Anda di halaman 1dari 10

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN SASARAN

KESELAMATAN PASIEN
TIKA HARNITA HARAHAP/181101008

tikaharnitahrp@gmail.com

Abstrak

Sasaran keselamatan pasien merupakan suatu syarat untuk ditetapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akredidasi Rumah Sakit. Menurut Simamora (2018),
maksud dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien. Rumah sakit merupakan suatu layanan jasa yang memiliki peran penting
bagi kehidupan masyarakat. Diperlukan adanya peningkatan mutu dalam segala bidang
khususnya dalam bidang kesehatan salah satunya melalui akreditasi Rumah Sakit menuju
kualitas pelayanan Internasional. Dalam sistem akreditasi yang mengacu pada standar Joint
Commission International (JCI) diperoleh standar yang paling relevan terkait dengan mutu
pelayanan Rumah Sakit International Patient Safety Goals (sasaran internasional keselamatan
pasien) yang meliputi enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit terdapat dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 11 tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien.
Adapun tujuan dari Sasaran keselamatan Pasien adalah untuk meningkatkan perbaikan-
perbaikan tertentu dal;am soal keselamatan pasien. Sasaran-saran salam Sasaran Keselamatan
Pasien menyoroti bidang-bidang yang bermasalah dalam perawatan kesehatan, memberikan
bukti dan solusi hasil consensus yang berdasarkan nasihat para pakar. Dengan
mempertimbangkan bahwa untuk menyediakan perawatan kesehatan yang aman dan berkualitas
tinggi diperlukan desain sistem yang baik, sasaran biasanya sedapat mungkin berfokus pada
solusi yang berlaku untuk keseluruhan sistem.

Kata Kunci : Peran Perawat, Pelaksanaan Sasaran Keselamatan Pasien, Rumah Sakit.

LATAR BELAKANG untuk mencegah terjadinya cedera


akibat perawatan medis dan kesalahan
Keselamatan pasien (patient
pengobatan melalui melalui suatu
safety) merupakan isu global dan
sistem assesment resiko, identifikasi
nasional bagi seluruh rumah sakit,
dan pengelolaan faktor risiko, pelaporan
komponen penting dari mutu layanan
dan analisis insiden, kemampuan belajar
kesehatan, prinsip dasar dari pelayanan
dan tindak lanjut dari incident serta
pasien dan komponen kritis dari
implementasi solusi untuk
manajemen mutu kesehatan
meminimalkan timbulnya risiko (Dep
(WHO,2004).
Kes RI, 2016).
Keselamatan pasien rumah sakit
Rumah sakit merupakan suatu
adalah suatu sistem yang diterapkan
layanan jasa yang memiliki peran
penting bagi kehidupan masyarakat. terdapat dalam Peraturan Menteri
Diperlukan adanya peningkatan mutu Kesehatan Republik Indonesia nomor
dalam segala bidang khususnya dalam 11 tahun 2017 Tentang Keselamatan
bidang kesehatan salah satunya melalui Pasien.
akreditasi Rumah Sakit menuju kualitas
METODE
pelayanan Internasional. Dalam sistem
akreditasi yang mengacu pada standar Metode dalam penulisan ini
Joint Commission International (JCI) menggunakan metode kualitatif, metode
diperoleh standar yang paling relevan kualitatif merupakan metode yang
terkait dengan mutu pelayanan Rumah bersifat memberikan suatu penjelasan
Sakit International Patient Safety Goals dengan analisis. Metode kualitatif ini
(sasaran internasional keselamatan bersifat subjektif, yaitu proses
pasien) yang meliputi enam sasaran penelitian yang lebih fokus pada suatu
keselamatan pasien rumah sakit terdapat landasan teori.
dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Literature review ini
Republik Indonesia nomor 11 tahun
menganalisis buku, dan e-jurnal yang
2017 Tentang Keselamatan Pasien.
relevan dan berfokus kepada
TUJUAN pengaplikasian berfikir kritis dalam
mengolah informasi dan komunikasi
Dalam suatu rumah sakit yang
dalam keperawatan. Adapun e-jurnal
mengutamakan keselamatan pasien
yang digunakan pada literature review
rumah sakit, dan Peningkatan mutu
ini adalah dengan menggunakan Google
dalam segala bidang khususnya dalam
dengan memasukkan kata kunci “Peran
bidang kesehatan salah satunya melalui
Perawat”, “Pelaksanaan Sasaran
akreditasi Rumah Sakit menuju kualitas
Keselamatan Pasien”, dan “Rumah
pelayanan Internasional diperlukan
Sakit”. Jurnal yang digunakan adalah
adanya standar yang paling relevan
jurnal yang diterbitkan 10 tahun
terkait dengan mutu pelayanan Rumah
terakhir.
Sakit International Patient Safety Goals
(sasaran internasional keselamatan HASIL
pasien) yang meliputi enam sasaran
Rumah sakit merupakan suatu
keselamatan pasien rumah sakit yang
layanan jasa yang memiliki peran
penting bagi kehidupan masyarakat. pada solusi yang berlaku untuk
Diperlukan adanya peningkatan mutu keseluruhan sistem.
dalam segala bidang khususnya dalam
Adapun enam sasaran
bidang kesehatan salah satunya melalui
keselamatan pasien rumah sakit yaitu :
akreditasi Rumah Sakit menuju kualitas
Sasaran I. Mengidentifikasi pasien
pelayanan Internasional. Dalam sistem
dengan benar, Sasaran II. Meningkatan
akreditasi yang mengacu pada standar
komunikasi yang efektif, Sasaran III.
Joint Commission International (JCI)
Meningkatan keamanan obat-obatan
diperoleh standar yang paling relevan
yang harus diwaspadai, Sasaran IV.
terkait dengan mutu pelayanan Rumah
Memastikan lokasi pembedahan yang
Sakit International Patient Safety Goals
benar, prosedur yang benar,
(sasaran internasional keselamatan
pembedahan pada pasien yang benar,
pasien) yang meliputi enam sasaran
