Anda di halaman 1dari 17

MONITORING DAN

EVALUASI PATIENT
SAFETY
Disusun oleh :
Eka Rahmarim Suci Manar (16015)
Endah Nugraheni (16017)
Riski Adi Prabowo(16090)
Tri Eko Wardono(16095)
KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

 Keselamatan pasien dirumah sakit disusun


mengacu pada “Hospital Patient Safety
Standar” yang di keluarkan oleh Joint
commision on Accreditation of Healt
Organization, ilions, USA, tahun 2002 yang di
sesuaikan dengan situasi dan kondisi rumah
sakit di indonesia.
STANDAR KESELAMATAN PASIEN

1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda metoda peningkatan kinerja
untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien
5. Peran kepempimpinan dalam meningkatan
keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien
TUJUH LANGAKH MENUJU PASIEN SAFETI DI RS
1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
Langkah penerapan:
ΠBagi rumah sakit:
1. Pastikan Rumah sakit memiliki kebijakan yang harus
dilakukan staf segera setelah terjadi insiden.
2. Pastikan rumah sakit memilki kebijakan yang menjabarkan
peran dan akuntabilitas individual bila mana ada insiden.
ΠBagi unit atau team:
1. Pastikan rekan sekerja anda merasa mampu untuk berbicara
mengenai kepedulian mereka dan berani melaporkan
bilamana ada insiden.
2. Demonstrasikan pada team ukuran-ukuran yang dipakai di
rumahsakit untuk memastikan semua laporan dibuat
terbuka dan terjadi proses pembelajaran serta pelakssnaan
tindakan yang tepat.
2. Pimpin dan dukung staf anda
Bangunlah komitmen dan fokus yang kuat
dan jelas tentang keselamatan pasien di
rumah sakit anda.
Langkah penerapan :
 Untuk unit/ tim
 Nominasikan “ Penggerak” dalam tim anda sendiri
untuk memimin gerakan kesalamatan pasien.
 Jelaskan kepada tim relefansi dan pentingnya
serta manfaat bagi mereka dengan menjalankan
gerkan keselamtan pasien.
 Tumbuhkan sikap ksatria yang menghargai
pelaporan insiden.
 Untuk rumah sakit:
 Pastikan ada anggota direksi/ pimpinan yang
bertanggung jawab atas keselamatan pasien.
 Identifikasi ditiap bagian rumah sakit, orang-
orang yang dapat diandalkan untuk menjadi “
Penggerak” dalam keselamatn pasien.
 Prioritaskan keselamatan pasien dalam
agenda rapat direksi atau pimpinan maupun
rapat- rapat manejemen rumah sakit
 Memasukkan semua kesalamatan pasien ke
dalam semua program latihan staff rumah
sakitdan pastikan ini diikuti dan diukur
efektifitasnya.
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan resiko
Kembangkan sistem dan proses pengelolaan resiko, serta
lakukan identifiksi dan assisment hal yang potensial
bermasalah.
Langkah penerapan :
 Untuk Unit/Tim
1. bentuk forum-forum dalam rumah sakit untuk
mendiskusikan isu keselamatan pasien juga
memberikan umpan balik kepada managemen yang
terkait
2. pastikan ada penilaianb risiko pada individu pasien
dalam proses asesmen risiko rumah sakit
3. lakukan proses asesmen risiko secara teratur, untuk
menentukan akseptbilitas setiap risiko dan ambillah
langkah-lamngak yang tepautuntuk memeperkecil
resiko tersebut.
Lanjutan...
 Untuk Rumah Sakit
1. Telaah kembali struktur dan proses yang ada dalam
manajemen resiko klinis,dan no kilinis serta hal
tersebut mencakup dan terintegrasi dengan
keselamatan pasien dan staf
2. kembangkan indikator indikator kinerja bagi sistem
pengelolaan resiko yang dapat di monitor oleh
Direksi atau Pimoinan rumah sakit
3. gunakan informasi yang benar dan jelas yang
iperoleh dari istem pelaporan insiden dan asesmen
risiko untuk dapat secara proaktif meningkatkan
kepedulian terhadap pasien
4. Kembangkan sistem pelaporan
Pastikan staf ana dengan mudah adapat kejadian atau
insiden, serta rumah sakit mengatur pelapoorankepada
komitekeslamatan pasien rumahsakit(KKPRS).
Langkah Penerapan :
 Untuk rumah sakit :
Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporamn
insiden kedalam maupun keluar, yangb harus
dilaporkan ke KPPRS-PERSI.
 Untuk Unit/Tim
Berikan semangat kepada rekan kerja untuk secara
aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi da insiden
yang telah dicegah tetapi tetapterjadi juga,
karenamengandung bahan pelajaran yang penting.
5. Libatkan berkomunikasi dengan pasien
Kembangkan cara-cara komunikasi yng terbuka
dengan pasien.
Langkah penerapan :
 untuk rumah sakit :
 pastikan rumah sakit memiliki kebjakan yang
sangat jelas menjabarkan cara-carakomumikasi
terbuka tentang insiden dengan apara pasien dan
keluargannya
 Untuk Unit/Tim :
 Pastikan tim anda menghargai dan mendukung
keterlibatan pasien dan keluarganya bila telah
terjai insiden
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang
keselamatan pasien
Dorong staf anda untuk melakukan
analisiskan masalah untuk belajar
bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul.
1. Langkah Penerapan :
Untuk Unit/Tim :
1. diskusikan dalam tim anda pengalaman dari
hasil analisis insiden
2. identifikasi unit atau bagaian lain yang
mubngkin terkena dampak dimasa depan dan
bagilah pengalaman tersebut secara lebih luas.
Lanjutan...
Untuk Rumh Sakit ;
1. pastikan staf yanmg terkait telah terlatih untuk
melakukan kajian insiden secara tepat, yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi
penyebab.
2. kembangkan kebijakan yang menjabarkan
dngan jelas kriteria pelaksanaan analisis akar
masalah (Root cause analysis/RCA) atau
failure modes and efects analysis (FMEA) atau
metoda anlisis lain, yang harus menckup
semua insiden terjadi dan minimum satu kali
per tahun untuk proses resiko tinggi.
7. Cegah cidera melalui implementasi sistem
keselamatan pasien
Gunakan informasi yang ada tentang kejadian /
masalah untuk melakukan perubahan pada sistem
pelkayanan.
Langkah Penerapan :
 Unuk Unit/Tim :
Libatkan tim and dalam mengembangkan berbagai
cara untuk membuat asuhan pasien menjadi lebih
bik dan lebih aman telaah kembali perubahan-
perubahan yang dibuat tim anda dan pastikan
pelaksanaannya pastikan t im nda menerima umpan
balik atas setiap tindak kanjut tentang insiden yang
dilaporkan.
Lanjutan...
 Untuk rumah sakit :
Gunakan informasi yang benar dan jelas yang
diperoleh dari sistem pelaporan, asesmen
risiko, kajian insiden, dan audit serta analisis,
untukmnentukan solusi setempat. Lakukan
asesmen resiko untuk setiap perubahan yang
direncanakan sesialisasikan solusi yang
dikembanghkan oleh KKPRS-PERSI. Beri
umpan balik kepada staf tentang setiuap tindkan
yang diambil atas insioden yang dilaporkan
 Kesimpulan
 Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan yang
perlu di tangani segera di rumah sakit indonesia
diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit yang
merupakan acuan bagi rumah sakit di indonesia untuk
melaksanakan kegiatan.
 Keselamatan pasien dirumah sakit disusun mengacu
pada “Hospital Patient Safety Standar” yang di keluarkan
oleh Joint commision on Accreditation of Healt
Organization, ilions, USA, tahun 2002 yang di sesuaikan
dengan situasi dan kondisi rumah sakit di indonesia.
WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai