Anda di halaman 1dari 6

JST Kesehatan, April 2017, Vol. 7 No.

2 : 191 – 196 ISSN 2252-5416

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN PENERAPAN BUDAYA


KESELAMATAN PASIEN DI RSUD LABUANG BAJI

Correlation between Transformational Leadership and the Application of Patient Safety Culture in Labuang
Baji Regional Public Hospital

Xeriny Lilian T. Hasan1, A. Indahwaty Sidin2, A. Arsunan A.3

¹ Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (email: xerinylilian@yahoo.com)


2
Bagian Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin (email:
idhsidin@yahoo.com)
3
Bagian Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin (email: ArsunanAA@yahoo.co.id)

ABSTRAK

Kepemimpinan berhubungan dengan penerapan program keselamatan pasien di dalam organisasi pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepemimpinan transformasional dengan
penerapan budaya keselamatan pasien di RSUD Labuang Baji. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan
menggunakan rancangan survei analitik dengan desain cross sectional study. Pengumpulan data dengan wawancara
menggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pejabat struktural, kepala instalasi, dan ketua
komite di RSUD Labuang Baji, yaitu sebanyak 56 orang. Data dianalisis menggunakan korelasi spearman untuk melihat
hubungan dan menggunakan uji regresi logistik untuk melihat faktor yang paling berpengaruh antara variabel
independen dengan variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan (p (0.036) <0.05) antara
pengaruh ideal dengan penerapan budaya keselamatan pasien, ada hubungan (p (0.034) <0.05) antara pertimbangan
individual dengan penerapan budaya keselamatan pasien, ada hubungan (p (0.037)<0.05) antara stimulasi intelektual
dengan penerapan budaya keselamatan pasien, ada hubungan (p (0.038)<0.05) antara motivasi inspirasional dengan
penerapan budaya keselamatan pasien. Secara keseluruhan kepemimpinan transformasional memiliki korelasi (p (0.037)
<0.05) dengan penerapan budaya keselamatan pasien di RSUD Labuang Baji. Disarankan sebaiknya pimpinan RSUD
Labuang Baji berfungsi sebagai pemberi motivasi inspirasional kepada petugas di dalam mengupayakan pencapaian
standar keselamatan pasien yang lebih tinggi.

Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Transformational Leadership, Patient Safety Culture.

ABSTRACT

Leadership have correlation with the implementation of patient safety in health care organizations such as hospitals. The
aim of the research was to determine the correlation between transformational leadership and the application of patient
safety culture in Labuang Baji Regional Public Hospital. The research was a quantitative study using survey analytic
design with cross sectional study design. The data were obtained through interview and questionare. The samples were
all structural officers, the head of installation, and the head of committee in Labuang Baji Regional Public Hospital
consisting of 56 people. The data were analyzed using spearman correlation to see the correlation and logistic regression
test to see the most influencing dominant factor between the independent variables and dependent variables. The results
of the research indicate that there is a correlation (p (0.036) <0.05) between ideal effect and the application of patient
safety culture. There is a correlation (p (0.034) <0.05) between individual consideration and the application of patient
safety culture. There is a correlation (p (0.037) <0.05) between intellectual stimulation and the application of patient
safety culture. There is correlation (p (0.038) <0.05) between inspirational motivation and the application of patient
safety culture. Simultaneously, transformational leadership has a correlation (p (0.037) <0.05) and the application of
patient safety culture in Labuang Baji Regional Public Hospital. Suggested for Labuang Baji Hospital leaders should
function as an inspirational motivator to officers in seeking the achievement of patient safety standards are higher.

Keywords: Leadership Style, Transformational Leadership, Patient Safety Culture.

191
Xeriny Lilian T. Hasan ISSN 2252-5416

PENDAHULUAN (Novitasari, 2015). Gaya kepemimpinan yang saat


Keselamatan pasien (patient safety) ini banyak digunakan adalah gaya kepemimpinan
adalah merupakan prinsip dasar dari pelayanan transformasional. Gaya kepemimpinan
pasien dan komponen penting dari peningkatan transformasional merupakan gaya kepemimpinan
mutu layanan kesehatan di rumah sakit. Program yang mengantisipasi trend masa depan,
keselamatan pasien adalah menjamin keselamatan mengajarkan kemungkinan baru dan membangun
pasien di rumah sakit melalui pencegahan organisasi menjadi komunitas yang berisikan
terjadinya insiden/kesalahan saat memberikan orang-orang yang merasa tertantang (Chi, 2007).
pelayanan kesehatan antara lain: infeksi Pada dasarnya kepemimpinan
nosokomial, ulkus decubitus, plebitis, efek alergi transformasional berorientasi pada masa depan,
obat, efek samping transfusi darah, cidera, pasien artinya menyangkut “perubahan”. Jenis
jatuh, cacat, kematian dan lain-lain yang tidak kepemimpinan ini menolong sebuah kelompok
seharusnya terjadi jika pelayanan kesehatan bergerak melihat adanya perbedaan-perbedaan
dilakukan secara ekstra hati-hati. Program fundamental antara kenyataan yang ada dan apa
keselamatan pasien merupakan never ending yang seharusnya dilakukan (Nawawi & Ismail,
proses, karena itu diperlukan budaya termasuk 2013).
motivasi yang tinggi untuk bersedia melaksanakan Rumah Sakit Umum Daerah Labuang
program keselamatan pasien secara Baji Makassar merupakan rumah sakit milik
berkesinambungan dan berkelanjutan (Utarini & Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang
Hanevi, 2014). menjadi rumah sakit rujukan bagi seluruh
Konsep pemikiran yang penting tentang masyarakat dari kabupaten yang ada di seluruh
keselamatan pasien menurut Katleen (2009), yaitu Sulawesi Selatan. Dengan status tersebut RSUD
adanya Kepemimpinan (Leadership) di rumah Labuang Baji harus mampu menyediakan dan
sakit, yang dapat mengoptimalkan gerakan memberikan pelayanan kesehatan yang
keselamatan pasien dengan cara membentuk berkualitas dan menjamin keselamatan pasien.
kerjasama antar seluruh pembuat kebijakan dan Salah satu sasaran keselamatan pasien di
petugas di rumah sakit. Hal ini sesuai dengan hasil rumah sakit adalah tercapainya pengurangan
penelitian Singer et al (2005), dimana yang risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan. Namun
pertama yang harus diperhatikan dalam berdasarkan data yang diperoleh dari RSUD
menerapkan budaya keselamatan pasien adalah Labuang Baji, angka kejadian infeksi nosokomial
komitmen pemimpin akan keselamatan. di Instalasi Rawat Inap tinggi dan tidak memenuhi
Komitmen dapat dimulai dengan membuat tujuan, standar. Selain kejadian infeksi nosokomial,
misi serta strategi rumah sakit yang diterapkan berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh
sesuai dengan peningkatan kualitas dan safety peneliti dengan Tim Komite Keselamatan Pasien
(Nabilla & Samian, 2014). RSUD Labuang Baji ditemukan bahwa data
Kepemimpinan menghasilkan budaya pelaporan insiden keselamatan pasien yang
keselamatan, seorang pemimpin harus senantiasa dilaporkan oleh petugas/perawat masih sangat
melakukan upaya secara terus-menerus untuk kurang, sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem
mencegah terjadinya cidera pada pasien maupun pelaporan insiden keselamatan pasien belum
staf rumah sakit (Krausse & Hidley, 2009). berjalan sebagaimana mestinya karena belum
Jajaran direksi, manajer, dan koordinator terbentuknya budaya melaporkan setiap insiden
pelayanan klinis harus bersama-sama dengan keselamatan pasien yang terjadi.
serius, tampak nyata (visible) dan komitmen Dasar dari penerapan budaya patient
tinggi membuat sistem pelayanan yang konsisten safety, adalah komitmen pemimpin. Dimana hal
bermutu tinggi. ini merupakan elemen yang sangat penting dalam
Gaya kepemimpinan yang efektif usaha untuk meningkatkan mutu dan keamanan
memungkinkan untuk mencapai tujuan organisasi rumah sakit. Oleh karena itu, Pemimpin harus
secara produktif. Gaya kepemimpinan dapat mempromosikan keselamatan pasien
mempengaruhi kinerja dan perilaku bawahan, sebagai inti dari partisipasi pada aktivitas program
agar mau bekerja sama dan bekerja secara patient safety.
produktif untuk mencapai tujuan organisasi

192
Gaya Kepemimpinan, Transformational Leadership, Patient Safety Culture ISSN 2252-5416

Berdasarkan latar belakang di atas, maka disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
tujuan utama penelitian ini adalah untuk pertimbangan individual dengan budaya
menganalisis hubungan kepemimpinan keselamatan pasien.
tranformasional dengan penerapan budaya Hubungan Stimulasi Intelektual dengan Budaya
keselamatan pasien di RSUD Labuang Baji tahun Keselamatan Pasien
2016. Tabel 1 menunjukkan bahwa dari hasil
analisis nilai p (0.037) < 0.05 yang artinya bahwa
BAHAN DAN METODE terdapat hubungan yang signifikan antara
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah stimulasi intelektual dengan budaya keselamatan
Sakit Umum Daerah Labuang Baji Kota Makassar pasien, sehingga dengan demikian hipotesis
dari bulan Agustus sampai dengan bulan penelitian diterima dan dapat disimpulkan bahwa
September 2016. Jenis penelitian adalah penelitian terdapat hubungan antara stimulasi intelektual
survey analitik dengan desain cross sectional dengan budaya keselamatan pasien.
study. Populasi pada penelitian ini adalah semua Hubungan Motivasi Inspirasional dengan
pejabat struktural dan kepala instalasi, ketua Budaya Keselamatan Pasien
komite di RSUD Labuang Baji yang berjumlah 56 Tabel 1 menunjukkan bahwa dari hasil
orang. Data yang dikumpulkan pada penelitian analisis nilai p (0.038) < 0.05 yang artinya bahwa
adalah data primer dan data sekunder. Data primer terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi
diambil melalui penyebaran kuesioner, sedangkan inspirasional dengan budaya keselamatan pasien,
data sekunder diperoleh dari bagian terkait seperti: sehingga dengan demikian hipotesis penelitian
bagian kepegawaian, bagian pendidikan/pelatihan diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat
dan rekam medik rumak sakit. Analisa data secara hubungan antara motivasi inspirasional dengan
univariat bertujuan untuk menggambarkan budaya keselamatan pasien.
karakteristik responden dan disajikan dalam
bentuk distribusi frekuensi. Analisa data secara Tabel 1. Hubungan Pengaruh Ideal, Pertimbangan
bivariat bertujuan untuk melihat hubungan dua Individual, Stimulasi Intelektual dan Motivasi
variabel yaitu antara variabel independen dengan Inspirasional terhadap Kepemimpinan
variabel dependen. Sedangkan analisa data secara Transformasional
multivariat bertujuan untuk mengetahui
Variabel Penelitian Budaya Keselamatan Pasien
kecenderungan variabel independen mana yang
lebih berpengaruh terhadap variabel dependen. B p
Pengaruh Ideal .172 0.036
Pertimbangan Individual .219 0.034
HASIL Stimulasi Intelektual
Motivasi Inspirasional
.258
.355
0.037
0.038
Hubungan Pengaruh Ideal dengan Budaya Sumber : Data Primer, 2016

Keselamatan Pasien
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari hasil Hubungan Kepemimpinan Transformasional
analisis, didapatkan nilai p (0.036) < 0.05 yang dengan Budaya Keselamatan Pasien
artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan Tabel 1 menunjukkan bahwa dari hasil
antara pengaruh ideal dengan budaya keselamatan analisis nilai p (0.000) < 0.05 yang artinya bahwa
pasien, sehingga dengan demikian hipotesis terdapat hubungan yang signifikan antara
penelitian diterima dan dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional dengan budaya
terdapat hubungan antara pengaruh ideal dengan keselamatan pasien, sehingga dengan demikian
budaya keselamatan pasien. hipotesis penelitian diterima dan dapat
Hubungan Pertimbangan Individual dengan disimpulkan bahwa secara keseluruhan terdapat
Budaya Keselamatan Pasien hubungan antara kepemimpinan transformasional
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari hasil dengan budaya keselamatan pasien. Selain itu
analisis, didapatkan nilai p (0.034) < 0.05 yang berdasarkan tabel 2, hasil analisis multivariat
artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan menunjukkan bahwa variabel yang sangat
antara pertimbangan individual dengan budaya berpengaruh dalam budaya keselamatan pasien
keselamatan pasien, sehingga dengan demikian adalah stimulasi intelektual dengan nilai 4.45 kali
hipotesis penelitian diterima dan dapat lebih besar dari variabel lain.

193
Xeriny Lilian T. Hasan ISSN 2252-5416

Tabel 2. Hasil Analisis Uji Regresi Logistik (pertimbangan individu) adalah perilaku
Kepemimpinan Transformasional dengan Budaya pemimpin yang memberikan perhatian pribadi,
Keselamatan Pasien memperlakukan masing-masing bawahan secara
individual sebagai seorang individu dengan
Variabel B Nilai p Exp(B)
kebutuhan, kemampuan, dan aspirasi yang
Step 1 Pengaruh Ideal 1.172 0.114 3.320 berbeda, serta melatih dan memberikan saran.
Pertimbangan Individual 0.219 0.765 1.245 Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat
Stimulasi Intelektual 1.258 0.109 3.519 hubungan antara stimulasi intelektual dengan
Motivasi Inspirasional 0.355 0.623 1.426 budaya keselamtan pasien di RSUD Labuang
Step 2 Pengaruh Ideal 1.257 0.067 3.513 Baji. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Stimulasi Intelektual 1.370 0.047 3.953 dari Yi & Zhi-sheng (2008), yang menyatakan
Motivasi Inspirasional 0.367 0.610 1.444 bahwa terdapat hubungan yang positif antara
Step 3 Pengaruh Ideal 1.420 0.020 4.136 stimulasi intelektual dengan budaya organisasi
Stimulasi Intelektual 1.494 0.021 4.454 dimana dampak langsung dari stimulasi
intelektual stimulasi adalah pegawai memiliki
Sumber : Data Primer, 2016
komitment organisasi yang kuat. Lebih lanjut
diketahui dari hasil penelitian bahwa pengaruh
PEMBAHASAN stimulasi intelektual dalam kepemimpinan yang
Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat efektif akan menjadi signifikan setelah adanya
hubungan yang signifikan antara pengaruh idel faktor-faktor lain yang berkaitan dengan
dengan budaya keselamatan pasien di RSUD kesejahteraan, usia, dan pendidikan (Jeremy et al.,
Labuang Baji. Hasil penelitian ini mendukung 2012). Melalui stimulasi intelektual pemimpin
penelitian yang dilakukan oleh Katleen (2009), dapat merangsang tumbuhnya inovasi dan cara-
serta Tirtaputra & Surya (2016), yang menemukan cara baru dalam menyelesaikan suatu masalah.
bahwa terdapat pengaruh Idealized influence Melalui proses stimulasi ini akan terjadi
(pengaruh ideal) dengan komitmen rumah sakit peningkatan kemampuan bawahan dalam
dalam pelaksanaan keselamatan pasien. Pengaruh memahami dan memecahkan masalah, berpikir,
ideal berarti mempengaruhi dengan menjadi dan berimajinasi, juga perubahan dalam nilai-nilai
panutan, meningkatkan kebanggaan pengikut, dan kepercayaan mereka.
mengikuti standar etika yang tinggi dan nilai-nilai Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat
moral. Idealized Influence (pengaruh Ideal) adalah hubungan yang postif antara motivasi
perilaku pemimpinan yang memberikan visi dan inspirasional dengan budaya keselamatan pasien
misi, memunculkan rasa bangga, serta di RSUD Labuang Baji. Hasil penelitian ini
mendapatkan respek dan kepercayaan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
bawahan.Idealized influence disebut juga sebagai Mannheim & Halamish (2014), yang menyatakan
pemimpinyang kharismatik, dimana pengikut bawa motivasi inspirasional dari seorang
memilikikeyakinan yang mendalam pada pemimpin mampu mendorong karyawan dalam
pemimpinnya, merasa bangga bisa bekerja dengan meningkatkan kinerja organisasi dalam rangka
pemimpinnya, dan mempercayai kapasitas memberikan pelayanan yang bermutu.
pemimpinnya dalam mengatasi setiap Selanjutnya penelitian dari Lamidi (2008),
permasalahan (Avolio et al., 2004). menemukan bahwa motivasi inspirasional
Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat memberikan dampak pada kepercayaan diri pada
hubungan yang signifikan antara pertimbangan karyawan sehingga mereka menghasilkan kinerja
individual dengan budaya keselamatan pasien di yang lebih baik. Motivasi inspirasional adalah
RSUD Labuang Baji. Hasil penelitian ini sejalan sikap pemimpin yang senantiasa menumbuhkan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Scott tantangan, mampu mencapai ekspektasi yang
(2003), yang menyatakan bahwa terdapat tinggi, mampu membangkitkan antusiasme dan
pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan motivasi orang lain, serta mendorong intuisi dan
transformasional terhadap budaya organisasi dan kebaikan pada diri orang lain (Yulk et al., 2001).
kinerja organisasi. Menurut Bass dalam Cong & Secara keseluruhan hasil penelitian
Wei (2009), Individualized Consideration menunjukkan ada hubungan antara kepemimpinan

