ABSTRAK
Salah satu sasaran keselamatan pasien yaitu mengurangi risiko jatuh untuk menurunkan angka kejadian
nyaris cedera (KNC) dan kejadian tak diharapkan (KTD) di rumah sakit. Tujuan studi kasus ini untuk
melihat pelaksanaan pencegahan insiden risiko jatuh pada pasien bedah wanita. Jenis karya tulis ilmiah ini
adalah quantitative design. Populasi pada studi kasus ini adalah 26 orang perawat dengan menggunakan
incidental sampling 10 perawat. Alat pengumpulan data berupa lembar observasi dan wawancara. Hasil studi
kasus didapatkan (60%) perawat belum melaksanakan intervensi pencegahan insiden risiko jatuh
berdasarkan SOP rumah sakit secara optimal hal ini dapat dikarenakan belum tercukupinya pengetahuan
perawat yang belum mendapatkan pelatihan, serta belum optimalnya ketersediaan fasilitas yang mendukung
untuk pelaksanaan intervensi tersebut. Diharapkan agar pihak rumah sakit dapat terus memberikan pelatihan
pencegahan risiko jatuh pada perawat yang belum mengikuti pelatihan, serta mendukung perawat dalam
pelaksanaan pencegahan risiko jatuh dengan memberikan fasilitas untuk melaksanakan pencegahan risiko
jatuh tersebut.
ABSTRACT
One of the safety goals is to reduce the risk of falling to reduce the incidence (KNC) and expected events (KTD)
in the hospital. The purpose of this case study is to examine the incidence of fall risk incidents in female surgical
patients. This type of scientific writing is quantitative design. The population in this case study was 26
nurses using incidental sampling of 10 nurses. Data collection tools in the form of observation sheets and
interviews. The results of the case study obtained (60%) that nurses have not implemented fall risk prevention
interventions based on hospital SOPs optimally, this can be due to insufficient knowledge of nurses who have
not received training, and the availability of facilities that support the implementation of these interventions
is not optimal. It is hoped that the hospital can continue to provide fall risk training for nurses who have not
attended, as well as support nurses in the implementation of failure by providing facilities to carry out these
activities.
1
Studi Kasus. JIM F.Kep Volume 1 Nomor 2 Tahun 2022
GAMBARAN KASUS
Studi kasus ini di lakukan di salah
satu ruang rawat inap bedah wanita di RS
dengan total 26 perawat. Teknik penentuan
sampel yang digunakan yaitu Accidental
Sampling dengan total sampel 10 perawat
pelaksana. Pengumpulan data dilakukan
pada tanggal 31 Desember 2021 sampai
dengan 1 Januari 2022 menggunakan
lembar observasi, serta di lakukan
wawancara kepada wakil kepala ruang dan
3 perawat pelaksana. Sebelum melakukan
pengumpulan data, penulis melakukan
observasi di ruangan serta hasil
dokumentasi rekam medis pasien risiko
jatuh. Hasil observasi didapatkan masih ada
penerapan pencegahan insiden risiko jatuh
pasien yang belum terlaksana dengan baik.
HASIL
Pengumpulan data dilakukan pada
tanggal 31 Desember sampai dengan 01
3
Studi Kasus. JIM F.Kep Volume 1 Nomor 2 Tahun 2022
belum mengetahui mengenai SOP pada Hasil penelitian lain yang dilakukan
pencegahan insiden risiko jatuh. oleh Alfariki, Rangki & Kusnan (2019)
Insiden pasien jatuh di RS dapat menyatakan bahwa tersedianya fasilitas
berdampak terjadinya cidera, seperti fraktur, dapat menunjang implementasi pelayanan
subdural hematoma atau perdarahan hingga terutama pada keselamatan pasien yang
menyebabkan kematian. Maka dari itu masih sangat terbatas sehingga dapat
pelaksanaan pengurangan risiko pasien jatuh berpengaruh terhadap perilaku dalam
diperlukan berbagai SOP. Hal ini didukung menerapkan prinsip keselamatan pasien.
oleh penelitian yang dilakukan oleh
Puspitasari & Sunardi (2021) bahwa
KESIMPULAN
pelaksanaan pencegahan risiko jatuh memiliki
Berdasarkan hasil studi yang
korelasi dengan kejadian jatuh, sehingga
dilakukan mengenai pelaksanaan
diharapkan bahwa pelaksanaan pencegahan
pencegahan insiden risiko jatuh pada pasien
risiko jatuh dapat diterapkan di ruangan.
bedah wanita di RS maka dapat disimpulkan
Hasil dari penelitian yang dilakukan
bahwa pelaksanaan pencegahan insiden
oleh Nurhayati, Rahmadiyanti & Hapsari
pasien risiko jatuh pada kategori tidak
(2020) yang menyatakan bahwa 81,8%
diterapkan sebanyak
perawat patuh melakukan assesmen risiko
6 (60%) responden. Hal ini dapat terjadi
jatuh. Melakukan identifikasi yang
karena belum optimalnya fasilitas yang
berhubungan dengan resiko jatuh pada pasien,
dibutuhkan dalam pelaksaan intervensi
pelaporan dan analisa pasien juga termasuk
risiko jatuh di ruangan, serta kebutuhan
pada tanggung jawab perawat dalam
perawat akan pelatihan guna meningkatkan
melakukan assesmen.
pengetahuan dan motivasi perawat dalam
Adapun hal lain yang berkaitan
melakukan intervensi berdasarkan SOP yang
dengan dengan pelaksanaan pencegahan
ada di rumah sakit.
insiden risiko jatuh yaitu pemahaman dan
pengetahuan perawat. Menurut penelitian
UCAPAN TERIMA KASIH
yang dilakukan oleh Ezdha, Anggreini &
Ucapan terima kasih penulis
Fitri (2018) terdapat pengaruh pada nilai
tunjukan kepada dosen pembimbing dan
pemahaman perawat dalam penerapan
penguji yang telah memberikan arahan serta
keselamatan pasien dengan mean sebelum
bimbingannya sehingga studi ini dapat
dilakukan pelatihan metode ceramah yaitu
diselesaikan dengan baik. Serta ucapan
52,83 menjadi 67,47 setelah dilakukan
terima kasih kepada perawat ruangan di
pelatihan metode ceramah.
Rumah Sakit yang telah membantu selama
Hasil penelitian lain yang dilakukan
studi kasus ini.
oleh Safitri & Murharyati (2018)
menyatakan bahwa faktor internal dan
eksternal dapat menjadi penyebab kurangnya REFERENSI
pengetahuan responden. Ketersediaan sarana Alfariki, L., Rangki,L., & Kusnan L. (2019)
dan prasarana menjadi hal utamadalam Hubungan Ketersediaan Fasilitas
melaksanakan sasaran keselamatan pasien. Dengan Implementasi Patient Safety di
Penelitian lain yang dilakukan oleh Neri, Ruang ICU dan Bedah RSUD Kota
Lestari dan Yetti (2018) menyatakan bahwa Kendari. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad
masih terdapat kekosongan bahan medis Vol XII, No.1.
habis pakai sebagai sarana rutin, serta sarana
penunjang lainnya meskipun anggaran sudah Ezdha, A., Anggreini., & Fitri, D. (2018).
mulai mencukupi. Pengaruh Pelatihan Keselamatan
Pasien dengan Metode Ceramah
5
Studi Kasus. JIM F.Kep Volume 1 Nomor 2 Tahun 2022
Terhadap Pemahaman Perawat
Mengenai Penerapan Sasaran
6
Studi Kasus. JIM F.Kep Volume 1 Nomor 2 Tahun 2022
Naima., Sudirman., & Anzar. M. (2017). Saprudin, N., Nengsih, N. A., & Asyiyani, L.
Manajemen Pelayanan Kesehatan Di N. (n.d.). Analisis Faktor yang
Puskesmas Sienjo Kecamatan Toribulu Berhubungan dengan Upaya
Kabupaten Parigi Moutong. Pencegahan Risiko Jatuh pada Pasien di
Kabupaten Kuningan. 9(2), 180–193.
Neri, R. A., Lestari, Y., & Yetti, H. (2018).
Analisis Pelaksanaan Sasaran
Keselamatan Pasien Di Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Padang
Pariaman. Jurnal Kesehatan Andalas,
7,48.https://doi.org/10.25077/jka.v7i0.9
21