Anda di halaman 1dari 6

PEDOMAN DALAM MELAKSANAKAN LANGKAH-LANGKAH

KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


THERESIA ICHI YOHANA SITEPU / 181101134

ichisitepu@gmail.com

ABSTRAK
Keselamatan pasien atau patient safety adalah prioritas dalam pelayanan kesehatan yang
merupakan komponen penting dalam asuhan keperawatan yang mempunyai kualitas yang baik. Hal
ini penting dilakukan karena merupakan suatu langkah untuk memberikan asuhan keperawatan dan
memperbaiki mutu pelayanan. Hal yang utama dari patient safety adalah penghindaran, pencegahan
dan perbaikan dari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan dalam proses pelayanan. Sehingga dapat
menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan yang sangat sering terjadi di rumah sakit dan dapat
merugikan beberapa pihak. Terjadinya kejadian yang tidak diharapkan bisa terjadi karena buruknya
komunikasi. Komunikasi merupakan komponen fundamental dalam perawatan pasien mengenai
perkembangan pasien. Transfer informasi pada saat pergantian shift sangat perlu dilakukan untuk
menyampaikan informasi dan memastikan keamanan dalam melakukan perawatan kepada pasien.
Yang termasuk dalam informasi adalah keadaan klinis pasien, keadaan personal pasien dan faktor
sosial pasien.

Kata Kunci : Keselamatan Pasien, Asuhan Keperawatan, Komunikasi

LATAR BELAKANG proses. Mutu pelayaanan di rumah sakit


dapat dinilai dari aspek-aspek berikut yaitu
Keselamatan pasien adalah langkah aspek klinis (yang merupakan adalah
awal untuk memperbaiki kualitas dokter, perawat, dan tenaga kesehatan
pelayanan dan keselamatan pasien juga lainnya), aspek efisiensi, dan efektifitas
menjadi tanggung jawab semua pihak yang pelayanan serta kepuasan dan keselamatan
berkaitan dengan pemberi pelayanan pasien.
kesehatan. Yang menjadi prioritas utama
dalam pemberi layanan kesehatan dan Rumah sakit harus memperbaiki
langkah pertama yang digunakan untuk proses, menganalisis insiden secara
memperbaiki kualitas pelayanan adalah intensif serta melakukan perubahan yang
pasien safety. Mutu pelayanan adalah hasil bertujuan untuk meningkatkan kinerja
dari sebuah sistem dalam organisasi serta keselamatan pasien di rumah sakit.
pelayanan kesehatan yang dipengaruhi Dalam melaksanakan program
oleh proses dan komponen struktur. Yang keselamatan pasien harus dilakukan tujuh
menjadi pedoman dari komponen proses langkah menuju keselamatan pasien yang
adalah proses pelayanan, tindakan, sistem menjadi acuan dari setiap rumah sakit.
informasi administrasi, dan sistem
Rumah sakit merupakan instansi
pengendalian.
pelayanan kesehatan yang berhubungan
Keselamatan pasien adalah hasil langsung dengan pasien dan harus
interaksi antara komponen struktur dan mengutamakan pelayananan kesehatan
yang bermutu, aman dan efektif dengan 1. Cegah Cedera Melalui
mengutamakan kepentingan pasien. Implementasi Sistem
Rumah sakit adalah institusi pelayanan Keselamatan Pasien
kesehatan bagi masyarakat dengan Harus menggunakan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi informasi yang ada tentang
oleh kehidupan sosial ekonomi masyarakat masalah untuk melakukan suatu
dan kemajuan teknologi untuk perubahan pada sistem pelayanan
meningkatkan pelayanan yang bermutu di rumah sakit. Dengan
serta perkembangan ilmu pengetahuan menentukan solusi dengan
kesehatan. informasi dari asesmen risiko,
kajian insiden, pelaporan, analisis
Tujuh langkah dalam menuju keselamatan dan audit. Solusi merupakan
pasien adalah mencegah cedera melalui mencakup penjabaran ulang sistem
implementasi sistem keselamatan pasien, secara keseluruhan, penyesuaian
membangun kesadaran akan nilai pelatihan kegiatan klinis dan staf.
keselamatan pasien, mengintegrasikan Asesmen risiko dilakukan untuk
aktivitas pelaporan risiko, memimpin dan setiap perubahan yang dilakukan.
mendukung staf, melibatkan dan Serta melakukan umpan balik
berkomunikasi dengan pasien, kepada staf tentang setiap tindakan
mengembangkan sistem pelaporan,serta yang diambil atas setiap insiden.
belajar dan berbagi pengalaman tentang Kemudian mengembangkan asuhan
keselamatan pasien. keperawatan menjadi lebih baik
lagi dan pastinya lebih aman,
perhatikan perubahan yang telah
TUJUAN dilakukan baik oleh tim ataupun
individu, dan melakukan umpan
1. Mengetahui pedoman keselamatan balik atas setiap insiden dari
pasien di rumah sakit tindakan yang dilakukan.
2. Mengetahui cara membangun
kesadaran akan nilai keselamatan 2. Bangun Kesadaran Akan Nilai
pasien Keselamatan Pasien
Dalam membangun
kesadaran akan nilai dan
METODE keselamatan pasien perlu
diciptakan kepemimpinan dan
Penelitian ini menggunakan budaya yang adil dan terbuka serta
penelitian kualitatif dengan jenis peneliti kebijakan. Kebijakan yang
surver analitik, metode analisis dimaksud adalah tindakan staf yang
menggunakan analisis deskriptif. dilakukan dengan segera setelah
insiden, mampu mengumpulkan
fakta, memberikan dukungan
HASIL DAN PEMBAHASAN kepada staf. Pasien serta keluarga
pasien. Kebijakan juga diperlukan
dalam melakukan akuntabilitas dan
peran individual pada insiden. bagaimana serta mengapa kejadian
Selalu memberikan laporan dan itu dapat timbul. Staf harus terlatih
belajar dari insiden yang telah dalam mengkaji insiden secara
terjadi. tepat dan mengidentifikasi sebab.
Selanjutnya anggota harus mampu Perlu dilakukan diskusi dalam tim
dalam hal berbicara, bersikap untuk berbagi pengalaman dari
peduli dan berani melaporkan jika hasil analisis insiden serta
terjadi insiden. Laporan yang mengidentifikasi bagian lain yang
terbuka adalah solusi yag tepat akan mungkin terkena dampak dari
karena juga terjadi proses insiden tersebut.
pembelajaran.
5. Melibatkan Dan Berkomunikasi
3. Mengintegrasikan Aktifitas Dengan Pasien
Pelaporan Risiko Untuk melibatkan pasien
Integrasikan aktivitas dalam berkomunikasi sebaiknya
pengelolaan risiko dengan dengan cara mengembangkan cara-
mengembangkan sistem dan proses cara komunikasi terbuka dengan
pengelolaan risiko, serta pasien. Melakukan kebijakan
melakukan identifikasi dan komunikasi terbuka tentang insiden
asesmen hal yang berpotensi untuk dengan pasien dan keluarga, pasien
menjadi suatu masalah. Struktur dan keluarga harus mendapat
dan proses dapat menjamin suatu informasi bila terjadi suatu insiden,
risiko klinis dan non klinis, hargai dan dukung setiap
kemudian dengan mengembangkan keterlibatan pasien dan keluarga
indikator kinerja bagi sistem bila telah terjadi suatu insiden, dan
pengelolaan risiko dan selalu memprioritaskan
menggunakan informasi dari sistem pemebritahuan kepada pasien dan
pelaporan insiden dan asesmen keluarga bila terjadi suatu insiden
risiko serta dengan meningkatkan kemudian menunjukkan rasa
rasa peduli terhadap pasien. Agar empati kepada pasien dan keluarga
proses asesmen risiko teratur harus setelah terjadi suatu insiden.
menentukan akseptabilitas dalam
setiap risiko dan langkah untuk 6. Mengembangkan Sistem
memperkecil risiko tersebut. Pelaporan
Dengan mengembangkan
4. Memimpin Dan Mendukung Staf sistem pelaporan harus dipastikan
Dalam melakukan suatu bahwa staf harus mengerti dan
kegiatan, agar dapat berjalan paham agar mudah dalam
dengan baik sebaiknya belajar dan melaporkan insiden yang terjadi.
berbagi pengalaman tentang Melengkapi rencana implementasi
keselamatan pasien, dengan cara sistem pelaporan insiden dan
mendorong dan memotivasi staf mendorong anggota untuk
untuk melakukan analisis akar dari melaporkan setiap insiden yang
suatu masalah dan untuk belajar telah dicegah tetapi tetap terjadi
sebagai bahan pelajaran yang keselamatan pasien di rumah
sangat penting. sakit
- Melakukan advokasi program-
7. Belajar Dan Berbagi program keselamatan pasien di
Pengalaman Tentang rumah sakit di setiap wilayah
Keselamatan Pasien - Melakukan pembinaan
Diskusikan dalam tim akan pelaksanaan program-program
pengalaman dari hasil analisis yang keselamatan pasien di rumah
terjadi dari analisis insiden dan sakit
identifikasi bagian lain yang
mungkin akan terkena dampak dan
berbagi akan pengalaman tersebut. c. Di Pusat
- Dapat membentuk komite
Langkah-Langkah Kegiatan keselamatan pasien di rumah
Pelaksanaan Patient Safety sakit
- Mampu menyusun panduan
a. Rumah Sakit nasional tentang keselamatan
- Rumah sakit harus pasien di rumah sakit
mengembangkan pelaporan - Melakukan sosialisasi serta
internal dan sistem informasi advokasi dalam pelaksanaan
pencatatan tentang suatu program keselamatan pasien di
insiden rumah sakit dan
- Melakukan pelaporan insiden mengembangkan laboratorium
ke Komite Keselamatan Pasien uji coba program keselamatan
Rumah Sakit secara rahasia pasien.
- Harus memenuhi standar
keselamatan pasien di rumah
sakit dan mampu menerapkan PENUTUP
tujuh langkah dalam menuju
keselamatan pasien di rumah Berdasarkan penelitian yang
sakit dilakukan belum semua langkah dalam
- Membentuk tim keselamatan tujuh langkah menuju keselamatan pasien
pasien di rumah sakit yang dilakukan karena beberapa faktor, sudah
terdiri dari dokter, dokter gigi, dilakukan berbagai upaya untuk mencapai
perawat, tenaga farmasi serta langkah tetapi upaya tersebut belum dapat
tenaga kesehatan lain dilakukan secara optimal.

b. Provinsi/ Kabupaten/ Kota


- Melakukan advokasi ke
pemerintah daerah agar
mendapatkan dukungan
anggaran dana terkait dalam DAFTAR PUSTAKA
pelaksanaan program
- Anugraihini, C., sahar, J., - Kurniadi, A. 2013. Manajemen
Mustikasari. 2010. Kepatuhan Keperawatan dan
Perawat Menerapkan Pedoman Prospektifnya. Jakarta. Badan
Patient Safety Berdasarkan Penerbit FKUI
Faktor Individu dan Organisasi. - Nur, Q. M., Noor., N.H,
Jurnal Keperawatan Indonesia, Irwandy. 2013. Hubungan
Volume 13, No. 3, November Motivasi dan Supervisi
2010 Terhadap Kinerja Perawat
- Cahyono, J.B.S. 2012. Pelaksana Dalam Menerapkan
Membangun Budaya Patient Safety di Rawat Inap
Keselamatan Pasien Dalam RS Universitas Hasanuddin
Praktek Kedokteran. Tahun 2013. Bidang
Yogyakarta: Bhakti Husada Manajemen Rumah Sakit,
- Cahyono, Suharjo. Menjadi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Pasien Cerdas Kiat UNHAS: Makassar
Memperoleh Layanan Medis - Pabuti, Aumas. 2011. Tujuh
Terbaik dan Aman. Jakarta: PT Langkah Menuju Keselamatan
Gramedia Pustaka Utama. 2013 Pasien (KP) Rumah Sakit.
- Choo, J. Hutchinson, A., & Proceedings of expert lecture of
Bucknall, T. 2010. Nurse’s medical student of block 21 of
Role in Medication Safety. Andalas University, Indonesia
Journal of Nursing - Rahayu, Sri. Pengembangan
Management. Vol.18/No.5 Program Patient Safety
- Dharma, K.K.2011. Metodelogi Berdasarkan Awareness dan
Penelitian Keperawatan: Komitmen Individu. RSUD
Panduan Melaksanakan dan Ibnu Sina Kabupaten Gresik.
Menerapkan Hasil penelitian. 2011
Jakarta : Trans Info Medika - R.H. Simamora. 2019. Buku
- Iskandar, Heru, Halimi Ajar Pelaksanaan Identifikasi
Maksum, dan Nafisah. Faktor Pasien Uwais Inspirasi
Penyebab Penurunan Pelaporan Indonesia.
Insiden Keselamatan Pasien - R.H. Simamora. 2019. The
Rumah Sakit. Malang : Influence Of Training
Fakultas Kedokteran Handover Based SBAR
Universitas Brawijaya Malang. Communication For Improving
2014 Patients Safety. Indian Journal
- Komalawati, Veronica. 2010. Of Public Health Research &
Community & Patient Safety Development
Dalam Perspektif Hukum - R.H. Simamora. 2019.
Kesehatan Documentation of Patient
- Kuntoro, Agus. 2010. Buku Identification Into the
Ajar Manajemen Keperawatan. Electronic System to Improve
Yogyakarta: Nuha Medika the quality of nursing services.
International journal of
scientific & technology
research.
- Widajat, Rochmanadji. Being a
Great and Sustainable Hospital.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama, 2009
- Widaryanto. 2015. Analisis
Strategi Peningkatan Kinerja
Rumah Sakit Melalui Faktor-
faktor yang Berpengaruh
Terhadap Perilaku Pelayanan.
Tesis. Undip

Anda mungkin juga menyukai