194
Gaya Kepemimpinan, Transformational Leadership, Patient Safety Culture ISSN 2252-5416

transformasional dengan penerapan budaya di Kabupaten Bekasi (Tesis). Jakarta:


keselamatan pasien. Hasil penelitian ini sejalan Universitas Indonesia.
dengan hasil penelitian dari Auruma (2006), yang Avolio B., Zhu W., & Bhatia P. (2004). The
menemukan bahwa ada korelasi yang positif Relationship between Transformational
antara kepemimpinan transformasional dengan Leadership Behaviors, Organizational
budaya keselamatan pasien di dalam rumah sakit, Justice, Ledaer-Member Exchange,
pemimpin di sini diartikan sebagai atasan Perceived Organizational Support, Trust
langsung dari setiap perawat pelaksana. Penelitian in Management and Organizational
dari Hutchinson & Young (2009), menunjukkan Citizenship Behaviors. Journal of
bahwa budaya yang menuduh, mempersalahkan, Organizational Behaviour. 25 (3), 951-
dan mengkritik (accuse, blame, and criticize) 968.
yang masih banyak dipakai di berbagai organisasi Chi H. K. (2007). The Effects of Transformational
rumah sakit tidak mendukung pengembangan Leadership, Organizational Culture, Job
program keselamatan pasien. Selain itu, dapat Satisfaction on the Organizational
disimpulkan bahwa angka pelaporan kejadian di Performance in the Non Profit
dalam rumah sakit berhubungan dengan budaya Organizations. Journal of Operations
patient safety yang ada. Karena itu, setiap usaha Management (Elsevier), 4(7), 180-194.
untuk memperbaiki pelaporan dan budaya Cong Y. & Wei Y. (2009). An Empirical Study of
keselamatan pasien di dalam organisasi pelayanan the Relationship among Leadership Style,
kesehatan haruslah dimulai dari pimpinan dalam Psychological. New York: International
organisasi. Conference.
Hutchinson A. & Young A. (2009). Trends in
KESIMPULAN DAN SARAN Healthcare Incident Reporting and
Ada hubungan yang signifikan (p (0.036) Relationship to Safety and Quality Data in
< 0.05) antara pengaruh ideal dengan budaya Acute Hospital: Result from the National
keselamatan pasien di RSUD Labuang Baji. Reporting and Learning System. Quality
Variabel pengaruh ideal merupakan variabel yang Safety Health Care, 18(2), 5-10.
paling berpengaruh. Ada hubungan yang Jeremy M., Melinda C., & Ciller V. (2012).
signifikan (p (0.034) <0.05) antara pertimbangan Perceived leadership style and employee
individual dengan budaya keselamatan pasien di participation in a manufacturing company
RSUD Labuang Baji. Ada hubungan yang in the democratic republic of Congo.
signifikan (p (0.037) < 0.05) antara stimulasi African journal of business management,
intelektual dengan budaya keselamatan pasien di 6(15), 538-541.
RSUD Labuang Baji. Ada hubungan yang Katleen. (2009). The Patient safety chain:
signifikan (p (0.038) < 0.05) antara motivasi Transformasional leadership effect on
inspirasional dengan budaya keselamatan pasien Patient safety culture, initiatives, and
di RSUD Labuang Baji. Secara keseluruhan ada outcomes. Journal of Operations
hubungan yang signifikan (p (0.000) < 0.05) Management (Elsevier), 1(647), 15-25.
antara kepemimpinan transformasional dengan Krausse T. & Hidley J. (2009). Taking The Lead
budaya keselamatan pasien di rumah sakit. in Patient Safety. New Jersey: John Wiley
Disarankan sebaiknya pimpinan RSUD Labuang and Sons Inc.
Baji berfungsi sebagai pemberi motivasi Lamidi. (2008). Pengaruh Kepemimpinan
inspirasional kepada petugas di dalam Transformasional Terhadap
mengupayakan pencapaian standar keselamatan Organizational Citizenship Behavior:
pasien yang lebih tinggi. Dengan Variabel Intervening Komitmen
Organisasional. Jurnal Ekonomi dan
DAFTAR PUSTAKA Kewirausahaan, 8(1), 25-37.
Auruma I. (2006). Hubungan Kepemimpinan Mannheim B. & Halamish H. (2014).
Transformasional dan transaksional Transformational Leadership As Related
terhadap Kepuasan Kerja Staf Puskesmas To Team Outcomes and Contextual

195
Xeriny Lilian T. Hasan ISSN 2252-5416

Moderation. Leadership & Organization Singer S. (2005). Creating a Culture of Safety in


Development Journal, 29(7), 617-630. Hospital. Jordan Hill Oxford: Linacre
Nabilla S. & Samian. (2014). Hubungan antara House.
Kepemimpinan Transformasional dengan Tirtaputra A. & Surya K. (2016). Pengaruh
Kinerja Keselamatan pada Karyawan Kepemimpinan Transformasional dan
Joint Operating Body Pertamina- Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen
Petrochina East Java. Jurnal Psikologi Organisasional padaUPT Kesmas
Industri dan Organisasi, 3(1), 35-40. Sukawati II. E-Jurnal Manajemen Unud,
Nawawi H. & Ismail. (2013). Budaya Organisasi, 5(4), 208-214.
Kepemimpinan, dan Komitmen Utarini A. & Hanevi D. (2014). Keselamatan
Organisasional (Edisi I). Jakarta: Pasien dan Mutu Pelayanan Kesehatan :
Kencana Menuju Ke mana ?. Jurnal Manajemen
Novitasari. (2015). Pengaruh Kepemimpinan Pelayanan Kesehatan, 15(04), 159-160.
Transformasional dan Budaya Organisasi Yi G. & Zhi-sheng. (2008). The Impact of
terhadap Komitmen Organisasional pada Transformational Leadership Style on
Perawat Rumah Sakit Suaka Insan dengan Organizational Performance: The
Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intermediary Effects of Leader-Member
Mediator (Tesis). Yogyakarta: Universitas Exchange. Taiwan: Conference on
Atma Jaya. Management Science & Engineering.
Scott E. B. (2003). The role of transformational Yulk G., Jung D., & Singer J. (2001).
and transactional leadership in creating, Transformational and transactional
sharing and exploiting organizational leadership and their effects on creativity
knowledge. Journal of Leadership & in groups. Creativity Research Journal,
Organization Studies, 9 (4), 32-44. 13(1), 185-195.

196

Anda mungkin juga menyukai