Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN MENGIDENTIFIKASI JURNAL

Jurnal 1 (Jurnal Nasional)

A. Judul Jurnal
Pengaruh Malnutrisi dan Faktor Lainnya Terhadap Kejadian Wound
Dehiscence Pada Pembedahan Abdominal Anak Pada Periode Perioperatif.
B. Kata Kunci
Wound Dehiscence, gizi buruk, resiko relative.
C. Penulis Jurnal
Tinuk Agung Meilany, Ariono Arianto, Qomarrudin Bausat, Endang S
K,Joedo Prihartono Damayanti R Sjarif.
D. Latar Belakang Penelitian
Latar belakang penelitian merupakan sebab-sebab atau alasan mengapa suatu
masalah atau hal itu menarik untuk diteliti. Dalam jurnal Pengaruh Malnutrisi dan
Faktor Lainnya Terhadap Kejadian Wound Dehiscence Pada Pembedahan Abdominal
Anak Pada Periode Perioperatif Wound Dehiscence adalah salah satu komplikasi
bedah abdominal yang jarang ditemui, namun sering menyebabkan kematian,
meningkatkan lama rawat, biaya dan risiko infeksi berat dengan akibat kematian.
Malnutrisi dianggap sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap suatu
kejadian dehiscence.
E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan satuan yang selaras dari perumusan masalah dan
manfaat penelitian atau pernyataan jawaban atas pertanyaan mengapa anda ingin
melakukan penelitian tersebut. Menilai angka kejadian dehiscence bedah mayor pada
anak yang berbeda status gizi, risiko relative serta sektor lain yang mempengaruhi
risiko dehiscence.
F. Metodologi Penelitian

Data-data yang menyebar pada masing-masing sumber data/subyek penelitian


perlu dikumpulkan untuk selanjutnya ditarik kesimpulan. Dalam proses pengumpulan
data terdapat berbagai metode yang lazim digunakan seperti wawancara, observasi,
dokumentasi, pemeriksaan, diskusi kelompok terpimpin, tes/ujian. Dalam jurnal
Pengaruh Malnutrisi dan Faktor Lainnya Terhadap Kejadian Wound Dehiscence
Pada Pembedahan Abdominal Anak Pada Periode Perioperatif menggunakan
penelitian kohort prospektif pada 262 kasus bedah abdominal mayor pada anak.
Pasien yang memenuhi kriteria dibagi 2 kelompok yaitu menderita malnutrisi dan
tidak. Tata laksana dilakukan sesuai standar bagian bedah anak RSBA Harapan Kita.
Dihitung angka kejadian, risiko relative dan faktor atribusi dehiscence. Pengolahan
data dan analisis menggunakan SPSS versi 11.5 dan Open Epi. Penelitian kohort
prospektif dilakukan di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta bagian
bedah anak pada Januari 2005 sampai Desember 2010.

Kriteria inklusi :

1. Subjek yang menyetujui keikutsertaan dalam penelitian


2. Belum pernah mengalami dehiscence
3. Kasus bedah abdominal mayor yaitu profarasi usus karena typhoid
appendicitis, invaginasi, morbus hirchsprung, atresia ani, atresia
oesophagus, atresia ileum, stenosis pada usus halus maupun usus besar.
Kriteria eksklusi
1. Dengan riwayat dehiscence sebelumnya
2. Pasien yang tidak memenuhi persyaratan pembiusan
G. Kriteria Sampel, Rumus Sampling dan Analisis Data

Kriteria sampel menggunakan.. sampel dibagi dua kelompok yaitu


kelompok malnutrisi terdiri dari gizi buruk dan gizi kurang serta kelompok gizi baik.
Penentuan besar sampel pada setiap kelompok dihitung menggunakan rumus Open
Epi dengan hasil jumlah sampel pada masing-masing kelompok 117 dan total 234.
Pada penelitian ini terdapat 262 kasus dan diikutsertakan seluruhnya. Pengolahan
data menggunakan SPSS seri 11.5 dan penghitungan dengan program Open Epi.
Rencana analisis penelitian adalah uji normalitas terhadap sosiodemografi yaitu
umur, jenis kelamin, dan jenis operasi. Menghitung angka kejadian dehiscence
menentukan signifaksi dengan p<0,05 , risiko relative dan attributable risk. Apabila
terdapat ketidaksetaraan faktor, dilakukan analisis regeresi multivariate dihiscene
yaitu status gizi digabung antara gizi kurang dan buruk, status albumin, anemia dan
infeksi dilakukan uji logistic regeresi dan faktor infeksi berat dan anemia berperan.

H. Hasil Penelitian
Angka kejadian dihiscene 2,7% (7/262), satu pasien gizi baik (0,8%), gizi
kurang 2/7 (1,7%), gizi buruk 4/4(100%). Terjadi pada hari kelima pasca operasi
kisaran 3 sampai 7 hari. Lama rawat 25 hari (14-37) vs 10 hari (1-10) tidak dihiscene.
Meninggal dunia 1/7 dihiscene. Risiko dihiscene meningkat secara bermakna pada
gizi buruk vs gizi baik (RR136, IK95% 19,3-958, p=0,000). Hipoalbumin vs normal
(RR23,6, IK 95% 5,8-95,4 p=0,000). Anemia vs normal (RR 18,6 IK 95% C13.7-
91.9, p=0,000). Sepsis vs normal (RR10,7 IK 95% 2,5-45,5 P=0,000). Faktor atribusi
dihiscene 99,3% karena gizi buruk hipoalbumin 96,6%, sepsis 90,7%, gizi kurang
59%. Status gizi buruk, hipoalbumin dan sepsis berperan hamper sertus persen
terhadap kejadian dihiscene pada anak.

LAPORAN MENGIDENTIFIKASI JURNAL


Jurnal 2 (Jurnal Nasional)

A. Judul Jurnal
Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku
Seksual Remaja Pada Siswa Kelas XI di SMA Batik 1 Surakarta Tahun 20011
B. Kata Kunci
Pengetahuan, kesehatan reproduksi, perilaku seks
C. Penulis Jurnal
Dheny Rohmatika
D. Latar Belakang Penelitian
Masa remaja merupakan masa peralihan dari perilaku seksual anak-anak ke
perilaku seksual dewasa, rasa keinginan untuk mencoba hal-hal yang baru semakin
tinggi apalagi keingintahuan remaja mengenai seksualitas serta dorongan seksualnya
telah menyebabkan remaja melakukan aktivitas seksual namun, disisi lain remaja
memiliki pengetahuan yang kurang mengenai seksualitas sehingga remaja rentan
melakukan seks bebas.
E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat penegtahuan


kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual remaja siswa kelas XI di SMA Batik 1
Surakarta.

F. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan


pendekatan cross sectional.

G. Kriteria Sampel, Rumus Sampling dan Analisis Data

Kriteria sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel


penelitian ini adalah siswa kelas XI berjumlah 162 siswa. Analisis data menggunakan
analisis unvariat dan analisis bivariat. Hasil analisis data menunjukan terdapat
hubungan positif dan signifikan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi
dengan perilaku seksual remaja [z hitung (7,91)> z table (1,96] dengan arah kolerasi
positif (koefisien kolerasi + 0,419).

H. Hasil Penelitian
Hasil penelitian dari 162 responden menunjukan sebagian besar mempunyai
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi kelompok sedang (88%), kurang (15,4%),
baik (30,2%). Pada data perilaku seksual menunjukan sebagian besar siswa SMA
Batik 1 berperilaku keompok cukup baik (62,3%), kurang baik (8,6%), baik (29%).

LAPORAN MENGIDENTIFIKASI JURNAL

Jurnal 3 (Jurnal Internasional)


A. Judul Jurnal

Effect of Previous Trauma on Acute Plasma Control Level Following Rape

B. Kata Kunci
C. Penulis Jurnal
Heidi S, Resmick, Ph.D, Roger K. Pitman M.D and Dvid W.Foy.,Ph.D.
D. Latar Belakang Penelitian
Masa remaja merupakan masa peralihan dari perilaku seksual anak-anak ke
perilaku seksual dewasa, rasa keinginan untuk mencoba hal-hal yang baru semakin
tinggi apalagi keingintahuan remaja mengenai seksualitas serta dorongan seksualnya
telah menyebabkan remaja melakukan aktivitas seksual namun, disisi lain remaja
memiliki pengetahuan yang kurang mengenai seksualitas sehingga remaja rentan
melakukan seks bebas.
E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat penegtahuan


kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual remaja siswa kelas XI di SMA Batik 1
Surakarta.

F. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan


pendekatan cross sectional.

G. Kriteria Sampel, Rumus Sampling dan Analisis Data

Kriteria sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel


penelitian ini adalah siswa kelas XI berjumlah 162 siswa. Analisis data menggunakan
analisis unvariat dan analisis bivariat. Hasil analisis data menunjukan terdapat
hubungan positif dan signifikan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi
dengan perilaku seksual remaja [z hitung (7,91)> z table (1,96] dengan arah kolerasi
positif (koefisien kolerasi + 0,419).

H. Hasil Penelitian
Hasil penelitian dari 162 responden menunjukan sebagian besar mempunyai
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi kelompok sedang (88%), kurang (15,4%),
baik (30,2%). Pada data perilaku seksual menunjukan sebagian besar siswa SMA
Batik 1 berperilaku keompok cukup baik (62,3%), kurang baik (8,6%), baik (29%).

Nama Jurnal Perbedaan Persamaan

Anda mungkin juga menyukai