Anda di halaman 1dari 16

KESELAMATAN PASIEN DAN UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT

KERJA DALAM KEPERAWATAN

Wawan Kurniawan
A. Penggunaan Teknologi Dalam Peningkatan
Keselamatan Pasien

1. Perawat harus mengidentifikasi penggunaan alat dan desain


dari alat.
2. Perkembangan kecanggihan alat sangat cepat sehingga diperlukan
pelatihan untuk mengoperasikan alat secara tepat dan benar.
3. Alat – alat yang digunakan juga harus didesain penggunaannya
dapat meningkatkan keselamatan pasien.
B. Peran Kerja Tim Untuk Keselamatan Pasien

1. Terdapat koordinasi pelayanan secara


menyeluruh
2. Terdapat koordinasi pelayanan yang di
sesuaikan
3. Terdapat koordinasi pelayanan yang
mencakup peningkatan komunikasi untuk
memfasilitasi dukungan keluarga
4. Terdapat komunikasi dan transfer informasi
antar profesi kesehatan
C. Komunikasi dalam Melaksanakan Patient Safety

1. Pengertian Komunikasi dalam Patient Safety

Komunikasi dalam praktik keperawatan profesional merupakan unsur


utama bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan untuk
mencapai hasil yang optimal.
a. Kehadiran atau Keberadaan Perawat.
Kehadiran berarti kebersamaan fisik dan psikologis dalam berkomunikasi
dengan pasien.
b. Perilaku Nonverbal.
Beberapa macam perilaku nonverbal dapat mempengaruhi hubungan
perawat dengan pasien.
c. Keterampilan Memberi Respon
Keterampilan ini digunakan oleh perawat untuk menyampaikan pengertian
kepada pasien,
2. Komunikasi dalam Melaksanakan Patient Safety.

Komunikasi efektif yang dilakukan antara pasien dan


perawat merupakan syarat yang penting dalam memberikan
pelayanan keperawatan terutama pelayanan keperawatan
yang berfokus pada pasien.
a. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien, “ciptakan
kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil”.

Bagi Tim :
• Anggota mampu berbicara, peduli dan berani lapor bila ada
insiden.
• Laporan terbuka dan terjadi proses pembelajaran serta
pelaksanaan tindakan/solusi yang tepat.

b. Pimpin dan dukung staf, “Bangunlah komitmen dan fokus yang kuat dan
jelas tentang keselamatan pasien di RS”.

Bagi Tim:
• Ada “penggerak” dalam tim untuk memimpin Gerakan Keselamatan
Pasien
• Jelaskan relevansi dan pentingnya, serta manfaat Gerakan Keselamatan
Pasien
• Tumbuhkan sikap ksatria yang menghargai pelaporan insiden
c. Integrasikan aktivitas pengelolaan resiko, “Kembangkan
sistem dan proses pengelolaan resiko, serta lakukan
identifikasi dan assesmen hal yang potensial bermasalah”.

Bagi Tim:
• Diskusi isu keselamatan pasien dalam forum-forum, untuk umpan balik
kepada manajemen terkait.
• Penilaian resiko pada individu pasien.
• Proses assesmen resiko teratur, tentukan akseptabilitas tiap resiko, dan
langkah memperkecil resiko tersebut.
d. Kembangkan sistem pelaporan, “pastikan staf agar dengan mudah dapat
melaporkan kejadian/insiden
serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-RS”.

Bagi Tim :
Dorong anggota untuk melaporkan setiap insiden dan insiden yang telah
dicegah tetapi tetap terjadi juga, sebagai bahan pelajaran yang penting.

e. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien, “Kembangkan cara-cara


komunikasi yang terbuka dengan pasien”.

Bagi Tim:
• Hargai dan dukung keterlibatan pasien dan keluarga bila telah terjadi
insiden.
• Prioritaskan pemberitahuan kepada pasien dan keluarga bila terjadi
insiden.
• Segera setelah kejadian, tunjukkan empati kepada pasien dan
keluarga.
f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien,
“dorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk
belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul”.

Bagi Tim:
• Diskusikan dalam tim pengalaman dari hasil analisis insiden.
• Identifikasi bagian lain yang mungkin terkena dampak dan
bagi pengalaman tersebut.
g. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan
pasien, “Gunakan informasi yang ada tentang
kejadian/masalah untuk melakukan perubahan pada sistem
pelayanan”.

Bagi Tim:
• Kembangkan asuhan pasien menjadi lebih baik dan lebih aman.
• Telaah perubahan yang dibuat tim dan pastikan
pelaksanaannya.
• Umpan balik atas setiap tindak lanjut tentang insiden yang
dilaporkan.
D. Peran Pasien dan Keluarga Sebagai Partner di
Pelayanan Kesehatan Untuk Mencegah Terjadinya
Bahaya dan Adverse Events

Kriteria :
1. Memberi informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujur.
2. Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan
keluarga.
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak
dimengerti.
4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
5. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit.
6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa.
7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.
E. Penyakit Akibat Kerja Pada Perawat

Setiap hari kontak langsung dengan pasien dalam waktu cukup


lama (6-8 jam/hari), sehingga selalu terpajan mikroorganisme
pathogen dapat menjadi pembawa infeksi dari satu pasien ke
pasien lain, atau ke perawat lainnya.
F. Upaya Pencegahan Penyakit Akibat Kerja Pada Perawat

1. Kesehatan Kerja
Pelayanan : Promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Tujuan : Mendapatkan tenaga kerja berstatus kesehatan optimal
dengan gizi baik, semangat kerja tinggi sehingga efisien dan
produktif.

Kegiatan :
• Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala pada tenaga kerja
tertentu.
• Imunisasi Hepatitis B, bagi tenaga kerja yang sering
berhubungan dengan cairan tubuh, seperti perawat yang
memasang infus, transfusi darah.
• Pengobatan tenaga kerja yang sakit, untuk menghentikan
perjalanan penyakit dan komplikasinya.
2. Keselamatan Kerja.
Tujuan : Menghindari atau memperkecil kecelakaan kerja di
tempat kerja karena ketidaktahuan atau kurang mengerti
penggunaan alat kerja serta risiko bahaya yang menyertainya.

Kegiatan :
• Latihan kerja yang aman, latihan penggunaan alat kerja dan alat pelindung diri
(APD).
• Komunikasi, dengan cara pertemuan singkat sebelum bekerja (safety talk),
pemasangan poster mengenai keselamatan kerja.
• Pengawasan dan monitoring dengan alat terhadap bahan berbahaya secara
berkala ruangan kerja dan lingkungan kerja yang dibandingkan dengan Nilai
Ambang Batas (NAB) yang berlaku.
• Sistem perlindungan bahaya kebakaran di rumah sakit, dengan merencanakan
pintu keluar darurat, sistem peringatan bahaya (alarm system), sumber air
terdekat, perawatan alat pemadam kebakaran.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai