Budaya kerja
memegang peranan penting dalam keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi, keberhasilan
atau kegagalan organisasi pelayanan kesehatan dan juga dalam konteks keselamatan pasien.
Hampir semua tindakan medis potensi penghematan risiko. Jenis No. obat-obatan, tes dan
prosedur, dan jumlah pasien dan staf rumah sakit cukup besar, adalah hal yang potensial
untuk kesalahan medis ( Medical error ).
Fungsi dan efek budaya kerja antara yang lain;
a. Menetapkan batas – batas
b. Identifikasi identitas
c. Format komitmen untuk mencapai tujuan organisasi unggul
d. Kembangkan, bangun stabilitas sistem sosial
e. Suka mekanisme regulasi perilaku dan sikap
f. Efek: mengurangi kecemasan timbul dari ketidakmampuan memahami, memprediksi,
dan mengontrol Masalah.
g. Potensi meningkatkan kinerja, kepuasan, harapan, sikap
h. Perilaku dalam organisasi
i. Dampak terhadap kesehatan (kesejahteraan) pekerja
j. Jika tidak beradaptasi dengan harapan yang berubah pemangku kepentingan internal
dan eksternal dan efek di luar, di luar,efisiensi dapat menurun.
Budaya kerja ini dapat dibagi menjadi tiga level : level dasar, strategi dan ekspresi. Di
tingkat pusat, budaya kerja ini tetap terjaga kuat dan seringkali dalam bentuk ideologi, nilai,
dan asumsi tidak tertulis. di tingkat strategi, nilai dan memahami pemahaman yang ada dalam
organisasi organisasi dinyatakan diekspresikan untuk mencerminkan mencerminkan budaya
dimaksudkan untuk direncanakan oerganisasi ini.
Pada tingkat kinerja, ekspresi, budaya organisasi Budaya organisasi diekspresikan dalam
perilaku dan kondisi organisasi sehari-hari biasanya kompromi antara budaya organisasi di
tingkat pusat dan strategis dan mencerminkan situasi saat ini. Berdasarkan jenis, budaya kerja
terbagi menjadi 3 yaitu budaya konstruktif, pasif-defensif dan aktif-defensif.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, D., & Azzuhri, M. (2016). Pengaruh budaya keselamatan pasien terhadap sikap
melaporkan insiden pada perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen.
Jurnal aplikasi manajemen, 14(2), 309-321.
Dewi, M. (2012). Pengaruh pelatihan timbang terima pasien terhadap penerapan keselamatan
pasien oleh perawat pelaksana di RSUD Raden Mattaher Jambi. Jurnal Health and Sport,
5(03).
Hartanto, Y. D., & Warsito, B. E. (2017). Kepemimpinan Kepala Ruang dalam Penerapan
Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit: Literature Review.
Mandriani, E., Hardisman, H., & Yetti, H. (2019). Analisis Dimensi Budaya Keselamatan
Pasien Oleh Petugas Kesehatan di RSUD dr Rasidin Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan
Andalas, 8(1), 131-137.
Nivalinda, D., Hartini, M. I., & Santoso, A. (2013). Pengaruh motivasi perawat dan gaya
kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien oleh perawat
pelaksana pada rumah sakit pemerintah di Semarang. Jurnal Manajemen Keperawatan, 1(2)
Suci, W. P. (2018). Peningkatan Budaya Keselamatan Pasien melalui Pemberdayaan
Champion Keselamatan Pasien. Jurnal Kesehatan Holistic, 2(2), 23-36
Yulia, S., Hamid, A. Y. S., & Mustikasari, M. (2012). Peningkatan pemahaman perawat
pelaksana dalam penerapan keselamatan pasien melalui pelatihan keselamatan pasien. Jurnal
Keperawatan Indonesia, 15(3), 185-192.