Anda di halaman 1dari 6

KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

RIZKY FADILAH HASIBUAN / 181101015

rfadilahhsb@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang : Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional mempunyai
tujuan untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan serta kesadaran hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajad kesehatan masyarakat yang optimal. Tujuan : Untuk mengetahui kebijakan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien Metode : Merupakan metode pengumpulan data dengan
cara membaca buku-buku dan jurnal internet yang mendukung dan menunjang dalam pembuatan
kajian. Hasil : Agar peningkatan mutu dan keselamatan pasien dapat berjalan baik, direktur rumah
sakit, para kepala bidang, serta kepala unit dan departemen di rumah sakit. Pembahasan : Dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan pasien menjamin keselamatan pasien maka rumah sakit perlu
mempunyai program peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang menjangkau keseluruh unit kerja
di rumah sakit. Penutup : Mutu dan keselamatan sejatinya berakar dari pekerjaan sehari – hari dari
seluruh staf klinis melakukan asesmen kebutuhan pasien dan memberikan pelayanan.

Kata kunci : kebijakan, peningkatan mutu, keselamatan pasien

A. LATAR BELAKANG kesehatan yang aman, bermutu dan

Pembangunan kesehatan terjangkau. (Ulumiah, 2018)

sebagai bagian dari pembangunan Keselamatan pasien

nasional mempunyai tujuan untuk menurut Permenkes RI No. 11

meningkatkan kemauan dan Tahun 2017 tentang Keselamatan

kemampuan serta kesadaran hidup Pasien adalah sistem yang

sehat bagi setiap orang agar membuat asuhan pasien lebih

terwujud derajad kesehatan aman, meliputi asesmen risiko,

masyarakat yang optimal. Undang identifikasi dan pengelolaan risiko

– undang Repuplik Indonesia pasien, pelaporan analisis insiden,

Nomor 36 Tahun 2009 tentang kemampuan belajar dari insiden

kesehatan pasal 5 menyebutkan dan tidak lanjutnya, serta

bahwa setiap orang mempunyai implementasi solusi untuk

hak dalam memperoleh pelayanan meminimalkan timbulnya risiko


dan mencegah terjadinya cedera D. HASIL
yang disebabkan oleh kesalahan Agar peningkatan mutu dan
akibat melaksanakan suatu keselamatan pasien dapat berjalan
tindakan atau tidak mengambil baik, direktur rumah sakit, para
tindakan yang seharusnya di ambil. kepala bidang, serta kepala unit dan
(ulumiah, 2018) departemen di rumah sakit:
Banyak faktor yang o Wajib mendorong
menyebabkan tingginya angka pelaksanaan program
insiden keselamatan pasien peningkatan mutu dan
difasilitas pelayanan kesehatan. keselamatan pasien
Selain faktor penyebab, dampak o Berupa mendorong
yang ditimbulkan dari insiden pelaksanaan budaya mutu
keselamatan pasien juga beragam dan keselamatan (quality
salah satunya adalah menurunnya and safety culture)
kepuasan pasien sehingga o Secara proaktif melakukan
berpengaruh terhadap mutu dari
identifikasi dan
pelayanan meningkat kepuasan
menurunkan variasi
sehingga memberikan pengaruh
o Menggunakan data agar
yang baik terhadap cita dari sebuah
fokus kepada prioritas isu
fasilitas pelayanan kesehatan.
o Berupaya menunjukkan
(Ulumiah, 2018)
perbaikan yang
berkelanjutan (Harahap,
B. TUJUAN 2018)
Untuk mengetahui kebijakan
peningkatan mutu dan keselamatan
pasien

