inspirasional adalah
RSUD Labuang Baji. Hasil penelitian ini sejalan sikap pemimpin yang senantiasa menumbuhkan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Scott tantangan, mampu mencapai ekspektasi yang
(2003), yang menyatakan bahwa terdapat tinggi, mampu membangkitkan antusiasme dan
pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan motivasi orang lain, serta mendorong intuisi dan
transformasional terhadap budaya organisasi dan kebaikan pada diri orang lain (Yulk et al., 2001).
kinerja organisasi. Menurut Bass dalam Cong & Secara keseluruhan hasil penelitian
Wei (2009), Individualized Consideration menunjukkan ada hubungan antara kepemimpinan
194
Gaya Kepemimpinan, Transformational Leadership, Patient Safety Culture ISSN 2252-5416
195
Xeriny Lilian T. Hasan ISSN 2252-5416
196