Sasaran V. mengurangi risiko infeksi
keselamatan pasien rumah sakit terdapat
akibat perawatan kesehatan, Sasaran VI.
dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Mengurangi risiko cedera pada pasien
Republik Indonesia nomor 11 tahun
akibat terjatuh.
2017 Tentang Keselamatan Pasien.
PEMBAHASAN
Adapun tujuan dari Sasaran
keselamatan Pasien adalah untuk Sasaran keselamatan pasien
meningkatkan perbaikan-perbaikan merupakan suatu syarat untuk
tertentu dal;am soal keselamatan pasien. ditetapkan di semua rumah sakit yang
Sasaran-saran salam Sasaran diakreditasi oleh Komisi Akredidasi
Keselamatan Pasien menyoroti bidang- Rumah Sakit. Menurut Simamora
bidang yang bermasalah dalam (2018), maksud dari Sasaran
perawatan kesehatan, memberikan bukti Keselamatan Pasien adalah mendorong
dan solusi hasil consensus yang perbaikan spesifik dalam keselamatan
berdasarkan nasihat para pakar. Dengan pasien.
mempertimbangkan bahwa untuk
Adapun tujuan dari Sasaran
menyediakan perawatan kesehatan yang
keselamatan Pasien adalah untuk
aman dan berkualitas tinggi diperlukan
meningkatkan perbaikan-perbaikan
desain sistem yang baik, sasaran
tertentu dalam soal keselamatan pasien.
biasanya sedapat mungkin berfokus
Sasaran-saran salam Sasaran adalah untuk melakukan dua kali
Keselamatan Pasien menyoroti bidang- pengecekan: pertama untuk identifikasi
bidang yang bermasalah dalam pasien sebagai individu yang akan
perawatan kesehatan, memberikan bukti menerima pelayanan atau pengobatan;
dan solusi hasil consensus yang dan kedua, untuk kesesuaian pelayanan
berdasarkan nasihat para pakar. Dengan atau pengobatan terhadap individu
mempertimbangkan bahwa untuk tersebut. Kebijakan dan/atau prosedur
menyediakan perawatan kesehatan yang yang secara kolaboratoriumoratif
aman dan berkualitas tinggi diperlukan dikembangkan untuk memperbaiki
desain sistem yang baik, sasaran proses identifikasi, khususnya pada
biasanya sedapat mungkin berfokus proses untuk mengidentifikasi pasien
pada solusi yang berlaku untuk ketika pemberian obat, darah/produk
keseluruhan sistem. darah; pengambilan darah dan spesimen
lain untuk pemeriksaan klinis;
Dalam pelaksanaannya Sasaran
memberikan pengobatan atau tindakan
Keselamatan Pasien terdapat dalam
lain. Kebijakan dan/atau prosedur
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
memerlukan sedikitnya dua cara untuk
Indonesia nomor 11 tahun 2017
mengidentifikasi seorang pasien, seperti
Tentang Keselamatan Pasien tersebut
nama pasien, nomor rekam medis,
adalah sebagai berikut :
tanggal lahir, gelang identitas pasien
Sasaran I. Mengidentifikasi pasien dengan bar-code, dan lain-lain.
dengan benar
Nomor kamar pasien atau lokasi
Kesalahan karena keliru pasien tidak bisa digunakan untuk identifikasi.
terjadi di hampir semua aspek/tahapan Kebijakan dan/atau prosedur juga
diagnosis dan pengobatan. Kesalahan menjelaskan penggunaan dua identitas
identifikasi pasien bisa terjadi pada yang berbeda pada lokasi yang berbeda
pasien yang dalam keadaan di rumah sakit, seperti di pelayanan
terbius/tersedasi, mengalami rawat jalan, unit gawat darurat, atau
disorientasi, tidak sadar; bertukar kamar operasi, termasuk identifikasi
tempat tidur/kamar/lokasi di rumah pada pasien koma tanpa identitas. Suatu
sakit, adanya kelainan sensori; atau proses kolaboratoriumoratif digunakan
akibat situasi lain. Maksud sasaran ini untuk mengembangkan kebijakan
dan/atau prosedur agar dapat dituliskan dan dibaca ulang adalah
memastikan semua kemungkinan situasi akurat. Kebijakan dan/atau prosedur
dapat diidentifikasi. pengidentifikasian juga menjelaskan
bahwa diperbolehkan tidak melakukan
Sasaran II. Meningkatan komunikasi
pembacaan kembali (read back) bila
yang efektif
tidak memungkinkan seperti di kamar
Komunikasi efektif, yang tepat operasi dan situasi gawat darurat di IGD
waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang atau ICU.
dipahami oleh pasien, akan mengurangi
Sasaran III. Meningkatan keamanan
kesalahan, dan menghasilkan
obat-obatan yang harus diwaspadai
peningkatan keselamatan pasien.
Komunikasi dapat berbentuk elektronik, Bila obat-obatan menjadi bagian
lisan, atau tertulis. Komunikasi yang dari rencana pengobatan pasien,
mudah terjadi kesalahan kebanyakan manajemen harus berperan secara kritis
terjadi pada saat perintah diberikan untuk memastikan keselamatan pasien.
secara lisan atau melalui telpon. Obat-obatan yang perlu diwaspadai
Komunikasi yang mudah terjadi (highalert medications) adalah obat
kesalahan yang lain adalah pelaporan yang sering menyebabkan terjadi
kembali hasil pemeriksaan kritis, seperti kesalahan/kesalahan serius (sentinel
melaporkan hasil laboratorium klinik event), obat yang berisiko tinggi
eito melalui telpon ke unit pelayanan. menyebabkan dampak yang tidak
Rumah sakit secara diinginkan (adverse outcome) seperti
kolaboratoriumoratif mengembangkan obat-obat yang terlihat mirip dan
suatu kebijakan dan/atau prosedur untuk kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa
perintah lisan dan telepon termasuk: dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look
mencatat/(memasukkan ke komputer) Alike Sound AIike/LASA).
perintah secara lengkap atau hasil
Obat-obatan yang sering
pemeriksaan oleh penerima perintah;
disebutkan dalam issue keselamatan
kemudian penerima perintah
pasien adalah pemberian elektrolit
membacakan kembali (read back)
konsentrat secara tidak sengaja
perintah atau hasil pemeriksaan; dan
(misalnya, kalium klorida 2.meq/ml
mengkonfirmasi bahwa apa yang sudah
atau yang lebih pekat, kalium fosfat,
natrium klorida lebih pekat dari 09%, yang benar, pembedahan pada pasien
dan magnesium sulfat =50% atau lebih yang benar
pekat-). Kesalahan ini bisa terjadi bila
Salah-lokasi, salah-prosedur,
perawat tidak mendapatkan orientasi
salah pasien pada operasi, adalah
dengan baik di unit pelayanan pasien,
sesuatu yang mengkhawatirkan dan
atau bila perawat kontrak tidak
tidak jarang terjadi di rumah sakit.
diorientasikan terlebih dahulu sebelum
Kesalahan ini adalah akibat dari
ditugaskan, atau pada keadaan gawat
komunikasi yang tidak efektif atau tidak
darurat. Cara yang paling efektif untuk
adekuat antara anggota tim bedah,
mengurangi atau mengeliminasi
kurang/tidak melibatkan pasien di
kejadian tsb adalah dengan
dalam penandaan lokasi (site marking),
meningkatkan proses pengelolaan obat-
dan tidak ada prosedur untuk verifikasi
obat yang perlu diwaspadai termasuk
lokasi operasi; Di samping itu pula
memindahkan elektrolit konsentrat dari
asesmen pasien yang tidak adekuat,
unit pelayanan pasien ke farmasi.
penelaahan ulang catatan medis tidak
Rumah sakit secara
adekuat, budaya yang tidak mendukung
kolaboratoriumoratif mengembangkan
komunikasi terbuka antar anggota tim
suatu kebijakan dan/atau prosedur untuk
bedah, permasalahan yang berhubungan
membuat daftar obat-obat yang perlu
dengan resep yang tidak terbaca
diwaspadai berdasarkan data yang ada
(illegible handwriting) dan pemakaian
di rumah sakit. Kebijakan dan/atau
singkatan adalah merupakan faktor-
prosedur juga mengidentifikasi area
faktor kontribusi yang sering terjadi.
mana saja yang membutuhkan elektrolit
Rumah sakit perlu untuk secara
konsentrat, seperti di IGD atau kamar
kolaboraturiumoratif mengembangkan
operasi serta pemberian laboratoriumel
suatu kebijakan dan/atau prosedur yang
secara benar pada elektrolit dan
efektif di dalam mengeliminasi masalah
bagaimana penyimpanannya di area
yang mengkhawatirkan ini. Digunakan
tersebut, sehingga membatasi akses
juga praktek berbasis buku seperti yang
untuk mencegah pemberian yang tidak
digambarkan di Surgical Safety
disengaja/kurang hati-hati.
Checklist dari WHO Patient Safety
Sasaran IV. Memastikan lokasi (2009), juga di The Joint Commission’s
pembedahan yang benar, prosedur Universal Protocol for Preventing
Wrong Site, Wrong Procedure, Wrong akan dilakukan, tepat sebelum tindakan
Person Surgery. dimulai, dan melibatkan seluruh tim
operasi. Rumah sakit menetapkan
Penandaan lokasi operasi perlu
bagaimana proses itu didokumentasikan
melibatkan pasien dan dilakukan atas
secara ringkas, misalnya menggunakan
satu pada tanda yang dapat dikenali.
ceklist.
Tanda itu harun digunakan secara
konsisten di rumah sakit dan harus Sasaran V. mengurangi risiko infeksi
dibuat oleh Operator /orang yang akan akibat perawatan kesehatan
melakukan tindakan, dilaksanakan saat
Pencegahan dan pengendalian infeksi
pasien terjaga dan sadar jika
merupakan tantangan terbesar dalam
memungkinkan, dan harus terlihat
tatanan pelayanan kesehatan, dan
sampai saat akan disayat. Penandaan
peningkatan biaya untuk mengatasi
lokasi operasi ditandai dilakukan pada
infeksi yang berhubungan dengan
semua kasus termasuk sisi (laterality),
pelayanan kesehatan merupakan
multipel struktur (jari tangan, jari kaki,
keprihatinan besar bagi pasien maupun
lesi), atau multipel level (tulang
para profesional pelayanan kesehatan.
belakang). Maksud proses verifikasi
Infeksi biasanya dijumpai dalam semua
praoperatif adalah untuk: a).
bentuk pelayanan kesehatan
memverifikasi lokasi, prosedur, dan
termasukinfeksi saluran kemih, infeksi
pasien yang benar; b). memastikan
pada aliran darah (blood stream
bahwa semua dokumen, foto (imaging).
infections) dan pneumonia (sering kali
hasil pemeriksaan yang relevan tersedia,
dihubungkan dengan ventilasi mekanis).
diberi laboratoriumel dengan baik, dan
dipampang. Pokok eliminasi infeksi ini
maupun infeksi-infeksi lain adalah cuci
Lakukan verifikasi ketersediaan
tangan (hand hygiene) yang tepat.
setiap peralatan khusus dan/atau
Pedoman hand hygiene bisa di baca di
implant-implant yang dibutuhkan.
kepustakaan WHO, dan berbagai
Tahap “Sebelum insisi” (Time out)
organisasi nasional dan internasional.
memungkinkan semua pertanyaan atau
Rumah sakit mempunyai proses
kekeliruan diselesaikan. Time out
kolaboratoriumoratif untuk
dilakukan di tempat, dimana tindakan
mengembangkan kebijakan dan/atau
prosedur yang menyesuaikan atau memberikan bukti dan solusi hasil
mengadopsi petunjuk hand hygiene consensus yang berdasarkan nasihat
yang sudah diterima secara umum untuk para pakar. Dengan mempertimbangkan
implementasi petunjuk itu di rumah bahwa untuk menyediakan perawatan
sakit. kesehatan yang aman dan berkualitas
tinggi diperlukan desain sistem yang
Sasaran VI. Mengurangi risiko
baik, sasaran biasanya sedapat mungkin
cedera pada pasien akibat terjatuh
berfokus pada solusi yang berlaku untuk
Jumlah kasus jatuh cukup keseluruhan sistem.
bermakna sebagai penyebab cedera
Adapun enam sasaran
pasien rawat inap. Dalam konteks
keselamatan pasien rumah sakit dalam
populasi/masyarakat yang dilayani,
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
pelayanan yang diberikan, dan
Indonesia nomor 11 tahun 2017
fasilitasnya, rumah sakit perlu
Tentang Keselamatan Pasien yaitu :
mengevaluasi risiko pasien jatuh dan
Sasaran I. Mengidentifikasi pasien
mengambil tindakan untuk mengurangi
dengan benar, Sasaran II. Meningkatan
risiko cedera bila sampai jatuh. Evaluasi
komunikasi yang efektif, Sasaran III.
bisa termasuk riwayat jatuh, obat dan
Meningkatan keamanan obat-obatan
telaah terhadap konsumsi alkohol, gaya
yang harus diwaspadai, Sasaran IV.
jalan dan keseimbangan, serta alat bantu
Memastikan lokasi pembedahan yang
berjalan yang digunakan oleh pasien.
benar, prosedur yang benar,
Program tersebut harus diterapkan di
pembedahan pada pasien yang benar,
rumah sakit.
Sasaran V. mengurangi risiko infeksi
PENUTUP akibat perawatan kesehatan, Sasaran VI.
Mengurangi risiko cedera pada pasien
Tujuan dari Sasaran keselamatan
akibat terjatuh.
Pasien adalah untuk meningkatkan
perbaikan-perbaikan tertentu dal;am DAFTAR PUSTAKA
soal keselamatan pasien. Sasaran-saran
Elrifda, S. (2011). Budaya Patient
salam Sasaran Keselamatan Pasien
Safety dan Karakteristik
menyoroti bidang-bidang yang
Kesalahan Pelayanan: Implikasi
bermasalah dalam perawatan kesehatan,
Kebijakan di Salah Satu Rumah
Sakit di Kota Jambi. Jurnal Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
Kesehatan Masyarakat Nasional Penerbit Erlangga.
Vol. 6, No. 2.
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005).
Firawati. (2012). Pelaksanaan Program Buku Ajar Fundamental
Keselamatan Pasien di RSUD Keperawatan: Konsep, Proses
Solok, Jurnal Keselamatan dan Praktek (edisi 4). Jakarta:
Pasien. 6 (2), 74-77. EGC.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010).
Ginting, D. (2019). Kebijakan
Fundamental Keperawatan
Penunjang Medis Rumah Sakit (
Buku 1 Edisi 7. Jakarta :
SNARS). Yogyakarta:
Salemba Medika.
Deepublish.
Rivai, F., Sidin, A. I. & Kartika, I.
Herawati, Y. T. (2015). Budaya (2016). Faktor yang
Keselamatan Pasien di Ruang Berhubungan dengan
Rawat Inap Rumah Sakit X Implementasi Keselamatan
Kabupaten Jember. Jurnal Pasien di RSUD Ajjappannge
Ikatan Kesehatan Masyarakat. Soppeng Tahun 2015. Jurnal
11(1), 54-58. Kebijakan Kesehatan Indonesia,
Vol. 05, No. 4.
Isamainar, H. (2019). Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit. Sakinah, S., dkk. (2017). Analisis
Yogyakarta: Deepublish. Sasara Keselamatan Pasien
Dilihat dari Aspek Pelaksanan
Kamil, H. (2017). Patient Safety. Idea
Identifikasi Pasien dan
Nursing Journal Vol 1No 1.
Keamanan Obat di RS
Kemenkes RI. (2011). Permenkes RI Kepresidenan RSPAD Gatot
No. 1691/Menkes/VIII/2011 Soebroto Jakarta. Jurnal
tentang Keselamatan Pasien Kesehatan Masyarakat (e-
Rimah Sakit. Journal) Volume 5, Nomor 4.

Panesar. S. S., Stevens. A. C., dkk.


(2017). At a Glance Keselamat
Pasien dan Peningkatan Mutu
Siamamora, R. H. (2019). Buku Ajar : Services. International Journal
Pelaksanaan Identifikasi Pasien. of Scientific & Technology
Ponorogo Jawa Timur : Uwais Research. Vol. 8. No. 09. Hal.
Inspirasi Indonesia. 1884-1886.

Siamamora, R. H. (2018). Pengaruh Triwibowo, C., Yuliawati, S., & Husna,


Penyuluhan Identifikasi Pasien N. A. (2016). Hardover sebagai
dengan Menggunakan Media Upaya Peningkatan Keselamatan
Audiovisual Terhadap Pasien (Patient safety) di Rumah
Pengetahuan Pasien Rawat Inap. Sakit. Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan Silampari Soedirman. Vol 11 (2), Hal 77-
vol. 3, No. 1. Hal. 342-351. 79

Siamamora, R. H. (2018). Whardani, V. (2017). Buku Ajar


Documentation of Parient Manajemen Keselamatan
Identification Into The Pasien. Malang: UB Press.
Electronic System to Improve
The Quality of Nursing

Anda mungkin juga menyukai