E. PEMBAHASAN
C. METODE Peningkatan mutu dan
Merupakan metode pengumpulan keselamatan pasien (Harahap, M
data dengan cara membaca buku- taufik. 2018) Dalam rangka
buku dan jurnal internet yang meningkatkan mutu pelayanan
mendukung dan menunjang dalam pasien menjamin keselamatan
pembuatan kajian. pasien maka rumah sakit perlu
mempunyai program peningkatan Kebijakan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien yang mutu dan keselamatan pasien
menjangkau keseluruh unit kerja di Kebijakan umum
rumah sakit. Untuk melaksanakan a. Program mutu dan keselamatan
program tersebut tidaklah mudah pasien wajib dijalankan seluruh
karena memerlukan koordinasi dan unit rumah saki
komunikasi yang baik antara b. Pelaksanaan indikator mutu dan
kepala bidang medis, keperawatan, pelaporan insiden wajib
penunjang medis, administrasi dan dilaporkan, dianalisis, ditindak
lainnya termasuk kepala unit. lanjuti dan dievaluasi
Rumah sakit perlu berdasarkan unit terkait di
menetapkan tim lainnya untuk rumah sakit
mengelola program peningkatan c. Unit rumah sakit wajib
mutu dan keselamatan pasien agar menjalankan pencegahan
mekanisme koordinasi pelaksanaan terjadinya insiden di rumah
program meningkatkan mutu dan sakit melalui pelaporan insiden,
keselamatan pasien dapat berjalan tindak lanjut dan solusi guna
lebih baik. Standar ini menjelaskan pembelajaran supaya tidak
pendekatan yang komprehensif terulang kembali.
untuk peningkatan mutu dan d. Unit rumah sakit wajib
keselamatan pasien yang melaksanakan peningkatan
berdampak pada semua aspek mutu dan keselamatan pasien
pelayanan. Pendekatan ini Kebijakan khusus
mencakup a. Prioritas pelaksanaan
o Setiap unit terlibat dalam program peningkatan mutu dan
peningkatan mutu dan keselamatan keselamatan pasien meliputi
pasien 5 area yaitu: rawat jalan,
o Rumah sakit menetapkan tujuan, rawat inap, instalasi gawat
mengukur seberapa baik proses darurat (IGD), kamar bedah
kerja di laksanakan dan sasaran keselamatan
o Menggunakan data secara efektif pasien
dan fokus pada tolak ukur program b. Jenis indikator mutu yang
dilaksanakan di rumah sakit
yaitu jenis indikator mutu
pelayanan, terdiri atas f. Rumah sakit wajib
indikator area klinis, melaksanakan manajemen
indikator area manajareal, resiko di rumah sakit
indikator area sasaran g. Rumah sakit menjalankan
keselamatan pasien, tujuh langkah keselamatan
indikator areasasaran dan pasien
indikator JCI library
c. Manajemen tata kelola mutu F. PENUTUP
dan keselamatan pasien Mutu dan keselamatan sejatinya
dilaksanakan oleh komite berakar dari pekerjaan sehari – hari
mutu dan komite dari seluruh staf klinis melakukan
keselamatan pasien asesmen kebutuhan pasien dan
berdasarkan pedoman, memberikan pelayanan. Standar
panduan, kebijakan, serta standar peningkatan mutu dan
SOP mutu dan keselamatan keselamatan pasien membantu
dalam menjalankan program mereka untuk memahami
mutu dan keselamatan bagaimana melakukan peningkatan
pasien rumah sakit nyata dalam memberikan asuhan
d. Yayasan menyetujui rencana pasien dan menurunkan resiko.
mutu dan keselamatan
pasien serta secara regular G. REFERENSI
menerima dan menindak
Azwar, A. (1996). Menuju Pelayanan
lanjuti laporan tentang
Kesehatan yang Lebih
pelaksanaan program
Bermutu. Jakarta: Yayasan
perbaikan mutu dan
Penerbitan Ikatan Dokter
keselamatan pasien
Indonesia.
e. Pimpinan memberikan
Arruum, D., Salbiah, & Manik, M.
bantuan tegnologi sarana
(2015). Pengembangan Sistem
prasarana dan dukungan
Manajemen Risiko
lainnya untuk mendukung
Keselamatan Pasien di Rumah
program peningkatan mutu
Sakit Universitas Sumatera
dan keselamatan pasien
Utara : (Model
Pengembangan Manajemen
Mutu). Medan: Lowa State Departemen Kesehatan RI. (2008).
University Press. Panduan Nasional
Aryani. (2009). Analisis pengetahuan Keselamatan Pasien Rumah
dan motivasi perawat yang Sakit (Patient Safety). Jakarta:
mempengaruhi sikap Menteri Kesehatan Republik
mendukung pemaparan Indonesia.
program patient safety di Hakimi. Mohammad, dkk (2014)
instalasi perawatan intensif di interaksi bidan praktek swasta
RSUD Dr. Moewardi dalam program kesehatan ibu
Surakarta. TESIS, Tidak dan anak puskesmas studi
Dipublikasikan. Semarang: kasus impementasi jempersal
Program Pasca Sarjana dipelayanan primer jurnal
UNDIP. kebijakan kesehatan
Budiono, Pertani, s.b. (2015). Konsep indonesia. Vol (3)
efektifitas penggunaan bahan Luftan, lazuardi, dkk. (2012).
ajar e-book interaksi dalam Kebijakan pemerintahan
menumbuhkan keterampilan daerah dalam meningkatkan
berpikir kritis siswa magister sistem rujukan daerah
keguruan IPA FKIP. Vol. 1 (1) Kepulauan di kabupaten lingga
Cahyono, J. (2008). Membangun provinsi kepulauan riau.
Budaya Keselamatan Pasien Jurnal kebijakan kesehatan
dalam Praktik Kedokteran. indonesia. Vol(1)
Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Nugroho, arif.(2014). Potensi diskresi
Departemen Kesehatan RI. (2006). street level bureaucrat di
Panduan Nasional puskesmas dalam
Keselamatan Pasien Rumah implementasi universal health
Sakit (Patient Safety). Jakarta: coverage: studi kasus
DepKes RI. puskesmas krembagan selatan,
Departemen Kesehatan RI. (2007). surabaya. Jurnal kebijakan
Panduan Nasional kesehatan indonesia. Vol
Keselamatan Pasien Rumah Potter, A.P & Perry, G. A. (2010).
Sakit (Patient Safety). edisi 2. Funda Mental Keperawatan
KKP-RS. buku 1 edisi 4. Jakarta:
Salemba Medika.
Panesar, S. (2017). At A Glance
Keselamatan Pasien dan
Peningkatan Mutu Pelayanan
Kesehatan. Medan: Erlangga.
Simamora, R. H. (2018). Buku Ajar
Keselamatan Pasien Melalui
Timbang Terima Pasien
Berbasis Komunikasi Efektif :
SBAR.
Sutanto, H. (2014). Analisis
Implementasi Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit Umum
Deli Medan. Medan : FKM
USU Program Studi S2.

Anda mungkin juga menyukai