angelester85@gmail.com
ABSTRAK
Latar belakang: Upaya peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di rumah sakit sudah
merupakan sebuah gerakan universal. Berbagai negara maju telah menggeser paradigma ”quality”
kearah paradigma baru “qualitysafety”. Tujuan: untuk membangun budaya keselamatan pasien dan
juga mengoptimalkan keselamatan pasien.Metode: analisis data sekunder Hasil: Berdasarkan jurnal
yang di kaji yang berjudul PENGARUH MOTIVASI PERAWAT DAN GAYA
KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG TERHADAP PENERAPAN BUDAYA
KESELAMATAN PASIEN OLEH PERAWAT PELAKSANA PADA RUMAH SAKIT
PEMERINTAH DI SEMARANG, menyatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
responden yaitu sejumlah 57 responden (53%) mempunyai motivasi rendah. Pembahasan:
Banyaknya responden yang mempunyai motivasi rendah dapat dijelaskan dari sedikitnya perawat
yang kebutuhan mencapai prestasinya tinggi Penutup:. dimensi yang termasuk dalam kategori
budaya baik adalah kerjasama dalam unit, dukungan manajemen dalam keselamatan pasien, serta
pembelajaran organisasi dan perbaikan berkelanjutan.
dalam sistem pelaporan insiden. Budaya oleh motivasi perawat, dengan motivasi
PENUTUP
REFERENSI
Herawati, Y. T. (2015). Budaya Keselamatan Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X
Kabupaten Jember. Jurnal Ikatan Kesehatan Masyarakat. 11(1), 54-58.
Simamora , R.H. (2019). Buku Ajar : Pelaksanaan Identifikasi Pasien. Ponorogo, Jawa
Timur: Uwais Inspirasi Indonesia.
Utami, Lucia, dkk. (2016). Hubungan Antara Sikap dan Perilaku Kolaborasi dan Praktek
Kolaborasi Interprofesional di ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah 1(1)