Anda di halaman 1dari 5

KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN

A. Identifikasi Pasien
Identifikasi terdiri dari tiga identitas: nama pasien (e-KTP), nomor rekam medis dan
tanggal, bulan, tahun lahir. Nama pasien harus ditulis lengkap sesuai e-KTP, bila tidak
ada gunakan kartu identitas lainnya (KK/SIM/Kartu Pelajar/Kartu JKN/KIS), bila tidak
ada semuanya minta pasien atau keluarganya untuk menulis pada formulir identitas yang
disediakan rumah sakit dengan huruf kapital pada kotak huruf yang disediakan, nama
tidak boleh disingkat, tidak boleh salah ketik walau satu huruf.
1. Nama pasien terdiri minimal dari dua kosa kata, pasien dengan nama satu kosa kata,
ditambahkan dengan “bin/binti” dan berikutnya nama orang tua (ayah).
2. Tanggal, bulan dan tahun lahir pasien ditulis secara lengkap. Misalnya: 08 Maret
1988.
3. Nomor rekam medis pasien ditulis dengan lengkap berupa angka. Misalnya: No. RM:
009988.
4. Petugas RM memberikan status pasien yang sudah dilengkapi kepada keluarga atau
penanggung jawab pasien bersamaan dengan gelang identitas pasien.
5. Pasien yang tidak sadar pada saat penerimaan, tanpa ditemani, harus diidentifikasi.
Jika identifikasi positif pasien tidak dapat diverifikasi dari pasien tersebut, dan atau
pada kerabat pasien atau keluarga, akan diterima sebagai “Tn. X atau Ny. X”. Pasien
tersebut akan dirujuk kepada kepolisian sehingga identifikasi positifnya bisa
didapatkan. Bila sampai pasien dirawat dan identitas pasien belum ada, pasien difoto
dan cetakan foto disimpan di status rekam medis pasien. Apabila terdapat 2 (dua)
atau lebih pasien tanpa identitas maka pasien diterima sebagai Tn. X1, Tn. X2….,
dan seterusnya begitupun sebaliknya dengan pasien Ny. X1, Ny. X2…., dan
seterusnya.
Tujuan ketetapan identifikasi pasien adalah:
a. Sebagai informasi tentang data pasien
b. Mencegah terjadinya kesalahan saat prosedur medis
c. Sebagai tanda status kesehatan atau risiko pasien tentang status kesehatannya saat
itu.

B. Gelang Identitas
Gelang identitas pasien adalah penandaan identitas pasien rumah sakit yang
dilengkapi dengan nama pasien, tanggal lahir, bulan lahir dan tahun lahir sebagai
informasi kepada dokter dan paramedis lain agar tepat pasien saat melakukan pelayanan
kesehatan.
Gelang identitas pasien mempunyai dua macam warna: warna biru untuk pasien
“laki-laki” dan warna merah muda untuk pasien “perempuan”. Apabila secara visual
gelang pasien terlihat telah rusak atau tulisan identitas pasien terlihat pudar maka harus
diganti dengan gelang identitas pasien yang baru. Sebelum memakai gelang identitas
pasien harus dikonfirmasi namanya, tanggal, bulan dan tahun lahir atau nomor rekam
medis.

1
Gambar 1. Warna gelang identitas pasien

C. Tempat Pemasangan Gelang Identitas


Tempat pemasangan gelang identitas ada beberapa pilihan:
1. Pilihan pertama pergelangan tangan sebelah kanan
2. Pilihan kedua pergelangan tangan sebelah kiri, tidak cedera, bengkak atau tidak
sesuai
3. Pilihan ketiga pergelangan kaki.

Gambar 2. Contoh pemasangan gelang identitas pasien

Gelang dipasang ketika pasien diterima di ruang IGD atau rawat inap oleh perawat
atau bidan ruangan. Setelah gelang terpasang perawat dan bidan menjelaskan manfaat
pemasangan gelang identitas pasien. Keluarga dan pasien tidak diperkenankan memasang
sendiri gelang identitas. Pemasangan gelang pasien dengan kondisi khusus misalnnya:
a. Pada pasien neonatus nama pada gelang identitas diberikan sebagai By. Ny. A.
Pasien neonatus untuk segera dikenakan gelang identitas agar tidak terjadi
tertukarnya bayi apabila terdapat dua atau lebih pasien bayi.
b. Pada pasien dengan luka bakar pada daerah pergelangan tangan dan kaki,
pemasangan gelang dilakukan dengan cara melekatkan gelang pada bagian yang
tidak terkena luka bakar dengan plester transparan.
c. Pada pasien dengan penurunan kesadaran perawat harus menverifikasi secara benar
nama lengkap pasien, tanggal lahir pasien atau nomor RM pasien kepada keluarga
pasien atau penanggung jawab pasien.

2
D. Pelepasan Gelang Identitas
Pelepasan gelang identitas adalah melepaskan gelang identitas pasien dikarenakan
pasien dinyatakan sembuh, meninggal dunia dan dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya.
Pelepasan gelang identitas pasien dilakukan ulang verifikasi alasan pelepasan kepada
pasien dengan pertanyaan terbuka. Setelah verifikasi tepat kemudian lakukan pelepasan
gelang dengan cara menggunting gelang identitas tepat pada bagian tengah penulisan
identitas pasien. Gunting dengan lurus dan pastikan gelang terputus. Setelah gelang
diguting dan terlepas, maka perawat dan bidan membuang gelang identitas pada kotak
sampah medis.

E. Verifikasi Identitas Sebelum Tindakan Medis


Verifikasi identitas pasien dilakukan sebelum tindakan medis untuk memastikan
ketepatan pasien. Verifikasi identitas pasien minimal dua dari tiga identitas: nama,
tanggal, bulan dan tahun lahir atau nomor rekam medis pasien. Setelah memastikan
identitas pasien dengan benar, kemudian dokter dan paramedis memberikan obat,
melakukan tindakan/prosedur, mengambil darah/sample, memberikan darah atau produk
darah, melakukan pengobatan sesuai dengan prosedur. Apabila pasien tidak mau
diidentifikasi, maka dokter dan paramedis tidak boleh memberikan obat, melakukan
tindakan/prosedur, mengambil darah/sample, memberikan darah atau produk darah,
melakukan pengobatan sesuai dengan prosedur. Semua wadah spesimen tidak boleh di
berikan label sebelum spesimen dimasukan, kecuali urine atau feces.

F. Penandaan Risiko Pasien


Tanda risiko pasien adalah penanda status keadaan pasien yang digambarkan melalui
klip tanda risiko pada gelang identitas. Penandaan dengan klip risiko pasien terdiri dari
tiga macam, yaitu:
1. Penanda alergi menggunakan gelang (berwarna merah) bertuliskan allergy,
2. Penanda risiko jatuh (berwarna kuning) bertanda (fall risk).
3. Dan yang terakhir adalah penanda DNR (do not resucitation)

Gambar 3. Klip tanda risiko pada gelang identitas pasien

G. Manfaat Pemasangan Gelang Identitas dan Klip Tanda Risiko


Gelang identitas dan klip risiko dipasang pada pasien mempunyai manfaat sebagai
berikut:
1. Ketepatan identifikasi pasien diterapkan untuk mengurangi kesalahan karena
kekeliruan pasien ketika dilakukan tindakan medis, pemberian obat, darah atau
produk darah; pengambilan sampel darah dan produk lain untuk pemeriksaan klinis.
2. Mengetahui status risiko tentang keadaan pasien.

3
H. Pasien dengan Nama Sama
Pasien dengan nama sama harus diberi perhatian khusus. Hal ini untuk mengindari
risiko kesalahan pemberian terapi atau tindakan medis. Pasien dengan nama sama harus
diberi stiker dengan tanda “HATI-HATI PASIEN DENGAN NAMA SAMA” pada
rekam medis, resep obat dan semua formulir permintaan penunjang.

4
PENUTUP

Tuntutan masyarakat yang semakin meningkat terhadap kinerja pelayanan rumah sakit,
maka pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien rumah sakit sangat penting. Rumah Sakit Ar-
Royyan melalui program kerja akreditasi Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) diharapkan
terjadi penekanan atau penurunan insiden kesalahan identifikasi pasien dalam pemberian
tindakan medis atau terapi medis, sehingga dapat lebih meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap Rumah Sakit Ar-Royyan. Program keselamatan pasien merupakan never
ending proses, karena diperlukan budaya termasuk motivasi yang tinggi untuk bersedia
melaksanakan program keselamatan pasien secara berkesinambungan dan berkelanjutan.
Demikian pedoman akreditasi program kerja Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
tentang ketepatan identifikasi pasien, kepada rekan-rekan sejawat di Rumah Sakit Ar-Royyan,
semoga dapat bermanfaat untuk diimplementasikan pada pelayanan. Atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai